HalaqahُyangُpertamaُdariُSilsilahُyangُberjudulُ“MengenalُAllāh”.
◆Setiap manusia apabila dikuburkan maka akan ditanya oleh 2 orang malaikat tentang 3 perkara :
⑴ Siapa Tuhanmu?
⑵ Siapa Nabimu? dan
⑶ Apa Agamamu?
Oleh karena itu kewajiban seorang Muslim dan juga Muslimah untuk mempersiapkan diri. Dan perlu
diketahui bahwasanya untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak cukup dengan menghafal. Sebab
seandainya menghafal itu cukup niscaya orang munafik bisa menjawab pertanyaan.
Tapi perkaranya di sini, kaum muslimin perlu pemahaman dan juga pengamalan. Barangsiapa yang
di dunia, dia :
1.ُMengenalُAllāhُdanُmemenuhiُhakNya,
2. Mengenal Nabi Muhammad ﷺdan memenuhi haknya,
3. Mengenal agama Islam dan mengamalkan isinya,
Maka diharapkan dia bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan mendapatkan kenikmatan di dalam
kuburnya. Namun apabila dia :
1.ُTidakُmengenalُsiapaُAllāhُdanُtidakُmemenuhiُhakNya,
2.ُTidakُmengenalُNabiُMuhammadُ ﷺdan juga tidak memenuhi haknya,
3. Tidak atau kurang mengenal ajaran Islam dan tidak mengamalkannya,
Maka ditakutkan dia tidak bisa menjawab pertanyaan (dan) akibatnya siksa kubur yang akan dia
dapatkan.ُSemogaُAllāh سُ ْبحَانَهُ َو تَعَالَىmemudahkan kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai
untukُbisaُmengenalُAllāh,ُmengenalُNabiُMuhammadُ ﷺdan juga mengenal agamanya.
Halaqah - 02 Mengenal Allāh Sebagai Pencipta
Allāhُ ‘Azzaُ waُ Jallaُ adalahُ Dzatُ Yangُ Mahaُ Pencipta,ُ menciptakanُ dariُ sesuatuُ yangُ tidakُ adaُ
menjadi ada.
DialahُAllāhُAl-KhāliqُYangُMahaُPencipta,ُsedangkanُselainُAllahُadalahُmakhluqُyangُdiciptakan.ُ
Mereka tidak bisa mencipta meskipun diagung-agungkanُdanُdisembahُolehُmanusia.ُAllāh س ْبحَانَهُ َو
ُ
تَعَالَىberfirman :
⇒ Berkumpul saja mereka tidak mampu untuk mencipta, (lalu) bagaimana dengan sendirian?
⇒ Menciptakan seekor lalat yang sedemikian sederhananya susunan tubuhnya, mereka tidak mampu
maka bagaimana mereka bisa menciptakan makhluq yang lebih rumit.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-2 ini dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.
DiُantaraُnamaُAllāhُ‘AzzaُwaُJallaُadalahُArُRazzāqُyangُartinyaُYangُMahaُMemberi Rezeki.
سنة ألف بخمسين واألرض السموات يخلق أن قبل الخالئق مقادير للا قدر
“Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menentukan (telah menulis) takdir bagi makhluk-makhlukNya
50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (HR Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)
Dan tidak akan meninggal seseorang sampai dia mendapatkan rezeki yang terakhir, meskipun rezeki
tersebut ada di puncak gunung atau bahkan ada di bawah lautan.ُAllāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ berfirman :
SiapaُsesembahanُselainُAllāhُyangُbisaُmelakukanُyangُdemikian?
AdakahُselainُAllāhُsesembahanُyangُbisaُmemberiُmakanُsekaliُsajaُuntukُseluruhُmakhlukُyangُ
ada di bumi ini mulai dari manusia, jin, hewan dan juga tumbuhan?
Itulah halaqah yang ke-3 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.
Halaqah - 04 Mengenal Allah Sebagai Pengatur Alam Semesta
وبركاته للا ورحمة عليكم السالم
أجمعين وصحبه آله وعلى للا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد
•ُMengaturُalamُsemestaُini.
•ُMematikanُmakhlukُdanُmenghidupkan.
•ُMemuliakanُmakhlukُdanُmenghinakan.
•ُMenggantiُsiangُmenjadiُmalam,ُmalamُmenjadiُsiang.
