Anda di halaman 1dari 5

NAMA: SUSIYANTI

NIM: 1715140004

PRODI: GEOGRAFI

TUGAS MINEROLOGI DAN PETROLOGI

1. Jelaskan Patrial Melting


2. Jelaskan Diferensiasi Magma
3. Jelaskan Asimilasi Magma
4. Jelaskan Magma Mixing
5. Jelaskan Magma Mingling
Jawaban
1. Partial melting atau lelehan parsial terjadi saat sebagian fase batuan meleleh
pada suhu di mana kandungan zat temperatur stabil dalam keadaan padat
berbeda dengan temperatur zatnya stabil dalam keadaan cair atau di sebut
dengan suhu solidus berbeda dengan suhu likuidus dan tempat terjandinya di
zona subduksi dan hospot atau gunung hospot merupakan gunung yang biasa
muncul di tengah-tengah kerak samudra beruba titik-titik panas. Lelehan
parsial ini terjadi pada proses diferensiasi magma
2. Diferensiasi magma adalah proses penurunan temperatur magma yang terjadi
secara perlahan yang diikuti dengan terbentuknya mineral-mineral seperti
yang ditunjukkan dalam deret reaksi Bowen(Bowen’s reaction series). Pada
penurunan temperatur magma,maka mineral yang pertama kali akan terbentuk
adalah olivin, kemudian dilanjutkan dengan piroksin, hornblende, dan biotit
(deret tidak kontinu, discontinuou series). Pada deret yang
kontinu(discontinuou series), pembentukan mineral dimulai dengan
terbentuknya Ca-plagioklasdan diakhiri dengan pembentukan Na-
plagioklas. Pada penurunan temperatur selanjutnya akan terbentuk
mineral K-feldspar(ortoklas), kemudian dilanjutkan dengan muskovit. dan
diakhiri dengan terbentuknya mineral kuarsa dapat di lihat pada gambar di
bawah ini.
Mineral-mineral yang terbentuk dari proses proses diferensiasi magma
inidikenal juga sebagai Mineral Pembentuk Batuan (Rock Forming
Minerals)
Pembentukan batuan yang berkomposisi ultrabasa, basa, intermediate, dan
asam dapat terjadi melalui proses diferensiasi magma. Pada tahap awal
penurunan temperatur magma, mineral-mineral yang akan terbentuk
pertama kali adalah olivin, piroksindan Ca-plagioklas, yang
merupakanmineral-mineral penyusun batuan ultrabasa, seperti
peridotit.Setelah itu magma akan berkomposisi basa hingga intermediatedi
mana pada kondisi ini akan terbentuk mineral-mineral amfibol, biotit dan
plagioklas intermediate(labradorit -andesin),yang merupakan mineral-
mineralpembentuk batuan gabro (basa) dan diorit (intermediate). Setelah
mineral-mineral tersebut diatasterbentuk, maka konsentrasi magma
menjadi semakin bersifat asam. Pada kondisi ini mulai terbentuk mineral-
mineral K-feldspar (ortoklas), Na-plagioklas (albit), muskovit, dan
kuarsa,yang merupakan mineral-mineral penyusun batuan granitdan
granodiorit. Proses diferensiasi magma inilah yang dikenal dengan
deretreaksi Bowen(Bowen’s reaction series).
Secara umum, proses diferensiasi magma terbagi menjadi :
a) Fraksinasi (Fractional Crystallization)

Proses ini merupakan suatu proses pemisahan kristal-kristal dari larutan


magma karena proses kristalisasi perjalan tidak seimbang atau kristal-
kristal tersebut pada saat pendinginan tidak dapat mengubah
perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi sebagai
akibat dari adanya perubahan temperatur dan tekanan yang mencolok serta
tiba-tiba.

b) Crystal Settling / gravitational settling


Proses ini meliputi pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal
berat yang mengandung unsur Ca, Mg, Fe yang akan memperluas magma
pada bagian dasar magma chamber. Disini, mineral-mineral silikat berat
akan berada di bawah. Dan akibat dari pengendapan ini, akan terbentuk
suatu lapisan magma yang nantinya akan menjadi tekstur kumulat atau
tekstur berlapis pada batuan beku.

c) Liquid Immisbility

Larutan magma yang memiliki suhu rendah akan pecah menjadi larutan
yang masing-masing akan membentuk suatu bahan yang heterogen.

d) Crystal Flotation

Pengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium akan naik ke


bagian atas magma karena memiliki densitas yang lebih rendah dari
larutan kemudian akan mengambang dan membentuk lapisan pada bagian
atas magma.

e) Vesiculation

Vesiculation merupakan suatu proses dimana magma yang mengandung


komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu-waktu naik ke
permukaan sebagai gelembung-gelembung gas dan membawa komponen-
komponen sodium (Na) dan potassium (K).

3. Asimilasi magma adalah proses meleburnya batuan samping (migling) akibat


naiknya magma ke permukaan,dan proses ini dapat menyebabkan magma
yang tadinya bersifat basa berubah menjadi asam karena komposisi batuan
sampingnya lebih bersifat asam.Apabila magma asalnya bersifat asam
sedangkan batuan sampingnya bersifat basa, maka batuan yang terbentuk
umumnya dicirikan oleh adanya xenolith(fragment batuan yang bersifat basa
yang terdapat dalam batuan asam). Pembentukan batuan yang berkomposisi
ultrabasa, basa, intermediate, dan asam dapat juga terjadi apabila magma asal
(magma basa) mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya seperti pada
gambar dibawah ini memperlihatkan diagram blok bagaimana terjadinya
proses asimilasi magma
. Pada sisi kiri-atas gambar terlihat magma yang berada di bagian atas dapur
magma (magma chamber) menerobos (mengintrusi) batuan samping (host
rock) dalam bentuk dike(retas). Magma dikeini kemudian akan kontak
dengan batuan samping, di mana batuan samping kemudian melebur (akibat
panas yang tinggi), sehingga terjadi percampuran (asimilasi) magma. Magma
yang berkomposisi basa, yang berasal dari mantel, dapat juga berubah
menjadi intermediatejika bertemu dan berasimilasi dengan batuan kerak
kontinen yang berkomposisi asam. Gambar di bawah ini memperlihatkan proses
ini, di mana hasil asimilasi kedua jenis magma tersebut (basa dari mantel dan
asam dari kerak kontinen) membentuk magma yang berkomposisi dioritik
(intermediate).

4. Menurut raymond 2002, Magma mixing merupakan kebalikan dari proses liquid
Immisbility. Magma mixing dapat dikatakan pula bagian dari proses diferensiasi
magma dimana bertemunya atau bercampurnya magma dari dua jenis yang
berbeda kemudian bersatu menghasilkan satu jenis magma yang baru
5. Menurut raymon Magma mingling merupakan proses dimana dua sifat magma
tidak bisa bersatu karena perbedaan sifat kimia dan fisika. Jadi magma mingling
dapat dikatakan magma tidak bisa bercampur ataupun bergabung karena
perbedaan sifat-sifatnya seperti jika mencampur air dengan minyak.

Sumber:

Liliana, 2018. MODUL III DIFERENSIASI DAN ASIMILASI MAGMA.


https://docplayer.info/73065566-Modul-iii-diferensiasi-dan-asimilasi-magma.html.
Di akses pada 12 september 2019.

Anonim, 2002. Evolusi magma.


http://hays.outcrop.org/images/rocks/igneus/press4e/figure-05-06.jpg

Anda mungkin juga menyukai