Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya
pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range
filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin
saja cairan, padatan, atau keduanya. Pada umumnya proses filtrasi merupakan suatu metode
pemisahan partikel padatan tersuspensi dalam sebuah campuran tertentu dengan melewatkan
campuran tersebut pada suatu medium filter yang memiliki pori-pori dengan ukuran tertentu.
Proses pemisahan dengan filtrasi dapat dilakukan karena memiliki driving force yaitu
perbedaan tekanan antara tekanan di dalam tangki dengan tekanan ruangan. Perbedaan
tekanan ini akan mendorong campuran tersebut melewati lapisan medium filter sehingga
padatannya akan tertahan pada medium filter.
Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas, misalnya
untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk membuang fraksi padat
yang tidak dikehendaki (Rahayu,2008)
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu, antara lain yaitu:
1. Memahami mengenai filtrasi dan mekanisme filtrasi.
2. Memahami kegunaan filtrasi
3. Mengetahui jenis – jenis alat filtrasi yang biasa digunakan.
4. Mengetahui cara kerja alat filtrasi
5. Mengetahui kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan alat filtrasi.
6. Mengetahui penerapan filtrasi dalam suatu industri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya
pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Atau
dapat dikatakan bahwa proses filtrasi merupakan suatu metode pemisahan partikel padatan
tersuspensi dalam sebuah campuran tertentu dengan melewatkan campuran tersebut pada
suatu medium filter yang memiliki pori-pori dengan ukuran tertentu.
Dalam industri, pemisahan bahan merupakan metode yang umum digunakan
untuk memperoleh bahan dengan ukuran atau fasa yang diinginkan. Menurut Idrial
(1987) pelaksanaan pemisahan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan beberapa
gaya yaitu gaya gravitasi, gaya sentrifugal, dan gaya kinetic yang timbul dari aliran.
Pemisahan bahan secara mekanis yaitu pengendapan, pengayakan, penyaringan
(filtrasi), dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan
meliputi penguapan, distilasi, adsorbsi, koagulasi, kristalisasi, dan sentrifugasi.
Di dalam campuran zat cair, partikel-partikel padat tersuspensi dapat berupa partikel
yang sangat halus, partikel tegar (rigid) atau plastis, berbentuk bulat atau beragam dan
partikel agregat atau individual (diskrit).
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang berfungsi
menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan meloloskan partikel padat
berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-sama dengan cairan. Beberapa filter
medium yang sering digunakan antara lain seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh)
gulungan baja tahan karat berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain.
Dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya
sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa
pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh
karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda
(Rahayu,2008).
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
- tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,
- tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,
- dan vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal.
Penyaring sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen)
kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi
penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum,
dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau
pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,
tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar.
Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan
secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan
terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama
peralatan beroperasi (Idrial, 1987)
Kepala kendali membagi drum filter ke bagian yang berbeda untuk penyaringan,
mencuci, pengeringan hisap dan pelepasan cake, sehingga dalam perjalanan dari satu titik
revolusi masing-masing daerah drum melewati zona ini secara berurutan. Filtrat keluar
melalui separator receiver dan dibuang baik dengan memompa atau dengan pemanfaatan
tekanan atmosfer (yaitu dengan menggunakan kaki barometric). Lapisan padatan yang
tersaring muncul dari suspensi sebagai drum berputar, dan mengikutinya. Hasilnya dicuci
bersih, dihisap kering dan diberhentikan dari kain saring. Cairan yang telah dicuci
dimasukkan ke cake baik secara langsung melalui perangkat mencuci seperti bendungan atau
spay nozzle, atau wash belt yang tergeletak di atas cake.
Filtrat dari zona pencucian dapat dikeringkan secara terpisah dari sumber filtrat.
Pemanfatan blotong dibuang melalui alat pembuangan yang terdiri dari beberapa jenis drum
yang disesuaikan dengan ketebalan cake, konsistensi, dan strukturnya.
Filter cloth dapat dibersihkan sebelum kembali ke kolam umpan, baik dengan air jet
atau dengan sikat pembersih. Jika cake filter tidak dicuci, atau jika pemisahan filtrat utama
dan mencuci tidak diperlukan, maka instalasi ini dilengkapi hanya dengan filtrat separator.
Sebuah sistem filter menggunakan sumber vakum umum., tapi mempertahankan filtrat (wash
liquor) dan wash liquid (weak liquor) terpisah ditunjukkan pada Gambar 2.6.
Gambar 2.5 Rotary vacuum drum filter
b. Roller Discharge
Roller discharge (Gambar 2.8) terbatas pada cake yang bersifat perekat, yang akan
mentransfer dari cloth filter utama ke roller pemisah. Cake ini kemudian dilepas dari rol
dengan pisau scraper, yang dapat berhubungan erat dengan roller tanpa menyebabkan
masalah pemakaian pada cloth. Dalam efek ini adalah bentuk scraper pelepas, tetapi
menghilangkan kontak antara pisau scraper dan kain. Pelepasan cake yang tepat dari drum
vakum rotary filter adalah sangat penting jika jenis filter untuk terus bekerja secara efisien.
d. Belt Discharge
mirip dengan string discharge dalam prinsip operasi, dalam hal cake yang terbawa
dari drum ke titik pembuangan, akan tetapi dalam discharge ini cloth itu sendiri menjalankan
drum dengan diameter rol yang lebih kecil untuk menjalankan conveyor, dengan cake
otomatis jatuh dari kain pada saat ekstremitas dalam jalannya operasi. Hasil yang
dikembalikan akan terbawa oleh kain kemudian melewati suatu perangkat pencucian, untuk
membersihkannya sebelum kembali ke penampungan umpan.
Metode ini menyediakan dukungan lengkap dari cake ke titik pembuangan dan
sehingga mampu menangani semua jenis dan ketebalan cake. Tidak memerlukan blow-back
dan keausan mekanis pada kain minim. Pencucian kembali pada run juga menghilangkan
kecenderungan untuk kain menjadi tersumbat (Zulfikar, 2011).
Membran bekerja berdasarkan pemisahan antara molekul yang lebih besar dengan
yang lebih kecil sesuai besarnya pori-pori membran, dimana radius diameter dari masing-
masing molekul atau senyawa telah dapat diketahui secara terukur. Data ini sangat berguna
dalam teknologi membran, karena dengan mengetahui diameter zat atau senyawa yang akan
kita ambil atau pisahkan dengan mudah kita bisa mencari pori-pori membran yang sesuai.
Menurut Brown (1978), Sekarang ini ada 5 jenis membran berdasarkan spectrum
pemisahannya, yaitu :
1. Reverse Osmosis (RO)
Filter air membrane Reverse Osmosis merupakan perpindahan air dari larutan
berkonsentrasi rendah menuju larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi melalui lapisan
semipermeable hingga terjadi kesetimbangan tekanan osmosis. Reverse osmosis diartikan
sebagai perpindahan pelarut dari larutan, melalui membran semipermeable di bawah tekanan,
ke pelarut murni atau larutan yang lebih encer pada tekanan yang lebih rendah. Tekanan yang
diberikan pada larutan yang lebih pekat memungkinkan pelarut untuk berpindah ke larutan
yang lebih rendah konsentrasinya. Dalam reverse osmosis, filter membran berfungsi sebagai
lapisan semipermeable yang melewatkan pelarut dan menahan molekul-molekul terlarut.
Tekanan yang diperlukan untuk proses reverse osmosis tergantung pada konsentrasi
senyawasenyawa dalam pelarut, biasanya lebih besar dari 500 psi. Reverse osmosis disebut
juga hiperfiltrasi yang merupakan filtrasi paling bagus yang ada sampai saat ini. Reverse
osmosis mampu menyisihkan partikel sampai ukuran ion dalam larutan.
2. Elektrodialisis (ED)
Dalam filter air membrane elektrodialisis, filter membran yang digunakan tidak
permeable untuk air tetapi permeable bagi kation dan anion. Filter membran yang sering
digunakan dalam proses elektrodialisis adalah filter yang dibuat dari hydrated cellophan dan
media lain yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran pori-pori membran.
