DOSEN PEMBIMBING
Lindawati Setyaningrum M.Farm,Apt
Disusun Oleh:
1. Aldi Guswanto (18040007)
2. Altelerita Nur Cahyaning Wijaya (18040008)
3. Amil Nur Fatimah Purwoto (18040009)
4. Amina (18040010)
5. Anaatika Surur (18040011)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai-hambanya yang berada di jalan-
Nya.
Terimakasih sebelum dan sesudahnya kepada semua pihak yang telah banyak
membimbing, menasehati penulis dalam bersikap yang baik dalam menuntut ilmu dan
memberikan banyak pengajaran dalam menyelesaikan tugas yang beliau berikan kepada
penulis selama ini dan orang tua yang telah memberikan motivasi untuk dapat lebih semangat
dalam meraih cita-cita yang diinginkan oleh penulis serta teman-temans ekalian yang tela
hmembantu baik bantuan moril maupun materil, sehingga makalah ini dapa terselesaikan
Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi bahasa maupun dalam
pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadang kalaanya menuruti
egois pribadi, untuk itu besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang membangun
untuk lebih menyempurnakan makalah ini di lain waktu, agar pengembangan tata bahasa
penulis lebih baik lagi dan juga hal-hal yang diangkat dalam menyelesaikan makalah ini tidak
penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman serta orang lain yang ingin
membaca dan menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada dan dapat memberikan manfaat bagi yang
membaca untuk dapat menjadi acuan bahan diskusi dan dapat mengembangkan kreatifitas
bagi mahasiswa.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................................. 23
A. Latar Belakang
Analgetika (Obat Penghilang rasa nyeri) ialah obat yang digunakan untuk
mengurangi/menekan rasa sakit, misalnya rasa sakit kepala, otot, perut, gigi dan
sebagainya. Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh. Analgetik
khasiat dari obat analgetika ini dapat mengurangi rasa sakit/ nyeri, maka obat
analgetika ini menjadi sangat populer dan disenangi oleh masyarakat, meskipun tidak
sediaan farmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif seperti
digunakan dalam bidang farmasi dimaksudkan untuk menentukan kadar dan mutu
dari obat-obatan dan senyawa-senyawa kimia seperti yang telah tercantum dalam
farmakope dan buku resmi lainnya. Analisa kuantitatif dapat dibagi menjadi empat,
yaitu secara volumetri, gravimetri, gasometri dan instrument. Metode volumetri ada
Salah satu sumbangan nyata ilmu kimia kepada ilmu farmasi ialah bidang
pengobatan. Salah satu obat yang sangat sering digunakan dalam masyarakat adalah
merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat
berbeda secara kimia. Walaupun demikian obat-obat ini ternyata memiliki banyak
persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. Analgetik adalah obat yang
antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tingi. Jadi, Analisis
senyawa ini dianggap penting sebagaimana diketahui senyawa ini merupakan zat aktif
yang dapat digunakan sebagai analgetik atau penghilang rasa nyeri dan antipiretik
atau penurun panas atau demam, sehingga dapat diketahui bagaimana sifat dari
senyawa ini seperti kemurniaanya. Karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan
mengenai struktur kimia dari golongan obat analgetik antipiretik, serta mengenai
B. Rumusan Masalah
Antipiretik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
dicari. Terdapat dua agen antipiretik yang dibuat pada 1880-an : asetanilida pada 1886
dan fenasetin pada 1887. Pada masa ini, parasetamol telah disintesis oleh Harmon
Northrop Morse melalui pengurangan p-nitrofenol bersama timah dalam asam asetat
gletser. Walaupun proses ini telah dijumpai pada tahun 1873, paracetamol tidak
digunakan dalam bidang pengobatan hingga dua dekade setelahnya. Pada 1893,
fenasetin, yang memekat kepada hablur campuran berwarna putih dan berasa pahit.
penemuan ini tidak dipedulikan pada saat itu. Pada 1946, Lembaga Studi Analgesik
dan Obat-obatan Sedatif telah memberi bantuan kepada Departemen Kesehatan New
York untuk mengkaji masalah yang berkaitan dengan agen analgesik. Bernard
berbahaya. Di dalam tulisan mereka pada 1948, Brodie dan Axelrod mengaitkan
Analgetika adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem syaraf pusat
kesadaran. Analgetika bekerja dengan meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit.
Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala, yang fungsinya
fisik, atau kimiawi yang dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada jaringan dan
melepaskan zat-zat tertentu yang disebut mediator-mediator nyeri yang letaknya pada
ujung-ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir, atau jaringan- jaringan (organ-organ)
lain. Dari tempat ini rangsangan dialirkan melalui saraf-saraf sensoris ke Sistem Saraf
Pusat (SSP) melalui sumsum tulang belakang ke thalamus dan kemudian ke pusat
Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh. Pada keadaan
normal, dengan cara rangsangan pusat pengatur kalor di hipotalamus. Sehingga terjadi
vasodilatasi perifer dikulit dan pengeluaran kalor disertai keluarnya banyak keringat.
B. Penggolongan Analgetik-Antipiretik
antiradang dan antirematik. Turunan ini digunakan untuk mengurangi rasa nyeri
kepala dan nyeri pada otot atau sendi, dan obat penurun panas yang cukup baik. Efek
Anilin mempunyai efek antipiretik cukup tinggi tetapi toksisitasnya juga besar karena
pembawa oksigen. Pada dosis terapi relatif aman tetapi pada dosis yang lebih besar
a. Acetaminofen (Paracetamol)
Struktur parasetamol terdiri dari sebuah cincin benzen yang tersubstitusi oleh gugus
hidrokdil (-OH) dan atom nitrogen dari gugus amida yang berada pada posisi para
dikaitkan dengan terjadinya anemia hemolitik, dan mungkin kanker kandung kemih.
Obat ini menghambat prostaglandin yang lemah pada jaringan perifer dan tidak
memiliki efek anti-inflamasi yang bermakna. Obat ini berguna untuk nyeri ringan
sampai sedang seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri pasca persalinan dan keadaan lain.
Struktur Kimia :
a. Asetanilid
sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu
gugus asetil
Kelarutan : tidak larut dalam minyak parafin dan larut dalam air dengan
2. Turunan 5-pirazolon
digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada keadaan nyyeri kepala,nyeri spasma
usus, ginjal, saluran empedu, dan urin, neuralgia, migrain, dismenorhu, nyeri gigi, dan
nyeri rematik. Efek samping yang ditimbulkan oleh turunan 5-pirazolon adalah
agranulositosis yang dalam beberapa kasus dapat berakibat fatal. Di pasaran piralozon
terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai
penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan
efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu
a. Aspirin
Aspirin mengandung gugus fungsi asam karboksilat, dengan rumus molekul C9H8O4.
Nama IUPAC dari aspirin adalah asam 2-asetilbenzoat. Nama generik aspirin adalah
asetosal.
telah dikeringkan.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol; larut dalam
kloroform, dan dalam eter; agak sukar larut dalam eter mutlak.
b. Antipirin
dikeringkan.
Pemerian : Serbuk hablur, hablut tidak berwarna atau putih, tidak berbau
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan
Baku pembanding : Antipirin BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 60º selama 2
c. Metampiron
a. Paracetamol
Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan di atas pengering yang cocok
Spektrum Serapan ultraviolet larutan (1 dalam 200.000) dalam campuran asam klorida
0,1 N dalam methanol P (1 dalam 100), menunjukkan maksimum dan minimum pada
Memenuhi uji Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis, gunakan larutan 1 mg/ml
2. Turunan 5-pirazolon
1. Aspirin
Panaskan dengan air selama beberapa menit, dinginkan dan tambahkan 1 atau 2 tetes
menunjukan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama sperti pada Asam
Asetilsalisat BPFI.
2. Antipirin
maksimum hanya pada panjang gelombang sama seperti pada Antipirin BPFI.
maksimum dan minimum pada panjang yang sama seperti pada Antipirin BPFI, daya
serap masing-masing dihitung terhadap zat telah dikeringkan pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 266 mm: berbeda tidak lebih dari 3,0%
3. Metampiron
besi (lll) klorida P 5%; terjadi warna biru yang jika dibiarkan berubah menjadi merah,
Panaskan 2 ml larutan 10% yang telah diasamkan dengan asam klorida P 25%; terjadi
D. Analisis Analgetik-Antipiretik.
a. Analisis Golongan
Reaksi Isonitril
Zat uji + kloroform, NaOH dan etanol → dipanaskan → bau busuk dari isonitril
Reaksi Indofenol
Zat uji + ammonia, Na-hipoklorit, dan fenol → dipanaskan → warna hijau biru →
b. Analisis Gugus
Zat uji + HCl → dipanaskan 5-15 menit → didinginkan → warna merah jingga atau
Zat uji + 1 ml NaOH 3N + campuran asam sulfanilat dan NaNO2 10% (1:1) → merah
(Paracetamol)
c. Reaksi Individual
1. Parasetamol
K2Cr2O7 → warna violet yang tidak berubah menjadi merah (bandingkan dengan
fenasetin)
Zat uji pada drupple plate + asam nitrat encer → amati warna
2. Fenasetin
Zat uji + asam nitrat pekat → didihkan → ambil 1 tetes larutan yang telah dididihkan,
letakkan pada obyek glass + 1-2 tetes air dingin → amati kristal di bawah mikroskop.
Zat uji + 2 ml H2SO4 pekat → panaskan hingga mulai mendidih → setelah dingin +
Zat uji + 1 ml asam nitrat → amati warna → ambil 1 tetes letakkan pada obyek glass +
Zat uji + 1 ml aseton → teteskan pada obyek glass + 1-2 tetes air dingin → amati
Zat uji + 1 ml HCl teteskan pada obyek glass + 1-2 tetes reagen dragendorf → amati
a. Analisis Golongan
Zat uji + larutan FeCl3 → biru (novalgin), ungu (piramidon), merah (antipirin)
b. Analisis Individual
1. Metampiron
Zat uji + HCl encer + FeCl3 → warna biru → diamkan → merah → tak berwarna
2. Antipirin
a. Metode Iodimetri
Iodimetri yaitu suatu proses analitis secara langsung yang menggunakan iodin sebagai
agen pengoksidasi. Hanya sedikit substansi yang cukup kuat sebagai unsur reduksi
untuk dititrasi langsung dengan iodin. Karena itu jumlah dari penentuan-penentuan
cukup banyak.
b. Metode Diazotasi
Diazotasi merupakan analisis kuantitatif yang berdasar pada reaksi antara amin
aromatis primer dengan asam nitrit sebagai penitrannya yang berlangsung dalam
a. Paracetamol
Metode Diazotasi
Ditimbang 302,5 mg tablet paracetamol yang setara dengan 250 mg paracetamol yang
Larutan tersebut kemudian didinginkan dengan es batu hingga suhu kurang 150C.
Ditambahkan indikator dalam yaitu tropeolin OO dan metilen biru sebanyak 3 tetes.
sampai tanda.
Masukkan 5,0 ml larutan ke dalam labu tentukur 100 ml, encerkan dengan air
sampai tanda dan campur. Ukur serapan Larutan Uji dan Larutan baku pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 244 nm, terhadap air
Au
10 𝐶 = ( )
As
C adalah kadar Paracetamol BPFI dalam µg/ml Larutan baku; Au dan As berturut-turut
2. 5-pirazolon Turunan
Timbang seksama lebih kurang 1,5 g, masukkan kedalam labu, tambahkan 50,0 ml
Timbang seksama lebih kurang 100 mg, masukkan dalam labu iodum 250 ml, larutkan
dalam 25 ml air. Tambahkan 2 g natrium asetat P dan 20,0 ml iodum 0,1 N LV,
biarkan ditempat yang gelap dan sejuk selama 20 menit, tambahkan 25 ml atanol P
hingga endapan larut. Titrasi kelebihan iodum dengan natrium triosulfat 0,1 N LV,
Metode Iodimetri
methampiron.
Timbang seksama lebih kurang 200 mg, larutkan dalam 5 ml asam klorida 0,02 N dan
segea titrasi dengan iodum 0,1 N LV, menggunakan indicator kanji LP, dengan
A. Kesimpulan
menurunkan demam.
Analisis yang dilakukan yaitu Analisis golongan, analisis gugus, dan reaksi individual
Metode penetapan kadar yang digunakan pada turunan anilin dan para –aminofenol
Metode penetapan kadar yang digunakan pada turunan 5-pirazolon yaitu metode
Iodimetri
DAFTAR PUSTAKA
https://evalismawatiblog.wordpress.com/2013/05/01/analgetik-antipiretik.html
https://id.wikipedia.org