Dampak Penggunaan Plastik Secara Berlebihan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan plastik pada umumnya berdampak negatif terhadap lingkungan
yang harus ditanggung alam karena keberadaannya. Sebagaimana yang diketahui
bahwa bahan plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah
menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan
ada 500 juta sampai 1 milyar bahan plastik digunakan penduduk dunia dalam satu
tahun. Artinya ada sekitar 1 juta plastik per menit. Konsumsi berlebih terhadap
plastikpun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan
berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-
biodegradable).
Sampah plastik dapat bertahan antara 100 hingga 500 tahun sampai dapat
terurai secara sempurna,. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan
menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan
manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari
tanah dan air tanah. Plastik sendiri digunakan sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh
dunia. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung
Bisphenol-A. Oleh karena itu pemakaian plastik yang jumlahnya sangat besar
tentunya akan berdampak siqnifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Oleh karena itu,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca
tentang bahayanya sampah plastik terhadap kesehatan lingkungan dan bagaimana
cara menanggulangi plastik tersebut

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis secara umum tentang limbah
plastik
2. Untuk memberikan wawasan mengenai dampak negatif plastik terhadap
kesehatan lingkungan
3. Untuk mengetahui tata cara penanggulangan limbah plastik

1
C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi pembaca
maupun masyarakat untuk dapat mengawasi dan mengurangi sampah plastik demi
mencegah rusaknya lingkungan.

D. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis-jenis dari limbah plastik?
2. Apa dampak negatif bagi kesehatan lingkungan dari penggunaan plastik
secara berlebihan?
3. Bagaimana cara menanggulangi sampah plastik agar tidak merusak
kesehatan lingkungan?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Limbah
Limbah adalah sesuatu yang sudah tidak asing lagi terutama bagi penduduk
sekitar kawasan industri. Dampaknya cenderung berbahaya karena dapat merusak
lingkungan dan bahkan menimbulkan wabah penyakit. Limbah adalah sisa hasil
buangan dari kegiatan industri yang sudah tidak memiliki nilai ekonomi.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 mengartikan bahwa
limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbeda dengan sampah,
sampah cenderung dianggap sebagai sisa hasil buangan yang banyak dijumpai
pada kegiatan rumah tangga,sedangkan limbah adalah sisa hasil buangan dari
kegiatan industri.
Para ahli ini turut prihatin akan adanya limbah, oleh karena itu mereka
mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian limbah ini:
1. Menurut Ir. Hieronymus, B. S, limbah adalah bahan buangan dari hasil
kegiatan manusia atau proses alam yang sudah tidak memiliki nilai
ekonomi
2. Menurut Susilowarno (2007) limbah adalah sisa hasil program manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan pembuangan limbah akan
berbahaya jika tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu.
3. Menurut Karmana limbah adalah sisa kegiatan manusia yang dapat
menjadi pencemaran atau polusi bagi lingkungan sekitarnya.

B. Jenis-Jenis Limbah
Limbah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 4 yaitu limbah cair, limbah
padat, limbah gas, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Untuk limbah
cair dihasilkan dari industri yang banyak menggunakan bahan berbentuk cair
dalam proses produksinya. Limbah padat berasal dari kegiatan domestik seperti
rumah tangga, perdagangan, dan pertokoan. Kemudian ada limbah yang berupa
gas yang keluar dari cerobong asap pabrik yang dapat berupa uap air, debu, dan

3
asap. Yang paling berbahaya adalah limbah B3 karena mengandung bahan
berbahaya dan beracun.

C. Pengertian Plastik
Plastik merupakan salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap
barang,mulai dari botol minum, alat makanan,kantong pembungkus/kresek,
kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, sikat gigi, compact disk (CD),
mainan anak-anak, alat-alat militer hingga pestisida. Plastik adalah istilah umum
bagi Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen
lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran.
Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk
secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer.
Plastik juga mengandung zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan
untuk memperbaiki sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat
dengan berat molekul rendah, diantaranya berfungsi sebagai pewarna,
antioksidan, penyerap sinar ul-traviolet, antilekat, dan masih banyak
lagi,komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik
digunakan hampir di seluruh bidang industri.

D. Jenis-jenis Plastik
Secara umum plastik dibagi menjadi 2 jenis yaitu Termoset dan
Termoplastik. Termoset adalah jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau
dicetak lagi seperti peralatan makan dari melamin, komponen/suku cadang pada
kendaraan dan stopkontak Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan
molekul-molekulnya,sedangkan Termoplastik adalah jenis plastik yang bisa
didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang seperti bahan
pembungkus makanan, botol (polyethylene), pengganti logam, pelapis alat-alat
masak (teflon)
Sedangkan menurut pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan kegunaannya
plastik dibagi menjadi 2 yaitu plastik komoditi dan plastik teknik. Plastik komoditi
dicirikan oleh volumenya yang tinggi dan harga yang murah sedangkan plastik
teknik lebih mahal harganya dan volumenya lebih rendah, tetapi memiliki sifat
mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik.

