Anda di halaman 1dari 20

Universitas Bakrie

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian, kebutuhan pergerakan
juga meningkat dan linier dengan kepemilikan kendaraan pribadi. Sejalan dengan
meningkatnya pengguna kendaraan pribadi, maka kebutuhan lahan parkir juga perlu
difasilitasi sehingga tidak membebani jalan raya yang bisa berdampak pada
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Dalam Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1996) dicantumkan bahwa
setiap pusat kegiatan harus disediakan fasilitas parkir untuk kendaraan. Fasilitas
parkir kendaraan disediakan dalam berbagai lokasi dan segi fungsi bangunan,
termasuk pada hunian tingkat tinggi seperti apartemen, rumah susun dan
kondominium.
Apartemen di Indonesia umumnya belum menyediakan fasilitas parkir yang
memadai. Seperti pada apartemen Green Pramuka dan apartemen Belleza di Jakarta.
Kedua apartemen tersebut memiliki masalah mengenai lahan parkir, sehingga hal
ini menjadi keluhan bagi penghuni apartemen (Fajarta Carlos Roy, 2017).

Maka dari itu, fasilitas parkir mempunyai peranan penting dalam penyediaan
kebutuhan parkir penghuni pada sebuah hunian tempat tinggal. Sistem parkir yang
memadai dan tertata dengan baik akan membuat pengguna kendaraan merasa
nyaman dan dapat melakukan aktifitas dengan maksimal. Hal tersebut juga berlaku
pada Apartemen XYZ di Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang permasalahan ini,
maka perlu dilakukan analisis karakteristik dan penataan ulang ruang parkir untuk
apartemen daerah Yogyakarta.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada skripsi ini
adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kesesuaian fasilitas parkir pada hunian tingkat tinggi sesuai


pedoman teknis?

b. Bagaimana menganalisis jumlah kebutuhan satuan ruang parkir pada hunian


tingkat tinggi?

1
Universitas Bakrie

c. Bagaimana menentukan pola layout fasilitas parkir optimal untuk hunian


tingkat tinggi?

1.3. Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Responden penelitian hanya yang memiliki apartemen di wilayah yang
ditinjau.

b. Analisis kondisi fasilitas parkir dilakukan hanya pada parkir kendaraan roda
empat.

c. Analisis berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat


Nomor: 272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk:
a. Mengidentifikasi tingkat kesesuaian fasilitas parkir pada hunian tingkat
tinggi.
b. Menentukan jumlah kebutuhan satuan ruang parkir pada hunian tingkat
tinggi.
c. Mengetahui pola layout fasilitas parkir optimal untuk hunian tingkat
tinggi.

1.5. Manfaat Penelitian


1.5.1. Bagi Mahasiswa
Manfaat penelitian untuk mahasiswa yaitu dapat memberi wawasan dalam
perencanaan mengenai fasilitas parkir yang efektif.

1.5.2. Bagi Pengelola


Manfaat penelitian untuk pengelola apartemen yaitu dapat menjadi masukan
dalam perencanaan ruang parkir yang efektif.

1.5.3. Bagi Engineers dan Peneliti


Manfaat penelitian untuk engineers dan peneliti yaitu dapat menjadi sumber
acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya terkait dengan fasilitas ruang
parkir.

2
Universitas Bakrie

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan
pembaca dalam memahami isi skripsi ini. Adapun sistematika skripsi ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini membahas mengenai teori-teori parkir dan beberapa teori
yang berhubungan dengan penelitian sebagai landasan untuk
menganalisis objek penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai tahapan penelitian, teknik
pengumpulan data, evaluasi data, dan metode yang digunakan
serta analisis data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil analisis perhitungan data-data yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran secara menyeluruh dari hasil
analisa berdasarkan tujuan penyusunan Tugas Akhir.

