Anda di halaman 1dari 9

BAYAM DURI

Amaranthaceae

1. Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L

2. Deskripsi Tanaman
a) Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam
pada umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang
b) Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak
dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter
dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah
kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya
duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini
c) Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur
memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun
0,5 sampai 3,2 cm
d) Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga berkelamin
tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota.
panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk
bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang
terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia
e) Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm
f) Bijinya berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 – 1 mm.

3. Perkembangan Bayam Duri


Bayam duri diperkirakan berasal di daerah Amerika latin, seperti dinegara
Argentina, Peru dan Bolivia dan akhirnya bayam tiba di kawasan Asia tenggara, salah satu
penyebaran jenis bayam duri yakni didaerah Indonesia. tumbuhan bayam duri termasuk
kedalam family Amaranthaceae.
Siklus hidup dari bayam duri adalah sepanjang tahun sedangkan untuk masa
dormasi biji tumbuhan bayam duri sekitar 4 bulan, untuk tumbuh bayam duri tidak
memerlukan cahaya yang banyak untuk berkecambah, namun bayam duri dewasa akan
tumbuh baik jika berada dibawah sinar matahari yang maksimal.
Bayam duri dapat ditemui hampir disemua ketinggian, bahkan bayam duri mampu
hidup di ketinggian 1.800 meter dari ketinggian diatas laut. untuk pengendalian gulma
bayam duri bisa dilakukan dengan cara pencabutan secara langsung.

4. Nama Daerah
Bayam duri berasal dari suku Amaranthus. Masyarakat mengenalnya
dengan bermacam nama. Di Lampung, bayam duri lebih dikenal dengan nama
bayam kerui. Adapula yang mengenalnya senggang cucuk (Sunda), bayam
eri, bayam raja, bayam roda, bayam cikron (Jawa), Ternyak duri, ternyak
lakek (Madura). Di Bali, namanya Bayam Kikihan, Bayam siap, atau Kerug
Pasih. Sedangkan di Minahasa bernama Kedawa Mawaw, karawa rap-rap,
karawa in asu, korawa kawayo. Di Makasar namanya Sinau katinting, di
Bugis bernama Podo Maduri. Tapi di Halmahera Utara bayam duri lebih
dikenal dengan nama Maijanga atau ma hohoru, di Ternate namanya Baya,
sedangkan di Loda bernama Loda.

5. Nama Asing
Prickly Amaranth, Le Xian Cai (Cina)

6. Kandungan Bayam Duri


Amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat,
kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin A, C dan K.

7. Efek Farmakologis
Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik),
menghilangkan racun (anti-toksin). menghilangkan bengkak, menghentikan
diare dan membersihkan darah. Tanaman ini juga bersifat : Rasa manis, pahit
dan sejuk.

8. Manfaat Bayam Duri


Kandungan pada Bayam Duri ini terdapat Amarantin, rutin,
spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat,
zat besi, serta vitamin. Bayam duri, terkadang dianggap sebelah mata.
Dibandingkan bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini jarang
disentuh.
Padahal, banyak yang tidak menyadari, selain enak, tumbuhan ini
penuh khasiat, menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti disentri,
bisul, keputihan, gangguan pernafasan, bronkitis, serta mperlancar dan
memperbanyak produksi ASI. Tumbuhan Bayam duri secara empiris
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya eksim, disentri dan
diare. Aktivitas antibakteri dari daun bayam duri ini masih belum banyak
diteliti.Tanaman ini juga mempunyai sifat masuk meridien jantung dan ginjal.
Menghilangkan panas (antipiretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan
racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan
membersihkan darah

9. Cara Budidaya
Dengan cara Stek ataupun biji.

10. Resep / Cara Pengolahan


a) Disentri : Akar segar 30 gr dicuci bersih, ditambah 15 gr gula enau dan
air bersih secukupnya lalu direbus hingga sisa 1 gelas, minum sebelum
makan.
b) Keputihan : Akar segar 30-60 gr, dicuci bersih ditambahkan sedikit gula
batu, digodok dengan 3 gls air sampai 1 gls, disaring dan diminum.
c) TBC Kelenjar : Akar segar 30-60 gr atau seluruh tumbuhan, dicuci bersih
digodok air bersih dicampur arak secukupnya, diminum.
d) Sakit kerongkongan : Akar segar 45 gr dicuci bersih, digodog dan
diminnum.
e) Bisul : Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus,
campurkan madu secukupnya menutupi bisul lalu dibalut. Sehari diganti
2x.
f) Wasir : Segenggam daun segar dicuci, digodog dan dipakai menguapi dan
mencuci wasirnya.
g) Eksim (Dermatitis) : Seluruh tumbuhan secukupnya digodok, tambahkan
sedikit garam dan airnya digunakan mencuci bagian yang sakit.
h) Radang saluran pernapasan : Daun 1/4 genggam dicuci dan digiling halus,
diberi air masak 3 sendok makan dan garam sedikit, diperas dan disaring
lalu diminum 2x sehari
i) Buang air kemih tidak lancar : Satu potong akar dengan bonggolnya
dicuci bersih, digodog dengan 2 gls air bersih sampai menjadi 1 gls, minum
sekaligus.
j) Gusi luka berdarah : Tanaman secukupnya dibakar (dengan alas genteng)
dan dijadikan bubuk, dipakai seperti salep dioleskan kebagian yang sakit.
k) Menambah produksi ASI : Satu batang bayam dicuci bersih, digiling halus
dan dipakai sebagai tapal disekeliling payudara.
l) Demam : Daun segar segenggam dicuci, digiling, ditambah air, dipakai
sebagai tapal didahi.
BELIMBING MANIS

