Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGKAJIAN

Tn. A berusia 34 tahun, datang ke RSJ Menur dengan masalah utama Isolasi Sosial.
Dari hasil pengkajian tanggal 18 Maret 2017 klien mengatakan saat itu sedang tidur di
warung, tiba-tiba dibangunkan oleh dua orang satpol pp dan dibilang jangan kabur ikut saja
kita ( satpol pp). Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasalalu, tidak ada
pengobatan yang didapatkan dan klien dimarah oleh saudaranya karena merokok pada
malam hari dirumah, klien dan saudaranya sama-sama emosi dan saling memukul, Klien
juga tidak memiliki keluhan pada fisiknya. Klien mengatakan masih memiliki orang tua
lengkap dan klien dua saudara, klien merupakan anak kedua, dalam keluarga klien
mendapatkan perlakuan yang baik namun saat rumah klien ( orang tua) dijual maka klien
berpisah dengan keluarganya karena klien tinggal bersama saudaranya.

Dari hasil wawancara klien mengatakan diusir oleh saudaranya dari rumah.
Sehingga klien tinggal di jalanan dan tidak tahu harus kemana dan melakukan apa, hanya
terdiam dan bingung. klien mengatakan tidak ada hal yang disukai dari dirinya, tidak tahu
hal apa yang tidak disukai pada diri sendiri. klien mengatakan tidak tahu pendapat orang
tentang dirinya Klien mengatakan dirinya biasa saja dalam keluarga dan tidak tahu
perkataan orang lain terhadap dirinya. Klien merasa takut untuk berintraksi dengan orang
lain dan bingung hendak bicara apa. Klien mengatakan takut salah ngomong. Klien
mengatakan bingung saat hendak berbincang-bincang dengan orang lain. Klien
mengatakan punya teman 4 orang saja, 1 teman sekamar dan 3 lagi teman merokok. Klien
mengatakan jika lagi ada masalah tidak bercerita kesiapapun hanya dipikirkan dan mencari
solusi sendiri.

Klien mengatakan sudah mandi tadi pagi jam 05:00 WIB, setiap mandi ganti baju,
saat mandi kuku jarang digosok, Klien mengatakan kalau badan terutama pergelangan
kedua tangan, kaki dan siku gatal – gatal (koreng) dan tidak punya sandal.
Dari hasil observasi, klien saat di ajak berbicara tidak ada kontak mata jika tidak
diminta oleh perawat untuk menatap, klien saat di berikan pertanyaan seperti tidak ingin
menjawab sehingga lambat mengeluarkan jawaban (kata-kata), klien terkadang mengulang
jawaban dan suka terdiam saat ditanya, klien hanya berbicara jika ditanya. klien tampak
menyendiri dipojok dekat pohon, Klien terlihat duduk merangkul kaki, Klien terlihat
bingung, Klien tampak sering diam dan menunduk, Afek sesuai, klien tampak lesu tidak
bersemangat untuk beraktivitas, Saat interaksi kontak mata kurang, Sering menunduk,
Ekspresi wajah sedih.
Klien tampak berbaju dan celana sesuai dan rapi, terlihat sela – sela jari kedua
tangan dan kaki bintik – bintik merah dan ada luka, Rambut berminyak, bau asam
(keringat) dan sedikit ketombe, Klien tidak menggunakan sandal, Nafas klien tidak bau,
gosok gigi hanya 1 kali pada pagi hari.
Daya ingat klien baik, ini terbukti dari hasil wawancara jika ditanya oleh perawat
klien selalu menjawab dan mampu mengingat dengan baik teman-teman dan anggota
keluarga serta tahapan sampai klien berada dipanti bina laras. Klien dapat berkonsentrasi
dimana klien dapat menjelaskan pembicaraan dan mampu berhitung dengan baik. Klien
tidak mengalami gangguan penilaian bermakna.
Klien tidak membutuhkan bantuan dalam hal makan atau minum, klien bisa makan
atau minum sendiri dan tahu alat apa saja yang harus digunakan saat makan atau minum.
Begitu pun dalam hal BAB/BAK pasien melakukannya tanpa bantuan dan klien tahu
dimana harus BAB/BAK. Klien juga mampu untuk mandi sendiri tahu alat apa yang
digunakan saat mandi namun karena terbatasnya alat terkadang pasien tidak keramas dan
sikat gigi.
Klien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa dan obat-obatan yang berkaitan
dengan dirinya.
A. Pengkajian dilakukan pada Tanggal 18 Maret 2017
1. Identitas Klien
Nama klien: Tn.A, umur: 34 tahun, jenis kelamin: laki-laki, no.RM: 037812, pendidikan
klien: SMK, alamat: Mulyorejo, Surabaya, agama: islam.
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama: Tn.M, umur: 29 tahun, jenis kelamin: laki-laki, alamat: Mulyorejo, Surabaya,
agama: Islam, hubungan dengan klien: Adik kandung.
3. Alasan Masuk
Alasan klien masuk rumah sakit jiwa yaitu 2 minggu sebelumnya , klien mengatakan
diusir oleh saudaranya dari rumah. Sehingga klien tinggal di jalanan dan tidak tahu harus
kemana dan melakukan apa, hanya terdiam dan bingung. klien mengatakan tidak ada hal yang
disukai dari dirinya, tidak tahu hal apa yang tidak disukai pada diri sendiri. klien mengatakan
tidak tahu pendapat orang tentang dirinya Klien mengatakan dirinya biasa saja dalam keluarga
dan tidak tahu perkataan orang lain terhadap dirinya. Klien merasa takut untuk berintraksi
dengan orang lain dan bingung hendak bicara apa. Klien mengatakan takut salah ngomong.
Klien mengatakan bingung saat hendak berbincang-bincang dengan orang lain. klien terkadang
mengulang jawaban dan suka terdiam saat ditanya, klien hanya berbicara jika ditanya. klien
tampak menyendiri dipojok dekat pohon, Klien terlihat duduk merangkul kaki, Klien terlihat
bingung, Klien tampak sering diam dan menunduk, Afek sesuai, klien tampak lesu tidak
bersemangat untuk beraktivitas, Saat interaksi kontak mata kurang, Sering menunduk, Ekspresi
wajah sedih. Karena kondisi tersebut pada tanggal 14 Maret 2017 keluarga membawa klien ke
RSJ Menur Surabaya.
B. Analisis Data
Hari/Tanggal Data Fokus Masalah
Sabtu 18 DS: Klien merasa takut dan malas Gangguan isolasi sosial: menarik diri
Maret 2017 untuk berintraksi dengan orang lain
dan bingung hendak bicara apa,
lebih enak sendiri . Klien
mengatakan takut salah ngomong,
Klien mengatakan bingung saat
hendak berbincang-bincang dengan
orang lain. Klien mengatakan punya
teman 4 orang saja, 1 teman sekamar
dan 3 lagi teman merokok, kalau
berkenalan takut dipelototin,

DO: klien saat di ajak berbicara


tidak ada kontak mata kurang, Klien
tampak sendiri dipojok dekat pohon,
Klien terlihat duduk merangkul
kaki, Klien terlihat bingung, Klien
tampak sering diam dan menunduk,
Afek sesuai.

DS: klien mengatakan diusir oleh Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
saudaranya dari rumah. Sehingga
klien tinggal di jalanan dan tidak
tahu harus kemana dan melakukan
apa, hanya terdiam dan bingung.
klien mengatakan tidak ada hal yang
disukai dari dirinya, tidak tahu hal
apa yang tidak disukai pada diri
sendiri, Klien mengatakan dirinya
biasa saja dalam keluarga dan tidak
tahu perkataan orang lain terhadap
dirinya.
DO: klien tampak lesu tidak
bersemangat untuk beraktivitas,
Saat interaksi kontak mata kurang,
Sering menunduk, Ekspresi wajah
sedih
DS: Klien mengatakan sudah mandi Defisit Perawatan Diri
tadi pagi jam 05:00 WIB, setiap
mandi ganti baju, saat mandi kuku
jarang digosok. Klien mengatakan
kalau badan terutama pergelangan
kedua tangan, kaki dan siku gatal –
gatal (koreng) dan tidak punya
sandal.
DO: Klien tampak berbaju dan
celana sessuai dan rapi, terlihat sela
– sela jari kedua tangan dan kaki
bintik – bintik merah dan ada luka,
Rambut berminyak, bau asam
(keringat) dan sedikit ketombe,
Klien tidak menggunakan sandal,
Nafas klien tidak bau, gosok gigi
hanya 1 kali pada pagi hari.

C. Diagnose keperawatan
1. Resiko perubahan sensori persepsi: halusinasi dengan gangguan interaksi sosial menarik diri.
2. Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah.
3. Defisit perawatan diri b.d penurunan motivasi/minat.

D. Intervensi
NANDA NOC NIC
Resiko perubahan Setelah dilakukan tindakan selama - Buat interaksi terjadwal
sensori persepsi: - Dorong pasien ke kelompok atau
2x24 jam, masalah dapat teratasi
halusinasi dengan program keterampilan
gangguan dengan kriteria hasil : interpersonal yang membantu
interaksi sosial meningkatkan pemahaman
- Lingkungan yang suportif
menarik diri tentang pertukaran informasi
yang bercirikan hubungan
atau sosialisasi
dan tujuan anggota keluarga
- Identifikasi perubahan perilaku
- Menggunakan aktivitas yang
tertentu
menenangkan, menarik, dan
- Berikan umpan balik positif jika
menyenangkan untuk
pasien berinteraksi dengan orang
meningkatkan kesejahteraan
lain
- Interaksi social dengan - Fasilitasi pasien dalam memberi
orang, kelompok atau masukan dan membuat
organisasi perencanaan
- Memahami dampak dari - Anjurkan bersikap jujur dana pa
perilaku diri pada interaksi adanya dalam berinteraksi
social dengan orang lain
- Mendapatkan/meningkatkan - Anjurkan menghargai orang lain
keterampilan interaksi social - Bantu pasien meningkatkan
kerjasama, ketulusan dan kesadaran tentang kekuatan dan
saling memahami keterbatasan dalam
- Mengungkapkan keinginan berkomunikasi dengan orang lain
untuk berhubungan dengan - Gunakan teknik bermain peran
orang lain untuk meningkatkan
- Perkembangan fisik, kognitif, keterampilan dan teknik
dan psikososial anak sesuai berkomunikasi
dengan usianya - Minta dan harapkan adanya
komunikasi verbal

Isolasi sosial : Setelah dilakukan tindakan selama SP1


menarik diri - Mengidentifikasi kemampuan
2x24 jam, masalah dapat teratasi
berhubungan
dan aspek positif yang dimiliki
dengan harga diri dengan kriteria hasil :
rendah. pasien
- klien dapat membina
- Membantu pasien menilai
hubungan saling percaya,
kemampuan yang masih dapat
- klien mampu menyebutkan
digunakan
penyebab menarik diri,
- Membantu pasien memilih
- Klien mampu menyebutkan
kegiatan yang akan dilatih sesuai
keuntungan berhubungan
dengan kemampuan
social dan kerugian menarik
- Melatih pasien sesuai
diri
kemampuan yang dipilih
- Klien dapat melaksanakan
- Memberikan pujian yang wajar
hubungan social secara
terhadap keberhasilan pasien
bertahap dan
- Mengajurkan pasien memasukan
- Klien mampu menjelaskan
dalam jadwal kegiatan harian
perasaanya setelah
berhubungan social. SP2
- Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian klien
- Klien dapat mengidentifikasi - Melatih kemampuan kedua klien
aspek positif dan kemampuan - Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal
yang dimiliki
kegiatan harian
- Klien dapat menilai
kemampuan yang dimiliki
untuk dilaksanakan
- Klien dapat merencanakan
kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
- Klien dapat melakukan
kegiatan sesuai rencana yang
dibuat

Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan selama - Mengidentifikasikan penyebab


diri b.d penurunan defisit perawatan diri
2x24 jam, masalah dapat teratasi
motivasi/minat. - Berdiskusi dengan pasien
dengan kriteria hasil :
tentang keuntungan merawat
- Pengabaian emosional telah
kesehatan diri
dihentikan
- Berdiskusi dengan pasien
- Klien dapat memperhatikan
tentang kerugian tidak merawat
kuku jari tangan dan kaki
kesehatan diri
- Klien dapat mempertahankan
- Diskusikan dengan klien
penampilan yang rapi
tanggung jawab tambahan yang
- Klien dapat mempertahankan
ada terkait dengan status
kebersihan tubuh
kesehatannya saat ini
- Klien dapat mempertahankan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan
kebersihan mulut
harian klien
- Klien dapat engeramas
- Memberi kesempatan klien
rambut
mempraktekkan cara perawatan
- Klien bisa mencuci tangan
diri
dengan baik dan benar.
- Klien dapat mempertahankan - Monitor kondisi mulut pasien
kesehatan kulit. (misalnya, bibir, lidah,
membrane mukosa, gigi, gusi)

Anda mungkin juga menyukai