Anda di halaman 1dari 10

PENGAMBILAN SAMPEL AIR SUMUR GALI DAN SUMUR BOR SECARA FISIK

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Lingkungan

Disusun oleh:
Adila Khayyiyah Farissa P17333119402
Dewi Alvita Sari P17333119414
Evita Nur Afni P17333119418
Mu’adz Jiddan Yuqimulhaq P17333119432
Nur Ayu Magdalena P17333119440
Suci Fadila P17333119457
Sukmawati Gunawan P17333119458

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air sangat dibutuhkan oleh manusia dan merupakan kebutuhan dasar yang fungsinya
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain, sehingga apabila butuhan air belum tercukupi
secara optimal dapat berdampak terhadap ancaman kesehatan maupun sosial. Penggunaan
air tanah sebagai sumber air bagi masyarakat sudah dilaksanakan sejak bertahun-tahun
yang lalu. Sebagai contoh di daerah Jl.Babakan Loa masyarakatnya menggunakan beberapa
jenis sumur di antaranya yaitu sumur gali dan sumur bor.
Namun air tanah memiliki beberapa kerugian dan juga kelemahan sumber air lainnya
karena air tanah mengandung mineral dalam konsentrasi tinggi, selain itu air tanah juga
memiliki kekeruhan yang sangat pekat dan berbau yang tidak sedap.
Pengaruh air terhadap kesehatan, penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan
dapat menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa
penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menukar umumnya disebabkan
oleh makhluk hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya bukan disebabkan oleh
makhluk hidup.
Penyakit menular yang disebabkan oleh air secara langsung diantara masyarakat disebut
penyakit bawaan air (waterborne diseases). Hal ini dapat terjadi karena air merupakan media
yang baik tempat bersarangnya bibit penyakit/agent. Oleh karena itu untuk mengetahui air
tercemar harus dilakukan pengambilan sampel air, salah satunya pengambilan sampel air
secara fisik, pengambilan sampel ini bertujuan untuk menguji apakah air dari sumur gali dan
sumur bor di daerah Jl.Babakan Loa yang memenuhi baku mutu air secara fisik atau tidak.
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yan diperlukan untuk pengambilan sampel air sumur
gali dan sumur bor.
2. Untuk mengetahui proses pengambilan sampel air sumur gali dan sumur bor.
3. Untuk mengetahui parameter fisik pada air.
4. Untuk mengetahui cara pengukuran parameter fisik pada air.

C. Manfaat Praktikum
Dengan dilakukannya pengambilan sampel air sumur gali dan sumur bor dapat
memberikan hasil apakah air tersebut layak untuk diunakan dalam kebutuhan sehari-hari
seperti air minum, mencuci, air untuk kakus, dan lain-lain.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pegertian Air
Air adalah unsur kehidupan yang sangat mendasar mencakup semua aktivitas
manusia. Tidak semua air di dunia dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia, karena pada
kondisi dan keadaan tertentu air baku harus terlebih dahulu diolah atau diproses menjadi
air bersih yang sesuai dengan standar kesehatan.

B. Pegertian Air Bawah Permukaan


Air bawah permukaan merupakan sumber air terbesar yang dieksploitasi manusia
sehingga untuk mencukupi kebutuhan akan air yang selalu meningkat, manusia selalu
berusaha mencari sumber-sumber air tanah yang baru (Hendrayana, 2004).
Air yang digunakan manusia adalah air permukaan tawar dan air tanah murni. Pada
daerah kering sebagian kebutuhan airnya berasal dari lautan, suatu sumber yang akan menjadi
penting setelah persediaan air tawar dunia relative berkurang dibandingkan kebutuhan lainnya.
Meningkatnya kebutuhan air ini bukan hanya disebabkan oleh jumlah penduduk dunia yang
makin bertambah,juga sebagai akibat dari peningkatan taraf hidup nya yang diikuti oleh
peningkatan kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga, industri, rekreasi disamping
pertanian (Achmad, 2004).

C. Perbedaan sumur gali dan sumur bor:


1. Sumur Gali
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas
dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah
perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah.
Sumur gali penyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari
permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui
rembesan. Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia
kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya
maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara
pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi, misalnya sumur
dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba. Sumur dianggap
mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik, bila tidak terdapat kontak
langsung antara manusia dengan air di dalam sumur (Depkes RI, 2005).
2. Sumur bor
Sumur yang dibuat dengan membor batuan.
D. Pengertian TDS (Total Dissolved Solid)
TDS adalah singkatan dari Total Dissolved Solid yang dalam Bahasa Indonesia berarti
Jumlah Zat Padat Terlarut. TDS merupakan indikator dari jumlah partikel atau zat tersebut,
baik berupa senyawa organik maupun non-organik. Pengertian terlarut mengarah kepada
partikel padat di dalam air yang memiliki ukuran di bawah 1 nano-meter. Satuan yang
digunakan biasanya ppm (part per million) atau yang sama dengan miligram per liter (mg/l)
untuk pengukuran konsentrasi massa kimiawi yang menunjukkan berapa banyak gram dari
suatu zat yang ada dalam satu liter dari cairan. Zat atau partikel padat terlarut yang ditemukan
dalam air dapat berupa natrium (garam), kalsium, magnesium, kalium, karbonat, nitrat,
bikarbonat, klorida dan sulfat.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990 menetap bahwa kadar maksimum
TDS yang terdapat pada air bersih adalah 1500 mg/L.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Hari, tanggal : Jumat, 17 Januari 2020


B. Tempat : Sumur gali
Sumur bor ( Kostan Akbar)
C. Waktu : 09.00 – 11.30 WIB
D. Alat dan Bahan :
1. Aquades
2. Beaker glass 100 ml
3. Beaker glass 1000 ml
4. TDS meter
5. Termometer
6. Stopwach
7. Botol timbal dan tambang
8. Sarana sampel air sumur gali dan sumur bor
E. Prosedur Kerja :
Pengambilan sampel air sumur gali:
1. Menentukan lokasi sumur gali.
2. Menyiapkan alat yang diperlukan untuk pengambilan sampel air sumur gali.
3. Memasukkan botol timbal menggunakan tambang sedalam 20 cm dari permukaan air,
angkat dan kocok botol timbal tersebut sebanyak 3 kali untuk menghomogenkan botol.
4. Mengambil sampel air pada kedalaman 20 cm di bawah permukaan.

Pengambilan sampel air di sumur bor:


1. Menentukan lokasi sumur bor.
2. Menyiapkan alat yang diperlukan untuk pengambilan sampel air di sumur bor.
3. Membersihkan mulut kran air dengan tisu.
4. Mengalirkan air selama 3-5 menit.
5. Menutup aliran air.
6. Mengalirkan air untuk membasuh beaker glass 1000 ml sebanyak 3 kali.
7. Mengisi beaker glass 1000 ml sambil mengukur waktu yang dibutuhkan untuk
mengukur beaker glass 1000 ml.

Cara mengukur suhu pada sampel air:


1. Mengukur suhu udara.
2. Membilas termometer dengan air sampel sebanyak 3 kali.
3. Masukkan termometer kedalam sampel air yang sudah berada di dalam beaker glass
1000 ml dan biarkan selama beberapa saat sampai menunjukkan angka yang relatif
stabil.
4. Mencatat hasilnya.

Cara mengukur TDS pada sampel air:


1. Membilas TDS meter ke dalam beaker glass 100 ml yang sudah berisi aquades selama
beberapa saat.
2. Mengeringkan TDS meter menggunakan tisu.
3. Tekan tombol "On".
4. Masukkan ke dalam beaker glass 1000 ml yang sudah berisi sampel air.
5. Putar TDS meter secara perlahan selama beberapa saat sampai menunjukkan angka
yang relatif stabil.
6. Tekan tombol "Hold".
7. Angkat TDS meter dan catat hasilnya.

