3 NASKAH MODEL PEMBELAJARAN-20062015 New
3 NASKAH MODEL PEMBELAJARAN-20062015 New
KATA PENGANTAR
Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan
fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara
lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat
Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan
menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskah-
naskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP,
Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model
Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian
Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model
Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model
Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan
Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi
Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah-
naskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari
unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru
dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun
sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi
guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam merancang
suatu pembelajaran yang harus dikembangkan guru sebagai bentuk pertanggung-
jawaban kegiatan profesinya kepada masyarakat, sejawat, dan peserta didik. Dalam
pengembangan pembelajaran, guru harus menerjemahkan prinsip-prinsip pedagogi dan
pembelajaran dalam suatu perencanaan, dan kemudian merealisasikan perencanaan
tersebut dalam bentuk pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dapat mengikuti suatu model pembelajaran yang
telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
yang relevan dan diberlakukan, atau guru menerapkan model atau pendekatan lain yang
sesuai dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran yang dikembangkan harus
dapat mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran.
B. Tujuan
Naskah ini disusun dengan tujuan membantu guru secara individual maupun kelompok
dalam mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu dan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 1
Model-Model Pembelajaran
karakteristik Kurikulum 2013, yang disesuaikan dengan karakteristik guru dan peserta
didik, serta kondisi kelas.
C. Ruang Lingkup
Naskah Model-model Pembelajaran ini memuat antara lain;
1. Pengertian
2. Model-model Pembelajaran
3. Tujuan Pengembangan Model Pembelajaran;
4. Contoh penggunaan model pembelajaran dalam mata pelajaran
5. Penilaian hasil belajar
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 sebagai perubahan ke dua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Surat Edaran Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum.
12. Peraturan lain yang berlaku
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Sebelum membahas pengertian model pembelajaran, mari kita perhatikan contoh
kegiatan pembelajaran 2 (dua) orang guru Matematika sebagai berikut;
1. Guru A mengajarkan tentang jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga
melalui kegiatan sebagai berikut;
a. setelah memberi salam, berdoa, dan mengecek kehadiran peserta didik, guru
meminta peserta didik untuk duduk berdasarkan kelompok yang telah
ditentukan sebelumnya;
b. guru membagikan bangun ruang dimensi tiga (kubus, balok, limas, dll) kepada
setiap kelompok, masing-masing kelompok mendapat bangun ruang yang
berbeda;
c. guru meminta peserta didik untuk menentukan jarak sebuah titik terhadap garis
yang harus didiskusikan dalam kelompok;
d. peserta didik mengerjakan tugas dengan berdiskusi dalam kelompok, sambil
sesekali bertanya kepada guru, atau mencari dari buku siswa, dari buku lain,
atau dari internet;
e. Sambil berjalan berkeliling guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan
jarak tersebut dengan berbagai cara,
termasuk mengukur, atau dengan
menggunakan aturan yang telah dipelajari;
f. Selanjutnya guru meminta perwakilan
kelompok untuk mengemukakan hasil diskusi
masing-masing kelompok yang ditanggapi
oleh kelompok lain, sementara guru
mencatat hasil dari semua kelompok sambil sesekali memberi arahan atau
masukan;
g. Setelah semua kelompok memaparkan hasil, guru mengulas kembali hasil
paparan kelompok , dan meminta peserta didik untuk mengamati dan
mendiskusikannya;
h. Melalui diskusi kelas, guru dan peserta didik membuat simpulan;
i. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada kegiatan selanjutnya;
j. Memberi salam.
Model yang dilakukan guru A tersebut diatas, kita sebut saja sebagai “Model
Pembelajaran A”
pembelajaran hasil kreasi Anda, sesuai dengan karakteristik peserta didik Anda, kondisi
kelas Anda, dan Anda yang memegang kendali. Dalam hal ini Anda telah menciptakan
dan menggunakan “Model Pembelajaran Anda”.
Jadi apakah yang disebut dengan pembelajaran dan model pembelajaran?
Berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Menengah, yang dimaksud dengan pembelajaran adalah proses interaksi
antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. yang dilaksanakan dengan berbasis aktivitas dengan
karakteristik:
a. interaktif dan inspiratif
b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif
c. kontekstual dan kolaboratif
d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian peserta didik
e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
1. Mengamati (Observing)
Kegiatan mengamati bertujuan untuk melatih ketelitian peserta
didik dalam melihat suatu konteks, dan juga berkaitan dengan
Melatih
kesabaran dan pemanfaatan waktu, dapat dilakukan antara lain dengan
ketelitian membaca, mendengar, atau mengamati fenomena.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya dilakukan agar peserta didik dapat
Membangun
membangun pengetahuannya secara faktual, konseptual,
pengetahuan
Faktual, dan prosedural, tentang suatu hukum dan teori, hingga
konseptual, berpikir metakognitif. Melalui kegiatan bertanya
prosedural, dan dikembangkan kreatifitas dan rasa ingin tahu, serta
berfikir
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
metakognitif
membentuk critical minds. Proses menanya dapat
Melatih
kreatifitas dan dilakukan melalui kegiatan diskusi atau kerja kelompok.
rasa ingin tahu
4. Mengasosiasi (Associating)
Mengasosiasi dilakukan untuk menemukan keterkaitan
Menemukan
satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola
keterkaitan antar
informasi dan dari keterkaitan informasi tersebut. Kegiatan ini dapat
menemukan dilakukan melalui berbagai aktivitas antara lain
polanya menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori,
Mengambangkan menyimpulkan, dan memprediksi/ mengestimasi.
sikap jujur, teliti, Mengambangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
disiplin, taat aturan kerja keras, kemampuan menerapkan
aturan kerja keras, prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
kemampuan deduktif dalam menyimpulkan.
menerapkan
prosedur, berpikir
induktif serta
deduktif.
5. Mengomunikasikan (Communicating)
Komunikasi sarana untuk menyampaikan hasil
Melatih konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa,
penyampaian
diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar peserta
pengetahuan,
didik mampu mengomunikasikan pengetahuan,
keterampilan dan
aplikasinya dengan keterampilan, dan penerapannya dengan memiliki sikap
sikap jujur, teliti, jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
toleransi, dan mengugkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
menghargai otang
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan
lain.
benar.
Kegiatan di atas sering disingkat menjadi 5M dan dilaksanakan pada saat kegiatan inti
dalam proses pembelajaran dan disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran yang
berbeda antara yang satu dengan lainnya.
5 M ????
Kegiatan 5M ini bukan rangkaian kegiatan sakral
yang harus dilaksanakan semuanya dalam satu
kali pertemuan. Guru dapat memfokuskan pada
“M” mana yang akan dibelajarkan, sesuai dengan
Berikut adalah contoh pertemuan pertama dari rangkaian kegiatan pembelajaran Bahasa
Inggris untuk Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.8 yang terdiri dari atas 3 (tiga) pertemuan
dengan fokus pada kegiatan mengamati, menanya, dan mencoba.
a. Kompetensi Dasar:
1) 3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks
deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah
terkenal, sesuai dengan konteks penggunaannya.
2) 4.8 Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana.
b. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10’)
a. Mengamati (20’)
2) Setelah itu peserta didik menonton iklan tempat wisata yang relevan
dengan deskripsi di atas yang ditayangkan guru.
b. Menanya (15’)
c. Mencoba (40’)
3. Penutup (5’)
Thank you very much for your participation. You did a good job today, I’m
very happy with your activity in the class. How about you, did you enjoy
my class?
Semua penjelasan di atas akan menjawab pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan
model pembelajaran?”, yaitu cara atau rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
seorang guru dalam suatu pembelajaran dari awal sampai akhir. Permendikbud Nomor
103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran menyatakan bahwa, model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama,
ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Sedangkan pendekatan atau metode atau
teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan seorang guru untuk
@2015, Dit. Pembinaan SMA 9
Model-Model Pembelajaran
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Memperhatikan kedua pengertian di atas, maka model pembelajaran dapat diartikan
juga sebagai bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
B. Model-model Pembelajaran
Lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Menengah menyatakan bahwa, model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya
discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry
learning. Berikut penjelasan ke-empat model tersebut.
a. Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta
didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran
merupakan salah satu kegiatan dimana peserta didik menyampaikan berbagai
pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah yang dikaji.
