Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGENAL TUMOR MAMAE DAN CARA MENCEGAHANNYA


DI RUANG BEDAH
RS UNIVERSITAS TANJUNGPURA

DISUSUN OLEH :
CINDI LARUNA OKTAVIANDI I4051191024
WIDYA ASTUTI WIBOWO I4051191025
ARINI HAYATI I4051191026
FATHUR MAHALI I4051191027
SURIYANI NENGSIH PERMATASARI I4051191028
SULIYEM I4052191002

PROGRAM STUDI PEROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)
TUMOR JINAK MAMMAE (FIBROADENOMA)

Pokok Bahasa : Mengenal Tumor Mamae dan Pencegahannya


Sasaran : WUS (Wanita Usia Subur)
Hari/Tanggal : Jumat, 14 februari 2020
Pukul : 10.00
Tempat : Ruang Bedah RS Universitas Tanjungpura Pontianak
Waktu : 15 menit

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan wanita usia subur (WUS)
dapat mengetahui dan memahami tentang salah satu jenis tumor jinak
mammae yakni fibroadenoma dan cara mendeteksinya
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan wanita usia subur (WUS) dapat:
1. Menjelaskan pengertian tumor mammae.
2. Menjelaskan karakteristik tumor mammae
3. Menjelaskan tanda dan gejala
4. Menjelaskan pencegahan dan deteksi dini tumor mammae.
5. Menjelaskan cara melakukan SADARI
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Tumor mammae.
2. Karakteristik tumor mammae
3. Tanda dan gejala tumor mammae.
4. Pencegahan dan deteksi dini tumor mammae.
5. Cara melakukan SADARI
D. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Perawat Peserta Media/alat
1 Pembukaan 3 a. Salam pembuka a. Menjawab Leaflet
menit b. Memperkenalkan salam
diri b. Mendengark
c. Menjelaskan an dengan
topik yang akan penuh
disampaikan perhatian.
d. Menjelaskan
tujuan umum dan
khusus
e. Menjelaskan
relevan dari
materi yang
disampaikan
terhadap
kesehatan.
2 Kerja 6 Menyampaikan Memperhatikan Leaflet
menit materi: dan bertanya
a. Pengertian tumor
mammae
b. Karakteristik
tumor mammae
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan
deteksi dini
fibroadenoma.
e. Cara melakukan
SADARI
3 Evaluasi 3 Memberikan Bertanya Menjawab
menit pertanyaan tentang:
a. Pengertian tumor
mammae
b. Karakteristik
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan
deteksi dini
fibroadenoma.
e. Cara melakukan
SADARI
4 Penutup 3 Menyimpulkan dan Memberi Mendengark
menit memberi salam kesimpulan dan an dan
penutup mengucapkan menjawab
salam penutup salam

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Alat Peraga
Leaflet yang berisi materi serta gambar yang mendukung agar lebih mudah
dipahami ibu.
G. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan pada akhir proses diskusi, diantaranya :
1. Apakah yang dimaksud dengan Tumor mammae?
2. Apa saja karakteristik tumor mamae?
3. Apa saja tanda dan gejalanya?
4. Bagaimana pencegahan dan deteksi dini tumor mammae?
5. Bagaimana cara melakukan SADARI ?
H. Referensi
1. Manuaba, Chandranita,dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan
Obstetri-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : ECG
2. Benson, Ralp C & Martin L.Pernol. 2009. Buku Saku Obstetri &
Ginekologi.Edisi 9. Jakarta : EGC
3. Prawiroharjo, Sarwono.2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
4. Abidin.2014. Faktor Resiko Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang
Baji Makassar.Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2
Tahun 2014 hal. 236 – 242. Date 5 January 2014 time 20.40.
5. Departmen Kesehatan Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Provensi Jawa
Tengah. Indonesia. Diakses tanggal 29 Desember 2013.
LAMPIRAN MATERI
TUMOR JINAK MAMMAE (FIBROADENOMA)

A. PENGERTIAN
Pada dasarnya tumor merupakan suatu istilah dalam kedokteran untuk
menandakan suatu benjolan pada jaringan maupun organ tertentu. Suatu tumor
berbeda dengan kanker. Kanker merupakan suatu benjolan (tumor) yang
bersifat ganas yang berkembang secara pesat, tidak terkendali serta menginvasi
(menyebar) organ di sekitarnya atau organ lain yang jauh tempatnya melalui
aliran darah atau limfe. Baik tumor maupun kanker terjadi akibat mutasi sel
yang bersifat normal menjadi tidak normal.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di
payudara, merupakan pertumbuhan berlebihan yang meliputi kelenjar dan
stroma jaringan ikat. Tumor ini bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter,
berbentuk benjolan yang dapat digerakkan dimana benjolan tersebut berasal
dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di
payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur “mix tumor”.
Tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau
padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan
mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, sehingga
sering disebut sebagai ”breast mouse”.

B. KARAKTERISTIK TUMOR PAYUDARA


Tumor payudara adalah benjolan pada payudara yang terjadi akibat
perkembangan sel-sel payudara yang cepat dan tidak normal. Penilaian
karakteristik benjolan ini dapat dilihat dari:

1. Batas tumor
Apakah tumor berbatas tegas atau tidak? Untuk tumor yang bersifat nonkanker
biasanya akan memiliki batas yang tegas yang dapat membedakannya dengan
jaringan sekitar, namun sebaliknya untuk yang bersifat kanker.
2. Konsistensi
Apakah konsistensi tumor tersebut kenyal, berisi cairan, padat atau
keras? Untuk benjolan yang bersifat ganas (kanker) biasanya memiliki
konsistensi yang padat dan keras.

3. Mobilitas
Apakah tumor dapat digerakan (mobile) atau tidak? Untuk tumor yang bersifat
jinak biasanya tidak melekat sehingga dapat digerakan, berbeda dengan kanker.

4. Ukuran
Ukuran untuk tumor sendiri berbeda-beda tergantung dari jenis dan stadium
tumor itu sendiri, mulai dari yang sebesar kacang polong sampai dengan yang
besar hingga sebesar buah semangka

C. TANDA DAN GEJALA


1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal, tampak bulat,
elastis dan nodular.
2. Secara mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang
dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas
3. Sering ditemukan di kuadran atas payudara, namun dapat pula di kuadran
bawah.
4. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
5. Ada penekanan pada jaringan sekitar
6. Ada batas yang tegas
7. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant
Fibroadenoma)
8. Memiliki kapsul dan soliter
9. Benjolan dapat digerakkan, teraba kenyal seperti karet.
10. Pertumbuhannya lambat.
11. Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa
sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri
pada mammae

D. PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI


1. Faktor-faktor resiko
2. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Pada Sadari, payudara akan teraba kenyal karena mengandung kolagen
(serat protein yang kuat yang ditemukan didalam tulang rawan, urat daging
dan kulit. Menurut Benson &; Pernoll (2009:474) wanita yang melakukan
SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini.
3. Pemeriksaan klinik
4. Mammografi
5. Melaporkan tanda dan gejala pada sumber/ahli untuk mendapat perawatan

E. CARA MELAKUKAN SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)


1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal,
ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan
perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada
puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting
susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di
belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi
seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil
akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara,
terutama pada payudara bagian bawah.
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah
cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran
dan kontur payudara.
4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan,
telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar
(membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar
payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara
perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal
yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan
kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah
antara kedua payudara dan ketiak.
5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan
dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan
kanan.
6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan
lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan
jarijari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar
dan memudahkan pemeriksaan.
7. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan
bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan
penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
Pada pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi
karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih
licin.

Pontianak, 11 Februari 2020


Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Arina Nurfianti, M.Kep Ns. Nurul Ratna Sari, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai