06211540000101
Statistika Offisial A
1.2 Pemerintahan
Kecamatan Kedungwaru terbagi habis ke dalam 19 desa, 131 Rukun Warga (RW) dan
500 Rukun Tetangga (RT). Desa yang mempunyai jumlah RT terbanyak adalah desa Ketanon
sebanyak 53 RT, sedangkan yang mempunyai jumlah RT paling sedikit adalah desa Winong
sebanyak 6 RT Dari desa-desa yang ada di kecamatan Kedungwaru tidak ada jabatan kepala
desa yang kosong. Pemerintahan Kecamatan merupakan kepanjangan tangan dari Sistem
pemerintahan Kabupaten. Oleh karena itu ada beberapa pegawai di dinas kabupaten yang
ditugaskan di kecamatan. Jumlah pegawai yang ada di kecamatan Kedungwaru berjumlah
162 orang terbagi atas golongan I, II, III dan IV masing-masing sebanyak 2 orang untuk
golongan I, 54 orang untuk golongan II, Golongan III sebanyak 63 orang, dan golongan IV
sebanyak 26 orang, sedangkan pegawai honorer ada 17 orang.
1.5 Pertanian
Berdasarkan data pertanian di Kecamatan Kedungwaru banyak memproduks tanaman
padi sebanyak 17.516 kuintal.dengan produksi terbanyak di desa Simo sebesar 7.550 kuintal.
Selain tanaman padi, Kecamatan Kedungwaru juga menanam palawija lainnya seperti jagung,
ubi kayi, dan kacang tanah. Untuk sayuran yang ditanam di Kecamatan Kedungwaru ada
cabai, tomat. kacang panjang, kangkung, ketimun, dan terong dengan produksi terbesar
adalah tanaman terong di desa boro sebesar 190 kuintal. Pada sektor buah-buahan mayoritas
memproduksi rambutan sebanyak 6.042 dengan produksi paling banyak ada di desa Boro
sebanyak 715 pohon. Selain itu terdapat buah alpukat, belimbing, langsat, durian, jeruk,
salak, sawo, semangka, sirsak dan sukun. Untuk tanaman jenis perkebunan ada kelapa, kopi,
kapuk randu, tembakau, tebu, bambu dan kakao dengan total produksi terbanyak adalah tebu
sebesar 11.860.000 kuintal. Pada produksi budidaya perikanan terdiri atas gurami, lele, ikan
hias, patin dan nila, dengan produksi mayoritas gurami sebanyak 1.147.966 kg. Dilihat dari
usaha peternakan, Kecamatan Kedungwaru memiliki ternak sapi potong, sapi perah, dan
ayam, baik ayam potong, petelur maupun kampung. Ada juga yang melakukan budidaya
ternak puyuh, kelinci, itik, dan menthog. Terdapat 62 kelompok tani yang menyebar di
seluruh desa di Kecamatan Kedungwaru yang membantu meningkatkan hasil produktivitas
pertanian di Kecamatan Kedungwaru,
1.7 Perdagangan
Data mengenai perdagangan bersumber dari monografi desa, pada tahun 2016 ini di
Kecamatan Kedungwaru ada lima pasar meskipun tidak besar tapi banyak menunjang
jalannya perekonomian di Kecamatan Kedungwaru. Terdapat Indomart, Alfamart dan toko
swalayan masing-masing sebanyak 10, 4 dan 147. Selain itu terdapat beberapa toko
perancangan, warung kopi, warung nasi, dan rumah makan.
Lebih dari 7 ribu orang jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Transmigrasi
dan Tenaga Kerja Kabupaten Blitar pada tahun terakhir. Pada tahun 2016 mencapai 6.905
orang pencari kerja 4.280 diantaranya perempuan, sementara jumah lowongan kerja yang
tersedia hanya untuk 5.039 orang. Dari sejumlah pencari kerja tersebut yang sudah
mendapatkan penempatan sebanyak 3.792 orang, dan dari sejumlah lowongan kerja yang ada
1.093 diantaranya telah dihapus sehingga sisa lowongan kerja sampai akhir 2016 sebanyak
170.
Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Blitar sebanyak 176.953 orang pada tahun
2016. Sedangkan untuk aseptor baru sebanyak 30.498 di tahun 2016. Alat kontrasepsi
terbanyak digunakan adalah suntikan/ injection menyusul kemudian KB dengan cara Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/Spiral/IUD) dan ketiga terbesar adalah pemakaian
Tablet/Pil.
Salah satu komoditi pertanian tanaman pangan unggulan antara lain padi dan jagung
produksinya relatif stabil setiap tahun. Produksi tanaman padi pada periode tahun 2015- 2016
di atas 371.184 ton berupa gabah kering panen. Untuk luas areal, produksi dan jumlah petani
perkebunan rakyat dibedakan menjadi tanaman semusim dan tanaman tahunan, khusus
mengenai tanaman perkebunan rakyat semusim per kecamatan yang terdiri dari tanaman tebu,
tembakau lokal dan virginia, dimana petani tebu masih cukup banyak yaitu 2.770 orang,
1.195 orang petani tembakau lokal dan 174 petani tembakau virginia. Kemudian tanaman
tahunan perkebunan rakyat yang terbanyak adalah petani kelapa yaitu 34.438 orang,
menyusul kakao 8.034 orang, kopi 3.880 orang, cengkeh 3.576 orang, terakhir kenanga 994
orang.
Pada sektor kehutanan, luas tebangan secara umum mengalami peningkatan, tanaman
kehutanan yang menjadi produk andalan Kabupaten Blitar yaitu kayu jati dan kayu rimba
yang pada tahun 2016 ini produksinya mencapai 17.380 M3. Untuk peternakan ayam ras
petelur sangat berpengaruh pada sektor peternakan di Kabupaten Blitar, populasi ayam ras
petelur di Kabupaten Blitar mencapai 15.170.000 ekor pada tahun 2016 meningkat sebesar
1,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk ayam ras pedaging tetap yaitu 965.600
ekor pada tahun 2016.
Komoditi ikan hias terutama ikan koi mengalami perkembangan yang cukup bagus
pada beberapa tahun terakhir walaupun perkembangan tersebut terlihat berfluktuatif dari
tahun ke tahun. Salah satu komoditi subsektor perikanan yang dijadikan sebagai produk
unggulan di Kabupaten Blitar adalah ikan hias khususnya ikan Koi, sub sektor perikanan
menyumbang nilai PDRB Kabupaten Blitar sebanyak 4,83 persen pada tahun 2016.
Jumlah alat pengolah tanah sebanyak 1.608 unit 2 Wheel Tructor yang 115
diantaranya kondisinya rusak. Sedangkan alat pemberantas hama sebanyak 15.678 unit Hand
Sprayer yang 932 unit diantaranya kondisinya rusak, 514 unit Emposan hanya 249 unit rusak/
tidak bisa digunakan. Dan terdapat alat pengolahan padi berupa Mesin Perontok Padi
sebanyak 813 unit yang 37 diantaranya rusak, 1 unit Mesin Pengering Gabah yang 1
diantaranya rusak, 440 unit Mesin Penggilingan Padi Besar yang 52 diantaranya rusak, dan
110 unit Mesin Penggilingan Padi Kecil yang 3 diantaranya rusak, serta 199 unit Rice Milling
Unit (RMU) yang 10 unit diantaranya kondisinya rusak.
1.6 Industri
Jenis industri yang didirikan akan berpengaruh erat terhadap besarnya nilai investasi
yang ditanam. Jumlah investasi industri kecil di Kabupaten Blitar pada tahun 2013 sebesar
117 milyar rupiah yang terbagi menjadi 70 milyar rupiah untuk kelompok industri kecil
formal dan 47 milyar rupiah untuk kelompok industri kecil non formal. Di Kabupaten Blitar
pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1 industri besar dan 68 industri sedang. Industri besar
yang ada bergerak disektor makanan dan terletak di kecamatan Sanankulon.
Di Kabupaten Blitar mempunyai 3 Unit pelayanan Jaringan Listrik yaitu UPJ Wlingi,
UPJ Sutojayan, dan UPJ Srengat dibawah naungan PT PLN, dapat mensuplai kebutuhan akan
tenaga listrik yang digunakan untuk keperluan industri, rumahtangga, komersial dan
umum/publik. Dalam dunia industri, energi listrik merupakan komponen yang cukup penting
setelah bahan bakar. Selama tahun 2015, tiga unit pelayanan jaringan listrik dengan
pelanggan sebanyak 80.952, kapasitas terpasang sebesar 67 MW, dengan daya mampu
sebesar 53,2 MW, serta rasio elektrifikasi sebesar 79,68 persen.
Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Blitar dikelola oleh Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Wlingi, berada di wilayah kecamatan Wlingi. Air yang dijual/disalurkan
ke pelanggan bukan air hasil proses penjernihan yang biasa dilakukan oleh perusahaan air
minum pada umumnya, namun diperoleh langsung dari mata air yang langsung disalurkan ke
pelanggan. Kuantitas air yang diproduksi PDAM pada tahun 2016 ini meningkat yaitu
sebanyak 3.807.646 M3 di tahun 2015 menjadi 4.163.186 M3 di tahun 2016, sedangkan
omset pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
mencapai 10,2 milyar rupiah.
1.7 Perdagangan
Jumlah permohonan SIUP oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Blitar pada tahun 2016 sebanyak 481 perusahaan, hal ini disebabkan karena kesadaran
pengusaha sektor perdagangan untuk mengurus Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
Mengacu pada pelaksanaan UU No. 3 Th. 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan, pemegang
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) perseorangan di Kabupaten Blitar pada tahun 2016 sebanyak
1.766 perusahaan. Dari sejumlah Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang merupakan
perusahaan Komaditer (CV) sebanyak 81,71 persen, 15,12 perusahaan perorangan, 2,83
persen Perseroan Terbatas, 0,34 persen Koperasi.
Jumlah hotel yang ada pada tahun 2016 sebanyak 10 buah, dengan fasilitas jumlah
kamar sebanyak 196, dan tempat tidur sebanyak 215 buah. Keberadaan hotel-hotel yang
tersedia di Kabupaten Blitar tidak strategis, mengingat jauhnya jarak tempuh ke terminal bus,
stasiun kereta api, pelabuhan udara serta pelabuhan laut yang terdekat. Hotel yang ada di
Kabupaten Blitar tersebut masing-masing berada di Kecamatan Kademangan sebanyak 1
buah yaitu berada di Perbatasan Kabupaten Tulungagung. Di Kecamatan Selorejo yang
berbatasan dengan Kabupaten Malang sebanyak 5 buah, dan 2 hotel lainnya di Kecamatan
Wlingi dan Kecamatan Sanankulon.
Untuk Obyek wisata ke ibukota Kabupaten Blitar, serta jadwal kegiatan obyek wisata
yang patut dicatat oleh wisatawan baik domestik ataupun wisatawan asing. Salah satu tempat
wisata di Kabupaten Blitar adalah Candi Penataran yang merupakan candi terbesar di Jawa
Timur, berada di Kecamatan Nglegok. Pada tahun 2016 ini jumlah pengunjungnya
mengalami peningkatan yang cukup berarti. Jumlah pengunjung di tahun 2016 sebanyak
184.926.
Jalan raya di wilayah Kabupaten Blitar yang merupakan jalan provinsi ada sepanjang
28,78 Km jalan aspal, dengan kondisi jalan 100 persen sedang dan merupakan kelas jalan
IIIB. Jalan Kabupaten yang ada sepanjang 4.466 Km terdiri dari jalan aspal 63,30 persen,
21,79 persen jalan tanah, 12,02 persen jalan kerikil/makadam dan 3,11 persen merupakan
jalan beton. Kondisi jalan 24,18 persen baik, 37,62 persen sedang, 15,00 persen rusak ringan,
5,82 persen rusak berat, dan sisanya jalan tanah 21,72 persen. Sarana transportasi jalan raya
baik untuk barang maupun untuk penumpang yang ada di Kabupaten Blitar cukup beragam
jenisnya. Hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya jumlah dan jenis kendaraan bermotor
yang wajib uji di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Blitar.
Disamping transportasi jalan raya, sarana transportasi darat lainnya yang murah dan
dijangkau masyarakat ekonomi lemah pada umumnya yaitu berupa angkutan kereta api.
Sepanjang rel kereta api yang melintasi wilayah Kabupaten Blitar terdapat 5 buah stasiun
kereta api yaitu Stasiun Kereta Api Garum, Talun, Wlingi, Kesamben dan Pohgajih
Fasilitas pelayanan Pos di Kabupaten Blitar sebanyak 39 unit terdiri dari 18 unit
Kantor Pos Cabang, 3 unit Pos Desa, dan 18 unit Pos Keliling. Pendapatan dari penjualan
materai mengalami kenaikan dari 13,34 milyar pada tahun 2014 menjadi 16,68 milyar pada
tahun 2015 namun jumlah pengiriman surat mengalami penurunan, seiring dengan
perkembangan Hand Phone (HP). Unit pelayanan telekomunikasi di Kabupaten Blitar ada 6
unit yaitu berada di Kec. Binangun, Kec. Kesamben, Kec. Sutojayan (Lodoyo), Kec Nglegok
(Penataran), Kec. Srengat dan Kec. Wlingi.