SPESIFIKASI TEKNIS
SYARAT–SYARATTEKNISPEKERJAAN
Pasal 1
JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN
1. JENIS PEKERJAAN
a. REHABILITASI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS BANYORANG KAB. BANTAENG
b. Pekerjaan – pekerjaan lain sesuai gambar & RAB yang belum disebut disini.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni :
PEKERJAAN PERSIAPAN/ PENDAHULUAN
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR URUG
PEKERJAAN PASANGAN
PEKERJAAN BETON DAN STRUKTUR
PEKERJAAN LANTAI DINDING KERAMIK
PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA ALUMINIUM
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
PEKERJAAN KAP, PENUTUP ATAP
PEKERJAAN PLAFOND
PEKERJAAN SANITASI
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 2
PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT INI
1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini degan Gambar-gambar, maka yang
berlaku dan mengikat adalah Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini;
2. Jika terdapat perbedaan atau ketidak cocokan antara gambar-gambar rencana, RKS dengan gambar detail, maka
yang berlaku dan mengikat adalah gambar-gambar detail.
3. Untuk hal-hal tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini saling bertentangan, Kontraktor diwajibkan konsultasi dengan
Direksi.
Pasal 3
SYARAT–SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN
Semua Pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera
dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-peraturan nasional maupun peraturan setempat. Lainnya
yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :
1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971/NI-
2) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum.
2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
(PUBI 1912/NI-3) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum.
3. PUBP (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan
Bangunan NI 1956)
4. Standarisasi Peraturan Perusahaan Listrik Negara
tentang instalasi listrik dan Tenaga (P.U.I.L NI-6)
5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI
1961/NI-5) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum.
6. Peraturan Perencanaan Bangunan Indonesia
(PPBBI 1913) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum.
7. Undang-Undang keselamatan kerja yang berlaku
dalam wilayah RI.
8. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa
Konstruksi
2
Pasal 4
PENJELASAN UMUM.
Pasal 5
3
PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan
a. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan pelaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum
melaksanakan pekerjaan.
b. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan administrasi
lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
c. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material dan
lalu lintas.
2. Situasi dan Ukuran-ukuran
a. S i t u a s i
Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan
dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan serta
hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran kontraktor.
Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk mengajukan
tuntutan.
b. U k u r a n
Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran-ukuran dan
mutu yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ) pekerjaan ini.
Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran- ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada
Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran/ gambar-gambar sebelum berkonsultasi dan
mendapat persetujuan dengan Direksi.
Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan.
Letak titik duga ( titik nol ) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam
peninjauan lokasi.
Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak
boleh bergeser / berubah.
Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.
Untuk Bangunan Rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil Foto
Nol.
3. Pekerjaan Pembersihan
a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan lapangan/ Lokasi pembangunan
dari hal- hal yang dapat merusak pelaksanaan Pembangunan
b. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur
tanah.
4. Memasang Papan Bouwplank
a. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls. III yang diketam rata pada
sisi kerjanya.
b. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan mendapat
persetujuan dengan Direksi.
c. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.
Pasal 6
PEKERJAAN TANAH & PASIR
a. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks
tanah galian sesuai dengan gambar kerja.
Pasal 7
PEKERJAAN PONDASI
7.2 Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baik yang tidak mengandung
lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance
7.3 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimun 20 cm atau sesuai gambar rencana
Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimun 10
cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1 PC : 4 psr yang diaduk
matang. Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sama
lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saturan air bersih, air hujan
kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana. Tidak diperkenankan melakukan
pelubangan pada sloef dan pondasi.
Pasal 8
PEKERJAAN DINDING
8.1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan petunjuk
direksi / pengawas.
8.2. Ruang Lingkup
Meliputi Pekerjaan Dinding pada Lantai sesuai gambar rencana
Pekerjaan Plesteran meliputi semua dinding pada lantai dan seluruh dinding secara detail yang disebutkan /
ditunjuk dalam gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi. / pengawas
8.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Pasangan dinding harus mempergunakan batu bata kualitas baik, yang tidak mudah patah. Sebelum
batu bata direndam terlebih dahulu ke dalam air hingga jenuh. Siar-siar dinding batu harus dibersihkan
sedalam 1 cm.
Batu bata yang pecah-pecah tidak diperkenankan dipasang. Batu bata yang dapat digunakan dengan
toleransi pecah pada waktu penerimaan maksimal sebesar 5%.
Ketentuan Pasangan dinding batu bata
a. Pasangan Batu bata Transram setinggi 30 cm dari lantai dan 150 cm untuk KM. menggunakan
adukan 1 PC: 3 PSr.
b. Pasangan Batu bata biasa setelah pasangan transram menggunakan adukan
1 PC: 4 PSr.
Pasal 9
PEKERJAAN BETON
9.3.2.3.3. Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau
multiplex.
9.3.2.3.4. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah
berumur minimal 14 (Empat Belas) hari.
Pasal 10
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
Pekerjaan Langit-langit / Plafond harus dari bahan / material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil
yang baik.
12.2. Ruang Lingkup
Pekerjaan pemasangan langit-langit / Plafond ini, meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam
gambar untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk direksi/ konsultan pengawas.
12.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Rangka Plafond.
7
a. Rangka plafond dan penggantung menggunakan Besi Holo 40/40 dan 20/40 jarak gantungan Max.
2 M atau sesuai dengan gambar kerja.
b. Permukaan rangka plafond yang akan dipasangi plafond harus rata dan ditimbang dengan water
pas
2. Bahan Plafond
a. Bahan plafond menggunakan bahan Calsiboard 3.5 mm ukuran 120/240 cm.
b. Sebelum pemasangan bahan plafond terlebih dahulu dicat dasar terlebih dahulu.
c. Setelah pemasangan Plafond harus dicoppon hingga Nat pertemuannya tidak kelihatan.