3
Universitas Bakrie

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Parkir


Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat (1996) menyatakan bahwa parkir adalah suatu keadaan tidak
bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Parkir menurut kamus
Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai tempat perhentian kendaraan beberapa
saat. Sedangkan Dayana (2012) berpendapat, parkir adalah
memangkalkan/menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan
orang/barang (bermotor/tidak bermotor) pada suatu tempat parkir dalam jangka
waktu tertentu. Fasilitas parkir merupakan bagian terpenting dari sistem transportasi
darat. Fasilitas parkir juga merupakan sebuah penunjang utama dalam suatu
kegiatan tertentu, seperti; perkantoran, perdagangan dan pendidikan. Kebutuhan
parkir ini akan mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Hobbs (1979)
menyatakan bahwa peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan akan berpengaruh
terhadap kebutuhan ruang parkir.
Berdasarkan dari definisi di atas maka dapat ditarik garis besarnya bahwa
parkir adalah keadaan tidak bergerak kendaraan bermotor/tidak bermotor dalam
jangka waktu tertentu yang lama maupun sebentar tergantung pada kepentingan
pengemudinya.
2.2 Jenis-jenis Parkir
2.2.1 Parkir Berdasarkan Letak Penempatan Kendaraan
1. Parkir di badan jalan (on street parking)
Fasilitas parkir di badan jalan adalah fasilitas parkir yang menggunakan tepi
jalan sebagai ruang parkirnya.
2. Parkir di luar badan jalan (off street parking)
Fasilitas parkir di luar badan jalan atau lokasi parkir adalah tata guna lahan
yang khusus disediakan sebagai ruang parkir dan mempunyai pintu pelayanan
masuk atau pintu pelayanan keluar sebagai tempat mengambil atau menyerahkan
kartu parkir sehingga dapat mengetahui secara pasti jumlah kendaraan dan jangka
waktu kendaraan parkir yang parkir. Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996), untuk mendesain
suatu pelataran parkir harus diperhatikan beberapa kriteria penting, yaitu : rencana

4
Universitas Bakrie

tata guna lahan, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan,
kemudahan bagi pengguna, tersedianya tata guna tanah serta letak jalan akses utama
dan daerah yang dilayani.

2.2.2 Parkir Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan


1. Parkir Umum
Parkir umum adalah area parkir yang menggunakan lahan yang dikuasai dan
pengelolaannya diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
2. Parkir Khusus
Parkir khusus adalah perparkiran yang menggunakan lahan yang pengelolaannya
diselenggarakan oleh pihak ketiga (badan usaha atau perorangan) yang tidak
dikelola oleh pemerintah.
3. Parkir Darurat
Parkir darurat adalah perparkiran di tempat-tempat umum yang menggunakan lahan
milik pemerintah daerah maupun swasta yang terjadi karena kegiatan yang sifatnya
mendadak/insidentil.
4. Gedung Parkir
Gedung parkir adalah bangunan yang digunakan sebagai area parkir yang dikelola
dan dikuasai pemerintah daerah atau pihak ketiga yang telah mendapatkan izin dari
Pemerintah Daerah.
5. Areal Parkir
Areal parkir adalah suatu bangunan atau lahan parkir lengkap dengan fasilitas
sarana perparkiran yang diperlukan dan pengelolaannya dikuasai Pemerintah
Daerah.
2.2.3 Parkir Berdasarkan Jenis Kendaraan
Berdasarkan jenis kendaraan yang menggunakan area parkir, maka parkir dapat
dibagi menjadi (Abubakar, 1998) :
a) Parkir untuk kendaraan roda dua tidak bermesin (sepeda)

b) Parkir untuk kendaraan roda dua bermesin (sepeda motor)

c) Parkir untuk kendaraan beroda empat (mobil penumpang)

d) Parkir untuk kendaraan beroda empat atau lebih (mobil non penumpang)

5
Universitas Bakrie

2.3 Karakteristik Parkir


Dalam perencanaan suatu fasilitas parkir, informasi mengenai karakteristik parkir
sangat diperlukan. Beberapa parameter karakteristik parkir yang harus diketahui
adalah :
A. Akumulasi parkir
Akumulasi parkir yaitu jumlah kendaraan yang parkir dalam suatu tempat
parkir tertentu dalam satuan waktu tertentu. Perhitungan akumulasi parkir dapat
menggunakan persamaan :
Akumulasi = Km – Kk ……………………….................……….….(1)
Bila pada pengambilan data sudah ada kendaraan parkir, maka :
Akumulasi = Km – Kk + x ……………………….................…........(2)
Keterangan :
Km : Kendaraan yang masuk lokasi parkir
Kk : Kendaraan yang keluar lokasi parkir
x : Jumlah kendaraan yang telah parkir sebelum pengamatan

B. Volume parkir
Volume parkir yaitu jumlah kendaraan yang dapat parkir dalam suatu tempat
parkir tertentu dalam satuan waktu tertentu (biasanya per hari) Rumus yang
digunakan untuk menghitung volume parkir adalah :
Volume = Nin + x (kendaraan) ………………...............………..… (3)

Keterangan :
Nin : Jumlah kendaraan yang masuk
x : Kendaraan yang sudah ada sebelum waktu survei
C. Kapasitas parkir
Kapasitas parkir yaitu kemampuan dari suatu area parkir untuk menampung
kendaraan dalam suatu waktu tertentu, atau banyaknya kendaraan yang dapat
dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan. Rumus yang digunakan
untuk menghitung kapasitas parkir adalah :
WaktuPelayanan
KP = x S …………………...............……...….. (4)
D

6
Universitas Bakrie

Keterangan :
KP : Kapasitas parkir (kendaraan/jam)
S : Jumlah petak parkir (petak)
D : Durasi rata-rata parkir (jam/kendaraan)

D. Indeks parkir
Indeks parkir adalah persentase jumlah kendaraan parkir yang menempati area
parkir terhadap tempat parkir yang disediakan. Jika nilai indeks parkir >100%
berarti permintaan ruang parkir lebih besar dari kapasitas yang ada. Jika nilai indeks
parkir <100% berarti permintaan masih dapat dipenuhi. Rumus yang digunakan
untuk menghitung indeks parkir adalah :

AP
IP = x 100 % …………………………………...……(6)
R

Keterangan:
IP : Indeks parkir
AP : Akumulasi parkir
R : Ruang parkir yang tersedia

E. Durasi parkir
Durasi parkir yaitu lama waktu yang digunakan oleh suatu kendaraan untuk
parkir pada suatu tempat parkir tertentu, atau selisih dari waktu kendaraan masuk
dengan keluar tempat parkir.
2.4 Standar Kebutuhan Fasilitas Parkir
2.4.1 Standar Kebutuhan Ruang Parkir
Berdasarkan keputusan Perhubungan Darat nomor 272/HK.105/DRJD/96
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, untuk fasilitas parkir telah
ditetapkan SRP berdasarkan bentuk pusat kegiatan, seperti tersaji dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir

Satuan SRP untuk mobil


Peruntukan Kebutuhan Ruang Parkir
penumpang

A. Pusat Perdagangan
1. Pertokoan SRP/100 ㎡ luas lantai efektif 3,5 - 7,5
2. Pasar Swalayan SRP/100 ㎡ luas lantai efektif 3,5 - 7,5
3. Pasar SRP/100 ㎡ luas lantai efektif 3,5 - 7,5

7
Universitas Bakrie

B. Pusat Perkantoran
1. Pelayanan Bukan Umum SRP/100 ㎡ luas lantai 1,5 - 3,5
2. Pelayanan Umum SRP/100 ㎡ luas lantai 1,5 - 3,5
C. Sekolah SRP/Mahasiswa 0,7 - 1,0
D. Hotel/Tempat Penginapan SRP/Kamar 0,2 - 1,0
E. Rumah Sakit SRP/Tempat Tidur 0,2 - 1,3
F. Bioskop SRP/Tempat Duduk 0,1 - 0,4

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

2.4.2 Dasar Pertimbangan Satuan Ruang Parkir (SRP)


Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir (Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat, 1996) satuan Ruang Parkir (SRP) adalah luas efektif untuk
memarkir satu kendaraan (mobil penumpang, truk, motor) termasuk ruang bebas
dan lebar bukaan pintu. Penentuan SRP didasarkan pada beberapa hal berikut ini :
1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

Gambar 2.1 Dimensi Standar untuk Mobil Penumpang


Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996
2. Ruang bebas kendaraan parkir
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal atau
memanjang kendaraan. Ruang arah lateral diterapkan pada saat posisi pintu
kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar ke badan kendaraan parkir
yang ada di sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan
antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat
penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di
depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan

8
Universitas Bakrie

yang lewat jalur gang (aisle). Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan
jarak bebas arah memanjang sebesar 30 cm.
3. Lebar bukaan pintu kendaraan
Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan
yang memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan pintu
kendaraan karyawan kantor akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan
pengunjung pusat kegiatan perbelanjaan. Penggolongan pengguna fasilitas parkir
berdasarkan karakteristiknya dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2 Lebar Bukaan Pintu Berdasarkan Golongan Pengguna Fasilitas Parkir

Jenis Bukaan Pintu Pengguna dan/atau Peruntukan fasilitas Golongan


Parkir
Pintu depan/belakang Karyawan/pekerja kantor, I
terbuka tahap awal tamu/pengunjung pusat kegiatan
55cm perkantoran, perdagangan, pemerintahan,
universitas
Pintu depan/belakang Pengunjung tempat olahraga, pusat II
terbuka penuh 75 cm hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan
eceran/swalayan, rumah sakit, bioskop.

Pintu depan terbuka Penyandang disabilitas/cacat III


penuh dan ditambah
untuk pergerakan kursi
roda

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

Berdasarkan Tabel 2.2, penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis
golongan kendaraan dan berdasarkan penentuan SRP untuk kendaraan penumpang
diklasifikasikan menjadi tiga golongan seperti terlihat pada Tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.3 Penentuan SRP Berdasarkan Golongan dan Jenis Kendaraan

No Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir


(㎡)

Mobil penumpang untuk golongan I 2,30 x 5,00

1 Mobil penumpang untuk golongan II 2,50 x 5,00

9
Universitas Bakrie

Mobil penumpang untuk golongan III 3,00 x 5,00

2 Bus/truk 3,40 x 12,50

3 Sepeda motor 0,75 x 2,00

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

2.4.3 Dasar Satuan Pertimbangan Ruang Parkir Tiap Kendaraan


Besaran satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan adalah sebagai berikut:
1) Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang

Gambar 2.2 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang


Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

Tabel 2.4 Keterangan SRP Mobil Penumpang Berdasarkan Golongan


B = 170 O = 55 R=5 Bp = B+O+R = 230

Gol I L = 470 a1= 10 a2 = 20 Lp = L+a1+a2 = 500

B = 170 O = 75 R=5 Bp = 250

Gol II L = 470 a1 = 10 a2 = 20 Lp = 500

B = 170 O = 80 R=5 Bp = 300

Gol III L = 470 a1 = 10 a2 = 20 Lp = 500

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996
10
Universitas Bakrie

2) Satuan Ruang Parkir untuk Bus/Truk

Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Bus/Truk

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996
3) Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996
Gambar 2.4 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor
Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

11
Universitas Bakrie

2.5 Pola Parkir kendaraan


Pemilihan sudut parkir sangat dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan tempat parkir
selain oleh luas lahan yang tersebut. Pemilihan sudut parkir yang baik akan
memberikan jumlah tempat yang optimal dan tersebut ruang gerak yang baik pula.
Beberapa bentuk pemilihan sudut parkir yaitu :
1. Pola Parkir Sejajar

Gambar 2.5 Pola Parkir Paralel/Sejajar


Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

2. Pola parkir membentuk sudut 30°

Gambar 2.6 Pola Parkir Membentuk Sudut 30°

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

12
Universitas Bakrie

3. Pola parkir membentuk sudut 45°

Gambar 2.7 Pola Parkir Membentuk Sudut 45°


Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996
4. Pola parkir membentuk sudut 60°

Gambar 2.8 Pola Parkir Membentuk Sudut 60°

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996


5. Pola parkir membentuk sudut 90°

Gambar 2.9 Pola Parkir Membentuk Sudut 90°


Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996
13
Universitas Bakrie

2.6 Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Dipublikasikan Tahun Kesimpulan


pada
1 Budiati Kajian Spectra 2014 Apabila
Anik, Standarisasi Nomor 24 didasarkan pada
Nurul Kebutuhan Volume XII Juli Peraturan Daerah
Imamah Satuan 2014
Pemerintah Kota
Ruang
Parkir (SRP) Surabaya, dimana
untuk setiap SRP adalah
Apartemen seluas 60 ㎡
di Surabaya untuk luas lantai
efektif, maka
keperluan SRP di
4 (empat)
apartemen di
Surabaya telah
memenuhi syarat,
dimana
ketersediaan
lahan parkir
melebihi
keperluan.

