Bisa. Ada Beberapa prosedur audit dilakukan sepanjang periode akuntansi (tes kontrol dan tes
transaksi substantif), sementara yang lain sebagian besar dilakukan pada akhir tahun (tes
substantif saldo akun).
V1
1. Memiliki Presisi
Sampel yang diambil harus dapat baik secara kualitas sekaligus kuantitas. jumlah sampel harus
benar-benar dapat menggambarkan hasil yang terjadi.
2. Memiliki Akurasi
Akurasi pada sampel berkaitan dengan sifat, karakteristik dan ciri yang terkandung dalam sampel
yang digunakan atau bisa disebut representatif. Artinya, sampel yang disasar harus tepat dan sesuai
dengan populasi
V2 oke
sampel yang karakteristiknya hampir sama dengan yang dimiliki populasi atau dengan kata lain
sampel representatif
Sampel representative (Representative sample) adalah sampel yang karakteristiknya hampir sama
dengan yang dimiliki populasi. Ini berarti, item-item yang dijadikan sampel serupa dengan item-item
yang tidak dijadikan sampel. Sebagai contoh, auditor memilih sampel sebanyak 100 lembar salinan
faktur dan menemukan 3 lampiran dokumen pengiriman barang yang hilang. sampel tersebut
sangat representative. Jika 2 atau 4 item semacam itu ditemukan dalam sempel, sampel tersebut di
anggap cukup representatif.
Dalam praktiknya, auditor tidak pernah mengetahui apakah suatu sampel bersifat
representatif bahkan setelah semua pengujian selesai dilakukan. (satu-satunya cara untuk
mengetahui apakah suatu sampel bersifat representatif adalah dengan melakukan audit lebih
lanjut atas populasi secara keseluruhan).
pos yang paling mungkin mengandung salah saji (piutang usaha yang telah lama beredar,
penjualan dari dan penjualan kepejabat serta perusahaan afiliasi, dan transaksi tidak
biasa besar dan kompleks),
pos yang mengandung karakteristik populasi terpilih (sampel pengeluaran kas dari setiap
bulan, setiap rekening atau lokasi bank, dan setiap jenis akuisisi utama)
cakupan nilai uang yang besar (auditor dapat memilih sampel yang meliputi bagian total
nilai uang populasi yang besar sehingga mengurangi resiko penarikan kesimpulan yang
tidak tepat dengan tidak memeriksa pos-pos yang kecil
C. Pemilihan sampel blok (block sample selection)
Auditor memilih pos pertama dalam suatu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan. Biasanya
penggunaan sampel blok hanya dapat diterima jika jumlah blok yang digunakan masuk akal.
Adalah pemilihan item atau pos tanpa bias yang disengaja oleh auditor. Auditor sengaja memilih
item populasi tanpa memandang ukurannya, sumber, atau karakteristik lainnya yang membedakan.
Kekurangan dari pemilihan sampel sembarangan yang paling serius adalah sulitnya menjaga agar
tetap tidak bias dalam melakukan pemilihan.
Dalam sampel acak sederhana, setiap kombinasi dari item populasi yang mungkin memiliki
kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. Auditor menggunakan sampling acak
sederhana untuk populasi sampel apabila tidak ada kebutuhan untuk emnekan satu atau lebih item
populasi. Sampel acak sederhana terbagi kedalam dua kategori, yaitu :
Angka acak adalah serangkaian digit yang memiliki probabilitas yang sama untuk muncul selama
jangka panjang dan tidak memilikipola yang dapat diidentifikasi. Sebuah tabel angka acak memiliki
digit acak dalam bentuk tabel dengan baris dan kolom yang telah diberi nomor. Auditor memilih
sampel acak dengan pertama membentuk korespondensi antara nomor dokumen klien yang akan
dipilih dan digit pada tabel angka acak. Setelah memilih titik awal acak, auditor membaca kebawah
tabel dan menemukan angka acak pertama yang berada dalam urutan nomor dokumen yang sedang
diuji. Proses ini terus berlangsung hingga item sampel terakhir dipilih.
Sebagian besar sampel acak yang digunakan auditor dihasilkan oleh komputer dengan menggunakan
salah satu dari tiga jenis program (spreadsheet elektronik, generator acak angka, dan perangkat
lunak audit yang tergeneralisasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistematis adalah kemungkinan terjadinya bias. Karena
cara pemilihan sistematis dilakukan, setelah item pertama sampel dipilih, semua item lainnya akan
dipilih secara otomatis. Hal ini tidak akan menimbulkan jika karakteristik kepentingan, seperti deviasi
pengendalian yang mungkin terjadi, didistribusikan secara acak keseluruh populasi, yang mungkin
tidak selalu terjadi. Jika menggunakan pemilihan sistematis, auditor harus mempertimbangkan pola
yang mungkin ada dalam data populasi yang dapat menyebabkan bias sampel.
Untuk yang jumlah catatannya sangat banyak, disebut juga sebagai sampling dengan probabilitas
yang proposional dengan ukuran (PPS/Probabilistik Proporsional Sampel) dan dievaluasi dengan
menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik unit moneter.
menekankan besarnya materi populasi dengan membagi populasi kedalam subpopulasi melalui
ukuran yang lebih besar. Hal ini disebut sebagai sampling bertahap, dan dievaluasi dengan
menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik variable.