Anda di halaman 1dari 8

TUGAS METALURGI II

PAPER
DAPUR LISTRIK

DISUSUN OLEH :

1. ARNALDO NATANAEL P.S (02111540000190)


2. HUDA IMANU (02111640000004)
3. ASCA NURRANA PUTRA (02111740000018)
4. BONAVENTURA BHAMA P.D (02111740000085)
5. MUHAMMAD ZIAUL ARIF (02111740000131)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
ABSTRAK

Pembuatan baja dalam dapur listrik merupakan cara yang paling baik dan menguntungkan
dibandingkan dengan cara-cara lainnya. Prinsip kerja dapur listrik: Energi listrik diubah dengan
bermacam-macam cara menjadi energi panas untuk memanaskan dan mencairkan logam. Bahan yang
diolah adalah besi mentah (pig iron) dan besi rongsokan/ besi bekas yang dicampur potongan baja
untuk membantu mengontrol kandungan karbon akhir.

Sejumlah kecil batu kapur dicampurkan ke dalam muatan untuk membantu pembentukan terak
dan beberapa tambahan yang diperlukan untuk mengatur analisa dari besi biasanya dicampurkan ke
dalam cawan saat dikeluarkan dari ruang peleburan pencairan besi dan baja tersebut.

A. Pengertian dapur listrik B. Raw Material


 Besi Scrap: besi scrap adalah besi tua/bekas
Dapur listrik adalah suatu metode yang
yang sudah tidak terpakai lagi. Secara fisik
digunakan untuk pembuatan baja dengan
besi scrap bisa berupa potongan-potongan
bahan baku besi kasar cair dan ditambah
atau pun besi bekas dari sebuah
dengan baja-baja bekas dengan cara
pembongkaran rumah, pabrik atau gedung.
mengubah Energi listrik menjadi energi panas
 Pig iron: logam besi yang dihasilkan dari
untuk memanaskan dan mencairkan logam.
proses reduksi biji besi dengan
Terdapat dua jenis dapur listrik :
menggunakan proses blast furnace.
 Dapur listrik busur cahaya (electric arc  Kapur: digunakan untuk mengontrol
furnance) kandungan sulfur dan fosfor.
adalah peralatan yang
digunakan untuk proses pembuatan C. Bagan dan Bagian Peralatan
logam / peleburan logam, dimana besi 1. Tanur Busur Api (Arc Furnace)
bekas dipanaskan dan dicairkan
dengan busur listrik yang berasal dari Tanur ini digunakan untuk proses
elektroda ke besi bekas di peleburan, pemurnian dan untuk proses
dalam dapur. Ada dua macam arus penahanan cairan logam pada temperatur
listrik yang bisa digunakan dalam tertentu (holding furnace).
proses peleburan baja pada dapur Berikut merupakan gambar alat yang
listrik busur cahaya yaitu arus searah disebut dengan Arc Furnace.
(Direct – Current ) dan arus bolak –
balik ( Alternating – Current).
 Dapur listrik induksi (Induction electric
furnace)
adalah peralatan yang
digunakan untuk proses pembuatan
logam / peleburan logam dimana
terdapat lilitan listrik dengan frekuensi
tinggi yang memanaskan dan
mencairkan bahan isian berupa logam Gambar Arc Furnace
yang akan diproses.
(sumber : untuk memisahkan
https://teara.govt.nz/en/diagram/588 debu dan asap
5/electric-arc-furnace) II. Pengisap debu dan
Komponen-komponen pada alat asap yang di pasang
tersebut antara lain : langsung diatas tanur
a) Elektroda III. Penghisap debu dan
Berfungsi sebagai asap yang menutupi
sumber panas. Agar terbentuk permukaan tanur
busur api, tiga elektroda IV. Penghisap debu dan
dipasang secara vertical dalam asap berbentuk
formasi segitiga. Terbuat dari canopy
bahan karbon atau grafit
karena tahan akan temperatur
tinggi.
b) Power cable :
Sebagai penghantar arus listrik 2. Tanur Induksi
dari sumber tegangan.