2 Septyanto Analisis TAPAK 2017 Untuk memenuhi


Kurniawa Kebutuhan Vol. 6 kebutuhan jumlah
n, Agus dan No. 2 510 Motor (R2)
Penataan Mei 2017 dan 53 Mobil
Surandon
Ruang (R4) kendaraan
o Parkir pada kampus II
Kendaraan Fakultas Teknik
UM. Metro maka,
harus adanya
penambahan
lahan baru atau
dengan pola
ruang parkir
bertingkat.
3 Tedja Analisa ComTech 2013 Berdasarkan rasio
Michael Rasio Parkir Vol. 4 parkir, yaitu
Mobil untuk No. 1 penyediaan 1
Kantor Juni 2013 parkir mobil
Swasta di untuk setiap
Jakarta 54,21 – 63,5 ㎡,
terbukti bahwa

14
Universitas Bakrie

No Nama Judul Dipublikasikan Tahun Kesimpulan


pada
perkantoran
swasta di Jakarta
masih belum
dapat memenuhi
kebutuhan luas
parkirnya. Hal ini
dapat dibuktikan
dari sulitnya
mendapatkan
parkir di area
yang sudah
ditentukan,
sehingga
kendaraan harus
parkir secara
parallel menutupi
kendaraan yang
parkir di salah 1
sisi jalan.
4 Rijal Redesain E-Jurnal 2016 Area parkir mobil
Muhamm dan Arsitektur mempunyai luas
ad, Optimalisasi Lansekap 704,25 ㎡.
Naniek Ruang Vol. 2
Kohdrata, Parkir No. 2 Jumlah pengguna
Cokorda Fakultas Oktober 2016 tertinggi yang
Gede Alit Pertanian tercatat adalah
Semaraja Kampus sebanyak 12
ya Bukit mobil. Pola yang
Jimbaran diterapkan pada
tata letak desain
parkir mobil
menggunakan
kemiringan 90°.
Dengan pola
tersebut maka
dari area yang
tersedia dapat
dimaksimalkan
untuk 39 SRP
mobil dan dan
salah satunya
diperuntukkan
penyandang

15
Universitas Bakrie

No Nama Judul Dipublikasikan Tahun Kesimpulan


pada
disabilitas.

5 Nabal Evaluasi Jurnal Teknik 2014 Berdasarkan hasil


Alfred Kebutuhan Sipil analisis data,
Rodriques Lahan Volume 13 disimpulkan
Januar Parkir pada No. 1
fasilitas dan
Area Oktober 2014
Parkiran tempat parkir
Kampus kurang memadai.
Fisip Hal ini
Universitas disebabkan
Atma Jaya luasan parkiran
Yogyakarta tidak mencukupi
untuk
menampung
jumlah kendaraan
yang masuk ke
area Kampus
Fisip. Sehingga
fasilitas dan
luasan parkiran
yang kurang
memadai menjadi
kendala utama
yang saat ini
dialami.

6 Harpito Analisis Jurnal Teknik 2018 SRP untuk mobil


Kapasitas Industri penumpang yang
dan Vol. 4 tersedia di
Karakteristi No. 1
Fakultas Sains
k Fasilitas 2018
Parkir dan Teknologi
Fakultas telah memenuhi
Sains dan kebutuhan. SRP
Teknologi yang tersedia
UIN Sutan adalah 736 ㎡
Syarif
dengan kapasitas
Kasim Riau
64 mobil
penumpang
sedangkan
kebutuhan adalah

16
Universitas Bakrie

No Nama Judul Dipublikasikan Tahun Kesimpulan


pada
sebesar 471,5 ㎡
dengan kapasitas
41 mobil
penumpang.
Kelebihan SRP
adalah 264,5 ㎡
dengan kapasitas
23 mobil
penumpang atau
56,10%.