F. Hasil dan Pembahasan :


Hasil
 Catatan Hasil Pemeriksaan Sampel Air Sumur Gali
Nama Sumber Air : Sumur gali
Lokasi : Sumur Ibu Cacah
Tanggal dan Waktu : Jumat, 17 januari 2020
Pukul 09.00 – 11.30 WIB
Temperatur air/udara : 25°C / 22°C
Tinggi muka air : 1 meter
Kedalaman sumur : 3 meter
Keadaan cuaca : Cerah
Keadaan fisik sumber air : Air jernih
Hasil pemeriksaan di lapangan : Suhu : 25°C
TDS : 162 mg/L
 Catatan Hasil Pemeriksaan Sampel Air Sumur Bor
Nama sumber air : Sumur bor
Lokasi : Kost akbar
Tanggal dan Waktu : Jumat, 17 Januari 2020
Pukul 09.00 – 11.30 WIB
Temperatur air/udara : 27°C / 24°C
Debit air : 0.05 liter/detik
Keadaan cuaca : Cerah
Keadaan fisik sumber air : Air jernih
Hasil pemeriksaan di lapangan : Suhu : 27 °C
TDS : 191 mg/L

Pembahasan
 Pengambilan Sampel Air Sumur Gali
Persiapkan alat dan bahan untuk melakukan pengambilan sampel air sumur
galian. Pastikan mencuci tangan menggunakan sabun antiseptic ataupun dengan
menggunakan alcohol 70% agar tidak terjadi kontaminasi selama pengambilan air
sampel. Sebelum mengambil sampel di dalam sumur pastikan botol timba sudah di
bilas dengan air bersih sebanyak 3 kali. jika sudah dibilas, masukan botol timba beserta
talinya kedalam sumur, masukan sekitar 20 cm dari permukaan lalu buka tutup botol
timba dan tunggu hingga botol terisi penuh. Naikan botol timba dan simpan air pada
beaker glass lalu ukur suhu air, pH air dan TDS pada air.
 Pengambilan Sampel Air Sumur Bor
Persiapkan alat dan bahan untuk melakukan pengambilan sampel air sumur bor.
Pastikan mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun antiseptic ataupun
dengan menggunakan alcohol 70% agar tidak terjadi kontaminasi selama pengambilan
sampel air. Pastikan alat-alat disterilkan terlebih dahulu menggunakan aquades, ambil
gelas tabung berukuran 1000 ml untuk pengukuran debit aliran tersebut. Nyalakan kran
sekitar 1-2 menit, jika sudah tampung air kran tersebut pada gelas tabung dan hitung
waktu tersebut hingga gelas terisi penuh lalu catat hasilnya. Kemudian ukur suhu air,
pH, TDS dan catat hasilnya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil praktikum, sampel air sumur gali pada kedalaman 3 meter terdapat
suhu 25°C dan TDS 162 mg/L. Jenis air tidak berbau dan tidak berwarna.
2. Berdasarkan hasil praktikum, pada sampel air sumur bor menghasilkan debit air 0,05
liter/detik. TDS yang terkandung yaitu 191 mg/L, dan suhu sampel air tersebut adalah
27°C.
3. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990 air yang terdapat pada
sumur bor dan sumur gali telah memenuhi standar kualitas dikarenakan kadar TDS
yang tidak melebihi batas maksimum untuk air bersih.
B. Saran
1. Memahami dengan benar tujuan praktikum, prinsip kerja, dan prosedur kerja agar
dapat melakukan praktikum dengan baik
2. Dalam melakukan praktikum, hendaknya diperhatikan titik pengambilan sampel,
waktu dan cara pengambilan sampel
3. Menjaga kebersihan alat yang digunakan baik sebelum dan sesudah praktikum

DAFTAR PUSTAKA
Yulianto, Bambang dan Darjati. 2017. "Fisika Lingkungan" dalam Bahan Ajar
Kesehatan Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai