Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH SISTEM PERSARAFAN

MATA KULIAH ANATOMI

DOSEN PEMBINGBING:

YULIANA,SST,M.Kes

DISUSUN OLEH:

AMELIA PUTRI ANDRIANI (19096024002)

D3 KEBIDANAN

AKADEMIK KEBIDANAN HAMPAR BAIDURI

KALIANDA LAMPUNG SELATAN

2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunianya, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sistem saraf ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa di limpahkan kepada junjunan kita, Nabi Muhammad SAW dan semoga di
limpahkan pula kepada keluarganya, serta kepada para pengikutnya yang setia, ta’at dan patuh
kepada ajaran yang di bawanya sampai hari akhir.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “ANATOMI” harapan penyusun
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa di akademi kebidanan hampar
baiduri. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunanya harapan besar kritik dan saran yang membangun tentang makalah ini.

Kalianda, 13 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………. …………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….................................
C. Tujuan……………………………………………………………………................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf………………………………………………….................................
B. Fungsi Sistem Saraf………………………………………………………...............................
C. Sel Saraf………………………………………………………………………………………
D. Klasifikasi Sistem Saraf………………………………………………………………………
E. Impuls…………………………………………………………………………………………
F. Mekanisme Pengahantar Impuls……………………………………………………………….
G. Kelainan Pada Sistem Saraf……………………………………………...................................
H. Hubungan Sistem Saraf Dengan Reproduksi Wanita…………………………………………

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………..24
B. Saran………………………………………………………………………24

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan
tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya? mungkin jawabannya ada
dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat
bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya
dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan
yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan
rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem saraf ?
2. Apa struktur neuron ?
3. Apa saja fungsi neuron ?
4. Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
5. Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
6. Apa saja kelainan pada system saraf ?
7. Apa hubungan sistem saraf dengan reproduksi wania ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi
2. Untuk mengetahui pengertian, struktur, fungsi, dan klasifikasi neuron
3. Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls
4. Untuk mengetahui kelainan pada system saran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini
meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
2.Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
3.Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

B. Fungsi Sistem Saraf


1. Untuk mengetahui kejadian atau perubahan yang terjadi di sekitar kita, dilakukan melalui
alat indera.
2. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan yang terjadi pada tubuh kita.
3. Mengendalikan kerja organ-organ tubuh
C. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu
jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit,
dan akson.

Gambar 1. Bagian-bagian sel saraf

1. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat
inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan sel
merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
2. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan
dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
3. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak
dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh
sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk
neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin.
Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
A . Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor
yaitu alat indera.
B . Sel saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan
sumsum tulang belakang.
C . Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu
dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.
Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut
disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti
benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan
enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.

Pembagian sel neuron berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi tiga, yaitu saraf sensorik/aferen,
saraf motorik/eferen dan saraf asosiasi/interneuron.
a. Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).
b. Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari SSP
ke efektor.
c. Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan saraf sensorik dengan sarf
motorik di dalam SSP.
Pembagian sel neuron berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron unipolar,
neuron bipolar, dan neuron multipolar.
A. Neuron unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabang.
B. Neuron bipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit.
C. Neuron multipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan sejumlah dendrit.

Gambar 2. Jenis Sel Neuron


D. Klasifikasi Sistem Saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. mempunyai 3 materi esensial yaitu:
a. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu
b. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih
c. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem
saraf pusat
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih
terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

1.Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis).
Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu
perlindungan
A. Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan
mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas
permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan,
pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih
berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri
dari 3 bagian, yaitu
1) Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon
berkembang menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi
thalamus, hipotamus.
2) Otak besar (Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan,
membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah
bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan
untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman
data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.
3) hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur
kepentingan biologis lainnya.

B. Otak tengah (Mesencephalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap
menjadi otak tengah.

C. Otak belakang (Rhombencephalon)


Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon. Metencephalon
berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli. Sedangkan mielencephalon berkembang
menjadi medulla oblongata.
1) Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
2) Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju
ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak
jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks
yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
3) Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
4) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari
reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls
motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada
tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

Gambar 3. Sistem saraf pusat


2. sistem Saraf Tepi (saraf otonom)

Susunan Saraf Tepi (perifer)


Setelah pada halaman sebelumnya kita telah mempelajari tentang Sistem Saraf Pusat, Saat ini
kita akan melanjutkan pembahasan ke sistem saraf tepi.
Pada sistem saraf tepi (perifer) terdapat dua sistem saraf yakni saraf sadar (somatik) dan sistem
saraf tak sadar (otonom). Kedua jenis sel saraf ini terdiri dari sistem saraf sensorik dan motorik
sehingga mampu menjadi perantara impuls antara tubuh dengan sistem saraf pusat.
Arah impuls pada sistem saraf tepi terbagi menjadi dua yakni sistem aferen dan sistem eferen.
Sistem aferen mengandung sel saraf yang dapat menghantarkan informasi dan reseptor ke sistem
saraf pusat. Sedangkan sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang dapat menghantarkan
informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar. Nah, setiap serabut saraf otak ini
terhubung dengan organ atau otot manusia, misalnya terhubung ke hidung, telinga dll.

A. Sistem saraf sadar (somatik)


Sistem saraf sadar mengandung saraf eferen sehingga mampu menghasilkan gerakan di jaringan
otot rangka. Sistem saraf ini bekerja sesuai dengan kesadaran kita, misalnya saat makan, mencuci
baju, membajak sawah dll. Sistem saraf sadar akan meneruskan impuls dari reseptor menuju ke
sistem saraf pusat dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka
tubuh.Sistem saraf sadar tersusun atas saraf kranial dan saraf spinal.

a. Saraf kranial
Saraf kranial manusia ada 12 pasang saraf yang mencuat keluar dari otak. Saraf ini terletak di
kranium/tengkorak, sebuah letak yang dekat dengan sistem saraf pusat manusia. Sistem saraf
kranial terhubung dengan organ yang berada di seputar kepala dan leher seperti telinga, mata,
hidung, mulut dan lidah. Ini tidak termasuk saraf terminal yang kecil.
Berikut 12 pasang saraf kranial dan asalnya

Gambar 4. Jenis-Jenis Saraf Beserta Asalnya


Dari kedua belas nama saraf kranial di atas, untuk saraf nomor I, II dan VIII terdiri dari neuron-
neuron sensorik, saraf nomor III, IV, VI, XI dan XII terdiri dari neuron-neuron motorik. Adapun
nomor V, VII dan IX terdiri atas gabungan neuron motorik dan sensorik. Saraf nomor X (nervus
vagus) disebut sebagai saraf pengembara karena memiliki wilayah jelajah yang sangat luas.

Gambar 5. Saraf kranial (Sumber: Essensial of Anatomy and Physiology, 2000)


b. Saraf spinal
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang (8 nervi cervicales/leher, 12 nervi
thoracici/punggung, 5 nervi lumbales/pinggang, 5 nervi sacrales/pinggul dan 1 nervus
coccygeus/ekor) yang terdapat di dalam tulang belakang. Saraf ini merupakan gabungan dari
neuron sensorik dan motorik. Semua saraf sensorik masuk ke dalam sumsum tulang belakang
melalui akar dorsal dan semua dendritnya berasal dari reseptor sedangkan semua saraf motorik
keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju ke
efektor.

Berikut 31 pasang saraf spinal dan fungsinya.

No Nama Saraf Fungsi


1 Hiplogossus Sebagai saraf di lidah dan sekitarnya
2 Occipitalis minor Bagian otak belakang
3 Thoracicus Sebagai saraf di otot serratus anterior
Sebagai saraf di otot lengan bawah, otot triceps
brachii, otot anconeus, otot brachioradialis, otot
ekstensor lengan bawah dan kulit bagian
4 Radialis posterior lengan atas & lengan bawah
Sebagai saraf di otot subclavius dan otot serratus
5 Thoracicus longus anterior
Sebagai saraf di otot deltoideus, otot trapezius
6 Thoracodorsalis dan otot latissimus dorsi
7 Axillaris Sebagai saraf di collum chirurgicum humeri
8 Subciavius Sebagai saraf di otot subclavius
Sebagai saraf di otot rhomboideus major dan
9 Supcapulari rhomboideus minor dan otot levator scapulae
Sebagai saraf di otot supraspinatus dan
10 Supracaplaris infraspinatus
11 Phrenicus Sebagai saraf di diafragma
12 Intercostalis Sebagai pengatur pada proses pernapasan
13 Intercostobrachialis Sebagai saraf di kalenjar getah bening
14 cutaneus brachii medialis Sebagai saraf di kulit sisi medial lengan atas
15 Sutaneus antebrachii medialis Sebagai saraf di kulit sisi media lengan bawah
Sebagai saraf di otot fleksor lengan bawah, otot-
otot kecil pada tangan dan kulit tangan di
16 Ulnaris sebelah medial
Memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus
17 Medianus medianus
Sebagai saraf di otot coracobrachialis, otot
18 Musculocutaneus brachialis dan otot biceps brachii
19 Dorsalis scapulae Sebagai saraf di otot rhomboideus
20 Transversus colli
21 Nuricularis
22 Subcostalis Sebagai saraf di sistem kerja ginjal
23 Iliochypogastricus Sebagai saraf di medulla spinalis
Sebagai saraf di sistem genetal atau kelamin
24 Iliongnalis pada manusia
25 Genitofemularis
Sebagai saraf di tungkai atas, bagian lateral
26 Cutaneus Femoris Lateralis tungkai bawah dan bagian lateral kaki.
27 Femoralis Sebagai saraf di daerah otot paha
28 Gluteus Superior Terletak di L4,L5 dan paha
29 Ischiadicus Sebagai saraf di pangkal paha
30 Cutaneus Femoris Inferior Sebagai saraf di lengan bawah
Sebagai saraf di otot levator ani dan otot
31 Pudendus perineum
Adapun otot–otot representative dan segmen–segmen spinal yang bersangkutan serta
persarafannya yakni:

Gambar 6. Medula spinalis


1. Otot bisep lengan C5 – C6
2. Otot trisep C6 – C8
3. Otot brakial C6 – C7
4. Otot intrinsic tangan C8 – T1
5. Susunan otot dada T1 – T8
6. Otot abdomen T6 – T12
7. Otot quadrisep paha L2 – L4
8. Otot gastrok nemius reflek untuk ektensi kaki L5 – S2
B. Sistem Saraf otonom
Sistem saraf otonom merupakan saraf yang mengatur organ tubuh yang bergerak secara
otomatis. Saraf otonom biasa disebut sebagai saraf motorik dimana terdiri dari dua saraf yakni
saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Kedua saraf ini memiliki fungsi yang berlawanan
sehingga tercipta suatu keseimbangan.

Berikut gambar kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

a. Saraf simpatik
Saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang. Adapun fungsi dari organ ini antara lain
memacu dan menghambat kinerja organ tubuh. Fungsi memacu organ tubuh misalnya
memperbesar bronkus, memperbesar pupil mata dan memacu detak jantung. Sedangkan
fungsinya dalam menghambat kinerja organ misalnya menghambat ereksi serta menghambat
kontraksi kantong seni.

b. Saraf parasimpatik
Saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikannya dari saraf simpati, misalnya memperkecil
bronkus, memperkecil pupil mata, menghambat kerja jantung, memperbesar ereksi dan
memperbesar kontraksi kantong seni.

Gambar 7. Saraf simpatik dan saraf parasimpatik


E. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian
dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang
menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.
1. Perubahan dari dingin menjadi panas.
2. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
3. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
4. Suatu benda yang menarik perhatian.
5. Suara bising.
6. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah
sebagai berikut.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan
gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Contoh
gerak refleks adalah sebagai berikut.
1) Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
2) Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
3) Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
4) Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
5) Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi
F. Mekanisme Penghantar Impuls
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis.
Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf
(akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian
dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub
negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra
menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini
(depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang
perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada
diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls,
karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat
berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam
sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls
yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan
dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang
lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan
sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran
ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls
sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter
adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-
sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh
tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat
di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor
yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan
impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan
diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor dan otot
terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis
yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis
saraf-saraf lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran
impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari
reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan,
tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi
kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin,
atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari
reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh
set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf
motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung
refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada
di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks
sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang
misalnya refleks pada lutut.
G. Kelainan Terhadap Sistem Saraf
Ada beberapa macam kelainan akibat sistem saraf pada manusia terganggu, antara lain :
1. Epilepsi
Berasal dari bahasa yunani berarti kejang atau dalam bahasa Indonesia sering disebut penyakit
ayan , yaitu gangguan saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala biasanya disertai perubahan
kesadaran. Kejang terjadi ketika ledakan impuls listrik di otak melewati batas normal mereka.
Beberapa penyebab utama epilepsi meliputi:
a. kurang/rendahnya oksigen saat dilahirkan
b. Kepala mengalami cedera dalam proses kelahiran
c. Kepala cedera saat anak-anak/dewasa
d. tumor otak
e. kondisi genetik yang mengakibatkan cedera otak, seperti tuberous sclerosis
f. infeksi seperti meningitis atau ensefalitis
g. stroke atau jenis lain dari kerusakan otak
h. kadar abnormal zat-zat dalam tubuh seperti natrium atau gula darah.
Kejang-kejang dapat menghasilkan :
1) Kebingungan
2) Gerakan menghentak yang tidak terkontrol pada tangan dan kaki
3) Hilang kesadaran secara total
Obat yang dapat digunakan untuk epilepsi yaitu golongan Hidantoin ( Fenitoin ) , karbamazepin
dan klorazepam.

2. Meningitis
Meningitis yaitu peradangan selaput otak (meninges), yang disebabkan oleh bakteri pneumoniae
(pneumococcus), Haemophilus influenzae (haemophilus), Listeria monocytogenes
(listeria) yang dapat menyebabkan peradangan. Gejala awal meningitis yaitu :
a. Demam tinggi
b. Sakit kepala tak kunjung henti
c. Mual dan muntah
d. Nyeri otot sendi
Pengobatannya dengan vaksinasi seperti Hib , PCV7 , PPV , dan MCV4 .Neisseria
meningitis atau bakteri dan virus lainnya seperti Streptococcus.

3. Neuritis
Neuritis yaitu gangguan pada saraf sistem saraf tepi (perifer) yang disebabkan adanya
peradangan, paparan bahan kimia beracun, ataupun tekanan (trauma) fisik atau difisiensi vitamin
B1, B6, B12. Gejala-gejalanya berkaitan dengan berbagai jenis serat saraf yang rusak. Gejala-
gejala akan timbul kalau serat saraf pengindera mengalami kerusakan, seperti rasa nyeri yang
menusuk, panas dan gatal, ditusuk-tusuk jarum dan lumpuh. Kerusakan serat saraf penggerak
dapat melemahkan otot yang lama kelamaan menjadi lumpuh total dan mengecil.

4. Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan peradangan selaput otak (serebrospinal) sehingga cairan otak terkumpul
di otak. Akibatnya kepala si penderita membesar.

5. Alzheimer
Alzheimer umumnya menyerang orang berusia di atas 65 tahun. Gangguan Alzhimer ditandai
dengan berkurangnya kemampuan mengingat. Penderita Alzeimer juga kehilangan kemampuan
unutk melakukan aktifitas sehari-hari. Tidak ada pengobatan yang dapat menghentikan penyakit
Alzheimer. Namun, bagi beberapa orang pada tahap awal dan tengah penyakit, obat Aricept ®,
Exelon ® atau Razadyne ® - sebelumnya dikenal sebagai Reminyl ®

6. Parkinsonisme
Parkinsonisme Penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin. Gejalanya
yaitu tangan gemetaran sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit
bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit
berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku. Penyakit Parkinson bisa diobati dengan
berbagai obat, seperti levodopa, trihexylphenidyl HCL , selegiline Hcl.

7. Neurasthonia ( Lemah Saraf )


Neurasthonia ( Lemah Saraf ) penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat
penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
H. Hubungan Sistem Saraf Dengan Reproduksi wanita
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh
wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga
mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan.
Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:
* Ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur
* Tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan
* Rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin
* Vagina, merupakan jalan lahir

ALAT REPRODUKSI WANITA


1. ORGAN KELAMIN LUAR
Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria).
Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah
puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina
dan uretra.
Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus
disebut forset.
Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang
dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.
Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung
kemih.
Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan
penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).
Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depat
pada ujung penis pria).
Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang
merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
Kulit yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya,
yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan
vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit,
tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada
lapisan yang lebih dalam.
Karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.
Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara).
Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan
hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.

2. ORGAN KELAMIN DALAM

Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga
tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau
selama melakukan hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. Sepertiga bagian bawah
vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina
terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang.
Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina.
Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut.
Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina.
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan
uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan.
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan
jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding
ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah
menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali
selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).
Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin
tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi
bisa melewatinya.
Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus
oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.
Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah
pembuahan (fertilisasi). Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga
mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.
Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk
membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum
ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi,
endometrium akan menebal.
Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini
yang disebut dengan siklus menstruasi.
Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.
Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar
agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium.
Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.
Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada
dinding tuba.
Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah
dibuahi ini mulai membelah.
Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni tuba
dan masuk ke dalam rahim.
Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.
Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang
sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.
Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan
menjadi sel telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif
wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan
akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause.
Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.
Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga
peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada
wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan
dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari
sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.

B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber
keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi
tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu
diingat.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf diakses 27 agustus 2013


http://www.slideshare.net/irwanto/sistem-sara1-f-presentation diakses 29 agustus 2013
http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-syaraf/ diakses 29 agustus 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat diakses 29 agustus 2013
http://www.slideshare.net/basil_miaw/power-point-anatomi-fisiologi-sistem-saraf diakses 29
agustus 2013

Anda mungkin juga menyukai