Terapi Kaki Listrik PDF
Terapi Kaki Listrik PDF
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Respati Yogyakarta1,2,3)
Jl. Laksda Adisucipto Km 6,3 Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
E-mail: evrita_lusiana@yahoo.com
ABSTRACT
29
Teknoin Vol. 23 No. 1 Maret 2017 : 29-42
30
Simulasi Alat Elektrostimulator Akupuntur Berbasis Mikrokontroller ATMega16 (Evrita Lusiana Utari dkk)
terdiri dari: Stimulator, Penguat impuls optimal dari elektro akupuntur untuk
(AVB-8), Elektrode, Oscilloscope, mengobati nyeri punggung bawah. Penelitian
Addscope, Isolator dan satu perangkat ini merupakan eksperimen acak dengan
komputer dan beberapa peralatan diatas pembutaan ganda. Sebanyak 40 subyek
terlebih dahulu dikalibrasi sebelum penelitian dipilih dengan teknik acak dari 60
digunakan. Tegangan berbentuk pulsa yang pasien yang dating pada klinik akupuntur
dapat diatur baik amplitudo, lebar pulsa puskesmas Sragen Kota sejak September
maupun frekuensi detaknya digunakan hingga Desember 2007. Subyek penelitian
sebagai perangsang. Saat pengukuran, dibagi kedalam 10 subyek control
elektrode ditempatkan pada saraf sensorik di (parasetamol), 10 subyek elektro akupuntur
tangan kemudian dikaki. Pulsa tegangan frekuensi rendah (2Hz), 10 subyek frekuensi
stimulasi dinaikkan secara bertahap, mulai kombinasi (20/50Hz), dan 10 subyek
dari 2 V - 30 V ditangan dan 3 V - 31 V frekuensi tinggi (100Hz). Elektrostimulator
dikaki. Pengukuran kecepatan saraf diberikan sebanyak 7 kali. Pengukuran nyeri
dilakukan ditangan pada jarak 20 cm dan 40 menggunakan McGill Pain Questionnaire.
cm terhadap sumber tegangan stimulasi. Nyeri diukur dua kali, sebelum dan sesudah
Untuk tampilan dan perekaman digunakan perlakuan. Data dianalisis dengan uji F
komputer dengan menggunakan program- (ANOVA) dan Post Hoc Test, dengan
program Matlab Ver.6.5.1 Rel.13 untuk menggunakan program SPSSv.15. Hasil
penerima dan pengolah sinyal. Kemudian penelitian menghasilkan perbedaan yang
ACDS Ver.6, Adobe Photoshop Ver.8 untuk secara statistik signifikan penurunan nyeri
pengolah gambar sinyal. Hasil penelitian sebelum dan sesudah perlakuan
menunjukkan bahwa kecepatan saraf 66,67 elektrostimulator pada berbagai kelompok
m/d pada tegangan stimulasi 6 V dan penelitian (F = 6,60 ; p = 0,001). Terdapat
kecepatan saraf menjadi lebih tinggi jika perbedaan penurunan nyeri yang secara
tegangan stimulasinya semakin tinggi. statistic signifikan antara control dan
Demikian pula dengan tanggapan impuls frekuensi rendah (beda skor - 10.4 ; p =
saraf dalam (mV), amplitudonya menjadi 0,032), kontrol dan kombinasi (beda skor -
lebih tinggi. Untuk perancangan alat 12.1; p = 0,015), maupun kontrol dan
pendiagnosa ataupun terapi saraf dapat frekuensi tinggi (beda skor - 16.1 ; p =
digunakan tegangan - tegangan 6 V – 7 V 0.004). Perbedaan penurunan nyeri secara
atau 20 V – 28 V, dimana pada tegangan- statistik tidak signifikan antara frekuensi
tegangan ini tanggapan impulsnya relatif rendah dan frekuensi kombinasi (beda skor
stabil. nyeri - 1.7 ; p = 0.999), antara frekuensi
Berdasarkan penelitian Djaya (2011) kombinasi dan frekuensi tinggi (beda skor -
yang berjudul “Transcutaneous Electrical 4.0 ; p = 0.928). serta antara frekuensi
Nerve Stimulation” merupakan salah satu rendah dan frekuensi tinggi (beda skor - 5.7 ;
alat terapi yang menggunakan arus listrik p = 0.726).
untuk merangsang saraf dengan tujuan Berdasarkan Penelitian Sumardi (2014)
mengurangi rasa sakit seperti nyeri pada yang berjudul “Perencanaan dan Pembuatan
punggung bawah. Diketahui bahwa Nyeri Alat Transcutaneous Electrical Nerve
punggung bawah merupakan masalah Stimulation (TENS) Berbasis Mikrocontroler
kesehatan yang menduduki peringkat kedua Atmega 8”, berisi tentang Transcutaneous
setelah infeksi saluran pernafasan pada orang Electrical Nerve Stimulation (TENS)
dewasa. WHO telah merekomendasikan merupakan alat fisioterapi yang berfungsi
penggunaan akupuntur untuk terapi nyeri. untuk menghilangkan rasa nyeri punggung
Tetapi belum banyak bukti penelitian yang bawah dengan mempergunakan tegangan
menunjukkan frekuensi yang paling optimal rendah yang dapat memerangi
untuk mengobati nyeri. Penelitian ini ketidaknyamanan terhadap rasa nyeri
bertujuan mengetahui frekuensi yang paling tersebut. Alat ini bekerja dengan merangsang
31
Teknoin Vol. 23 No. 1 Maret 2017 : 29-42
32
Simulasi Alat Elektrostimulator Akupuntur Berbasis Mikrokontroller ATMega16 (Evrita Lusiana Utari dkk)
33
Teknoin Vol. 23 No. 1 Maret 2017 : 29-42
34
Simulasi Alat Elektrostimulator Akupuntur Berbasis Mikrokontroller ATMega16 (Evrita Lusiana Utari dkk)
C1
10u C2 C3
10u 10u
C6 C5 C4
10u 10u 10u
RV1
ANA 0
50K
35
Teknoin Vol. 23 No. 1 Maret 2017 : 29-42
D0
D1
D2
D3
B0
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24
20k 20k 20k 20k 20k 20k 20k 20k 20k 20k 20k 20k
U1
7
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12
3
10K 10K 10K 10K 10K 10K 10K 10K 10K 10K 10K 10K 6
2
4
1
5
741
36
Simulasi Alat Elektrostimulator Akupuntur Berbasis Mikrokontroller ATMega16 (Evrita Lusiana Utari dkk)
C9 R31
20k
10u
U2 C[0...7]
9 22
C7 RESET PC0/SCL
23
PC1/SDA
13 24
XTAL1 PC2/TCK
12 25
XTAL2 PC3/TMS
22p 26
PC4/TDO
X1 ANA 0
40
PA0/ADC0 PC5/TDI
27
39 28
ANA 1 PA1/ADC1 PC6/TOSC1
CRYSTAL 38 29
ANA 2 PA2/ADC2 PC7/TOSC2
37
C8 ANA 3 PA3/ADC3 D[0...3]
36 14
ANA 4 PA4/ADC4 PD0/RXD
35 15
ANA 5 PA5/ADC5 PD1/TXD
34 16
ANA 6 PA6/ADC6 PD2/INT0
22p 33 17
PA7/ADC7 PD3/INT1
18
PD4/OC1B D4
1 19
B[0...7] PB0/T0/XCK PD5/OC1A
2 20
PB1/T1 PD6/ICP1
3 21
PB2/AIN0/INT2 PD7/OC2
4
PB3/AIN1/OC0 D[6...7]
5
PB4/SS
6
PB5/MOSI
7 32
PB6/MISO AREF
8 30
PB7/SCK AVCC
ATMEGA16
37
Teknoin Vol. 23 No. 1 Maret 2017 : 29-42
LCD1
LM016L
VDD
VSS
VEE
RW
RS
D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
E
1
2
3
D6 4
5
D7 6
C0 7
C1 8
C2 9
C310
C411
C512
C613
C714
C[0...7]
RV1
D[6...7]
10K
38
Simulasi Alat Elektrostimulator Akupuntur Berbasis Mikrokontroller ATMega16 (Evrita Lusiana Utari dkk)
39
Teknoin Vol. 23 No. 1 Maret 2017 : 29-42
40
Simulasi Alat Elektrostimulator Akupuntur Berbasis Mikrokontroller ATMega16 (Evrita Lusiana Utari dkk)
41
Teknoin Vol. 23 No. 1 Maret 2017 : 29-42
DAFTAR PUSTAKA
42