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik
melakukan percobaan untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau
menyelesaikan masalah yang dikaji.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data
yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat
jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Berkaitan dengan model pembelajaran Bruce Joyce dan Marsha Weil mengetengahkan 4
(empat) kelompok besaran model pembelajaran, yaitu:
d. Pelaksanaan masing-masing tugas anggota sesuai dengan tugas atau peran yang
sudah direncanakan. Perlu ditegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar
bermain drama, tapi lebih memberikan pengalaman dan pemahaman kepada
peserta didik bagaimana seseorang memiliki peran dan tanggungjawabnya. Selain
itu peserta didik diharapkan memiliki ide-ide baru yang dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya sebagai hasil perwujudan pencapaian
kompetensinya.
e. Diskusi dan evaluasi hasil observasi dan tugas yang berkaitan dengan ketepatan
tugas yang diberikan, waktu, atau tempat obervasi yang bersifat umum yang
melibatkan pemain dan observer. Dalam kegiatan ini bukan mendiskusikan
perannya tepat atau tidak, tapi menekankan pada hal-hal yang sangat penting
berkaitan dengan kompetensi yang harus dicapai, misalnya sikap terbuka, materi
pelajaran sesuai, dan cara kerja yang tepat.
f. Langkah berikutnya adalah sharing pendapat antar peserta didik, peserta didik
dengan guru yang mendiskusikan hasil dari langkah sebelumnya, sehingga
memungkinkan ada penggantian peran. Hasil dari langkah ini adalah fokus perbaikan
dalam pelaksanaan, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih baik.
g. Diskusi dan eavaluasi seperti bagian f.
h. Sharing pengalaman dan generalisasi. Dalam kegiatan ini guru membimbing peserta
didik untuk menemukan berbagai alternatif solusi pemecahan masalah dari
permasalahan yang serupa, sehingga peserta didik memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupannya.
c. Aplikasi prinsip (application of principles). Pada langkah ini peserta didik dilatih
untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip yang dipelajari untuk menjelaskan fenomena
baru atau memprediksi fenomena yang akan muncul.
7. Instruktur kebali membuat review dari semua respon yang diberikan, dan
membuat keputusan apakah masih perlu penjelasan tentang suatu konsep yang
dibicarakan sebelum melangkah ke diskusi konsep selanjutnya.
Selain itu perlu diperhatikan bahwa Peer Instruction lebih menekankan peserta didik
untuk belajar antar sesamanya, sehingga diantara mereka akan terjadi diskusi atau
pembelajaran diantaranya yang interaktif dengan menggunakan bahasanya sendiri yang
mereka gunakan sehari-hari. Besar kemungkinan akan terjadi “kegaduhan” diluar
kebiasaan yang dilakukan guru kita pada umumnya.
Peer Instruction memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menjelaskan suatu
pengetahuan, atau konsep, kejadian yang diterima/dialami peserta didik, sesuai dengan
pemahamannya sendiri.
Laut
Laut laut
A B C
Pada soal CT, bukan jawaban benar atau salah, tetapi lebih menggali
pemahaman dan jalan pemikiran peserta didik.
b. Menyiapkan pertanyaan atau tugas berkaitan dengan bahan atau materi yang
memerlukan proses berfikir, dan tidak hanya memiliki jawaban pasti, sehingga
peserta didik dapat menggunakan daya nalarnya sesuai kemampuannya.
Selain pendekatan dan model, dalam pembelajaran ada juga yang disebut dengan
metode pembelajaran. Metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan
pendekatan saintifik dapat menggunakan metode pembelajaran antara lain metode
diskusi, metode eksperimen, metode demonstrasi, dan metode simulasi.
a. Metode Diskusi
Diskusi merupakan suatu kecakapan atau pembahasan
terarah tentang suatu topik, masalah atau isu yang menarik
perhatian semua peserta didik. pembahasan dapat diarahkan
pada klarifikasi (penjelasan) suatu isu atau masalah,
menghimpun ide dan pendapat, merancang kegiatan, atau
memecahkan masalah. Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok atau
klasikal.