2.7 Keunikan Penelitian

Berdasarkan uraian literatur yang telah dijelaskan sebelumnya maka dilakukan


penelitian dengan judul “Analisis Karakteristik dan Penataan Ulang Lahan Parkir
(studi kasus : Apartemen XYZ di Yogyakarta)” dikarenakan lahan parkir apartemen
di Indonesia umumnya belum menyediakan fasilitas parkir yang memadai dengan
tingkat pergerakan kendaraan yang tinggi tentunya ini menjadi problematika
tersendiri, maka dari itu penelitian ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam
penyelesaian problematika tersebut.

17
Universitas Bakrie

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian


Langkah-langkah penelitian disusun secara sistematis sehingga
mempermudah dalam penyelesaian analisa ini. Langkah-langkah penelitian yang
dilakukan, disajikan dalam bentuk flowchart sebagai berikut :

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Identifikasi Kebutuhan Data


dan
Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder :


- Wawancara - - SRP Eksisting
- Pengamatan Lapangan - Pedoman dan Ketetapan SRP
- Shop Drawing Apartemen

18
Universitas Bakrie

Pengolahan Data

Analisis Data :
- Analisis Kondisi Eksisting Ruang Parkir
- Tingkat Kebutuhan Ruang Parkir
- Penataan Ulang Lahan Parkir

Kesimpulan dan Saran

Selesai

3.2 Data dan Sumber Data


3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara responden yang
memiliki apartemen di wilayah yang ditinjau, adapun data yang diperlukan adalah
sebagai berikut:

1. Data kepemilikan kendaraan pribadi, jumlah dan jenis kendaraan yang dimiliki.

2. Data usia, pekerjaan, dan pendidikan responden.

Data primer tersebut diperoleh sebanyak 90 responden dengan menggunakan


rumus Slovin (Sugiyono, 2008) dan kemudian dihitung persentase responden yang
memiliki kendaraan. Sehingga bisa didapat perbandingan responden yang memiliki
kendaraan dan yang tidak memiliki kendaraan.

Jumlah unit apartemen sebanyak 755 unit, oleh karena itu dengan asumsi 1 unit
untuk satu penghuni, maka didapatlah jumlah responden sebagai berikut :

N
n 
1  N .e 2

19
Universitas Bakrie

Keterangan : n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi

e = Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel

Tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, maka jumlah sampel yang
755
digunakan adalah n  = 88,3 dibulatkan menjadi 90 sampel responden.
1  755 x0,12

3.2.2 Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pedoman perencanaan dan
pengoperasian fasilitas parkir yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral
Perhubungan Darat (1996) dan dari hasil pengamatan lapangan.

3.3 Teknik Pengolahan Data


Untuk pengolahan data primer didapatkan dari hasil rekapitulasi (wawancara)
menggunakan program Microsoft Excel serta data sekunder ini dilakukan penataan
ulang layout parkir menggunakan program Autodesk AutoCAD 2018 berdasarkan
standar pedoman perencanaan dan pengoperasian fasilitas parkir.

3.4 Teknik Analisa Data


Data dari pengamatan visual lapangan dan pengolahan data, kemudian
disesuaikan ke dalam kriteria-kriteria yang tercantum dalam kajian teori. Pertama
menganalisis kesesuaian ruang parkir berdasarkan standar pada Pedoman
Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir. Kedua menentukan jumlah
kebutuhan satuan ruang parkir yang berpedoman dari perencanaan dan
pengoperasian fasilitas parkir. Ketiga menentukan jumlah tingkat kepemilikan
kendaraan pada pemilik apartemen di wilayah yang ditinjau dengan mengumpulkan
data wawancara responden. Keempat menghitung jumlah kebutuhan ruang parkir
berdasarkan hasil wawancara. Kelima melakukan penataan ulang pola layout parkir
sehingga mendapatkan pola parkir yang optimal. Keenam menganalisa jumlah
penambahan area parkir berdasarkan hasil penataan ulang parkir. Terakhir, dari
beberapa langkah analisa data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

20

Anda mungkin juga menyukai