BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH
KABUPATEN SINTANG
Kabupaten Sintang dengan luas wilayah 21.635 km2 atau sektar 14% dari luas
Propinsi Kalimantan Barat terdiri dari 14 Kecamatan, 391 Desa dan 16
Kelurahan. Wilayah Kabupaten Sintang di dominasi wilayah berbukit dan
bergelombang mencapai 69,32% dengan curah hujan yang cukup tinggi
menyebabkan beberapa wilayah rentan terhadap bencana alam seperti tanah
longsor dan banjir sehingga mengakibatkan kerusakan berbagai prasarana dan
sarana dasar. Kabupaten Sintang dialiri dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas
dan Sungai Melawi yang merupakan urat nadi kehidupan prekonomiam
masyarakat.
Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku (Rp. 000)
2014
No Uraian Distrinusi (ADHB) 2013
Rp. %
1 Pertanian 2.301.443,20 2.413.968,08 35,35
2 Pertambangan dan Penggalian 867.112,27 750.585,70 10,99
3 Industri Pengolahan 884.634,50 932.663,31 13,66
4 Listrik, Gas & Air Bersih 10.799,01 11.883,83 0,17
5 Bangunan 201.789,06 226.333,80 3,31
6 Perdagangan, Hotel & 12,35
739.769,56 843.242,11
Restoran
7 Pengangkutan & Komunikasi 98.284,96 111.8111,87 16,31
8 Keuangan, Persewaan & Jasa 3,16
185.149,81 215.783,62
Perusahaan
9 Jasa-jasa 276.753,75 316.918,49 4,64
Total PDRB Kab. Sintang 6.450.300,8 6.829.490,81 100,00
Kabupaten Sintang dialiri oleh dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai
Melawi. Sungai Kapuas melalui daerah Kecamatan Sepauk, Tempunak, Sintang
dan Ketungau. Sedangkan Sungai Melawi melalui Kota Sintang, Kecamatan
Dedai, Serawai sampai Ambalau menuju ke Propinsi Kalimantan Timur.
Topografi Kabupaten Sintang sangat bervariasi sebagian tanah datar, sebagian
bergelombang namun ada beberapa daerah yang berbukit bahkan menyerupai
gunung. Sekitar 69,32% wilayah Kabupaten Sintang merupakan wilayah
perbukitan. Kondisi pemukiman penduduk terpencar terutama didaerah
pedesaan.
Dibidang pertanian, luas tanaman padi sawah di Kabupaten Sintang tahun 2014
mencaai 36.437 Ha, Padi ladang 19.322 Ha, Jagung 2.272 Ha dan Kedelai 174 Ha.
Secara administratif hingga tahun 2015 Kabupaten Sintang memiliki wilayah
administratif terdiri dari: 14 Kecamatan, 391 desa, 16 Kelurahan dan 637 Dusun.
Jumlah penduduk Kabupaten Sintang dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2015 mengalami perkembangan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk sebesar
364.759 orang yang terdiri dari laki-laki 188.433 orang dan perempuan 176.326
orang dan pada tahun 2015 menjadi 390.796 orang dengan penduduk laki laki
201.421 orang sedangkan perempuan 189.375 orang.
Jumlah Penduduk
No. Tahun Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. 2010 188.433 176.326 364.759
2. 2011 191.824 179.498 371.322
3. 2012 194.855 182.335 377.190
4. 2013 198.324 186.368 384.692
5. 2014 201.421 189.375 390.796
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang
- 24 sebanyak 37.100 maka Kabupaten Sintang didominasi oleh anak remaja usia
sekolah yaitu umur 0 sampai 14 tahun.
Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kelompok
Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
0–4 21.990 21.097 43.087
5–9 20.998 19.601 40.238
10 – 14 18.977 17.763 36.740
15 – 19 18.223 17.448 35.671
20 – 24 18.740 18.360 37.100
25 – 29 18.082 17.707 35.789
30 – 34 17.429 16.914 34.343
35 – 39 15.310 14.163 29.473
40 – 44 13.296 11.878 25.174
45 – 49 10.842 9.691 20.533
50 – 54 8.694 8.083 16.777
Kelompok
Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
55 – 59 6.939 6.340 13.279
60 – 64 5.064 4.286 9.350
65 – 69 3.302 2.877 6.179
70 – 74 2.043 1.593 3.363
75 + 1.853 1.574 3.427
Jumlah 201.421 189.375 390.796
Sumber : Kabupaten Sintang Dalam Angka 2015
Dalam kurun waktu tahun 2010-2015, Kabupaten Sintang dengan Visi nya,
“Mewujudkan Masyarakat Kabupeten Sintang yang Produktif,
Berkualitas, Sejahtera dan Demoktaris” telah berhasil meningkatkan taraf
hidup dan perekonomian masyarakat. Salah satu indikator perekonomian daerah
yang dapat mengukur tingkat kemakmuran suatu daerah adalah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). Melalui PDRB dapat diketahui kinerja
ekonomi, pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, dan PDRB per kapita. Dalam
periode 2010-2015, kinerja Kabupaten Sintang yang diukur dengan besaran
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku terus mengalami peningkatan. Tahun 2010,
kinerja ekonomi Kabupaten Sintang hanya 2.164.797,50 juta lalu meningkat
62,12 persen menjadi Rp 3.484.741,66 juta pada tahun 2015. Dengan
mengeluarkan faktor inflasi, kinerja ekonomi Kabupaten Sintang yang diukur
dengan besaran PDRB Atas Dasar Harga Konstant 2000 mencapai Rp
1.982.993,37 juta pada tahun 2015, angka tersebut lebih tinggi jika dilihat indeks
perkembangannya maka peningkatan dari tahun 2010 sebesar 82,04 persen.
Tabel 2.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2015 (Jutaan Rupiah)
No. Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 •
1 Pertanian 498.854,91 520.845,61
2 Pertambangan dan Penggalian 50.252,29 52.048,53
3 Industri Pengolahan 56.085,52 60.060,96
4 Listrik, Gas & Air Bersih 3.345,07 3.440,64
5 Bangunan 33.575,34 35.824,31
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 224.636,22 237.402,31
7 Pengangkutan & Komunikasi 19.711,72 20.460,39
Keuangan, Persewaan & Jasa
8 47.376,16 49.461,88
Perusahaan
9 Jasa-jasa 69.152,29 72.897,64
Jumlah 1.002.989,52 1.052.442,26
Tabel 2.6. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2015 (Jutaan Rupiah)
No Sektor 2010 2011 2012 2013 2014
1 Pertanian 522.763,34 593.684,57 628.034,71 706.169,52 798.054,71
2 Pertambangan dan Penggalian 53.454,73 59.023,27 64.404,60 71.037,31 77.671,28
3 Industri Pengolahan 45.426,48 51.446,94 59.195,22 68.520,32 77.804,32
4 Listrik, Gas & Air Bersih 4.426,16 5.205,62 5.761,39 6.167,38 6.567,37
5 Bangunan 30.510,43 33.595,74 36.481,23 41.672,72 47.766,94
Perdagangan, Hotel &
6 224.585,03 245.101,22 269.191,18 304.012,15 342.559,72
Restoran
7 Pengangkutan & Komunikasi 22.558,28 24.071,34 25.645,43 27.596,74 29.938,91
Keuangan, Persewaan & Jasa
8 42.185,45 46.154,12 50.017,17 54.236,43 58.030,93
Perusahaan
9 Jasa-jasa 63.689,85 69.005,85 75.879,90 82.588,58 89.942,32
Secara umum ada tiga sektor yang cukup dominan dalam pembentukan total
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Sintang tahun 2015, yaitu sektor
tersier 55,16 persen dan sektor jasa sebesar 13,52 persen seperti terlihat pada
tabel;
Tabel 2.8. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Sintang Atas Dasar Harga
Berlaku tahun 2015 (juta rupiah)
2015
No Uraian Distribusi (ADHB)
Rp. %
1 Pertanian 1.415.367,08 40,62
2 Pertambangan dan Penggalian 118.666,96 3,41
3 Industri Pengolahan 332.813,16 9,55
4 Listrik, Gas & Air Bersih 11.883,83 0,34
5 Bangunan 226.333,80 6,49
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 843.242,11 24,20
7 Pengangkutan & Komunikasi 111.811,87 3,21
8 Keuangan, Persewaan & Jasa 107.704,35 3,09
Perusahaan
9 Jasa-jasa 316.918,49 9,09
PDRB Sintang 3.484.741,66 100
No Uraian 2015
a Pajak Daerah 2.304.670
b Retribusi Daerah 9.846.636
c Laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 2.685.896
d Penerimaan dari Dinas-dinas -
e Penerimaan Lain-lain 14.279.765
Jika kinerja ekonomi (PDRB) yang tercipta di Kabupaten Sintang dibagikan pada
seluruh penduduk pertengahan tahun secara merata maka akan diperoleh
pendapatan per kapita yang menggambarkan tingkat kemakmuran di wilayah
Kabupaten Sintang. Dikatakan tingkat kemakmuran wilayah karena belum
memperhitungkan komponen-komponen lain, seperti; penyusutan, pajak tidak
langsung netto dan pendapatan netto yang mengalir dari dan ke daerah lain.
Pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Sintang terus
mengalami peningkatan.
Sarana pendidikan yang dimiliki oleh Kabupaten Sintang tahun 2015 terdiri dari
sarana pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan tingkat lanjutan atas baik
negeri maupun swasta, diharapkan dengan tersedianya sarana pendidikan akan
dapat menunjang program belajar 9 tahun dan mengurangi angka anak putus
sekolah disamping itu akan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Sarana sekolah, guru dan murid sampai dengan tahun 2015 baik negeri maupun
swasta sebagai terlihat di Tabel 2.7:
Tabel 2.10. Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Menurut Jenis Sekolah
Tahun 2015
Rasio murid SD terhadap sekolah pada tahun ajaran 2015 sebesar 150,57, untuk
tingkat SLTP dan tingkat SMU rasionya adalah 166,73 dan 294,60. Adapun rasio
murid terhadap guru SD, SLTP dan SMU adalah 15,72, 16,17 dan 24,07.
1. Serawai 62 2 3 237 -
2. Ambalau 52 49 3 281 -
3. KAyan Hulu 11 5 3 402 -
4. Sepauk - - - 215 -
5. Tempunak 42 3 3 149 -
6. Sei Tebelian 20 - 20 140 -
7. Sintang 30 40 3 437 10
8. Dedai 25 6 6 226 -
9. Kayan Hilir 17 2 2 564 -
10. Kelam Permai 2 - - 239 -
11. Binjai Hulu 69 28 28 142 -
12. Ketungau Hilir 4 3 3 240 -
13. Ketungau Tengah 3 1 1 3914 -
14. Ketungau Hulu - - - 327 -
Jumlah 337 137 75 3.990 10
- : Data tidak tersedia
Sumber : Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sintang
Pada tahun 2015 permasalahan sosial yang perlu mendapat perhatian adalah
penduduk usia lanjut serta serta jompo terlantar, secara rinci per kecamatan
tampak sebagai berikut:
Tabel 2.12 Banyaknya Fakir Miskin/ Keluarga Miskin, Masyarakat Terasing, dan
wanita rawan sosial Ekonomi di Kabupaten Sintang Tahun 2015
362 unit, apotek 10 unit, toko obat 14 unit, dan Balai Pengobatan Swasta 2 unit.
Jumlah dokter di Kabupaten Sintang (tidak termasuk RSUD) pada tahun 2015
sebanyak 62 orang, terdiri dari dokter umum 39 orang, dokter gigi 7 orang dan
dokter spesialis 16 orang. Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten
Sintang tahun 2015 sebanyak 59.711 PUS dengan akseptor aktif sebanyak 44.686
PUS (74,84%). Pada tahun 2015 terdapat 7.014 akseptor baru atau sekitar 98,51%
dari jumlah Pemenuhan Masyarakat (PPM).
Aspek budaya merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan
sebuah arahan pengembangan wilayah dengan segala jenis potensi dan
kendalanya. Pada umumnya, mayoritas masyarakat yang mendiami Kabupaten
Sintang adalah Suku Dayak dan bahasanya Bahasa Dayak.
Untuk pelayanan air minum bagi masyarakat miskin khususnya di daerah yang
rawan air bersih maka pelayanan dan pemeliharaan SPAM dilakukan oleh
kelompok masyarakat di daerah masing-masing yang pembangunan SPAM-nya
Kondisi alam di Kabupaten Sintang yang sering terjadi bencana alam banjir dan
longsor maka banyak SPAM yang ada menjadi rusak dan perlu perbaikan ringan
dan perbaikan berat disamping masih perlunya pembangunan SPAM baru
terutama untuk kawasan permukiman miskin dan belum mendapat pelayanan air
minum. Sedangkan sebagian Prasarana SPAM yang dikelola masyarakat secara
swadaya telah mengalami kerusakan akibat pengelolaannya kurang baik.
Secara umum produksi air limbah di Kabupaten Sintang yang dihasilkan dari
limbah rumah tangga belum memperhatikan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) karena masih sedikit industri di Kabupaten Sintang yang
beroperasi. Perkiraan dengan jumlah penduduk sebesar 390.776 jiwa lebih dan
anggapan setiap jiwa menghasilkan limbah rumah tangga sekitar 0,075 liter per
hari dan sebahagian besar produksi limbah dihasilkan dari limbah rumah tangga,
maka diperkirakan produksi air limbah di Kabupaten Sintang sekitar 39.250 liter
per hari.
Bidang Drainase pada bidang PU/Cipta Karya ini memiliki Program dan Kegiatan
yang bertujuan untuk mencapai masyarakat hidup sehat, dari sejahtera dalam
lingkungan yang bebas dari genangan.
lokal demi terpenuhinya kualitas fungsional, visual, dan kualitas lingkungan yang
seimbang, serasi, selaras dan arif mengakomodasikan nilai-nilai budaya.
Di Kabupaten Sintang telah berdiri beberapa fasilitas umum seperti: rumah sakit,
sekolah, pos pemadam kebakaran, pusat pasar dan pasar tradisional, dll. Namun
belum ditunjang kelengkapan prasarana dan sarana pendukung yang layak.
Fasilitas umum berupa gedung tersebut telah dibangun dan ditata dengan tetap
memperhatikan ciri khas dan karakteristik daerah.