Metode ini dapat merangsang peserta didik lebih kreatif dalam memberi gagasan/ide,
melatih membiasakan bertukar pikiran dalam mengatasi masalah, dan melatih peserta
didik untuk mengemukakan pendapat secara verbal.
b. Metode Eksperimen
Suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana peserta
didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya.
Dalam metode ini peserta didik diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan
mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang objek yang
dipelajarinya.
c. Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu presentasi yang
dipersiapkan untuk memperlihatkan suatu perilaku atau
prosedur. Presentasi disertai dengan penjelasan lisan,
alat, ilustrasi dan pertanyaaan. Dalam kegiatan
pembelajaran demonstrasi, peserta didik melakukan
aktivitas demonstrasi dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya.
Dengan metode ini dapat dikurangi terjadinya verbalisme, pembelajaran lebih menarik,
dan peserta didik memiliki kesempatan membandingkan antara teori dengan kenyataan.
Tujuan demonstrasi antara lain untuk mengajarkan bagaimana cara membuat sesuatu
atau menggunakan alat/prosedur tertentu dengan benar, serta membangkitkan minat
peserta didik untuk mencoba.
d. Metode Simulasi
2. Memberikan inspirasi kepada peserta didik untuk lebih meningkatkan kreativitas dan
keinginan tahuannya terhadap pemahaman suatu konsep dan dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam
kegaiatan lain, dan dapat meningkatkan sifat percaya diri.
4. Memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan kolaboratif
5. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta
didik
6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat,
kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis.
BAB III
MODEL PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN
Bagaimanakah Anda sebagai guru menilai hasil belajar peserta didik? Meskipun Anda
mengajar dengan menggunakan model tertentu atau model kreasi anda sendiri,
penilaian hasil peserta didik tetap mengacu kepada Permendikbud Nomor 104 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah yang
mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian harus dilakukan tahapan demi tahapan sesuai langkah model pembelajaran
yang digunakan.
Contoh 1.
Jika Anda menggunakan model Interaksi Sosial, maka sesuai dengan tujuan dari
penggunaan model tersebut, penilaian dapat dilakukan sebagai berikut;
a. Penilaian sikap pada saat observasi kelas lebih difokuskan terhadap sikap
kerjasama dan interaktif.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan terhadap penguasaan materi yang menjadi bahan
kajian/pembahasan sesuai Indikator Pencapain Kompetensi (IPK) yang dapat
dilakukan secara observasi, lisan, atau tertulis.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 23
Model-Model Pembelajaran
Contoh 2.
Jika Anda menggunakan model Inquiry, maka sesuai dengan sintak dan tujuan dari
penggunaan model tersebut penilaian dapat dilakukan sebagai berikut;
a. Penilaian sikap difokuskan kepada sikap teliti, cermat, kritis, logis, dan analisis.
b. Penilaian pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui kualitas pertanyaan
yang menggambarkan penguasaan peserta didik terhadap fenomena yang
diamatinya. sebagai bahan kajian yang berkaitan dengan kompetensi.
c. Selain dari pertanyaan, pengetahuan peserta didik dapat dilihat dari jawaban
apakah ia memberikan jawaban yang benar atau logis (meskipun salah), sehingga
dapat menggambarkan penguasaannya terhadap materi atau bahan ajar serta
permasalahan yang ihadapinya.
d. Penilaian juga harus mempertimbangkan banyak dan akurasinya data serta
bagaimana cara memperolehnya. Hal tersebut akan memberikan gambaran alur
pikir dan pemahaman peserta didik terhadap penguasaan suatu konsep dan
aplikasinya dalam situasai yang berbeda.
e. Untuk selanjutnya penilaian dilakukan terhadap kesimpulan yang dirumuskan
peserta didik, karena kesimpulan yang diberikan dapat menentukan kualitas
pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran.
f. Presentasi atau penyajian hasil suatu temuan juga termasuk salah satu unsur
penilaian. Melalui presentasi peserta didik akan terlatih untuk terbuka dan lebih
percaya diri.
Kegiatan
Pendahuluan Keterangan
No. Guru Peserta didik
1. Memberi salam, Memberi salam, Disesuaikan
mengabsen, berdoa dengan kondisi
mengkondisikan dan situsai
peserta didik atau
dalam materi yang karakteristik
akan dipelajari guru/sekolah
masing-
masing.
2. Meminta peserta
didik untuk duduk
dalam kelompok
yang telah
ditetapkan
sebelumnya
3. Menjelaskan
Kompetensi Dasar
yang harus dicapai
peserta didik.
4. Menjelaskan tugas
kelompok yang
harus dilakukan
yaitu;
a. memperhatikan
cara
melafalkan
bacaan, sesuai
dengan kaidah
@2015, Dit. Pembinaan SMA 25
Model-Model Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan Keterangan
No. Guru Peserta didik
tajwid dan
mahkrajul
huruf, serta
memberikan
pendapat
tentang tafsir
ayat tersebut
dikaitkan
dengan norma
kehidupan yang
berlaku.
b. memberikan
tanggapan
terhadap isi
film yang
berkaitan
dengan ukuwah
islamiah,
selanjutnya
dikaitkan
dengan tafsir
ayat Al-Qur’an
tersebut.
Inti
1. Menayangkan film Mengamati dan Stimulation
yang dimulai mencermati cara (memberi
dengan melafalkan ayat stimulus).
penampilan disesuaikan kegiatan
seseorang sedang dengan tulisannya. mengamati
melantunkan Q.S. situasi melalui
Al-Anfal (8) : 72); film
Q.S. Al-Hujurat
(49) : 12; dan QS
Al-Hujurat (49) :
10) disertai
dengan tampilan
“tulisan berjalan”
pada layar sesuai
ayat yang
dibacakan dan
dilanjutkan
dengan suatu
kondisi yang
berkaitan dengan
kontrol diri
(mujahadah an-
nafs), prasangka
baik (husnuzzhan),
dan persaudaraan
(ukhuwah) yang
dilakukan orang-
@2015, Dit. Pembinaan SMA 26
Model-Model Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan Keterangan
No. Guru Peserta didik
orang dalam
kehidupan sehari-
hari.
2. Mencermati situasi
atau alur cerita
film berkaitan
Kompetensi Dasar.
3. Meminta satu atau Satu atau dua Mencoba
dua orang peserta orang peserta
didik untuk didik melafalkan
melafalkan salah satu dari
kembali ayat-ayat ayat-ayat
tersebut. tersebut, yang lain
mengamati.
Setelah satu ayat
selesai dilafalkan,
yang lain
memberikan
masukkan
(pembenaran atau
memperbaiki cara
lafalannya)
4. Meminta peserta Mencari
didik untuk terjemahan atau
mencari tafsir dari ayat
terjemahan atau tersebut dari
tafsir dari ayat Al- berbagai sumber,
Qur’an yang antara lain buku
dibacakan. agama, buku
tafsir, atau dari
internet
4. Memancing Diskusi kelompok Problem
pertanyaan dari tentang tingkah Statement
peserta didik laku orang-orang (mengidentifi
tentang hubungan yang tergambar kasi masalah);
antara ayat Al- dalam film, menemukan
Qur’an yang kaitanya dengan permasalahan
dibacakan dengan aturan atau norma yang terdapat
tingkah laku yang berlaku dalam
orang-orang dalam dalam masyarakat. kehidupan
film, serta manusia
kaitannya dengan berdasarkan
kehidupan sehari- isi film yang
hari, baik yang diamati.
dialaminya atau
yang dilihatnya
dilingkungan
sekitar, atau dari
media/internet.
