Anda di halaman 1dari 8

A.

TOPIK
Analisis vegetasi metode titik, garis, dan kuadrat
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggunakan variabel dominansi, kerapatan dan
frekuensi yang diaplikasikan pada metode titik, garis, dan kuadrat.
2. Mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) setiap jenis tumbuhan pada suatu
vegetasi.
3. Mahasiswa dapat memahami analisis vegetasi tersebut.
4. Mengetahui pengaruh faktor abiotik terhadap dominansi tumbuhan.
C. DASAR TEORI
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari
beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat (Hidayat, dkk.,
2017). Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang
erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan
oraganisme lain dan faktor abiotiknya, sehingga merupakan suatu sistem yang
hidup dan tumbuh serta dinamis. Analisis vegetasi merupakan cara untuk
mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melalui
pengamatan langsung (Ufiza, dkk., 2018). Unsur struktur vegetasi adalah bentuk
pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk.
Untuk menentukan vegetasi suatu komunitas dapat dengan menggunakan
metode titik, garis, dan kuadrat. Metode titik adalah metode yang digunakan
untuk pengamatan vegetasi yang tumbuh menjalar (Sundra, 2014). Metode garis
secara khusus digunakan dalam penarikan contoh tipe-tipe vegetasi yang bukan
tumbuhan tinggi, umumnya berupa semak-semak atau semak rendah/rumput
(Sundra, 2016). Metode kuadrat adalah salah satu metode analisa vegetasi yakni
dengan menggunakan pengamatan petak contoh yang luasnya diukur dalam
satuan kuadrat. Adapun betuk petak contah bisa berupa persegi empat, persegi
panjang atau lingkaran. Metode ini sangat mudah dan cepat sehinggga cocok
digunakan untuk struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan (Ufiza, dkk., 2018).
Setelah mendapatkan data dari analisis vegetasi, maka dapat diperoleh
informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan
dengan menganalisis frekuensi, kerapatan, dominansi dan indeks nilai penting.
Frekuensi adalah jumlah kehadiran suatu spesies di petak contoh tempat
ditemukannya suatu spesies dari jumlah petak contoh secara keseluruhan yang
dilakukan (Hidayat, dkk., 2017). Kerapatan adalah jumlah individu sejumlah
setiap spesies yang dijumpai dari seluruh petak contoh yang dibuat (Sundra,
2014). Dominansi adalah proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh spesies
tumbuhan dengan luas total habitat (Hidayat, dkk., 2017). Indeks nilai penting
merupakan parameter kuantitatif yang dipakai untuk menyatakan tingkat
dominansi spesies-spesies dalam komunitas tumbuhan (Ufiza, dkk., 2018).
Untuk nilai penting tertinggi dari suatu jenis merupakan jenis yang mempunyai
nilai penting tertinggi, berarti jenis bersangkutan merupakan jenis pionir atau
sebagai perintis vegetasi yang sudah adaptif terhadap lingkungan dan secara
ekologi termasuk jenis tumbuhan yang klimaks (Sundra, 2016).

D. ALAT DAN BAHAN


Metode titik
Alat :
 Meteran
 Point frame
 Soil analyser
Bahan :
 Tali raffia
 Plastik
Metode garis
Alat:
 Roll meter
 Alat tulis
 Kamera HP
Bahan:
 Kertas label
 Plastik
Metode kuadrat
Alat :
 Meteran
 Kuadrat
 Soil analizer
Bahan :
 Tali raffia
 Plastic
E. PROSEDUR KERJA
Metode titik

Dipilih titik awal plot yang akan digunakan

Diletakkan point frame pada titik awal plot

Dilakukan analisis berdasarkan spesies yang ditemukan disetiap titik kemudian


dimasukkan ke dalam tabel

Dicari indeks nilai penting dari setiap jenis tumbuhan

Disusun pada tabel dengan ketentuan tumbuhan dengan nilai penting tertinggi
diletakkan pada tempat teratas

Diberi nama vegetasi berdasarkan dua jenis/spesies yang memiliki nilai


penting terbesar
Metode garis
PROSEDUR KERJA

Menentukan tempat pengamatan berupa vegetasi semak yang kompleks

Menentukan titik mulai pengamatan.

Menyiapkan rafia yang diikatkan pada pemberat (pasak/batu).

Letakkan tali rafia di atas vegetasi secara horizontal

Individu yang menyentuh garis transek baik yang terletak di atas maupun di
bawah garis tersebut merupakan jenis yang diamati dan dicatat datanya.

Data yang tercatat dari masing-masing individu itu adalah berupa pengukuran
panjang transek yang terpotong dan lebar maksimum tajuk tumbuhan yang
diproyeksikan kedalam transek.

Untuk individu yang terukur yang tidak dikenal di lapangan, maka harus
diidentifikasi dilaboratorium. Untuk hal ini harus diambil contoh herbarium.

Metode Kuadrat

Diletakkan kuadrat ukuran 1 m2 (1m x 1m) pada vegetasi tertentu

Ditentukan persentasi suatu spesies dalam kuadran

Dihitung jumlah spesies yang ditemukan

Dilakukan analisis
perhitungan
Diidentifikasi namavegetasi
nilaiberdasarkan
spesies relative
dari darivariable
tanaman setiap variabel
kerapatan,
yang ditemukan untuk
kerimbunan
setiap dan
tumbuhan
frekuensi
Dilakukan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis
tumbuhan

Disusun harga nilai penting yang diperoleh pada suatu tabel dengan ketentuan
tumbuhan yang nilai pentingnya tertinggi diletakkan pada tempat teratas
F. DATA PENGAMATAN

G. ANALISIS DATA

H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
1. Variabel dominansi, kerapatan, dan frekuensi dapat diaplikasikan pada
metode titik, garis, kuadrat. Masing-masing metode dalam menganalsis
vegetasi ini dilakukan pada tiga plot atau area yang berbeda. Dari ketiga
macam metode yang dilakukan dalam menganalisis vegetasi terdapat
perbedaan jumlah spesies yang diperoleh, hal ini disebabkan adanya
perbedaan kerapatan vegetasi tanaman pada setiap plot yang diamati.
2. Indeks nilai penting (INP) yang mendominasi pada ketiga plot adalah spesies
Digitaria sp. adalah sebesar 90,25. Nilai INP ini menunjukkan bahwa
sebagian besar populasi Digitaria sp. mendominasi suatu area tersebut dari
pada spesies lainnya.
3. Analisis vegetasi adalah sebuah cara mempelajari susunan komposisi spesies
dan bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Analisis
vegetasi terbagi menjadi analisis vegetasi titik, analisis vegetasi garis, analisis
vegetasi kuadrat.
4. Faktor abiotik berpengaruh pada dominansi tumbuhan karena tumbuhan
memiliki batas toleransi pada faktor abiotik. Jika tumbuhan melebihan batas
toleransinya maka akan menganggu pertumbuhan dan perkambangannya
yang akan memperngaruhi dominansi tumbuhan pada suatu area.
DAFTAR RUJUKAN
Hidayat, M., Laiyanah., Silvia, D., Putri, Y.A., Marhamah, N. Analisis Vegetasi
Tumbuhan Menggunakan Metode Transek Garis (Line Transek) Di Hutan
Seulawah Agam Desa Pulo Kemukiman Lamteuba Kabupaten Aceh Besar.
Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Biotik, FTK UIN Ar-Raniry
Banda Aceh, 2017.
Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Buku.PT Bumi Aksara.Jakarta.
Ilham, Junaidi. 2014. Identifikasi dan Distribusi Gulma di Lahan Pasir Pantai
Samas, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Planta Tropika
Journal of Agro Science Vol 2 No 2. Jakarta: PT. Tiga Pilar Sejahtera
Agro. DOI 10.18196/pt.2014.028.90-98.
Rohimat, Asep., dkk. 2017. Keanekaragaman Dan Dominasi Gulma Pada
Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) Konvensional Dan Organik Di
Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut. Jurnal JAGROS Vol. 2 No. 1
ISSN 2548-7752. Garut: Universitas Garut
Styaki, Ridwan Yoga. 2018. Analisa Vegetasi Gulma Pada Tanaman Ketela Pohon
Manihot utillisima Crants. Jember: Universitas Jember.
Sundra, I.K. 2014. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Denpasar: Biologi
FMIPA UNUD.
Sundra, I.K. 2016. Metode dan Teknik Analisis Flora dan Fauna Darat. Denpasar:
Biologi FMIPA UNUD.
Ufiza, S., Salmiati., Ramadhan, H. Analisis Vegetasi Tumbuhan Dengan Metode
Kuadrat Pada Habitus Herba Di Kawasan Pegunungan Deudap Pulo Nasi
Aceh Besar. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Biotik, FTK UIN
Ar-Raniry Banda Aceh, 2018
Ufiza, S., Salmiati., Ramadhan, H. Analisis Vegetasi Tumbuhan Dengan Metode
Kuadrat Pada Habitus Herba Di Kawasan Pegunungan Deudap Pulo Nasi
Aceh Besar. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Biotik, FTK UIN
Ar-Raniry Banda Aceh, 2018

Anda mungkin juga menyukai