Sweet starfruit
1. Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Oxalidales

Famili: Oxalidaceae

Genus: Averrhoa

Spesies: A. carambola

2. Nama Binomial

Averrhoa carambol

3. Nama Daerah
Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), Balireng (Bugis), Lembetua
(Gorontalo)
4. Perkembangan dan Penyebaran Belimbing Manis
Belimbing/Belimbing Manis adalah tumbuhan penghasil buah
berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka. Saat ini,
belimbing telah tersebar ke penjuru Asia tenggara, republik Dominika, Brazil,
Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara
komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii.
Di Indonesia, buah ini menjadi ikon kota Depok, Jawa Barat, sejak tahun
2007.
Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai
50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan.
Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m.
Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh
kelelawar.

5. Deskripsi Tanaman Belimbing Manis

Pohon belimbing manis dapat tumbuh mencapai 12 m dengan


percabangan banyak yang arahnya agak mendatar. Pohon ini memiliki satu
batang namun dapat terlihat seperti lebih dari satu batang karena percabangan
dimulai dari atas tanah.

Daunnya merupakan daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun


berbentuk bulat telur, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas mengilap,
permukaan bawah buram dengan panjang 1,75 sampai 9 cm dan lebar 1,25
sampai 4,5 mm. Daun mudanya memiliki warna merah hati hingga cokelat
kehijauan. Daun yang telah dewasa nantinya akan berwarna hijua tua.

Buah belimbing manis memiliki panjang 4 sampai 12,5 cm, berdaging


dan banyak mengandung air, saat buah telah masak akan berwarna kuning. Di
dalam buah terdapat biji berwarna putih kotor kecoklatan, pipih dan berbentuk
elips dengan kedua ujung lancip.

Bunganya majemuk dan memiliki warna merah keunguan yang keluar


dari ketiak daun dan di ujung cabang.

6. Kandungan dalam Belimbing Manis


Daging buahnya kaya akan kandungan gizi diantaranya energi,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1,
vitamin C, air, dan serat.

7. Efek Farmakologis
a. Buah – rasa asam, manis, netral, anti radang, peluruh liur, peluruh kemih.
b. Bunga – rasa manis, anti malaria.
c. Batang dan daun – rasa asam, kelat, netral, anti radang, peluruh kemih,
menghilangkan panas.
d. Akar – rasa asam, netral, kelat (astringent), analgesik (menghilangkan
sakit), anti rematik.

8. Bagian yang Dijadikan Tanaman Obat


Buah, bunga, daun dan akar.

9. Manfaat Belimbing Manis


a. Mencegah kanker.
b. Bersifat anti inflamasi. Ilustrasi kulit kemerahan.
c. Memelihara jantung. Ilustrasi penyakit jantung.
d. Merangsang produksi ASI.
e. Menurunkan berat badan.
f. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
g. Mengontrol tekanan darah.
h. Meningkatkan sistem pencernaan.

10. Resep / Cara Pengolahan


a. Sakit lever : 12-15 gr akar kering dicuci ditambah air, direbus dan
diminum.
b. Koreng : Daun segar direbus, airnya hangat-hangat untuk mencuci bagian
yang sakit.
c. Bisul : Daun segar digiling halus, aduk dengan air cucian beras sehingga
jadi bubur, tempelkan dan balut.
d. Malaria : 15-24 gram bunga kering seduh dengan air panas/ mendidih
diminum sehari 2x.
e. Kencing batu : 3-5 buah belimbing direbus ditambah madu dan diminum.
f. Darah tinggi : 2 buah yang masak atau masih hijau dimakan setelah
makan pagi dan makan sore.
g. Influenza, sakit tenggorokan : 90-120 gr buah belimbing segar di juice,
saring dan minum airnya.
h. Sakit kepala kronis : 30-45 grm akar segar dipotong kecil-kecil dicuci
bersih, ambil 120 grm tahu, tambahkan air sampai terendam di tim dan
dimakan sehari sekali.
i. Diabetes melitu dan kolesterol : Buah yang masak atau masih hijau 2 biji
segar, dimakan setelah makan pagi dan sore.

Anda mungkin juga menyukai