5. Memberikan
jawaban dan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 27
Model-Model Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan Keterangan
No. Guru Peserta didik
tanggapan
terhadap
pertanyaan guru
secara individual,
kelompok, atau
diskusi kelas
6. Meminta siswa Mencari ayat-ayat Data
untuk mencari Al-Qur’an atau Collecting
ayat-ayat lain atau hadits, internet, (mengumpulk
hadits yang atau sumber lain an data);
berkaitan dengan yang relevan, atau mencari dan
kontrol diri menanyakan suatu mengumpulka
(mujahadah an- kejadian, baik n
nafs), prasangka yang dialaminya data/informas
baik (husnuzzhan), maupun yang i yang dapat
dan persaudaraan dilihatnya digunakan
(ukhuwah) sesuai dikaitkan dengan untuk
dengan isi film tatanan atau menemukan
yang ditayangkan. norma yang solusi
berlaku. pemecahan
masalah yang
dihadapi dari
Al-Qur’an
atau hadits,
buku agama,
atau sumber
lain, misalnya
internet.
7. Menyelesaikan Data
tugas sesuai hasil Processing
temuan (mengolah
berdasarkan ayat- data);
ayat Al-Qur’an kegiatan
atau hadits, mengolah data
internet, atau melalui diskusi
sumber lain dan dan
hasil diskusi membandingk
kelompok an dengan
hasil data dari
tafsir Al-
Qur’an dan
hadits, atau
norma
masyarakat
yang berlaku
Kegiatan
Pendahuluan Keterangan
No. Guru Peserta didik
sumber lain untuk atau
lebih mendapatkan keabsahan
hasil yang lebih hasil
akurat pengolahan
data melalui
diskusi
dengan
kelompok
lain yang
menggunaka
n berbagai
tafsir Al-
Qur’an dan
hadits dari
berbagai
ahli.
9. Meminta kelompok Mengemukakan
yang sudah siap tanggapan dan
untuk ulasan terhadap isi
mengemukakan film berkaitan
hasil diskusinya, dengan
baik secara lisan, (mujahadah an-
presentasi, atau nafs), prasangka
tulisan baik (husnuzzhan),
dan persaudaraan
(ukhuwah), sesuai
hasil diskusi dalam
kelompoknya.
10. Menyebutkan ayat-
ayat Al-Qur’an,
hadits, atau
sumber lain yang
relevan.
11. Saling memberikan
tanggapan atau
sanggahan, dan
tambahan
pendapat sesuai
hasil temuan dan
diskusi
kelompoknya
masing-masing
12. Memberikan Menyanggah atau
tanggapan dan menerima
masukkan apabila masukan, baik dari
diperlukan. guru maupun
kelompok lainnya
berdasarkan
kepada sumber
yang jelas dan
dapat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 29
Model-Model Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan Keterangan
No. Guru Peserta didik
dipertanggung-
jawabkan
13. Membuat simpulan Generalization
bersama (bersama (menyimpulka
antara guru dan n). Peserta
peserta) tentang didik digiring
bagaimana untuk
seharusnya menggeneralis
menjalankan sikap asikan hasil
ukuwah islamiah simpulannya
sesuai dengan pada suatu
ajaran Islam dan kejadian atau
norma masyarakat permasalahan
yang berlaku yang serupa,
sehingga
peserta didik
dapat melatih
pengetahuan
metakognisiny
a.
Penutup
1. Memberikan
penghargaan
terhadap kerja
keras peserta
didik
2. Menjelaskan
meteri pelajaran
untuk pertemuan
berikutnya
3. Membaca salam
c. Penilaian
Untuk kegiatan pembelajaran diatas, penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan
cara;
1) Observasi yang dilaksanakan pada saat peserta didik melafalkan ayat dan pada
saat diskusi. Penilaian ini dapat mencakup penilaian sikap (disesuaikan dengan
penilaian sikap yang direncanakan guru), pengetahuan, dan keterampilan. Nilai
pengetahuan dan keterampilan diberikan kepada peserta didik yang memberikan
masukkan dengan benar.
2) Pada saat observasi juga dilakukan penilaian untuk setiap langkah yang dilakukan
peserta didik, mulai cara mengidentifikasi permasalahan, menentukan alternatif
solusi, sampai mengkomunikasikan hasilnya. Penilaian ini mencakup: 1) penilaian
sikap, misalnya kerja keras, teliti, dan cermat; 2) penilaian pengetahuan,
misalnya pemahaman terhadap tanda-tanda bacaan atau tajwid dan
menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan ukuwah islamiyah;
BAB IV
PENUTUP
Mulai tahun pelajaran 2015-2016 sejumlah 2.156 SMA melaksanakan Kurikulum 2013
sebagai sekolah rintisan.
Naskah ini disusun sebagai salah satu bahan untuk membantu guru dalam merencanakan
dan melaksanakan pembelajarannya dengan menggunakan model yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, peserta didik, serta sarana dan prasarana pendidikan yang
tersedia di sekolah masing-masing.
Untuk selanjutnya, kritikan dan saran demi peningkatan dan perbaikan sangat
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Bloom, B.S., Englehart, M.B., Furst, E.J., Hill, W.H., & Krathwohl, D.L.1956. Taxonomy
of educational objectives. The classifications of educational goals. Handbook I.
Bloom’s Taxonomy: The 21st Century Version, Education Technology and Mobile
Learning: A Resource of Free Educational Web Tool and Mobile App for Education
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
Dit. PSMA (2014). Model Pembelajaran; Pendekatan Saintifik dalam Mata Pelajaran
(Bahasa Inggris, Biologi, dll). Jakarta
Joyce, B & Weil, M (1996). Models of Teaching fifth Edition. United States of America.
Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian
Hasil Belajar pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa dunia memiliki peran penting dalam proses
komunikasi maupun sebagai alat untuk menggali esensi dari suatu ilmu pengetahuan.
Contoh berikut adalah kegiatan pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan Model
Proyek (Project Based Learning) atau اَ ِإل ْمالَء الــمـ َ ْنـظُور
dengan langkah-langkah yang dimulai dari menyiapkan pertanyaan atau penugasan
proyek, mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari
sebuah proyek, memonitor kegiatan dan perkembangan proyek, menguji hasil dan
mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Dengan materi pokok memproduksi teks lisan dan
tulis sederhana tentang kegiatan sehari-hari produk yang dihasilkan diantaranya adalah
poster dengan narasi yang menceritakan kegiatan sehari-hari ( )األعمال اليوميةsiswa dari
mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Dengan tujuan siswa memproduksi teks lisan
dan tulis sederhana sesuai dengan struktur kebahasaan yang tepat.
2. Apersepsi
Memberikan Menyimak apa yang
apersepsi terkait disampaikan guru
topic atau materi terkait materi yang
yang akan dibahas akan dibahas
dan dihubungkan
dengan materi
sebelumnya
Fase 1
Kegiatan Kelas
Kegiatan Pendahuluan
No. Guru Siswa Keterangan
meminta siswa masing-masing
mengamati video
yang akan
ditayangkan
Kegiatan Inti
1. Menayangkan video 1. Mengamati video Perencanaan
yang berkaitan yang disajikan Projek
dengan kegiatan oleh guru dan
sehari-hari dalam merancang
bahasa Arab, dan langkah apa yang
meminta siswa akan dilakukan
untuk sesuai dengan
memperhatikan tugas
struktur tata bahasa memproduksi teks
atau kaidah yang bentuk poster
digunakan sebagai sederhana dalam
bahan dalam bahasa Arab
memproduksi teks
lisan dan tulis
sederhana dalam
bentuk poster
sebagai tugas yang
akan dikerjakan
Fase 1
Kegiatan Kelas
Kegiatan Pendahuluan
No. Guru Siswa Keterangan
www.youtube.c
om/wacth?v=P
MSnj2T9xCk
https://www.y
outube.com/wa
tch?v=14sXkAcV
lGw
https://www.y
outube.com/wa
Memfasilitasi siswa tch?v=tzLM7C6Q
untuk tanya jawab lrg
yang berkaitan
dengan struktur dan Menanyakan hal-hal
kaidah tata bahasa yang berkaitan
Arab. dengan penjelasan
struktur kaidah tata
bahasa arab
berkaitan dengan
jumlah ismiah dan
fi’liah sebagai
bahan pelaksanaan
projek.
Kegiatan penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran berkaitan
dengan tugas projek yang akan dilaksanakan
Fase 2
Kegiatan di luar kelas
Pelaksanaan/pembuatan Projek
1. Siswa mengerjakan tugas mebuat poster dengan teks
sederhana diluar jam pelajaran dan melaporkan cara kerja
Fase 1
Kegiatan Kelas
Kegiatan Pendahuluan
No. Guru Siswa Keterangan
serta perogresnya melalui email dalam bentuk film atau
foto. Pada saat pertemuan berikutnya (fase 3) siswa
melaporkan hasil sementara melalui presentasi
2. Guru memonitor kerja siswa melalui laporan email berupa
tulisan, foto, atau film.
Fase 3
Kegiatan Kelas
Kegiatan Pendahuluan
1. Membaca salam dan Membaca salam
mengabsen
2. Menanyakan tugas Menjawab
yang diberikan serta pertanyaan guru dan
bertanya tentang mengemukakan
kesulitan siswa. kesulitan dalam
menyelesaikan
tugasnya
Kegiatan Inti
1. Meminta masing- Mempresentasikan Uji coba hasil
masing kelompok hasil karya sementara
untuk melaporkan sementara berupa
progres projeknya poster dan narasinya
melalui presentasi dalam bahasa Arab
dan mengumpulkan
hasil sementara
Memeriksa hasil
karya sementara
siswa berupa poster
yang terdapat
narasinya
Fase 1
Kegiatan Kelas
Kegiatan Pendahuluan
No. Guru Siswa Keterangan
pengalaman
belajarnya
2. Memberikan
penjelasan tentang
kegaiatan yang akan
datang
Penilaian;
1. Penilaian sikap lebih diarahkan pada keingintahuan pada saat mengidentifikasi dan
penilaian kerjasama dalam pelaksnaan dapat dilihat pada film atau foto, atau
tulisan yang dikirim siswa
2. Pada saat presentasi penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan sesuai
dengan rambu-rambu Bahasa Arab, antara lain tentang pelafalan dan kandungan
isi poster.
3. Penilaian pengetahuan dan keterampilan juga dilihat dari hasil akhir berupa
produk yaitu poster.
Contoh berikut adalah kegiatan pembelajaran kolaborasi antar guru mata pelajaran,
yaitu mata pelajaran Kimia, Ekonomi, Seni, dan Prakarya dan Kewirausahaan dengan
menggunakan Model Proyek (Project Based Learning).
Contoh tersebut memberikan gambaran kepada guru dalam melmberikan tugas proyek
kepada siswa, sehingga dapat meringankan kerja siswa dalam melaksanakannya.
Kegiatan pembelajaran tersebut terdiri atas 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan kelas dan
kegiatan di luar kelas dengan langkah sebagai berikut;
Kegiatan Kelas
Kegiatan Pendahuluan
No. Guru Siswa Keterangan
1.
Mengucapkan salam Menjawab salam
dan mempersilahkan guru, dan siswa
siswa untuk berdoa, berdo’a untuk
dilanjutkan dengan mengawali proses
mengabsen siswa pembelajaran
Kegiatan Inti
1. Memberikan tugas Perencana
projek pembuatan an
produk yang Projek
merupakan aplikasi
koloid dalam
kehidupan sehari- Mencermati dan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 39
Model-Model Pembelajaran
Mendokumentasikan
setiap tahapan/proses
pelaksanaan projek.
Menjelaskan semua
informasi mengenai
koloid secara umum
dan produk koloid yang
dihasilkan pada
pengunjung pameran
melalui poster atau
penjelasan lisan jika
ada yang bertanya
Penilaian;
1. Penilaian sikap lebih diarahkan pada kerja keras, disiplin, dan kerjasama.
2. GURU KIMIA : Menilai kemampuan siswa dalam memilih produk & mencari
informasi mengenai proses pembuatan produk koloid yang akan dipamerkan,
relevansi dengan materi sistem koloid, keaslian produk koloid yang dihasilkan,
penyelesaian proyek
3. GURU KEWIRAUSAHAAN: Menilai kemampuan siswa dalam merencanakan bisnis
dan menyusun marketing plan.
4. GURU SENI: Menilai kemampuan siswa dalam mendesain poster, sehingga bisa
menjadi media informasi yang menarik pengunjung pameran
5. GURU EKONOMI : Menilai kemampuan siswa dalam membuat anggaran biaya,
menentukan harga jual.