•ُMenerbitkanُmatahari dan menenggelamkan.
َﺮۡمَأۡلﭐ ﺮهبَﺪي
“Dialah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang mengatur seluruh perkara.” (QS Yunus: 3)
Tidak adaُyangُmengaturُselainُAllāh,ُDialahُAllāhُSubhānahuُwaُTa’ālaُyangُmenerbitkanُmatahariُ
dariُtimur.ُDanُsiapaُselainُAllāhُyangُbisaُmenerbitkanُmatahariُdariُbarat?
NabiُIbrāhīmُ‘alayhissalāmُberkataُkepadaُsalahُseorang,ُyangُdiaُmengakuُmenjadiُTuhan selain
Allāh,ُbeliauُberkata:
“Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menerbitkan matahari dari timur, maka silahkan
engkau kalau engkau memang Tuhan, terbitkan matahari dari barat. Maka orang kafir tersebut tidak
bisa berbuat apa-apa.” (QS Al Baqarah : 258)
TidakُadaُyangُmengaturُalamُsemestaُkecualiُAllāhُdanُtidakُadaُsesembahanُselainُAllāhُyangُ
membantuُAllāhُuntukُmengaturُalam semesta ini.
Olehُkarenaُitu,ُseorangُMuslimُtidakُbolehُmeyakiniُbahwasanyaُadaُselainُAllāhُyangُmencipta,ُ
memberikan rizki dan juga mengatur alam semesta, siapapun dia dan bagaimanapun kedudukannya
diُsisiُAllāh.
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Halaqah - 05 Mengenal Allah Sebagai Satu Satunya Dzat Yang Berhak Untuk
Disembah
ن َوالَّذهينَُ َخلَقَك ُْم الَّذهي َربَّكمُ اعْبدوا النَّاسُ أَيُّ َها َيا ُْ ( تَتَّقونَُ لَ َعلَّك ُْم قَ ْب هلك ُْم هم٢١)
ل الَّذهي
َُ ض لَكمُ َج َع َُ األر
ْ شا ً س َما َُء فه َرا َُ َاء همنَُ َوأ َ ْنز
َّ ل هبنَا ًُء َوال ُس َم ه َّ ج َما ًُء الَُ هب هُه فَأ َ ْخ َر
ُلِل ت َ ْجعَلوا فَال لَك ُْم هر ْزقًا الث َّ َم َرا ه
َُت همن ُ( ت َ ْعلَمونَُ َوأ َ ْنت ُْم أ َ ْن َدادًا ه َّه٢٢
“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian, siapa Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan
orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertaqwa? Itulah Rabb kalian. Yang telah menjadikan bagi
kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai bangunan dan telah menurunkan dari langit air.
Maka Allāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ mengeluarkan dengan air tersebut buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian.
Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allāh sekutu-sekutu sedangkan kalian mengetahui.” (QS Al-
Baqarah: 21-22)
SelainُAllāhُtidakُberhakُuntukُdisembahُkarenaُdiaُbukanُpencipta,ُbukanُpemberiُrezekiُdanُbukanُ
pengatur alam semesta. Apabila mereka disembah maka mereka adalah sesembahan yang bathil.
Apabilaُ seseorangُ meyakiniُ Allāhُ yangُ mencipta,ُ memberikanُ rezekiُ danُ jugaُ mengaturُ alamُ
semesta kemudian dia masih menyembahُselainُAllāhُatauُmenyerahkanُsebagianُibadahُkepadaُ
selainُAllāh,ُmakaُdiaُtelahُberbuatُsyirikُkepadaُAllāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ di dalam ibadah.
MakaُBeliauُ ﷺmengatakan :
ُلِل ت َ ْجعَ َلُ أ َ ْن
َُخلَقَك َوه َوُ نهدًّا ه ه
“Dosa yang paling besar adalah engkau menjadikan sekutu bagi Allāh س ْبحَانَه ُ َو تَعَالَى
ُ padahal Dialah
Allāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ yang telah menciptakan dirimu.”
(HRُImāmُAl-BukhāriُdanُImāmُMuslim,ُdariُshahābatُIbnuُMas’ūdُradhiyallāhuُ‘anhumā).
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-5 ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
>> Halaqah - 06 Keyakinan Allāh sebagai Pencipta, Pemberi Rizki & juga Pengatur
Alam Semesta
Halaqah yang ke-6ُ dariُ Silsilahُ Mengenalُ Allāhُ adalahُ bahwasanyaُ “Keyakinanُ Allāhُ sebagaiُ
Pencipta, Pemberi Rizki dan juga Pengatur Alam Semesta tidaklah cukup untuk memasukkan
seseorangُkeُdalamُagamaُIslam.”
KaumُmusliminُmeyakiniُbahwasanyaُAllāhُsebagaiُPencipta,ُPemberiُRizkiُ&ُjugaُPengaturُAlamُ
Semesta adalah sebuah kewajiban, yang tidak sah keimanan seseorang sampai meyakini yang
demikian itu.
Namun ini tidaklah cukup untuk memasukkan seseorang ke dalam agama Islam. Dan belum bisa
menjadiُ pembedaُ antaraُ seorangُ yangُ Muslimُ denganُ orangُ yangُ kāfir.ُ Allāh س ْبحَانَهُ َو
ُ
تَعَالَىmengatakan di dalam Al-Qurānُmenceritakan tentang ucapan iblis.
ُل أ َ َم ْرت َكُ هإ ُْذ ت َ ْسج َُد أَّل َمنَ َع َكُ َما قَا َل
َُ ن َخلَ ْقتَنهي هم ْنهُ َخيْرُ أَنَا قَا
ُْ ن َو َخلَ ْقتَهُ نَارُ همُْ هم
ُهطين
"Allāh berkata (kepada iblis): “Apa yang mencegahmu untuk sujud (kepada Ādam) ketika Aku
memerintahkan kepadamu?” Iblis mengatakan: “Aku lebih baik daripada dia. Engkau telah
menciptakan aku dari api dan menciptakan dia dari tanah.” (QS Al-A’rāf:ُ12)
“Siapaُyangُmenciptakan?
“Siapaُyangُmemberikanُrezekiُkepadaُmereka?”
“Siapaُyangُmengaturُalamُsemestaُini?”
Merekaُmengatakan:ُ“Allah”.
Kenapa demikian?
InُsyāُAllāhُakanُkitaُbahasُpadaُhalaqahُselanjutnya.
Seseorang bisa mengetahui sesuatu dicintaiُ olehُ Allāh سُ ْبحَانَهُ َو تَعَالَىdengan beberapa cara, di
antaranya :
Denganُdemikianُsyirikُhukumnya,ُ(apabila)ُberdo’aُkepadaُselainُAllāh,ُbaikُkepadaُseorangُNabi,ُ
seorang malaikat, seorang jin, orang yang shalih dan lain-lain.
- MenyembelihُadalahُIbadah,ُAllāhُberfirmanُ:
DanُRasūlullāhُ ﷺbersabda :
َُللاهُ هلغَي هْرُ ذَ َب َحُ َم ْنُ للاُ لَ َعن
“Allāh Subhānahu wa Ta’āla melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allāh.” (HR Muslim
1978,ُdariُshahābatُ‘Aliُradhiyallāhuُ‘anhu)
Dengan demikian termasuk syirik hukumnya (apabila) seseorang menyembelih untuk jin, atau untuk
syaikhُatauُuntukُyangُlain,ُselainُAllāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ
Seperti bernadzar, ber-istighatsah, bersumpah, bertawakal, rasa takut, rasa cinta, maka semua ini
termasuk jenis-jenis ibadah.
Tidak boleh sekali-kali seorang Muslim menyerahkan salah satu dari ibadah-ibadah tersebut kepada
selainُAllāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
>> Halaqah - 08 Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy
وبركاته للا ورحمة عليكم السالم
هلل رسول على والسالم والصالة هلل الحمد
Halaqah yang ke-8ُ dariُ Silsilahُ Mengenalُ Allāhُ adalahُ tentangُ “Contohُ Kesyirikanُ Orang-Orang
MusyrikinُQuraisy”.
•ُBerdo’aُdanُbertaqarrubُkepadaُorang-orangُshālihُyangُsudahُmeninggal.
•ُMenyerahkanُsebagianُibadahُkepadaُmerekaُdenganُtujuanُsupaya:
Mendapatkanُsyafa’atُorang-orangُshālihُtersebutُdisisiُAllāh.ُdanُdenganُtujuanُmencariُkedekatanُ
kepada Allāh.
AllāhُsendiriُtelahُmenceritakanُkeyakinanُmerekaُiniُdiُdalamُAlُQurānُdanُAllāhُmengingkarinya.ُ
Allāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ berfirman:
Dalamُ ayatُ iniُ Allāhُ menamakanُ perbuatanُ merekaُ sebagaiُ bentukُ menyekutukanُ Allāh.ُ Danُ
Allāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ juga berfirman :
◆Caraُmeraihُsyafa’atُdiُhariُkiamatُadalahُdenganُmemurnikanُtauhid,ُbukanُdenganُkesyirikan.
◆DanُcaraُdekatُdenganُAllāhُadalahُmendekatkanُdiriُkepadaNyaُdenganُimanُdanُamalُshālih,ُ
yang wajib maupun yang sunnah, sebagaimana orang-orangُshālihُtersebutُmelakukannya.
TidakُbolehُseseorangُmenyamakanُAllāhُdenganُseorangُkepalaُnegaraُyangُsulitُmenyampaikanُ
hajat kepadanya kecuali melalui perantara dan para pembantunya.
Sedangkan seorang kepala negara, maka dia adalah makhluq yang lemah, tidak mampu melakukan
seluruh pekerjaannya kecuali dibantu oleh para pembantunya.
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya
◆ Besarnyaُ makhlukُ danُ luasnyaُ (sepertiُ langitُ yangُ tujuhُ &ُ bumi,ُ kursiُ Allāhُ danُ ‘Arsy-Nya)
menunjukkanُtentangُkebesaranُAllāh.
◆Keteraturan gerakan dan perjalanan (seperti perjalanan matahari & bulan) menunjukkan kekuasaan
danُpengawasanُAllāhُyangُtidakُpernahُberhenti.
◆Kejelian dalam penciptaan menunjukkan hikmah-Nya dan keluasan ilmu-Nya.
✓ SemakinُmengenalُAllāhُpenciptanya.
✓ SemakinُyakinُdanُmantapُdalamُmenjalankanُsyariatُAllāh.
✓ Merasa takut dengan adzab-Nya.
✓ SemakinُdekatُdenganُAllāh.
✓ Semakin meng-Esakan Dia di dalam beribadah.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
DanُAllāhُberfirmanُ:
KitaُmengenalُAllāhُdenganُnamaُdanُjugaُsifatُtersebut.
✓ KitaُmengenalُAllāhُsebagaiُDzatُYangُMahaُPenyayangُkarenaُDiaُadalahُArُRahmānُArُRahīm.
✓ Dan kita mengenal AllāhُsebagaiُDzatُYangُMahaُPengampunُkarenaُDiaُadalahُAl-Ghafūr,ُdanُ
seterusnya.
✓ DanُAllāhُmengabarkanُdiُdalamُAl-QurānُbahwasanyaُdiُantaraُsifatُAllāhُadalah:
•ُAllāhُberistiwa’ُdiُatasُ‘Arsy.
•ُAllāhُmemilikiُduaُtangan.
•ُAllāhُberadaُdiُatas.
✓ DanُRasūlullāhُshallallāhuُ‘alayhiُwaُsallamُmengabarkanُbahwasanya,
Kewajiban kita sebagai seorang Muslim adalah menetapkan nama & juga sifat tersebut, karena
Allāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ lebih tahu tentang diri-Nyaُdaripadaُkitaُsemua.ُDanُRasūlullāh ﷺlebih tahu tentang
Allāhُdaripadaُkita.ُTidakُbolehُseorangُMuslimُmenolakُnama-nama dan juga sifat-sifat tersebut.
Dan tidakُbolehُdiaُmenyerupakan,ُkarenaُAllāh سُ ْبحَانَهُ َو تَعَالَىberfirman:
Jadi yang benar, yang seharusnya dilakukan oleh seorang Muslim adalah:
◆Menetapkan nama dan juga sifat tersebut sebagaimana datangnya, sesuai dengan keagungan dan
kebesaranُAllāh س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى
ُ , tanpa menyerupakan dan tanpa mentakwil nama dan juga sifat tersebut.
⇒ MentakwilُadalahُmenafsirkanُnamaُdanُsifatُAllāhُbukanُdenganُmaknanyaُyangُbenar.
Seperti;
•ُMentakwilُistiwāُdenganُkekuasaan.
•ُMentakwilُturunnyaُAllāhُdenganُturunnyaُrahmatُAllāh.
•ُDanُlain-lain.