Anda di halaman 1dari 5

TEORI ORGANISASI

CHAPTER II STRATEGY, ORGANIZATION DESIGN AND EFFECTIVENESS

DISUSUN OLEH:

1. Melinda Nur Machmudah 041411231048


2. Muhammad Yusuf Sulaiman 041811233113
3. Dimas Rizqy Oktonugroho 041811233114
4. Septian Arda Eka Nurcahya 041811233121
5. Muhammad Fauzi 041811233138
6. Alif Rahman Maulana 041811233151
7. Balqish Setyawijaya 041811233215

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
Peran Arah Strategi dalam Desain Organisasi

Salah satu tanggung jawab utama manajer adalah untuk memposisikan organisasi agar sukses dengan
membangun tujuan serta strategi yang dapat membuat organisasi kompetitif. Organization goal
merupakan kondisi hubungan yang ingin dicapai perusahaan. Sebuah goal merepresentasikan sebuah
hasil atau titik akhir menuju dimana usaha organisasi diarahkan.
1. Proses mengatur arah dimulai dengan penilaian terhadap oppurtunities dan threads pada
lingkungan eksternal, termasuk jumlah perubahan, ketidakpastian, dan ketersediaan sumber
daya.
2. Langkah selanjutnya adalah mendefinisi dan mengartikulasi strategi intent dari organisasi, yang
termasuk mendefinisikan misi keseluruhan dan goal resmi berdasarkan kecocokan yang benar
antara external oppurtunities dengan internal strenghts.
3. Desain organisasi adalah administrasi dan eksekusi rencana strategi. Manajer akan membuat
keputusan mengenai bentuk struktural, termasuk apakah organisasi akan didesain utama untuk
belajar dan inovasi atau untuk mencapai efisiensi.
4. Terakhir, manajer akan mengevaluasi keefektifan usaha organisasi.

Organizational Purpose
Strategic intent berarti bahwa semua tenaga dan sumber daya organisasi diarahkan ke goal keseluruhan
yang fokus, bersatu dan compelling.
a) Mission adalah goal keseluruhan organisasi.
b) Competitive Advantage merujuk pada apa yang membuat organisasi beda dari lain dan
menyediakan distinctive edge dalam memenuhi kebutuhan konsumen dalam pasar.
c) Core Competence adalah sesuatu yang dimiliki organisasi melakukannya dengan sangat
baik dibandingkan dengan pesaingnya. Kompetensi inti mungkin di bidang penelitian
dan pengembangan yang unggul,seperti keahlian teknologi

Operating Goals
Misi dan tujuan keseluruhan organisasi memberikan dasar untuk mengembangkan lebih banyak
tujuan operasi spesifik. Tujuan operatif menentukan tujuan yang dicari melalui aktual prosedur operasi
organisasi dan jelaskan apa yang sebenarnya organisasi coba lakukan. Beberapa tujuan operatif antara
lain :
1. Overall Performane 4. Employee Development
2. Resource 5. Productivity
3. Market 6. Innovation and Change
The Importance of Goals
Tujuan resmi ataupun tujuan operatif penting bagi organisasi, tetapi mereka memberikan tujuan
yang sangat berbeda. Tujuan dan pernyataan misi resmi menggambarkan suatu nilai sistem untuk
organisasi dan menetapkan tujuan dan visi keseluruhan; tujuan operasi mewakili tugas utama
organisasi.
Tujuan operasi memberikan beberapa tujuan spesifik. Untuk satu hal, tujuan memberikan
karyawan dengan arah, sehingga mereka tahu apa yang sedang mereka kerjakan. Tujuan penting lainnya
adalah sebagai pedoman untuk perilaku dan pengambilan keputusan bagi karyawan.

Dua Kerangka Kerja untuk Memilih Strategi dan Desain

A. Strategi Kompetitif Porter


1. Differentiation
Melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada
produk atau jasa itu sendiri.
2. Low-cost Leadership
Tindakan yang diambil untuk menghasilkan barang dan jasa dengan fitur yang dapat
diterima oleh pelanggan pada biaya terendah dibandingkan dengan para pesaing.

B. Miles and Snow's Strategy Typology


1. Prospector
Merupakan strategi yang mementingkan pada inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan
produk baru atau pasar baru. Diperlukan dukungan dari staf yang benar-benar ahli, dan
mempunyai kemampuan. Jika sumber daya internal tidak memenuhi, organisasi akan rela
mencari dari sumber eksternal meskipun dengan biaya tinggi.
2. Defender
Strategi yang menekankan stabilitas, dan kelangsungan hidup usaha. ini sangat
mempertahankan inti bisnisnya atau core business, tanpa banyak melakukan
perubahan
3. Analyzer
Strategi organisasi ini tidak terlalu berani mengambil resiko besar dalam berinovasi,
tetapi tetap berusaha menciptakan keunggulan dalam pelayanannya kepada pasar.
4. Reactor
Jenis strategi yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan, karena kurang
memperhatikan adanya perubahan lingkungan dan sistem persaingan. Strategi jenis
ini lebih mementingkan efisiensi, menekan biaya termasuk menekan pada sumber
daya manusia.
Bagaimana Strategi Mempengaruhi Desain Organisasi
Mendesain organisasi untuk mendukung strategi perusahaan yang kompetitif. Dengan
menggunakan strategi low-cost leadership atau defender, pilih desain yang berkarakteristik dengan
orientasi efisiensi. Untuk strategi diferensiasi atau prospector, pilih karakteristik yang mendorong
pembelajaran, inovasi, dan adaptasi. Menggunakan karakteristik campuran yang seimbang untuk suatu
strategi penganalisa.