c) Saluran udara : Secara umum tanur induksi digolongkan
sebagai jalur masuk oksigen sebagai tanur peleburan (melting furnace) dan
tanur penahan panas (holding furnace).
sebagai syarat pembakaran
Menggunakan prinsip arus induksi atau Eddy
d) Penggerak hidrolik
Current yang sama seperti yang terjadi pada
Sebagai penggerak
trafo.
elektroda pada saat proses
pemanasan untuk  Berikut merupakan gambar alat yang
mempertahankan posisi disebut dengan Arc Furnace.
elektroda tetap menyinggung
logam.
e) Pendingin air
Digunakan pada tanur
busur api untuk mendinginkan
bagian-bagian penting dari
tanur
f) Peralatan preheating
Digunakan untuk
memanaskan material yang
akan dilebur menggunakan Gambar Kontruksi Tanur Induksi
gas alam atau bahan bakan (Sumber :
cair lainnya untuk mengurangi http://kopijati.blogspot.com/2015/10/pel
penggunaan energi listrik saat eburan-logam-dengan-tanur-induksi.html)
proses peleburan. Adapun bagian-bagian dari tanur induksi
g) Penghisap debu dan asap, antara lain :
berupa : a) Spout
I. Ventilasi (saluran biasa disebut juga dengan
udara) digunakan corong yang berfungsi sebagai
tempat keluarnya cairan logam cairan(holding furnace). Pemanasan
yang sudah dileburkan. hanya dilakukan pada bagian saluran
b) Crusible cairan. Bahan cair yang panas akan
sebagai tempat pemanasan bergerak ke atas, sedangkan bahan
logam cair yang dingin bergerak ke bawah
c) Lining mengisi saluran.
lapisan pada dinding bagian
dalam yang tahan panas ,
berfungsi sebagai krus.
d) Antena
memiliki peranan penting
sebagai sensor kebocoran yang
berfungsi untuk mendeteksi
kebocoran cairan logam pada
lining (lapisan pada dinding bagian
dalam induction furnace), apabila
terdapat kerusakan pada lining
dikarenakan crack(retak), erosi,
serta lining tergerus yang Gambar Tanur Induksi Saluran
menyebabkan cairan logam bisa (Sumber :
keluar menembus ke plat bajanya http://kopijati.blogspot.com/2015/10
dan bisa terus melelehkannya /peleburan-logam-dengan-tanur-
serta cairan logam bisa sampai induksi.html)
terus merusak induktor tembaga
yang didalamnya terdapat air, b) Tanur Induksi Krus. Untuk dapur jenis
maka akan terjadi ledakan pada ini digunakan sebagai dapur
induction furnace peleburan. Tanur induksi jenis krus
e) Coil (Induktor) dikonstruksi sedemikian rupa
disesuaikan dengan ukuran dan jenis
komponen yang tersusun dari bahan yang dilebur, sehingga terdapat
lilitan kawat berfungsi menimbulkan tanur induksi frekuensi jala-jala,
arus listrik. tanurinduksi frekuensi menengah dan
tanur induksi frekuensi tinggi.
f) Refaktori
merupakan material yang
mempunyai ketahanan dalam
temperatur tinggi dan material
yang mampu mempertahankan
sifatnya terhadap tegangan
mekanik maupun serangan kimia
dari gas-gas panas, cairan logam
dan slag.

 Tanur Induksi dibagi menjadi 2, yaitu :


a) Tanur induksi saluran. Pada umumnya
digunakan sebagai alat penahan panas
• bahan baku dengan ukuran kecil sebanyak
20%
Penggunaan sistem saluran dengan ukuran
yang besar ( tebal ) akan mengakibatkan
proses peleburan menjadi semakin lama.
Pemuatan bahan baku dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
• distribusikan bahan baku pada seluruh
permukaan tanur
• hindari bahan baku yang terkumpul
dibawah elektroda
• akan lebih mudah apabila bahan baku
dengan ukuran kecil diletakan diatas bahan
baku yang besar/tebal.
Gambar Tanur Induksi Krus

(Sumber : b) Proses Peleburan


http://kopijati.blogspot.com/2015/10/pelebu proses peleburan baja dengan tanur
ran-logam-dengan-tanur-induksi.html) busur api terbagi menjadi dua proses,
yaitu :
Terak asam pada dasarnya
D. Prosedur mengandung Silika yang terdapat
Ada beberapa tahapan dalam pembuatan dalam ikatan kimia FeMnS (iron
baja melalui proses dapur listrik, proses- manganese silicate). Terak ini
prosesnya adalah sebgaia berikut : terbentuk akibat reaksi oksidasi. Pada
tahapan ini terjadi proses pemurnian
1. Tanur Busur Api dari cairan logam yang dilakukan
dengan pengendalian dalam
a) Proses Pemuatan penghilangan (reduksi) beberapa unsur
Saat proses pemuatan penutup tanur seperti carbon, mangan dan silicon
dibuka, dan setelah material dimuatkan melalui proses oksidasi. Proses
kedalam tanur, kemudian penutup ditutup penghilangan phosphor dan sulfur sulit
kembali, elektroda diturunkan , dan aliran dilakukan. Pengontrolan kandungan
listrik diberikan. Elektroda diturunkan kedua unsur tersebut hanya dapat
sampai dasar sampai cairan logam mulai dilakukan dengan pemilihan secara
terkumpul dan mulai naik. Elektroda ketat bahan yang dimuat, dimana
kemudian dinaikan secara bertahap seiring bahan yang dimuat harus memiliki
dengan kenaikan permukaan cairan logam. kandungan rendah dari kedua unsur
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari tersebut.
proses peleburan dengan menggunakan Terak basa, perhatian pada
tanur busur api dapat dicapai dengan kandungan sulfur dan phosphor tidak
melakukan proses perencanaan dan perlu dilakukan selama kedua unsur
pengendalian pemuatan yang baik. Secara tersebut dapat dikurangi/dihilangkan
umum komposisi pemuatan adalah sebagai dengan pemilihan material yang tepat.
berikut : Pada peleburan baja paduan, dapat
• bahan baku dengan ukuran besar/tebal dilakukan dengan melakukan
sebanyak 40% pemuatan menggunakan bahan baku
• bahan baku dengan ukuran medium dengan kandungan karbon yang
sebanyak 40% rendah, dan untuk mencapai
kandungan kimia akhir dilakukan
dengan menambahkan bahan paduan. hingga temperature 1550 – 1600°C.,
Pada tahap ini untuk pengikatan terak temperatur tersebut masih dibawah
dilakukan dengan penambahan biji temperatur leleh deari elektroda (grafit)
besi dan batu kapur yang ditambahkan dimana temperatur leleh grafit sekitar
pada saat pemuatan awal atau pada saat 3.652-3.697°C. Tahap ini berlangsung
bahan baku telah mencair. selama 1,5 jam dan diakhiri dengan
Penambahan biji besi dan batu kapur pembuangan terak.
saat awal proses peleburan dapat
mengakibatkan hilangnya unsur d) Tahap Pembersihan
phosphor. Yang harus diperhatikan
pada pemberian bijih besi dan batu Dilakukan dengan pembubuhan
kapur adalah : bahan pembawa CaO dan FeO
a. kedua bahan tersebut dapat sebanyak 3% - 4% dari seluruh berat
memperlambat proses bahan baku. Pada temperatur tinggi,
peleburan reaksi C + FeO ----> Fe + CO akan
b. hindari saat pemasukan mengakibatkan terjadi pendidihan.
kedua bahan tersebut Penambahan CaO akan terjadi
dibawah busur api yang juga pengikatan elemen Cr, V, Ni, W, Al, Zn
pemberian batu kapur dan B menjadi terak. Lama dari tahap
bervariasi, berkisar antara ini sekitar 30 menit setelah pembersihan
2% - 5 % dari total bahan ini akan menghasilkan : C turun sampai
baku yang digunakan, 0,5%, Si < 0,1%, Mn < 0,1%, P = 0,02
tergantung dari kandungan %, S = 0,04 %, Cairan mengandung O2
sulphur dan phosphor yang yang tidak mengambil kotoran ( tidak
akan dihilangkan. Ada yang dioksidasi ).
Komposisi aktual dari terak
yang terbentuk pada saat e) Tahap Finishing
pendidihan tergantung dari
kandungan carbon pada Tujuan tahap ini adalah untuk :
cairan logam serta proses • Menyingkirkan O2 dari cairan
desulphurisasi (pemisahan • Penataan susunan komposisi
sulfur) dan dephosporisasi • Desulfurisasi akhir (pemisahan
(pemisahan phosphor). sulfur)
• Pencapaian temperature ideal untuk
c. akan merusak elektroda. penuangan
d. pemberian bijih besi • Penyingkiran sisa-sisa deoksidasi
tergantung dari kebersihan (pembuangan sisa pembakaran awal)
skrap yang digunakan • Deoksidasi akhir
c) Tahap pencairan (pemansan/pembakaran akhir)
Dalam proses pencairan ada hal Pada tahap ini temperature
penting yang perlu diperhatikan yaitu dinaikan hingga 1650C – 1700C,
ketahanan elektroda yang digunakan dan membutuhkan waktu sekitar
terhadap temperatur operasi pencairan. 30 menit.
Temperatur yang digunakan haruslah
masih dibawah temperatur leleh dari 2. Tanur Induksi
elektroda supaya elektroda tidak ikut
meleleh dan tetap mengalirkan panas a) Proses Pemuatan
untuk proses pencairan logam. Tahap Saat proses pemuatan penutup tanur
pertama peleburan dimana bahan baku dibuka, dan setelah material dimuatkan
pada diubah menjadi material cair
kedalam tanur, penutup ditutup kembali • Deoksidasi akhir
kemudian aliran listrik diberikan. (pemansan/pembakaran akhir)
Pada tahap ini temperature
b) Proses Peleburan dinaikan hingga 16500C –
Pada proses peleburan dilakukan dengan 17000C, dan membutuhkan waktu
pemberian beban 10 kW pada pemanasan sekitar 30 menit.
E. Hasil dan Evaluasi
awal dengan durasi kurang lebih selama 15
1. Hasil
menit. Setelah itu beban ditambah hingga 60-
120 kW sampai bahan mulai mencair.

