Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH MENUNJUKAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

MATA KULIAH ANATOMI


SISTEM MUSKULOSKELETAL

DOSEN PEMBIMBING:
Yuliana,SST,M.Kes

DISUSUN OLEH:

ADELA FITA AMARSA KASABLANCA (19096024001)

D3 KEBIDANAN

AKADEMIK KEBIDANAN HAMPAR BAIDURI

KALIANDA LAMPUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hidaya-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
menentukan sistem Muskuloskeletal ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya . Dan juga kami berterima kasih kepada ibu Yuliana selaku Dosen Mata Kuliah
Anatomi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
sistem Muskuloskeletal .Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,kami berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang.
Sekiranya hanya ini yang dapat kami sampaikan ,kurang dan lebihnya kami mohon
dimaafkan,akhir kata kami ucapkan Terimakasih.

Kalianda , 16 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… ..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… .

BAB 1 : PENDAHULUAN…………………………………………………… ..

A) Latar Belakang .........................................................................................

B) Rumusan Masalah ....................................................................................

C) Tujuan ......................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

A) Skeletal .....................................................................................................

B) Sendi .........................................................................................................

C) Otot ...........................................................................................................

D) Fasia .........................................................................................................

E) Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita.................

BAB III : PENUTUP

A) Kesimpulan ........................................................................................... .

B) Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ‘ana’ yang artinya memisah-misahkan
atau mengurai. Dan ‘tomos’ yang artinya memotong-motong. Jadi Anatomi berarti mengurai
dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan
melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang
lainnya. Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis karena kita mempunyai perasaan,
fikiran, dan pengetahuan, yang merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis
memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud skeletal?


2. Jelaskan sendi itu apa?
3. Pengertian otot dan klasifikasinya berdasarkan struktur dan gerak!
4. Apa yang disebut fasia?
5. Apa yang dimaksud hubungan sistem musculoskeletal dengan reproduksi wanita?

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui sistem Muskuloskeletal
2. Agar dapat mengetahui Skeletal, Sendi, Otot, Fasia, dan Hubungan sistem
muskuloskeletal dengan reproduksi wanita.
BAB II
PEMBAHASAN

SISTEM MUSKULOSKELETAL
Otot (muscle) yaitu, jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja
mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.

Rangka (skeletal) yaitu, bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg
tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi.

A. SKELETAL

Sistem rangka manusia (Skeletal) adalah rangkaian tulang yang memberikan manusia
bentuk, struktur, gerak, dan perlindungan. Rangka juga berfungsi sebagai penghasil sel darah
merah dan mineral, serta mampu melepaskan hormon yang diperlukan agar tubuh berfungsi
dengan baik. Kenali sistem rangka manusia beserta penyakitnya yang mungkin terjadi.

Manusia terlahir dengan 300 tulang. Namun seiring dengan bertambahnya usia, beberapa
tulang menyatu, sehingga saat dewasa menjadi terdapat 206 tulang di dalam tubuh manusia.
Setiap tulang berperan penting agar semua mekanisme tubuh berfungsi dengan baik.
1. STRUKTUR JARINGAN TULANG
Tulang adalah organ kaku yang merupakan bagian dari kerangka tulang belakang. Tulang
menopang dan melindungi berbagai organ tubuh, memproduksi sel darah merah dan darah
putih.
letak jaringan tulang?
Sistem rangka membentuk kerangka mekanik tubuh (misalnya tulang kepala dan tulang leher
serta tulang tangan dan tulang kaki).

Tulang sendiri terbentuk dari beberapa jaringan ikat yang berbeda, termasuk:

 Jaringan Tulang,
 periosteum,
 Sumsum Tulang Merah,
 Sumsum Tulang Kuning, dan
 Endosteum.
Jaringan tulang yang diklasifikasikan sebagai “tulang kompak”, atau “tulang spons”
tergantung pada bagaimana matriks tulang dan sel-sel yang terorganisir.

Jaringan tulang
Struktur (Deskripsi Fisik) dari jaringan tulang
Ada dua jenis utama dari jaringan tulang, tulang kompak dan tulang spons. Tulang dalam
tubuh dapat dibentuk dari kedua jenis jaringan tulang.
Struktur Tulang Kompak
Tulang kompak membentuk lapisan luar semua tulang dan sebagian besar struktur “tulang
panjang”.

Tulang kompak berisi beberapa ruang dan memberikan perlindungan dan dukungan kepada
tulang dan sekitar lapisan luar tulang, serta membantu untuk mengaktifkan tulang panjang
untuk menanggung berat badan dan penggunaan ketika beban diletakkan tungkai, misalnya
karena pekerjaan fisik yang berat.

Unit dasar dari Tulang kompak adalah “osteon”, yang juga dikenal sebagai ” Sistem
Haversian “. Setiap Sistem Haversian (unit) memiliki struktur silinder yang terdiri dari empat
bagian, yaitu:

 Sebuah tabung pusat disebut Kanal Haversian, yang berisi pembuluh darah dan saraf.
Kanal Haversian dikelilingi oleh lapisan alternatif:
 Lamellae (lamellae kata harfiah berarti “piring kecil”) adalah cincin konsentris matriks
yang kuat terbentuk dari garam mineral termasuk kalsium, fosfat dan serat kolagen.
Garam mineral mengakibatkan kekerasan struktur tulang, sedangkan serat kolagen
berkontribusi pada kekuatannya.
 Lakuna adalah ruang kecil antara lamellae yang mengandung sel-sel tulang (disebut
“osteocytes”).
Lakuna yang dihubungkan bersama-sama disebut kanalikuli.
 Kanalikuli menyediakan rute dimana nutrisi dapat mencapai osteosit dan produk-produk
limbah dapat meninggalkan mereka.
Struktur Tulang Spons
Tulang spons tidak termasuk osteons. Sebaliknya, tulang spons terdiri dari kisi teratur kolom
tipis tulang yang disebut trabekula (harfiah “balok kecil”), yang mengandung lamellae,
osteosit, lakuna dan kanalikuli. Ruang antara trabekula dan beberapa tulang spons diisi
dengan sumsum tulang merah.

Pembuluh darah dari periosteum, menembus ke dalam kisi trabekula memungkinkan


osteocytes di trabekula untuk menerima makanan dari darah yang melewati rongga sumsum.

2. KLASIFIKASI TULANG

tulang diklasifikasikan berdasarkan bentuk :

 Tulang panjang, sebagai nama mereka menyarankan, yang jauh lebih lama dari pada
mereka yang luas. Sebuah tulang panjang memiliki poros ditambah dua ujung yang
sering diperluas. Semua tulang tungkai kecuali patela tempurung lutut dan
pergelangan tangan dan pergelangan kaki tulang tulang panjang. Perhatikan bahwa
tulang-tulang ini diberi nama untuk bentuk memanjang mereka, bukan ukuran mereka
secara keseluruhan. Tiga tulang di setiap jari Anda tulang panjang, meskipun mereka
kecil.

 Tulang pendek, secara visual berbentuk seperti kubus. Tulang-tulang pergelangan


tangan dan pergelangan kaki adalah contohnya. tulang sesamoid adalah jenis khusus
dari tulang pendek yang terbentuk dalam tendon misalnya patela. Tulang pendek
bervariasi dalam ukuran dan jumlah pada individu yang berbeda. Beberapa tulang
sesamoid bertindak untuk mengubah arah tarikan tendon.

 Tulang datar tipis, pipih, dan biasanya bentuknya sedikit melengkung. Seperti
diantaranya: Sternum yakni tulang dada, skapula atau tulang belikat, tulang rusuk, dan
sebagian tulang tengkorak yang berbentuk pipih.

 Tulang tidak teratur, sesuai dengan nama nya bentuk tulang ini tidak teratur dengan
begitu baik walaupun nama nya tulang tidak teratur fungsinya sangat berpengaruh
dalam pergerakan tubuh manusia Contohnya adalah tulang punggung dan tulang
pinggul.

3. TULANG TENGKORAK, RANGKA DADA, TULANG BELAKANG,


PANGGUL.EKSTRIMITAS ATAS DAN BAWAH

Tulang Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka


kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas
tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai
pelindung dari otak.
Jenis-jenis tulang tengkorak adalah:
1. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:

bagian parietal --> tulang dahi

bagian temporal --> tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga

bagian occipitas --> daerah belakang daritengkorak

bagian spenoid --> berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji

bagian ethmoid --> tulang yang menyususn rongga hidung


2. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:

rahang bawah --> menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan
satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas

Rahang bawah --> menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit

palatinum (tulang langit0langit) --> menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas
dari atap rongga mulut

zigomatik --> tulang pipi

tulang hidung

Tulang lakrimal --> sekat tulang hidung


TULANG DADA

Tulang dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan
tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada
memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:

tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya
tulang rusuk yang pertama dan kedua

Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga
sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.

Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini
terbentuk dari tulang rawan

Tulang Rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada
membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan
atas tiga bagian yaitu:
Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan
dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan

Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek
dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang
belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada

Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.

Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya 1). melindungi jantung dan paru-paru
dari goncangan. 2). melindungi lambung, limpa dan ginjal. 3). membantu pernapasan. 4).
TULANG BELAKANG

Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 uah tulang dengan
bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:

tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas,
dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan
kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan "ya" atau goyangan "tidak"

Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada
bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk

Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar
dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat
tubuh dan banyak melekat otot-otot

Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah
ruas-ruas tulang pinggang.

bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3
sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.

Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan.
menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ
PANGGUL

Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul
ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian

bawah) dan tulang pubis (di bagian tengah).


Dibagian belakang dari gelang panggul terdapattulang sakrum yang merupakan bagian dari
ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat
yang menghubungkan kedua tulang pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas
tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih,
organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
EKSTRIMITAS ATAS DAN BAWAH

Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:

Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar,
halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan
merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna

Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan
radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar
untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.

karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh
ligamen
metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-
tulang jari (palanges)

Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah
tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

Tulang anggota gerak atas (ekstremitas inferior)


Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:

Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul
sampai ke lutut.

Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut
bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar
dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang
betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot

Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi
melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut

Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan
salah satunya adalah tulang tumit.
Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.

Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu
jari atas 14 tualng.
B. SENDI
1. Pengertian sendi

Sendi adalah penghubung antar tulang sehingga tulang dapat digerakan. Sendi merupakan perantara
antara tulang yang satu dengan tulang yang lain sehingga tulang tersebut menyatu. Hubungan antara
tulang biasa disebut artikulasi. Untuk terjadinya artikulasi maka diperlukannya sendi. Sendi diapit
oleh tulang rawan yang merupakan bantalan untuk sendi. Sendi diikat oleh Ligamen. Ligamen adalah
bahan yang kuat dan lentur.

2. Macam-macam sendi
Macam-macam sendi dikelompokan dalam beberapa 4 macam yakni macam-macam
sendi berdasarkan arah geraknya, berdasarkan struktur, berdasarkan fungsi, berdasarkan
anatomi lokasinya. Untuk mengetahui penjelasannya dapat dilihat dibawah ini.
a. Macam-macam sendi berdasarkan arah geraknya
Macam-macam sendi berdasarkan arah geraknya antara lain sebagai berikut.
 Sendi Engsel adalah hubungan antara tulang yang memungkinkan
gerakan satu arah maju/mundur. Contoh sendi engsel adalah persendian
pada siku, lutut, dan persendian antara ruas jari tangan.
 Sendi Peluru adalah hubungan antara tulang yang memungkinkan arah
ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah persendian antara tulang paha,
dan gelang panggul, serta antara persendian pangkal lengan atas dan
gelang bahu.
 Sendi Putar adalah hubungan antara tulang yang memungkinkan
gerakan tulang yang satu mengelilingi tulang lainnya sebagai poros.
Contoh sendi putar adalah persendian tulang tengkorak dan tulang atlas
serta persendian tulang hasta dan tulang pengumpul.
 Sendi Geser adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan
tulang yang satu menggeser pada tulang yang lain. Contoh sendi geser
adalah persendian antara tulang karpal.
 Sendi Pelana adalah antar tulang yang memungkinkan gerakan tulang
kedua arahyang saling tegak lurus seperti gerakan orang naik kuda.
Contoh sendi pelana adalah persendian tulang tumit dan tulang kering.
b. Macam-macam sendi berdasarkan sifat
Macam-macam sendi berdasarkan sifat dan biasa pula dikatakan dengan
pergerakan atau funginya, antara lain sebagai berikut.

 Sinartosis (synarthorosis) atau sendi mati adalah hubungan antara


tulang yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan, contohnya
persendian pada tulang tengkorak.
 Amfiartrosis (amphiarthrosis) atau sendi kaku adalah hubungan anatar
tulang yang hanya sedikit memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh
sendi kaku adalah persendian tulang-tulang pergelangan tangan,
persendian tulang pergelangan kaki, dan persendian ruas-ruas tulang
belakang.
 Diartrosis atau sendi gerak adalah hubungan antartulang yang
memungkinkan terjadinya gerak, baik gerak satu arah, dua arah, dam
maupun ke segala arah.
c. Macam-macam sendi berdasarkan strukturnya
Antara lain sebagi berikut.
 Sendi Fibrosa adalah sendi yang terdiri atas serat-serat kolagen yang
sebagian besar dari sendi fibrosa tidak dapat digerakan sama sekali
karena jarak antara tulang sangat dekat yang dipisahkan selapis jaringan
ikat fibrosa.
 Sendi Kartiloginosa adalah persendian yang arah gerakannya kurang
atau terbatas. Yang hubungkan oleh tulang rawan hialin. Contohya tulang
iga.
 Sendi Sinovial adalah sendi yang arah gerakannya leluasa atau bebas,
sendi sinovial adalah sendi yang paling banyak pada tubuh manusia .
contohnya sikut dan lutut, bahu dan panggul, pergelangan tangan dan
kaki, sendi pada tulang jari tangan dan kaki.
d. Macam-macam sendi berdasarkan anatomi lokasi
 sendi artikulasi tangan
 sendi pergelangan
 sendi siku
 sendi bahu aksila
 sendi artikulatoris vertebra
 sendi artikulasi kaki
 sendi pinggul
 sendi lutut
C. OTOT
1. Pengetian Otot

Otot adalah suatu jaringan dalam tubuh manusia maupun hewan yang berperan sebagai alat
gerak aktif yang menggerakkan rangka tubuh manusia serta pergerakan dari organ dalam
tubuh. Otot merupakan salah satu dari empat kelompok jaringan pokok. Miologi adalah
istilah untuk ilmu yang mempelajari mengenai otot. Otot membentuk 43% berat badan dan
lebih dari 1/3-nya merupakan protein tubuh dan ½-nya adalah tempat terjadinya aktivitas
metabolik saat tubuh istirahat. Proses vital di dalam tubuh seperti kontraksi jantung, kontriksi
pembuluh darah, pernafasan, gerakan peristaltic usus) terjadi karena adanya aktivitas otot.
Kuat tidaknya kontraksi otot tergantung pada MCV (Maximum Contaction Voluntary), masa
otot, otot yang dipanjangkan sebelum berkontaksi, otot yang diberi beban sebelum
berkontraksi, tingkat kelelahan, tingkat keteralihan dan suhu otot. Persentase efisiensi kerja
dari otot manusia adalah sekitar 18%-26%. Efisiensi didefinisikan sebagai rasio metabolism,
berdasarkan penggunaan oksigen.
Penamaan otot biasanya berkaitan dengan lokasi otot, jumlah origo, bentuk otot, besar dan
panjang otot atau berdasarkan fungsinya. Pada vertebrata, sistem ototnya serupa dengan yang
dimiliki oleh manusia, sedangkan pada sistem otot ivertebrata belum dimiliki atau belum
diketahui secara jelas sistem ototnya.
2. Fungsi Otot

Otot dalam sistem organ manusia sangat mendukung proses pergerakannya. Selain dari
paaitu, berikut fungsi lainnya:
 Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot yang menempel
pada rangka dapat mengggerakkan rangka
 Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan posisi kepala
saat membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain sebagianya.
 Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh, misalnya menelan,
buang air besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi oleh otot rangka yang
menyelaputinya.
 Menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ dalam tubuh seperti usus,
jantung dan sistem tubuh lainnya.
 Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energidan menghasilkan
panas untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.
3. Struktur dan Komponen Otot
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki struktur dan komponen
tersendiri seperti :
Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih yang
menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini berupa serabut-serabut simpai yang
putih, berkilap, tidak elastic. Aponeuroses adalah lembaran-lembaran datar atau simpai dari
jaringan fibrus dengan maksud untuk nenuat kelompok-kelompok otot dan adakalanya
menggandengkan sebuah oto dengan bagian yang menggerakkannya.

Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar yang membungkus
dan menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus dipisahkan oleh jaringan ikat
perimysium. Di dalam pascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot. Di antara
endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam perbaikan
jaringan otot yang rusak. Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia
ini sangat padat dan kuat. Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia plantaris.

 Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma, yang merupakan unit


structural jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang 1-40 mm yang
melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. besar dan jumlah jaringan
terutama jaringan elastic, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setial 1 serat otot
dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang
berisi materi semicair disebut sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit
fungsional otot berdiameter 0,001 mm yang disebut myofibril.
 Miofibril, merupakan serat-serat yang terdapat dalam otot. Di bawah mikroskop,
miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan. Pita gelap (thick filament)
dibentuk oleh myosin. Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin &
tropomiosin)
 Miofilamen, merupakan benang-benang/filament halus yang merasal dari myofibril.
Terbagi atas dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada otot polos) dan
miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot kardiak dan pada otot lurik.
 Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
myofibril dan miofilamen berada.

Rektikulum sarkoplasma
Retikulum adalah bagian padat dari fasia dalam dan menambatkan tendon-tendon yang
berjalan melalui pergelangan dan mata kaki masuk kedalam tangan dan kaki. Jejaring
kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot.Tubulus-tubulus yang sejajar
dengan miofibril, yang pada garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac)
yang dekat dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T). Tempat penyimpanan ion Ca2+.
Tubulus T mencapai saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion.ubulus T dan
retikulum sarkoplasma berperan dlm metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
 Mioglobin, merupakan pigmen yang ada pada otot, berguna sebagai pengikat oksigen.
 Motor end plates, merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
4. Jenis Polos
1. Otot Polos
Otot polos terdapat di dinding usus, dinding lambung, kandung kemih, peranakan,
dinding pembuluh darah dan organ dalam lainnya. Juga berguna untuk mengontro
diameter pembuluh darah dan gerakan pupil mata. Otot ini memiliki sel berbutir beras
dan fungsinya diatur oleh sistem saraf tak sadar. Itu berarti bahwa walaupun otot usus
seseorang bergerak, yang bersangkutan tidak merasakannya. Walaupun demikian, bila
pergerakannya berlebihan maka orang tersebut akan merasakan mulas atau colic.
Berikut ciri-ciri otot polos :
 Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya
menggelembung.
 Mempunyai satu inti sel.
 Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
 Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot polos
disebut sebagai otot tak sadar.
 Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan lain lain.

2. Otot Lurik
Otot satu ini mudah lelah yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya.
Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar
(bukan reflex).otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar.
Berikut ciri otot lurik :
 Bentuknya silindris, memanjang dan tidak bercabang.
 Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang
secara berselang-seling (lurik).
 Mempunyai banyak inti sel di tepi
 Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot lurik
disebut sebagai otot sadar.
 Penyebaran otot lurik ada pada kerangka tubuh, diafragma dan organ lain seperti
lidah, bibir dan palpebra

Otot lurik dikenal sebagai 2 tipe otot berikut :


a. Otot merah (Tipe I)
Otot merah memiliki myofibril relatif sedikit, tetapi sarkoplasma dan mitokondria relatif
banyak serta mioglobin dengan jumlah yang banyak bila dibandingkan dengan otot pucat.
Miofibril membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field), mengelompok dengan batas
yang jelas.

b. Otot pucat (Tipe II)


Otot pucat memiliki myofibril banyak dan sarkoplasma dan mitokondria relatif sedikit.
Miofibril tidak membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field) seperti pada otot merah.
Otot jenis ini memiliki kandungan mioglobin lebih sedikit dari pada otot merah. Posisi inti
lebih superficial langsung di bawah sarkolema. Otot pucat bekerja cepat dan kuat, tetapi cepat
lelah.

3. Otot Jantung
Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang
sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi
sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau
parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak
dapat mengontrolnya secara sadar.
Berikut ciri otot jantung :
 Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Strukturnya sama seperti otot lurik,
gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
 Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai
dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan dari proses
kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.
 Dibawah mikroskop tampak seperti otot lurik tetapi bercabang dan intinya ditengah.
 Sumber energinya dari metabolism aerobic dan membutuhkan energi lebih besar dari
otot lainnya.

Otot tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi dalam kelompok untuk melaksanakan gerakan dari
berbagai bagian rangka tubuh. Menurut cara kerjanya, otot dibedakan menjadi :
1. Antagonis
Dimana cara kerjanya menimbulkan efek gerak berlawanan
Cara kerja otot antagonis dapat berupa gerakan :
 Ekstenso (meluruskan), felkso (membengkakkan)
 Abduktor (menjauhi tubuh), aduktor (mendekati tubuh)
 Depresor (arah ke bawah), elevator (arah ke atas)
 Supinator (menengadah), pronator (menelungkup)

2. Sinergis atau flexi


Cara kerjanya menimbulkan gerakan searah atau bersama-sama. Juga bekerja untuk
menstabilkan bagian-bagian anggota lain sewaktu bagian lain bergerak.
Otot yang tidak lepas dari peran saraf, dibagi kedalam dua kelompok yaitu :
1. Volunter
Ototnya disarafi oleh saraf somatic dan berada dalam kontrol otak. Contohnya otot lurik.
2. Involunter
Otot ini disarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak berada dibawah kontrol otak. Contohnya
otot polos dan otot jantung.