Faktor Kontingensi Lainnya Yang Mempengaruhi Desain Organisasi


Ditekankan pada efisiensi, control, dan fleksibilitas yang ditentukan oleh strategi kontingensi;
lingkungan, ukuran dan siklus hidup, teknologi, dan budaya organisasi. Organisasi dirancang untuk
menyesuaikan secara tidak langsung dengan faktor-faktor kontingensi dan ini merupakan salah satu
tanggung jawab dari manajer.

Menilai Efektivitas Organisasi


Efektivitas organisasi adalah tingkat di mana suatu organisasi mewujudkan tujuannya.
Efektivitas itu mengevaluasi sejauh mana tujuan tersebut tercapai. Efisiensi organisasi adalah jumlah
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output per unit. Empat pendekatan yang mungkin
untuk mengukur efektivitas yaitu Pendekatan sasaran, Pendekatan berbasis sumberdaya, Pendekatan
proses internal, dan Pendekatan strategi konstituen
a) Siapa yang memutuskan? Orang-orang penting yang bertanggung jawab atas organisasi,
seperti manajer puncak atau anggota dewan, harus membuat keputusan tentang bagaimana
mereka akan menentukan efektifitas organisasi.

Empat Pendekatan Efektivitas


4 pendekatan kunci untuk mengukur efektivitas melihat dari berbagai bagian organisasi dan
mengukur indicator yang terkait dengan output, input, kegiatan internal, atau pemangku kepentingan
utama, yang juga disebut strategi konstituen.

1. Sasaran Pendekatan
Sasaran pendekatan terhadap efektivitas terdiri dengan mengidentifikasi tujuan output
organisasi dan menilai seberapa baik organisasi telah mencapai tujuan tersebut.

2. Pendekatan Berbasis Sumber Daya


Hal ini melihat dari sisi input dari proses transformasi dan mengasumsikan organisasi harus
berhasil dalam memperoleh dan mengelola sumber daya yang bernilai agar menjadi efektif
karena hal tersebut bernilai strategis.
3. Pendekatan Proses Internal
Efektivitas diukur dari kesehatan dan efisiensi organisasi internal. Organisasi yang efektif
memiliki proses internal yang lancar, karyawan senang dan puas. Kegiatan departemen saling
terkait satu sama lain untuk memastikan produktivitas tinggi. Indikator proses internal meliputi:
a) Budaya perusahaan yang kuat, adaptif, dan iklim kerja yang positif
b) Efisiensi operasional, seperti menggunakan sumber daya minimal untuk mencapai hasil
c) Komunikasi horizontal dan vertikal tidak terdistorsi
d) Pertumbuhan dan perkembangan karyawan
4. Pendekatan Konstituen Strategis
Pendekatan konstituen strategis mengukur efektivitas dengan berfokus pada kepuasan
stakeholder utama, mereka yang kritis terhadap kemampuan organisasi untuk bertahan dan
berkembang. Kepuasan konstituen strategis ini dapat dinilai sebagai indikator kinerja
organisasi.

Model Efektivitas Terpadu


Model nilai-nilai yang bersaing mencoba menyeimbangkan berbagai bagian organisasi
daripada berfokus pada satu bagian. Efektivitas pendekatan ini adalah organisasi melakukan banyak hal
dan memiliki banyak hasil, dengan menggabungkan beberapa indikator efektivitas ke dalam satu
kerangka kerja.
1. Penekanan Tujuan Rasional
merupakan nilai-nilai manajemen dari kontrol struktural dan fokus eksternal. tujuan
utamanya adalah produktivitas, efisiensi, dan laba. Organisasi ingin mencapai tujuan
keluaran dengan cara yang terkontrol.
2. Penekanan Proses Internal
Mencerminkan nilai-nilai fokus internal dan kontrol struktural. Hasil utama adalah
pengaturan organisasi yang stabil yang mempertahankan dirinya secara tertib.
3. Penekanan Hubungan Manusia
Menggabungkan nilai fokus internal dan budaya yang fleksibel. Kepedulian manajemen
adalah untuk pengembangan sumber daya manusia. Karyawan diberi peluang untuk
otonomi dan pengembangan. Manajemen bekerja menuju sub-tujuan peluang kohesi,
moral, dan pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai

  • To 121 - 128
    To 121 - 128
    Dokumen2 halaman
    To 121 - 128
    Dimas Oktonugroho
    Belum ada peringkat
  • Sikap Dan Kepuasan Kerja
    Sikap Dan Kepuasan Kerja
    Dokumen3 halaman
    Sikap Dan Kepuasan Kerja
    Dimas Oktonugroho
    Belum ada peringkat
  • To PHL
    To PHL
    Dokumen5 halaman
    To PHL
    Dimas Oktonugroho
    Belum ada peringkat
  • MPJ
    MPJ
    Dokumen2 halaman
    MPJ
    Dimas Oktonugroho
    Belum ada peringkat
  • Norma
    Norma
    Dokumen1 halaman
    Norma
    Dimas Oktonugroho
    Belum ada peringkat
  • Norma
    Norma
    Dokumen1 halaman
    Norma
    Dimas Oktonugroho
    Belum ada peringkat