3. Teknis Kelengkapan
- Paku yang digunakan untuk pemasangan plafond adalah paku eternity/skrup dan anti karat.
- Pemasangan plafond harus rata / tidak terjadi lendutan, dan sebelum memasang penutup plafond
harus sudah dipastikan semua bahan pekerjaan instalasi listrik yang seharusnya berada diatas
plafond sudah selesai/rampung.
Pasal 12
PEKERJAAN KUDA – KUDA DAN ATAP
.
a. Kuda – Kuda Rangka Baja Ringan
Pasal 13
PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu Semua pintu dan jendela aluminium menggunakan peralatan
kunci lengkap dengan assesorysnya sesui ketentuan pabriknya dan dari kualitas yang terbaik. Semua
pintu kayu menggunakan peralatan kunci sebagai berikut :
Lockcase merk SES (lokal) atau setara
Cylender merk SES (lokal) atau setara
Handle & backplate merk SES (lokal) atau setara
Engsel (butt hinges) merk NYLO atau setara
Beberapa jenis pintu serta pekerjaan besi dan penggantung mengacu pada hal-hal berikut :
a. Pada pintu masuk utama yang terdiri dari 2 (dua) pasang daun pintu dan pintu masuk kedua yang
terdiri dari 1 (satu) pasang daun pintu maka untuk setiap daun pintu dipasang kunci tersebut.
b. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merk SES atau setara.
c. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setinggi 90
cm dari lantai, sesuai petunjuk pemberi tugas/pengawas lapangan.
2. Pekerjaan Engsel
a. Untuk pintu-pintu panel dan pintu KM/WC menggunakan engsel pintu merk NYLOW atau setara,
dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan menggunakan sekrup
kembang dengan warna sama dengan warna engselnya. Jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.
b. Untuk jendela digunakan engsel merk NYLON atau setara dengan kemampuan daya pikul
maksimul 15 kg.
B. Pelaksanaan
1. Engsel diatas dipasang sekitar 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang
sekitar 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah kedua
engsel tersebut.
2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang sekitar 28 cm dari permukaan pintu, engsel
tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
3. Pemasangan lockcase handle dan back plate, serta door closer harus rapi, lurus sesuai dengan
letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas Lapangan. Apabila tersebut tidak tercapai, maka
kontraktor wajib memperbaikinya atas tanggungan kontraktor sendiri.
Pasal 15
PEKERJAAN PASANGAN KACA
1. Spesifikasi Bahan
a. Bahan kaca & cermin harus sesuai SII 0198/78 dan PBVI 1982
b. Bahan harus bebas cacat dan noda bebas silfida, maupn bercak lainnya.
c. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan dari Pengawas.
d. Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan harus
digerinda/dihaluskan hingga tidak tajam dan berbahaya.
Bahan
a. Jenis Kaca
b. Type Finishing Permukaan On Line
c. Produksi -
d. Ketebalan 5 mm
e. Bahan pengisi siar disesuaikan
f. Type Bening
g. Ukuran gambar Shoping Drawing
h. Posisi Daun jendela dan daun pintu (sesuai gambar kerja)
2. Fabrikasi
a. Kaca
Dimensi dalam gambar rencana harus diperiksa dan disesuaikan pada Shop Drawing berdasarkan hasil
pengukuran di lapangan.
b. Cutting/Pemotongan
Sesuai dengan peraturan pabrik pembuat dan tidak dilakukan di lapangan.
3. Pelaksanaan
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam
buku.
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh pengawas.
4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi tanda untuk mudah
diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan
lembaga aci.
5. Pemotong kaca harus rapi dan halus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.
9
6. Pemotong kaca harus disesuaikan dengan rangka/kusen, minimal 10 mm ke dalam alur kaca pada kusen.
7. Pembersihan akhir kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan
pembersih setara merk windex
8. cermin dan kaca harus terpasang dengan rapi serta sisi tepi harus lurus dan rata, bebas dari noda dan
bekas goresan
Pasal 16
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
Pasal 17
PEKERJAAN SANITASI
Pasal 18
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan/peralatan dan melaksanakan
seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur yang sudah
berpengalaman serta terdaflar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja-
SIKA C yang masih berlaku. Scluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik
yang berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.
Bidang Pekerjaan Yang Dikerjakan
Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen listrik termasuk
lampu, saklar, stop kontak, intalasi pengkabelan lengkap konduit, panel listrik dan pengetesannya.
Hasil pekerjaan listrik sampai siap menyala.
18.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Material
Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis SL 20 W Down light, dengan Lampu merk
Philips atau setara. Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya
seperti yang ditunjukkan dalam gambar. .
Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari merk Panasonic atau yang sekualitas.
Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi merk 3 M, legrand atau yang sekualitas.
Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang sekualitas.
Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya.
Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar
atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak
Direksi/pengawas.
Kontraktor Pelaksan harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya antara lain :
- Kabel,
- Stop kontak,
- Sakelar,
- Lampu (setiap jenisnya),
- Konduit, Ballast, dll
Pasal 19
PEKERJAAN CAT
Pasal 20
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor Pelaksana wajib membersihkan semua bagian
Pekerjaan dari kotoran-kotoran, terutama pada atap, lantai dinding, Pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor
Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang tidak diperlukan. Semua barang-barang bekas
serta kotoran-kotoran harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan
rapih.
Pasal 21.
MASA PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang tidak berfungsi
dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari instansi yang telah dipasang.
11
ABD.HARISHASANI,SKM TIAR,ST
Direktur
NIP. 19700929 199702 1 003