Walaupun dialisis jarang digunakan dalam bidang pengolahan air dan pemurnian air,
terdapat beberapa industri yang memanfaatkan teknologi ini untuk mengolah air buangan.
Membran mampu berfungsi sebagai penukar kation dan anion, dimana larutan yang akan
diolah dilewatkan diantara anoda dan katoda. Ruang antara katoda dan anoda dibuat sekecil
mungkin untuk meminimalisasi pemakaian energi listrik. Ketika arus listrik searah
dilewatkan pada anoda dan katoda, terjadi perpindahan anion ke anoda dan kation ke katoda.
Karena pada satu membran hanya berfungsi untuk anion atau kation saja, maka diperlukan
dua membran untuk memisahkan kation dan anion.
Efisiensi dari elektrodialisis akan berkurang jika terjadi polarisasi konsentrasi serta
timbulnya endapan yang menempel pada permukaan membran. Hal ini mengakibatkan
kenaikan tegangan listrik yang diberikan untuk mempertahankan kualitas air yang diinginkan.
Untuk mengolah air baku, diperlukan pengolahan pendahuluan untuk menghilangkan
senyawa organik, besi, dan kekeruhan. Hal ini disebabkan air baku mengandung molekul
yang tidak memiliki ion, seperti senyawa organik dan koloid, dimana molekul-molekul
tersebut akan tetap berada dalam air hasil pengolahan.
3. Ultrafiltrasi (UF)
Filter air membrane Ultrafiltrasi menggunakan membran dengan ukuran pori lebih
kecil dari 0,1 mikron dan gaya tekan berkisar antara 30 sampai 90 Psi. Ultrafiltrasi dapat
digunakan untuk menyisihkan bakteri, virus, koloid, dan senyawa-senyawa organik yang
mempunyai molekul berukuran besar. Beberapa jenis membran ultrafiltrasi dapat dibersihkan
dengan melakukan backwash. Kecepatan proses filtrasi dapat berkurang karena adanya
bahan-bahan tersuspensi yang disisihkan akibat proses filtrasi dan polarisasi konsentrasi.
Akibat adanya akumulasi kontaminan pada permukaan membran, menyebabkan penurunan
kualitas larutan yang diolah serta memperbesar gaya tekan yang dibutuhkan. Dalam bidang
kesehatan, proses UF dapat digunakan untuk memisahkan plasma darah dan sel darah
merah. Dalam industri, proses UF sering digunakan untuk menyisihkan substansi tertentu
dalam air buangan, meningkatkan konsentrasi emulsi, dan meningkatkan konsentrasi suspensi
makromolekular seperti polyvinyl alkohol.
4. Mikrofiltrasi (MF)
Tujuan utama dari filter air membrane mikrofiltrasi adalah menyisihkan partikel-
partikel pencemar dengan diameter lebih besar dari 0,5 mikron. Salah satu kegunaan
mikrofiltrasi dalam teknik lingkungan adalah mengisolasi coliform dari contoh air yang
diteliti. Mikrofiltrasi juga dapat digunakan untuk menyisihkan partikulat di udara yang akan
digunakan sebagai bahan baku generator ozon. Membran MF dapat dibuat dari berbagai
macam material termasuk selulosa asetat. Besarnya pori-pori filter membran berkisar antara
0,1 mikron sampai dengan 0,45 mikron.
5. Arus Silang (Cross Flow)
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan membran adalah akumulasi substansi
pada permukaan membran dan/atau lubang-lubang pada membran (pores) yang dapat
menyebabkan penurunan kemampuan membran. Keadan ini disebut sebagai membrane
fouling (tertutupnya pori-pori membran). Substansi-substansi tersebut dapat berupa koloid
dan partikel tersuspensi, zat-zat organik, garam terlarut, dan organisme biologi. Untuk
mengurangi dampak dari terjadinya membrane fouling, membran dibuat dengan sistem arus
silang (crossflow). Dengan sistem ini, cairan yang akan dimurnikan dialirkan sejajar dengan
permukaan membran dan tekanan diberikan tegak lurus dengan arah aliran cairan.
Banyak sekali jenis membran yang sudah diterapkan dan berhasil dalam mengurangi
cost operasi dan efesiensi penggunaan energi. Membran untuk mereduksi limbah radioaktif
cair, membran untuk palm oil industry, seperti produksi FFA (Free Fatty Acid) dari palm
fresh fruit branc, palm kernel oil filtration, zero waste effluent didalam industri CPO, biogas
purification, membrane distillation untuk berbagai proses pemisahan didalam industri
minyak bumi dan gas. Membran Ultrafiltration memiliki ukuran pori yang lebih besar
dibandingkan dengan Reverse Osmosis. Koloid, padatan terlarut, molekul organik dengan
berat molekul yang tinggi tidak dapat melalui ultrafiltration. Teknologi ini beroperasi pada
tekanan 0,2-1,4 Mpa. Hal ini dimungkinkan karena tekanan osmotik koloid dan molekul
organik berada dalam jumlah yang sedikit. Ukuran pori ultrafiltration berada pada range
0,001-0,01 micront ultrafiltration beroperasi dengan prinsip cross-flow. Ultrafiltration sering
digunakan untuk menyingkirkan aktivitas alfa dari uap limbah. Limbah aktinida dalam
bentuk koloid atau pseudo-colloidal pada uap limbah radioaktif dapat disingkirkan secara
efektif oleh ultrafiltration dan dapat digunakan untuk menyingkirkan ion logam terlarut dari
larutan dilute aqueous apabila sebelumnya ion tersebut mendapat perlakukan awal untuk
pembentukkan partikel padatan (IAEA, 2004). Gambar 3. Menunjukkan ilustrasi berbagai
ukuran membran dan ukuran porinya. (3 – 0.05) micron , (0.15 – 0.0014) micron, (0.0015 –
0.0008), (0.0015 – 0.0008)
Dengan mengetahui jenis dan ukuran partikel yang terdapat dalam cairan, maka
diameter partikel membran dapat dipilih, apakah digunakan jenis membran microfiltrasi,
ultrafiltrasi, nanofiltrasi atau RO. Semakin kecil pori membran semakin tinggi tekanan yang
diperlukan sehingga energi yang diperlukan juga semakin besar. Sebagai gambaran untuk
membran micro dan ultra cukup diperlukan tekanan 1 sampai 2 bar, untuk nano tekanan
pompa yang diperlukan 5 sampai 10 bar, sedangkan untuk membran RO tekanan bisa 10
sampai 80 bar. Perbedaan cara kerja membran filtrasi dengan filtrasi konvensional adalah
sebagai berikut (lihat gambar 4). Aliran dilewatkan pada filter, kemudian partikel tertahan
oleh filter bahkan partikel masuk kedalamnya, semakin lama partikel semakin menumpuk
dan akhirnya buntu dan tidak dapat digunakan lagi atau dibersihkan.
Proses pemisahan partikel pada sistem membran dapat di lihat seperti diagram
gambar no.5. dimana aliran tetap mengalir dipermukaan membran dan partikel ikut aliran
tersebut, kemudian sebagian air yang bersih terpisah melewati pori-pori membran, siasanya
yang masih bercampur limbah tetap mengikuti aliran. Partikel yang diameternya lebih besar
dari pori-pori membran tidak mampu menembus lapisan tipis pada membran dan mengikuti
aliran sisa, sedangkan yang lolos pori-pori dia akan mengikuti aliran hasil maksudnya
partikel tidak berhenti pada pori-pori membran, sehingga sistem membran ini tidak mudah
mampet.
Pada kurun waktu tertentu permukaan membran akan menjadi kotor (lihat gambar 6.
Gambar partikel pengotor yang menempel pada dinding membran,untuk menghilangkan
pengotor yang menempel tersebut dilakukan aliran balik atau backwash, tetapi pada membran
ro tidak bisa dengan backwash tetapi dengan penggelontoran .
Supaya partikel tidak mudah menempel pada dinding membran maka kecepatan
aliran diperbesar dengan tekanan rendah. Hal ini tidak harus aliran inputan besar tetapi cukup
pada proses aliran filtrasi yang merupakan aliran putaran.
Berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi menjadi 3
kategori:
1. Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-zat yang
akan dipisahkan. Hanya partikel dengan ukuran tertentu yang dapat melewati
membran sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan klasifikasi dari IUPAC, pori
dapat dikelompokkan menjadi macropores (>50nm), mesopores (2-50nm), dan
micropores (<2nm). Porous membrane digunakan pada microfiltration dan
ultrafiltration.
2. Non-porous membrane. Dapat digunakan untuk memisahkan molekul dengan ukuran
yang sama, baik gas maupun cairan. Pada non-porous membrane, tidak terdapat pori
seperti halnya porous membrane. Perpindahan molekul terjadi melalui mekanisme
difusi. Jadi, molekul terlarut di dalam membran, baru kemudian berdifusi melewati
membran tersebut.
3. Carrier membrane. Pada carriers membrane, perpindahan terjadi dengan bantuan
carrier molecule yang mentransportasikan komponen yang diinginkan untuk
melewati membran. Carrier molecule memiliki afinitas yang spesifik terhadap salah
satu komponen sehingga pemisahan dengan selektifitas yang tinggi dapat dicapai
(Brown, 1978).
b. Filter Press
Suatu mesin press bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang di dalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilingkupi media penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan melalui kanvas atau keluar melalui pipa
pembuangan, meninggalkan padatan cake basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin press
bersaringan dapat berbentuk persegi/lingkaran, horizontal atau vertical. Pres filter terdiri atas
elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang berdiri tegak atau terletak mendatar,
disusun secara berdampingan atau satu di atas yang lain. Elemen-elemen ini terbuat dari
pelat-pelat beralur yang dilapisi kain filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga
dapat digeser-geser. Dengan suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu
dipres menjadi satu diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian yang bergerak.
Saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala (untuk sistem tertutup) atau
saluran keluarnya di samping pelat-pelat (untuk sistem terbuka).
Gambar 2.16 Filter press
Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk memberi
sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan
medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing lempengan dan
medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa
keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara lempengan tersebut.
Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau lingkaran,
ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk zat padat itu
dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam bentuk plate-and-
frame. Pada desain plate and frame ini, lempengan berbentuk bujur sangkar dengan panjang
sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya
berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan
bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang
menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan rem hidraulik. Bubur
umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui
saluran yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui
saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan
di atas permukaan pelat. Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang
pada permukaan lempeng, sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong
pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair yang
keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai sudah penuh
dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah
itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor
yang dapat larut. Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang
sisa zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya
dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan.
Pada kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis.
Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena cairan
pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-bagian cake yang
terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar cairan pencuci tidak efektif
membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat
sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat
menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali
dengan shell-and-leaf filter sehingga memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada
plate and frame filter.
3.1 Kesimpulan
1. Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya
pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan.
Atau dapat dikatakan bahwa proses filtrasi merupakan suatu metode pemisahan
partikel padatan tersuspensi dalam sebuah campuran tertentu dengan melewatkan
campuran tersebut pada suatu medium filter yang memiliki pori-pori dengan ukuran
tertentu.
2. Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang berfungsi
menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan meloloskan partikel
padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-sama dengan cairan.
Beberapa filter medium yang sering digunakan antara lain seperti nilon, dacron cloth,
kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat berbentuk koil, kain kasa dan lain-
lain.
3. Filtrasi dapat digunakan untuk membersihkan air dan sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pengotor pada air
suntik injeksi dan untuk membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
3.2 Saran
Pemisahan bahan merupakan metode yang penting dala industri untuk
memperoleh bahan dengan ukuran, atau fraksi yang diinginkan. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman mengenai pemisahan ukuran dan juga prinsip-prinsip
pemisahan bahan, beserta alat-alat terkait pemisahan bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Idrial. 1987. Peralatan Pengolah Hasil Pertanian. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian,
IPB.