4
E. Limbah Plastik
Limbah plastik adalah barang buangan atau akomodasi berupa plastik yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Dampak Penggunaan Plastik secara Berlebihan


Faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini
adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi
sampah yang berbahaya dan sulit dikelola,sehingga memerlukan waktu puluhan
bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-
benar terurai. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah
secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Saat terurai, partikel-partikel
plastik akan mencemari tanah dan air tanah,sehingga sebagian ekosistem tanah
akan menjadi rusak. Karakteristik plastik yang sulit terurai dan ringan
membuatnya mudah terbang hingga ke laut,sehingga menyebabkan ekosistem laut
pun ikut terganggu.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut
ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak
dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan plastik artinya semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut dan semakin banyak pula pencemaran-
pencemaran terhadap kesehatan lingkungan yang akan terjadi. Fakta tentang
bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated
biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong plastik
sulit untuk diurai oleh tanah.
Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:
1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah
2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan
membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing;
3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun
tanaman, yang akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan;
4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah;
5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi
udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu
meyuburkan tanah;

6
6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan
akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun;
7. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik;
8. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati
karena tidak dapat mencernanya;
9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap
tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya;
10. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang
menyebabkan banjir.

B. Penanganan Limbah Plastik


Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk
membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak
mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin
di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia akan rentan terhadap
berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis,
pembengkakan hati, dan gejala depresi. Kita memang tidak mungkin bisa
menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling
memungkinkan adalah dengan menggunakan cara sebagai berikut :
1. 3R (Reuse,Recycle and Recovery)
Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai ulang /
penggunaan kembali ) adalah upaya penggunaan limbah plastik dipakai
kembali tanpa perlakuan apa-apa, misal untuk dibuat hiasan. Recycle (daur
ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah plastik untuk dimanfaatkan
dengan memproses kembali ke proses semula melalui perlkuan fisika, kimia
dan biologi menjadi produk dan Recovery ( pungut ulang/ambil ulang ) adalah
upaya mengambil ulang bahan-bahan yang masih mempunyai nilai ekonomi
tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi
dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi.
2. Insinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya
pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang

7
tinggi, sehingga dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Namun
pembakaran menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara.
Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat racun.
Kita juga punya kebiasaan membakar sampah, tahukah Anda sampah plastik
yang dibakar dapat menghasilkan bahan beracun berbahaya. Plastik
mengandung ikatan hidrokarbon. Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan
bahan-bahan lain membentuk ikatan baru yang disebut policylic aromatic
hydrocarbon (PAH) yang banyak terdapat di daerah industri dan daerah-
daerah padat lalu-lintas. Ikatan PAH di dalam paru-paru bisa merangsang
tumbuhnya sel kanker.
3. Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena akan
secara tidak langsung merusak ekosistem melalui sumbatan pada sistem
saluran air yang menyebabkan sedimentasi dan banjir,merusak lahan subur
seperti hutan mangrove karena keberadaan sampah plastik menutupi
permukaan dan mengurangi sistem pengudaraan,karena sifatnya yang tidak
dapat membusuk, akan mengurangi kapasitas lahan pembuangan akhir
sampah.
4. Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang khusus menangani
sampah plastik khususnya dan barang plastik. Kelembagaan mempunyai
fungsi yang penting dalam mengnangani sistem pengelolaan sampah plastik
secara menyeluruh dan komprehensif termasuk didalamnya penerbitan
peraturan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah plastik dan
plastik. Instansi yang terkait dengan sistem pengelolaan sampah plsatik
adalah Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang mengatur secara
langsung sistem pengelolaan plastik dari bahan baku sampai ke produk.
Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai tugas dan fungsi dalam
pengelolaan lingkungan hidup termasuk berbagai dampak yang ditimbulkan
akibat proses pembuatan plastik dan produk barang plastik yang sudah tidak
terpakai dan dibuang ke lingkungan. Pemerintah Daerah cq. Dinas
Kebersihan merupakan instansi terdepan dalam pengelolaan sampah plastik
dalam sistem pengelolaan sampah kota
5. Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain setiap kali
berbelanja. Harus diingat untuk selalu membawa tas kain saat belanja dari
rumah.

8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah yang telah dijelaskan,dapat disimpulkan bahwa
1. Plastik merupakan bahan yang sulit terurai didalam tanah dan
membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun hingga plastic tersebut
dapat terurai secara sempurna
2. Plastik memiliki keunggulan dan kelemahan disetiap penggunaannya,
keunggulan yang dimiliki seperti ringan dan efisien sehingga seringkali
dijadikan material suatu produk atau dijadikan sebagai pembungkus/
kresek dan kekurangannya adalah sulit terurai sehingga dapat mencemari
lingkungan
3. Semakin sering kita menggunakan plastic maka lingkungan akan semakin
tercemar,tidak hanya lingkungannya saja tetapi makhluk hidup yang ada
didalamnya pula seperti hewan, tumbuhan dan manusia sekalipun akan
mendapatkan efek dari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
plastik
B. Saran
Sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Esa,kita
senantiasa harus peka terhadap kondisi dan situasi yang ada di sekitar kita,seperti
peka terhadap lingkungan. Salah satu pengaplikasian rasa peduli kita terhadap hal
tersebut adalah dengan cara mengurangi penggunaan produksi plastik. Karena
semakin banyak produk plastik yang digunakan maka semakin tercemar pula
lingkungan yang kita tinggali.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t2-_Bahaya_Plastik_---_Nurhenu_K.pdf
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/dampak-plastik-terhadap-lingkungan-88

10

Anda mungkin juga menyukai