i
POTENSI DAN PERMASALAHAN ........................................................................... 7
3.1 Potensi ....................................................................................................... 6
3.2 Permasalahan............................................................................................. 6
BAB IV ......................................................................................................................... 8
RENCANA PENGEMBANGAN ................................................................................. 6
4.1 Sarana ........................................................................................................ 6
4.2 Prasarana ................................................................................................... 6
BAB V........................................................................................................................... 8
PENUTUP ..................................................................................................................... 8
ii
DAFTAR PETA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
2. Menyusun arahan pengembangan potensi yang ada di RT.08, 09, 10 dan
29 Kelurahan Margo Mulyo Kecamatan Balikpapan Barat.
Jaringan Listrik
Jaringan Komunikasi
Jaringan Air
Sanitasi Persampahan
Kondisi Drainase
2
Pengambilan Data Gambar Kondisi Eksisting Bangunan
3
Peta 1.1 Wilayah Studi
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Fisiografis
Napal
Berdasarkan data pada tabel 2.1, jenis penyusun batuannya adalah batu
lempung pasiran, batu lanau, napal, batu gamping, dan lignit yang berupa
formasi kampung baru menurut Moss dan Chambers (1998) atau biasa
disebut umur pliosen awal yang merupakan formasi tua di kota Balikpapan,
5
yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal dengan fasies delta. Biasa
untuk formasi kampung baru jenis tanah diikuti dengan tanah alluvial, yang
tingkat kesuburannya relative baik. Tanah podzolik merah kuning
mempunyai tingkat kesuburan yang rendah disebabkan karena lapisan
topsoilnya yang tipis dan batuannya muda sehingga tanahnya bersifat labil
dan terdapat pada daerah perbukitan. Tanah pasir adalah butiran tanah atau
batuan penyusunn batu lanau, begitu pula dengan tanah humus dengan batu
gamping. Contoh manfaat dari batu gamping tersebut adalah untuk ahan
industri pembuatan kaca.
6
tentang proses dan gejala serta penyebaran mnurut ruang dan waktu yang
terjadi di atmosfer bumi.klimatologi lebih menekankan pada penyebaran dari
hasil proses, ( suhu udara, dan curah hujan ) disetiap hari atau setiap tahun.
Berdasarkan data profil Kelurahan Margo Mulyo, Curah hujan tahunan
rata-rata adalah 117,5 mm. Berdasarkan grafik 2.1 yang hanya terdapat 10
bulan, dengan suhu tertinggi rata-rata pada bulan Oktober sekitar 28,3 °C.
Bulan April adalah bulan terdingin sekitar 26,6 °C.
7
menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan
pengelompokan penduduk menurut karakteristxk-karakteristik yang sama.
Pada tabel 2.2 jumlah penduduk terbanyak dari wilayah studi adalah RT.
29 yaitu 280 penduduk, dari total keempat RT adalah 1.082 penduduk dengan
rasio perempuan 140 jiwa dan 144 jiwa raio laki-laki.
Tabel 2.2 jumlah penduduk dari RT. 08, 09, 10, dan 29 Kelurahan Margo
Mulyo
WILAYAH LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
STUDI (RT) (jiwa) (jiwa) (jiwa)
RT. 08 Kel. 130 133 263
Margo Mulyo
RT. 09 Kel. 170 120 270
Margo Mulyo
RT. 10 Kel. 139 130 269
Margo Mulyo
RT. 29 Kel. 144 140 280
Margo Mulyo
TOTAL 583 523 1.082
2.2.1 Sarana
Sarana adalah segala hal yang bisa dilakukan sebagai alat untuk mencapai
maksud dan tujuan yang meliputi perabotan dan peralatan yang diperlukan
sebagai kelengkapan setiap ruang atau gedung dalam menjalankan fungsinya
untuk meningkatkan kualitas dan hubungan hasil layanan dan produknya.
(Yuwono 2008).
a. Sarana pendidikan
Menurut Mulyasa (2004), Sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
8
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung,ruang
kelas,meja kursi,serta alat-alat dan media pembelajaran, adapun yang
dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas belajar yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran seperti halaman,kebun,taman sekolah, jalan menuju sekolah
tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar
seperti taman sekolah yang digunakan sekolah untuk pengajaran
Pendidikan Lingkungan Hidup, halaman sekolah sekaligus lapangan
olahraga, komponen tersebut merupakan tersebut merupakan prasarana
pendidikan. Pada wilayah RT. 08 Kelurahan Margo Mulyo terdapat satu
sarana pendidikan sekolah dasar (SD). Sekolah Dasar Negeri 005 di Jalan
Gunung Satu, sedangkan untuk RT. 09, 10, maupun 29 tidak ada sarana
pendidikan formal, maupun non formal di wilayah tersebut.
Gambar 2.1 kondisi eksisting sarana pendidikan pada wilayah Margo Mulyo
RT. 08, 2019
b. Sarana Peribadatan
9
keputusan masyarakat yang bersangkutan, sedangkan menurut Asnawati
(2004) Rumah ibadah merupakan sarana keagamaan yang penting bagi
pemeluk agama di suatu tempat. Selain sebagai simbol “keberadaan”
pemeluk agama, rumah ibadah juga sebagai tempat penyiaran agama dan
tempat melakukan ibadah. Sarana peribadatan yang dimiliki oleh wilayah
studi yaitu pada RT. 08, 09, 10, dan 29 hanya berupa mushola gatau di
Jalan AMD Gg.4, Gang 2000 di kawasan RT. 08. Mushola gatau masih
dalam proses pembuatan, tetapi sudah bisa digunakan warga sekitar
untuk kegiatan agama wajib maupun tidak.
c. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan. Menurut WHO (1947) Kesehatan
merupakan keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sedangkan dalam Piagam
Ottawa dikatakan bahwa kesehatan merupakan sumber daya bagi
kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan ialah konsep
10
positif yang menekankan pada sumber daya pribadi, sosial dan
kemampuan fisik. Pada Kelurahan Margo Mulyo Terdapat satu
puskesmas di RT. 45, yang bukan merupakan wilayah studi. Pada RT.
08, 09, 10, dan 29 memiliki sarana kesehatan yaitu posyandu. Posyandu
pada RT. 10 tidak ada, jadi posyandu RT. 10 dialihkan ke RT. 29. Pada
setiap posyandu di RT-nya tidak memiliki bangunan posyandu akibatnya,
rumah warga atau rumah RT yang dijadikan Posyandu sementara.
Bangunan Posyandu yang dimiliki RT. 09 dijadikan gudang oleh warga
sekitar dan Posyandu dialihkann ke salah rumah warga.
11
2.2.1 Jaringan Jalan
12
13
Peta 2.1 Jaringan Jalan
14
2.1.2 Jaringan Listrik
15
16
Peta 2.2 Jaringan Listrik
17
Sumber : Survei Primer, 2019
18
2.1.3 Jaringan Komunikasi
19
20
Peta 2.3 Jaringan Telekomunikasi
21
Sumber : Survei Primer, 2019
22
2.1.4 Jaringan Penyediaan Air
Jaringan Penyediaan Air yang ada di kawasan RT. 08, 09, 10 dan 29
Kelurahan Margo Mulyo memiliki 2 sumber, yakni sumber air dari Perusahaan
Daerah Air Minum dan sumur yang berada di sekitar lokasi studi. Karena
sebagian dari kawasan di kelurahan Margo mulyo terletak di kaki bukit, sehingga
menyediakan beberapa titik sumber air seperti sumur, yang kemudian
dimanfaatkan warga menjadi fasilitas umum maupun pribadi. Beberapa warga
menggunakannya sebagai tempat mandi hingga mencuci. Jaringan Penyedian Air
yang ada di RT 08, 09, 10 dan 29 Kelurahan Margo Mulyo Kecamatan
Balikpapan Barat ditampilkan dalam peta berikut.
23
24
Peta 2.4 Jaringan Penyediaan Air
25
2.1.5 Sanitasi Persampahan
Pada Kelurahan Margo Mulyo RT. 08, 09, 10, dan 29 tidak memiliki
tempat pembuangan sementara (TPS). Untuk RT. 08, 09, dan 10 warga sekitar
menggunakan jasa angkut truk sampah. Sebelum truk mengangkut sampah pada
wilayah tersebut, warga sekitar membuang sampah di titik-titik yang terlihat pada
peta 2.5 di bawah ini. Dimana di titik tersebut adalah tempat penumpukan
sampah yang sembarangan, karena kebiasaan warga sekitar menjadikan tempat
tersebut sebagai tempat pembuangan sementara (TPS). Truk akan mengangkut
sampah-sampah menuju tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di Jalan
Proklamasi, Kecamatan Balikpapan timur ( UPTD Manggar). Pada RT. 29 tidak
ada penumpukan sampah yang terjadi seperti pada RT. 08, 09, 10 karena warga
sekitar menyewa jasa gerobak sampah sebagai tempat pembuangan sampah untuk
dibawa ke tempat pembuangan sementara (TPS) terdekat.
26
27
Peta 2.5 Sanitasi Persampahan
28
Sumber : Survei Primer, 2019
29
2.1.6 Drainase
30
31
Peta 1.1 Wilayah Studi
32
Sumber : Survei Primer, 2019
33
2.3 Intensitas Pemanfaatan Ruang
34
Berdasarkan UU No. 28 tahun 2002 pasal 1 tentang bangunan gedung,
Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase perbandingan antara luas
seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang
dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
35
BAB III
3.1 Potensi
3.2 Permasalahan
Dalam suatu wilayah tidak hanya ditemui berbagai hal yang bisa menjadi
sebuah potensi, namun permasalahan dalam suatu wilayah pun dapat kita temui.
Begitu pula dengan wilayah Kelurahan Margo Mulyo yang mana wilayah tempat
36
permukiman warga memiliki cukup banyak masalah didalamnya. Terdapat empat
permasalahan besar, yang pertama masalah penanggulangan kebakaran, kedua
masalah persampahan,ketiga masalah jarak rumah yang terlalu berdempetan, dan
permasalahan jalan yang kurang lebar. Masalah penanggulangan kebakaran
mengingat wilayah ini merupakan permukiman padat penduduk serta tidak
didukung dengan aksesibilitas bagi kerdaraan roda 4 dikarenakan jalan yang
kurang lebar serta tidak memiliki jalur api, maka wilayah ini sangat berpotensi
mengalami tingkat kebakaran.
Adapun, fasilitas pendukung lainnya seperti ruang terbuka baik ruang terbuka
hijau dan ruang terbuka ramah anak tidak tersedia di wilayah ini. Hal-hal yang
telah diapaparkan merupakan hal yang sangat penting untuk ditangani pada
wilayah ini.
37
Gambar 3.1 Kondisi eksisting masalah persampahan
38
Gambar 3.2 Kondisi eksisting kepadatan bangunan wilayah studi
Sumber: Survei Primer, 2019
39
40