c) Proses Pencairan

Pada saat bahan mulai mencair, bahan


paduan dimasukkan lalu beban ditambah
hingga 120-190 kW (full power) hingga Gambar hasil proses dapur listrik
seluruh bahan mencair. Sumber ; https://ironsteelcenter.com/besi-
baja-plat-pelat-plate-eser-kapal-hitam-putih-
d) Tahap Pembersihan coil-sphc-spcc-ss400-a36-stainless-stenliss-
stainlis-stainles-stenlis-sus304-ss201-aisi310-
Dilakukan dengan pembubuhan 316-alumunium-almunium-tembaga/pabrik-
bahan pembawa CaO dan FeO besi-plat-coil
sebanyak 3% - 4% dari seluruh berat 2. Evaluasi
bahan baku. Pada temperatur tinggi, 1. Satu dapur listrik tidak dapat
reaksi C + FeO ----> Fe + CO akan melayani secara kontinyu dan
mengakibatkan terjadi pendidihan. berurutan satu mesin cetak kontinyu (
Penambahan CaO akan terjadi minimum diperlukan 2 dapur listrik).
pengikatan elemen Cr, V, Ni, W, Al, Zn 2. Dapur listrik tidak ekonomis
dan B menjadi terak. Lama dari tahap digunakan untuk produksi melebihi 1.5
ini sekitar 30 menit setelah pembersihan juta ton baja/tahun pada satu daerah.
ini akan menghasilkan : C turun sampai 3. Biaya operasi mahal.
0,5%, Si < 0,1%, Mn < 0,1%, P = 0,02
4. Kandungan nitrogen dua kali lebih
%, S = 0,04 %, Cairan mengandung O2
tinggi daripada baja hasil proses
yang tidak mengambil kotoran ( tidak
oxygen steel making.
Ada yang dioksidasi ).

e) Tahap Penyelesaian

Tujuan tahap ini adalah untuk :


• Menyingkirkan O2 dari cairan
• Penataan susunan komposisi
• Desulfurisasi akhir (pemisahan
sulfur)
• Pencapaian temperature ideal untuk
penuangan
• Penyingkiran sisa-sisa deoksidasi
(pembuangan sisa pembakaran awal)
Refrensi

https://teara.govt.nz/en/diagram/5885/electric-arc-furnace

https://www.scribd.com/doc/111219716/makalah-dapur-listrik

http://kopijati.blogspot.com/2015/10/peleburan-logam-dengan-tanur-induksi.html

https://ironsteelcenter.com/besi-baja-plat-pelat-plate-eser-kapal-hitam-putih-coil-sphc-spcc-ss400-
a36-stainless-stenliss-stainlis-stainles-stenlis-sus304-ss201-aisi310-316-alumunium-almunium-
tembaga/pabrik-besi-plat-coil

Anda mungkin juga menyukai