Dr. TNS
Batas
3. Dilakukan insisi midline dari suprasimphisis pubis sd bawah umbilicus, insisi subkutis diperdalam sampai
tampak fascia
5. Fascia dibuka secara tajam dengan menggunakan gunting , diperluas keatas dan kebawah sampai
tampak otot. Otot dipisahkan secara tumpul dengan menggunakan punggung pinset dan ditarik ke
lateral hingga tampak peritoneum dan peritoneum diinsisi secara tajam dengan menarik keatas
menggunakan 2 pinset kemudian digunting
6. Pada bagian yang avaskuler yaitu disekitar arcus teninea, peritoneum dilebarkan kearah atas dan
kebawah menggunakan gunting, dengan tangan operator yang lain dibawah gunting untuk melindungi
organ peritoneum dari cedera.
6. Dilakukan fiksasi pada uterus dengan menggunakan klem lurus pada ligamentum rotundum + Tuba +
Ligamentum ovarii proprium
7. Ligamentum rotundum diklem di dua tempat pada pertengahan uterus-pelvis ( 1/3 distal uterus
kasus keganasan), diantara kedua klem tersebut dipotong sampai tampak lembar depan dan belakang
ligamentum latum, diligasi dengan benang vicril no 0 ( koagulasi dengan menggunakan kauter untuk
menghentikan perdarahan yang berasal dari a.samsonian, dilakukan hal yang sama pada sisi
kontralateral
8. Bladder flap
1. Membuka lembar depan ligamentum latum menelusuri ke arah VU sampai bertemu di kontralateral
2. Memisahkan cervix dari VU secara tumpul dengan jari / metzenbaum hingga setinggi fornix anterior,
tampak cervix bewarna putih
3. Membuka ruang paravesika dengan frenster klem kearah lateral, kanan dan kiri, sampai daerah
paravesica longgar
9. Membuka ruang retroperitoneal dengan memotong lembar belakang ligamentum latum ke kranial,
kemudian membuka ruang paracolica, diidentifikasi
- Ureter
10. Membuat tunnel avaskuler antara ureter dengan ligamentum ovarii proprium (mempertahankan
ovarium)/ ligamentum infundibulopelvikum ( ovarium diambil) , ligamentum ovarii proprium dan tuba
falopii diklem, dipotong dan diligasi dengan benang chromic catgut
11. Ligasi a. uterine pars ascenden setinggi pangkal lig. Sakrouterina, benang side 1.0.
Bagian posterior uterus, penanda bagus saat uterus difiksasi ke atas, klem Kelly lengkung, posisi klem
tegak lurus uterus dengan cara meletakkan bagian belakang klem pada pangkal ligamentum sacrouterina
dan menggelincirkan bagian depan klem, jahitan transfix, jahit muka belakang.
12. Membuka ruang rectouterine dengan membuka plica rectouterine dipangkal insersi lig. Sacrouterina,
dibuka secara tumpul dengan jari kearah vagina identifikasi dan amankan ureter
13.Amputasi uterus setinggi ostium uteri internum dengan cara mengeklem pangkal insersi ligamentum
sacrouterina kanan dan kiri dengan menggunakan klem histerektomi , sisi kanan dan kiri uterus diatas
klem digunting sepanjang 1 cm
14. Dari sisi posterior dan anterior dilakukan kauterisasi, sampai stomp berbentuk seperti baji
15. Dilakukan penjahitan sudut kanan dan kiri, stomp cervix dijahit figure of eight
16. Evaluasi perdarahan: Stomp cervix, tunggul a. uterine, tunggul lig. Infundibulopelvicum/lig.
ovariipropium
19. Penutupan dinding abdomen lapis demi lapis, fascia menggunakan benang vicryl, lemak dan kulit
menggunakan plain catgut, lemak jahit jelujur, kulit jahit subcutis
Catatan
Amputasi
RH : Vagina superior