E. MEKANISME KERJA SISTEM OTOT


Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan
bagian tengahnya menggelembung (membesar). Hal ini melibatkan kerja saraf. Karena
memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat.
Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu.
Kontraksi dapat berlangsung bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau
oleh pengaruh lain. ontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang
terbentuk pada sel otot. Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin
dan myosin. Interaksi dari 2 protein tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot.
Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan
tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang
merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu
posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua
macam otot dengan kerja yang berbeda. Karena itulah otot dikatakan sebagai bagian dari alat
gerak aktif yang tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Hal ini disebabkan jika bagian otot satu
bergerak, maka bagian lain juga akan ikut terlibat.
 Otot-otot membentuk penempelan ke struktur lain dengan 3 cara yaitu :
 Tendon menempelkan otot ke tulang
 Otot menempel secara langsung (tanpa tendon) ke tulang atau jaringan lunak
 Sebuah fasia yang rata berbentuk seperti lembaran yang disebut aponeurosis dapat
menghubungkan otot ke otot atau otot ke tulang

Sistem otot memiliki karakteristik tersendiri yaitu:


 Kontrakstibilitas, kemampuan otot untuk memendek atau berkontraksi.
 Eksitabilitas, serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impuls
saraf.
 Ekstensibilitas, serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang
otot saat rileks.
 Elastisitas, serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau
menegang dalam artian lain relaksasi.

Kontraksi otot memerlukan suplai ATP yang banyak. Ketika ATP dikonsumsi oleh otot yang
berkontraksi, energinya diganti kembali dengan 3 cara :
 Metabolisme aerobic, dengan keberadaan oksigen, bahan bakar seperti glikogen,
glukosa dan lemak dapat dihancurkan untuk membentuk energi.
 Metabolisme anaerobic, tubuh dapat juga memetabolisme bahan bakar tanpa adanya
oksigen. Meskipun demikian, bila oksigen tidak ada, penghancuran bahan bakar secara penuh
tidak mungkin terjadi. Dan asam laktat akan terbentuk. Akumulasi dari asam laktat mungkin
bertanggung jawab terhadap nyeri pada otot yang berhubungan dengan kerja keras.
 Metabolisme dari keratin fosfat, keratin fosfat mengandung energi yang dapat
digunakan tubuh untuk mengganti ATP secara cepat selama kontraksi otot. Sebagai bentuk
penyimpanan energi, keratin fosfat memastikan bahwa otot rangka dapat bekerja untuk waktu
yang lama.

Otot dapat mengalami regenerasi sesuai dengan jenisnya seperti otot polos yang
meregenerasi dengan cara mitosis, otot lurik yang beregenerasi dari mioblas dan otot jantung
yang khususnya sangat sulit beregenerasi, jika ada kesurasakan dalam jarigan otot jantung
biasanya diganti oleh jaringan pengikat.
F. GANGGUAN PADA OTOT
 Distrofi otot, merupakan penyakit menurun yang disebabkan oleh mutasi gen yang
bertanggung jawab untuk sintesis protein otot, sehingga otot menjadi lemah. Umumnya
gangguan ini terjadi pada laki-laki umur antara 3-7 tahun.
 Atrofi Otot, terjadinya pengurangan ukuran otot, ketegangan dan kekuatan otot yang
disebabkan oleh mengecilnya serabut-serabut otot. Segala jenis kerusakan pada neuron
motorik akan menyebabkan terjadinya atrofi otot secara bertahap. Misalnya virus polio yang
menyerang saraf otak dan sumsum tulang belakang menyebabkan paralisis dan atrofi otot.
 Hiperplasia, membesarnya otot yang disebabkan karena jumlah serabut otot
bertambah, tetapi tidak disebabkan karena membesarnya serabut otot.
 Hipertrofi,membesarnya otot yang disebabkan oleh aktivitas berat otot yang
dilakukan secara terus menerus. Otot yang mengalami hipertrofi membuat diameter serabut
ototnya meningkat dan jumlah zat yang terdapat dalam otot juga bertambah.
 Tetanus, dimana terjadi kontraksi otot seluruh tubuh yang kuat dalam waktu tertentu,
disebabkan oleh stimulus racun yang dikeluarkan oleh Clostridium tetani.
 Kerusakan tendon yaitu sobek atau pecah. Tendon dapat teriris putus karena
kecelakaan atau perkelahian.
D. FASIA
Fasia merupakan jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.

Fungsi utama fascia adalah sebaagai pembungkus, pelekat, serta pemisah antara otot-otot
serta organ-organ internal. Fascia sendiri, terletak di mana-mana, mulai dari tendon, ligament,
dan organ.

Fascia membantu tubuh untuk menyelimuti otot sehingga gerakan tubuh kita menjadi lebih
luwes dan tidak patah-patah layaknya robot.

Selain itu, melatih fascia juga diklaim mampu memberikan efek rileks pada otak. Hal itu
dikarenakan fascia juga berperan sebagai penghubung jaringan yang terdapat di otot, syaraf,
bahkan di persiteum. Sampai saat ini, cara melatih fascia yang populer adalah dengan pilates
atau gerakan yoga. Hampir semua gerakan yoga memberikan efek baik bagi perkembangan
fascia. Bahkan, beberapa teknik terapi pun melakukan metode latihan pada fascia.

Semakin kuat fascia pada tubuh anda, maka semakin kuat pula pertahanannya sehingga tubuh
menjadi lebih kuat dari risiko cidera. Maka tak heran jika banyak atlet yang memerhatikan
betul mengenai kekuatan fascia pada tubuh mereka.
E. HUBUNGAN SYSTEM MUSCULOSKELETAL DENGAN REPRODUKSI
WANITA

Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan semakin


bertambah.Adaptasi muskuloskelatal ini mencakup: peningkatan berat badan, bergesernya
pusat akibat pembesaran rahim, relaksasi dan mobilitas. Namun demikian, pada saat post
partum sistem muskuloskeletal akan berangsur-angsur pulih kembali. Ambulasi dini
dilakukan segera setelahmelahirkan, untuk membantu mencegah komplikasi dan
mempercepat involusi uteri.

Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita

Adaptasi sistem muskuloskeletal pada masa nifas, meliputi:

 Dinding perut dan peritoneum.

 Kulit abdomen.

 Striae.

 Perubahan ligamen.
 Simpisis pubis.

1. DINDING PERUT DAN PERITONEUM.

Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih kembali dalam 6
minggu. Pada wanita yang asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdominis, sehingga
sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis dan kulit.

2. KULIT ABDOMEN.

Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan mengendur hingga
berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat kembali normal kembali dalam
beberapa minggu pasca melahirkan dengan latihan post natal.

3. STRIAE.

Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding abdomen. Striae
pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna melainkan membentuk garis lurus
yang samar. Tingkat diastasis muskulus rektus abdominis pada ibu post partum dapat dikaji
melalui keadaan umum, aktivitas, paritas dan jarak kehamilan, sehingga dapat membantu
menentukan lama pengembalian tonus otot menjadi normal.

4. PERUBAHAN LIGAMEN.

Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang meregang
sewaktukehamilan dan partus berangsur-angsur menciut kembali seperti sediakala. Tidak
jarangligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi
retrofleksi.

5. SIMPISIS PUBIS.
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat menyebabkan
morbiditasmaternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis antara lain: nyeri tekan
pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur ataupun waktu
berjalan. Pemisahan simpisisdapat dipalpasi. Gejala ini dapat menghilang setelah
beberapa minggu atau bulan pasca melahirkan, bahkan ada yang menetap.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Otot dan rangka adalah bagian penting untuk bergerak bagi manusia, manusia tidak bisa
bergerak tanpa adanya rangka, dan rangka tidak bisa bergerak tanpa adanya otot. Hal ini
semua berkaitan. Dengan adanya kerjasama antara rangka dan otot, manusia dapat berjalan,
melompat, berlari dan sebagainnya.

B. Saran
Untuk semua mahasiswa keperawatan disarankan agar belajar lebih memahami dan
mendalami lagi tentang sistem muskuloskeletal. Karena, lebih banyak belajar kita lebih
banyak tau lagi tentang struktur tubuh manusia atau penyusunan tubuh manusia. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai