Anda di halaman 1dari 8

HISTOPLASMOSIS

A. Pengertian Histoplasmosis

Histoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh menghirup sebuah


jamur yang disebut Histoplasma capsulatum. Histoplasmosis terutama
mempengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat mempengaruhi sumsum tulang,
kelenjar adrenal, saluran pencernaan, otak dan persendian. Jamur ini berkembang
dalam tanah yang tercemar dengan kotoran burung, kelelawar dan unggas,
sehingga ditemukan dalam di kandang burung/unggas dan gua. Infeksi menyebar
melalui spora (debu kering) jamur yang dihirup saat bernapas, dan tidak dapat
menular dari orang yang terinfeksi. Histoplasmosis juga disebut Demam Lembah
Sungai Ohio karena banyak orang-orang di area Amerika Serikat mendapatkan
infeksi ini.

B. Penyebab Histoplasmosis

Penyebab penyakit histoplasmosis adalah jamur Histoplasma


capsulatum. Spora jamur Histoplasma capsulatum tumbuh subur pada tanah
yang lembab, terutama tanah yang terkena kotoran burung dan kelelawar.
Oleh karena itu, jamur penyebab penyakit histoplasmosis ini biasa
ditemukan di kandang ayam, kandang burung merpati, peternakan yang
sudah usang, gua dan taman. Gejala histoplasmosis dapat muncul antara 3 dan
17 hari setelah seseorang menghirup spora jamur yang umumnya terdapat pada
kotoran burung dan kelelawar.

C. Gejala Histoplasmosis

Kebanyakan orang yang terpapar jamur Histoplasma tidak memiliki gejala.


Beberapa gejala yang mungkin timbul seperti gejala seperti flu yang biasanya
hilang dengan sendirinya.

Gejala histoplasmosis meliputi:

 Demam
 Batuk
 Kelelahan (kelelahan ekstrim)
 Panas dingin
 Sakit kepala
 Sakit dada
 Pegal-pegal
 Tubuh banyak mengeluarkan keringat

Pada beberapa kasus histoplasmosis dapat juga muncul gejala-gejala


seperti:

 Berkeringat saat malam hari


 Batuk yang disertai darah
 Sesak nafas
 Radang paru-paru

Sebagian besar orang dengan imunitas tubuh yang normal, gejala


histoplasmosis akan hilang dalam beberapa minggu hingga satu bulan. Namun,
pada orang yang memiliki daya tahan tubuh melemah, gejala yang bertahan lebih
lama dari waktu tersebut dan infeksi menjadi lebih berat. Histoplasmosis dapat
berkembang menjadi infeksi paru kronis atau dapat menyebar dari paru-paru ke
bagian lain dari tubuh, seperti sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang)

D. Diagnosis

Untuk mendiagnosa penyakit histoplasmosis, biasanya dokter akan


melakukan beberapa prosedur seperti :

 Tes darah atau tes urin. Biasanya akan dilakukan untuk mengetahui
apakah seseorang terinfeksi histoplasmosis atau tidak. Selain itu tes darah
juga dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan secara keseluruhan.
 Kultur jamur yang diambil dari cairan tubuh atau jaringan. Untuk
mengetahui apakah ada spora jamur Histoplasma capsulatum yang tumbuh
di dalam tubuh atau tidak.
 Rontgen. Jika dibutuhkan dokter akan melakukan prosedur rontgen seperti
x-ray di bagian dada atau CT scan.

E. Pencegahan

Sampai dengan saat ini belum ada vaksin khusus untuk melawan penyakit
histoplasmosis. Beberapa cara untuk mencegah penyakit histoplasmosis
diantaranya adalah:

 Orang-orang dengan sistem imun yang lemah, sebaiknya


menghindari aktifitas di tempat-tempat yang mudah untuk
jamur Histoplasma capsulatum tumbuh, seperti taman yang terdapat
banyak kotoran burung dan kelelawar.
 Pakai masker saat bekerja di tempat-tempat yang mudah
terkontaminasi kotoran unggas.
 Menyiram dengan air tanah atau tempat-tempat yang menjadi media
tumbuh jamur Histoplasma capsulatum

F. Pengobatan

Kebanyakan penderita histoplasmosis ringan tidak diobati secara khusus.


Penderita histoplasmosis ringan akan disarankan untuk beristirahat dan
mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejalanya.

Jika seseorang menderita histoplasmosis pada tingkat yang parah, maka biasanya
dokter meresepkan obat anti jamur seperti:
 Itrakonazol
 Ketoconazole
 Amphotericin B
CANDIDIASIS

A. Pengertian Candidiasis

Candidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jenis jamur yaitu
Candida, atau Candida albicans. Candidiasis dapat mempengaruhi area kelamin,
mulut, kulit, dan darah. Selain itu, obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu
dapat menyebabkan lebih banyak jamur yang tumbuh, terutama di area tubuh
yang hangat dan lembap.

Jamur Candida biasanya hidup pada bagian usus manusia, membran


mukosa (selaput lendir) dan kulit tanpa menimbulkan infeksi. Namun,
pertumbuhan jamur yang tidak normal akan menyebabkan infeksi pada bagian
tubuh yang terpapar. Kandidiasis dibagi berdasarkan tempat tumbuhnya, di
antaranya adalah:

 Thrush (oropharyngeal candidiasis), infeksi candidiasis yang muncul pada


bagian mulut serta tenggorokan dan disebabkan oleh jamur Candida
albicans.
 Kandidiasis vagina, infeksi kandidiasis yang muncul pada bagian alat vital
wanita.
 Kandidiasis kulit, Candida yang menyebabkan kulit infeksi seperti alergi
popok, dan infeksi di area-area yang tertutup dan sangat lembab.
 Esofagitis, infeksi Candida dari mulut yang menyebar ke tenggorokan,
menyebabkan esofagitis. Infeksi ini biasa ditemui pada orang-orang
penderita AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker.
 Kandidiasis invasif, infeksi yang muncul saat Candida menembus sel
darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

B. Gejala Candidias

 Gejala kandidiasis berbeda, tergantung pada daerah terjadinya infeksi.


Beberapa gejala-gejala kandidiasis adalah:
 Thrush: munculnya bercak putih pada mulut, terutama lidah, langit-langit
mulut dan sekitar bibir. Terkadang sakit, tapi sering kali tidak.
 Esofagitis: Infeksi di area tenggorokan ini dapat membuat seseorang sakit
menelan dan dapat menimbulkan sakit di bagian belakang tulang dada.
 Kandidiasis kulit: tampak kelainan kulit berupa bercak merah, basah, yang
tampak berair dan terkadang disertai dengan bintil merah di sekitarnya.
 Kandidiasis vagina: vagina terasa sakit dan perih, perasaan panas seperti
terbakar di sekitar lubang vagina dan rasa sakit atau tidak nyaman selama
berhubungan seksual.
 Kandidiasis invasif: saat Candida menyebar masuk ke dalam sel darah,
seseorang yang terjangkit dapat mengalami demam yang sangat tinggi
sampai kejang dan kegagalan beberapa organ.

C. Penyebab

Penyebab kandidiasis berbeda-beda, tergantung daerah terjadinya infeksi


jamur tersebut. Namun secara umum penyebab kandidiasis adalah
jamur Candida yang tumbuh secara abnormal.

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terjangkit kandidiasis,


di antaranya adalah :

 Daerah lipatan kulit seperti lipat paha yang terlalu lembab disertai dengan
higiene pribadi yang kurang
 Sistem imun tubuh yang lemah.
 Orang yang menderita obesitas dan diabetes.
 Orang yang menerima terapi steroid dan kemoterapi

D. Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit kandidiasis, biasanya dokter akan :

 Menanyakan riwayat kesehatan yang dimiliki penderita seperti diabetes,


kanker, HIV dan penyakit kronis lainnya.
 Dokter akan menanyakan mengenai diet yang penderita kandidiasis
lakukan dan penggunaan obat dalam beberapa waktu ke belakang.
 Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda
kandidiasis yang tampak di tubuh.
 Jika dibutuhkan, dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui
keberadaan jamur Candida di dalam tubuh seseorang.

E. Pencegahan

Secara umum kandidiasis dapat dicegah dengan cara menjaga kulit tetap bersih
dan kering. Selain itu dengan mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, juga
menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi.

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk candidiasis?

 Ada banyak faktor risiko untuk candidiasis, yaitu:


 Memiliki sistem imun yang lemah (bayi, wanita hamil, lansia)
 Sedang dalam pengobatan tertentu, seperti antibiotik, corticosteroid
minum atau hirup
 Menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker
 Mengalami kondisi yang menyebabkan mulut kering
 Wanita dengan kadar estrogen yang tinggi
 Memiliki diabetes yang tidak terkendali dengan baik
 Aktif secara seksual dapat meningkatkan risiko (namun, Candidiasis
bukanlah salah satu penyakit menular seksual)
 Kebiasaan kebersihan yang buruk
 Menggunakan gigi palsu.

F. Pengobatan

Pengobatan untuk kandidiasis bervariasi, tergantung kepada jenisnya. Beberapa


metode pengobatan yang dilakukan oleh dokter adalah:

 Thrush: Untuk kandidiasis, biasanya dokter akan memberikan obat anti


jamur seperti nistatin dan klotrimazol. Untuk kandidiasis yang lebih
ringan, dokter biasanya memberikan nistatin cair atau pil klotrimazol.
 Esofagitis: dapat diobati dengan obat anti jamur seperti flukonazol.
 Kandidiasis kulit: Biasanya dokter akan memberikan krim atau bedak anti
jamur.
 Kandidiasis vagina: dapat diobati dengan obat anti jamur yang
diaplikasikan langsung ke bagian yang terinfeksi di vagina, seperti
butokonazol, klotrimazol, mikonazol, nistatin atau tiokonazol.
 Kandidiasis invasif: dapat diobati dengan obat anti jamur intravena
(melalui infus) seperti vorikonazol atau flukonazol.
DAFTAR PUSTAKA

Tan, Lenny. 2019.Histoplasmosis. Dikutip 14 Februari 2020. SehatQ :


https://www.sehatq.com/penyakit/histoplasmosis

Tan, Lenny. 2019.Candidiasis. Dikutip 14 Februari 2020. SehatQ :


https://www.sehatq.com/penyakit/kandidiasis

Aprillia S, Lika. 2016.Candidiasis : Gejala, Penyebab, Pnegobatan. Dikutip 14


Februari 2020. Hello Sehat : https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/candidiasis/

Anda mungkin juga menyukai