Anda di halaman 1dari 1

Kriteria diagnosis

Menurut Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (2015), dermatitis numularis ditegakkan berdasarkan
gambaran klinis, yaitu penderita mengeluh sangat gatal(ringan-berat), lesi berupa plak eritematosa
berbentuk koin berbatas tegas yang terbentuk dari papul dan papulovesikel yang berkonfluens, pada
fase kronik, gambaran klinis berupa plak berskuama dan likenifikasi.

Pemeriksaan fisik

a. Pada pemeriksaan fisik, pemeriksa menemukan adanya ruam kulit berupa papul, plak
berskuama pada regio leher dan dada pasien. Sesuai dengan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
(2015), pada pemeriksaan inspeksi pada regio colli dan thorax anterosuperior ditemukan
papul, plak berskuama, plakat, berbatas tegas.

Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksa tidak melakukan pemeriksaan penunjang. Menurut Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin (2015), seharusnya dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
histopatologi dan pemeriksaan laboratorium
b. Menurut Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (2015), pasien dengan dermatitis numularis yang
dilakukan pemeriksaan histopatologi ditemukan perubahan histopatologi sesuai dengan fase
lesi saat dilakukan biopsi, pada lesi akut ditemukan spongiosis, vesikel intraepidermal,
sebukan sel radang limfosit dan makrofag disekitar pembuluh darah. Pada lesi sub-akut,
ditemukan parakeratosis, scale-crust, hiperplasi epidermal, dan spongiosis epidermis. Pada
lesi kronik ditemukan hiperkeratosis dan akantosis .
Untuk pemeriksaan laboratorium biasanya dilakukan tes uji tempel (untuk menyingkirkan
kemungkinan addanya dermatitis kontak), dan pada tes kadar imunoglobulin E tidak
ditemukan kelainan(normal).

Anda mungkin juga menyukai