Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN

Disususn oleh:

Kelompok 5

Diana Anwar (101911535011)

Sarda Ika Devi (101911535019)

Chelomitha Malindra P (101911535029)

Renza Salwa Chintya (101911535032)

S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BANYUWANGI

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat


Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan berkah, rahmat, karunia,
kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “FUNGSI
DAN PROSES MANAJEMEN” dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas mata kuliah Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis telah dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak,
baik materiil maupun spiritual, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan
menyampaikan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr. drg. Setya Haksama, M.Kes selaku PJMK dan dosen pembimbing mata
kuliah Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga.

2. Bapak Diansanto Prayoga, S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat PSDKU
Universitas Airlangga di Banyuwangi.

3. Ibu Syifa’ul Lailiyah, S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat PSDKU
Universitas Airlangga di Banyuwangi.

4. Teman-teman FKM angkatan 2019 PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi


yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Penulis menyadari dalam
menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna dan penulis berharap semoga
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang Administrasi
dan Kebijakan Kesehatan dan demi kemajuan Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Banyuwangi, 8 Februari 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
2.1 Konsep Fungsi Manajemen ......................................................................3-7
2.2 Konsep Proses Manajemen (POAC) ........................................................7-8
2.3 Persamaan dan Perbedaan Fungsi dan Proses Manajemen ......................9
2.4 Integrasi Fungsi dan Proses Manajemen ..................................................10
2.5 Efektivitas Fungsi dan Proses Manajemen ...............................................10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 12
3.2 Saran .........................................................................................................12
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah proses organisasi yang meliputi perencanaan strategis,
menetapkan tujuan, mengelola sumber daya, penggelaran manusia dan asset
keuangan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan mengukur hasil.
Manajemen juga mencakup perekaman dan penyimpanan fakta dan informasi
untuk digunakan nanti atau untuk orang lain dalam organisasi (Amy Hissom,
2009). Harold Kontz dan Cyril O’donnel (1980) mengatakan bahwa manajemen
adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan
demikian, manajemen mengacu pada suatu proses mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja untuk diselesaikan secara efisien dan
efektif dengan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi
manajemen berjalan sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Proses manajemen didefinisikan oleh fungsi manajemen, yang berbeda dari
akuntansi, keuangan, pemasaran, dan fungsi bisnis lainnya. Manajemen memiliki
kaitan terhadap pengorganisasian berbagai bidang disiplin ilmu. Manajemen
mempunyai fungsi yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi agar dapat
mencapai tujuan yang telah direncanakan pada saaat awal pendirian organisasi.
Tentunya, manajemen mempunyai proses agar tujuan dari suatu organisasi dapat
tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep fungsi manajemen (POSDCoRBE)?

2. Bagaimana konsep proses manajemen (POAC)?

3. Apa persamaan dan perbedaan fungsi dan proses manajemen?

4. Apa integrasi fungsi dan proses manajemen?

1
5. Bagaimana efektivitas fungsi dan proses manajemen?

1.3 Tujuan

1. Pembaca diharapkan dapat mengetahui konsep fungsi dan konsep prose


manajemen.
2. Pembaca diharapkan dapat mengetahui persamaan dan perbedaan fungsi dan
proses manajemen.
3. Pembaca dapat mengetahui integrasi fungsi dan proses manajemen.
4. Pembaca mengetahui efektivitas fungsi dan manajemen.

1.4 Manfaat

1. Dapat mengetahui fungsi dan konsep dari manajemen

2. Dapat mengetahui persamaan dan perbedaan fungsi dan proses manajemen

3. Dapat mengetahui integrase fungsi dan proses manajemen

4. Dapat mengetahui efektivitas fungsi dan manajemen

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Fungsi Manajemen

Pengertian Fungsi Manajemen menurut Longman Business English

Dictionary (2007),

“Function is the purpose for which something is made or used, or the job that

someone does any role”.

Menurut kelompok kami fungsi merupakan suatu tujuan yang digunakan atau

dibuat untuk melakukan suatu pekerjaan dengan berbagai peran agar tujuan yang

telah direncanakan dapat tercapai.

Menurut William H Newman (2000), manajemen adalah fungsi yang

berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain. Berdasarkan

definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu hubungan

yang terbentuk untuk mencapai tujuan melalui interaksi atau kerja sama dengan

orang lain.

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen adalah

elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen

yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk

mencapai tujuan.

3
2.1.1 Pentingnya Fungsi Manajemen

Manajemen berguna untuk pengawasan yang akan sangat menentukan

apakah akan terjadi kemajuan dalam mencapai tujuan sesuai dengan apa

yang telah direncanakan.

Fungsi manajemen dibutuhkan dalam organisasi untuk memudahkan

pencapaian tujuan organisasi, yaitu dengan melalui pengelolaan yang

baik, diawali dengan perencanaan sehingga dapat mengoptimalkan

sumber daya yang dimiliki, selain itu dengan fungsi manajemen membuat

organisasi lebih efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan dan

melalui manajemen yang baik, proses pencapaian tujuan akan terlaksanan

secara teratur dan sistematis (fungsi planning dan organizing), tujuan

menjadi lebih jelas dan terarah (staffing, directing, dan coordinating),

mengurangi resiko ketidakpastian (reporting), membantu pekerjaan

menjadi lebih efektif dan efisien (budgeting), serta adanya aktivitas

pengawasan (evaluating).

Berdasarkan hasil diskusi, kami menyimpulkan bahwa pentingnya

fungsi manajemen adalah untuk pengelolaan sumber daya yang dimiliki

secara optimal, dan dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan

pengorganisasi lebih efektif, efisien, serta organisasi dapat melakukan

kegiatan organisasi secara terarah,teratur, dan sistematis untuk

mendapatkan keuntungan maupun mencapai tujuan organisasi.

4
2.1.3 Unsur Fungsi Manajemen

Menurut Koontz dan O'Donnell membagi fungsi manajemen menjadi

5 fungsi yaitu planning, organizing, staffing, directing dan controlling.

Ilmuwan Luther Gulick dan L. Urwick menggambarkan 7 fungsi

manajemen yang disingkat dengan POSDCORB. Dimana POSDCORB

tersebut yaitu Planning, Organizing, Directing, Staffing, Coordinating,

Reporting dan Budgeting. Kemudian ilmuan Enaohwo dan Eferakeya

memberikan fungsi E yang berarti Evaluating dalam POSDCORB menjadi

POSDCORBE yaitu Planning, Organizing, Staffing, Directing,

Coordinating, Reporting, Budgeting dan Evaluating. Berikut merupakan

penjabaran fungsi manajemen menurut Luther Gulick dan L. Urwick

(1937):

a. Planning

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa

“Planinng is theworking out the board outline the things that need to

be done and the methods for doing them to accomplish the purpose

which is set for the enterprise”.

Menurut kelompok kami perencanaan merupakan suatu

kegiatan penetapan secara garis besar mengenai hal-hal yang perlu

dilakukan dan metode apa saja yang dijalankan guna untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapakan bersama. Perencanaan juga merupakan

suatu proses berfikir untuk mengorganisir kegiatan yang bertujuan

untuk mencapai cita-cita bersama. Dalam menyusun sebuah

5
perencanaan harus berfikir secara cerdas, karena dalam proses

pemikiran untuk menyusun perencanaan akan menciptakan dan

menyempurnakan suatu rencana yang baru dan mempunyai

intergritas dengan rencana lain yaitu menggabungkan perkiraan

perkembangan dengan apa yang direncanakan untuk menentukan

langkah untuk menghadapi hal tersebut.

Proses perencanaan meliputi beberapa tingkatan yaitu:

1. Perencanaan strategi

Meliputi penganalisian kemungkinan kesempatan dan ancaman

termasuk kekuatan dan ancaman dari organisasi untuk dapat bersaing

dilingkungan secara efektif. Perencanaan strategi memiliki jangka

waktu yang panjang yaitu lebih dari tiga tahun. Dalam pembuatan

perencanaan strategi berdasarkan pada misi organisai dimana misi

tersebut merupakan dasar landasan keberadaan organisasi.

2. Perencanaan Taktis

Perencanaan taktis bersifat lebih konkrit dan memiliki capaian yang

spesifik yang digunakan sebagai implementasi dari perencanaan

strategi. Perencanaan taktis memiliki jangka waktu 1-3 tahun.

3. Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional digunakan untuk mengembangkan langkah-

langkah yang spesifik yang mendukung perencanaan taktis dan

perencanaan teknis. Perencanaan operasional bersifat singkat yaitu

kurang dari satu tahun.

6
b. Organizing

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “The

establishment of the formal structure of authority through which

work subdivisions are arranged, definedand coordinated for the

defined objective of the organization”.

Menurut kelompok kami pengorganisasian merupakan suatu

pembentukan struktur. Dalam pembentukan tersebut subdivisi kerja

diatur, didefinisikan dan juga dikoordinasi dengan baik untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama dalam organisasi.

Pengorganisasian juga merupakan suatu tindakan untuk menata ulang

satu atau beberapa elemen.-elemen.

Sesuatu dikatakan terorganisir ketika menyerupai sesuatu yang

mempunyai susunan dan penempatan yang benar. Dalam hal ini,

pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai menempatkan

objek yang berbeda pada suatu pengaturan untuk mendapatkan

pencarian yang lebih baik. Organisasi juga merupakan sekumpulan

orang orang yg terorganisir untuk mencapai suatu tujuan contohnya

aktivitas bisnis atau politik.

Fungsi dari pengorganisasian juga menggabungkan dan

mengintegrasi antara manusia, sumber daya fisik dan juga keuangan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Hal tersebut

bertujuan menggabungkan pekerja dengan tugas yang saling terkait

dengan tertib sehingga kerja organisasi dilakukan secara

7
terkoordinasi. Sehingga tugas atau usaha dari kegiatan organisasi

dapat bersama-sama kearah dan tujuan yang sama.

Organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen dapat ditinjau

dari dua sudut pandang yaitu:

1. Organisasi sebagai wadah: tempat dimana kegiatan-kegiatan

administrasi dan manajemen dilakukan/dijalankan dan karenanya

bersifat relatif dan statis.

2. Organisasi sebagai proses: menilai interaksi orang-orang yang

ada didalam organisasi tersebut dan karenanya bersifat dinamis.

c. Stafffing

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “The

whole personnel function of bringing in and training the staff and

maintaining favorable conditions of work. Both qualitative and

quantitative”.

Menurut kelompok kami Staffing merupakan proses

memperoleh tenaga kerja yang berkualitas, mengembangkan sumber

daya manusia yang ada dan memelihara tenaga kerja yang berkualitas

untuk membuat dampak positif bagi organisasi dan memelihara

kondisi kerja yang menyenangkan.

Staffing terdiri dari proses perekrutan yang mengarah pada

penyerapan tenaga kerja. Staffing termasuk perencanaan sumber daya

manusia untuk mengidentifikasi apa yang organisasi butuhkan mulai

dari jumlah karyawan yang dibutuhkan beserta atributnya

8
(pengetahuan dan kemampuan) untuk memenuhi persyaratan

pekerjaan secara efektif. Selain itu tujuan utama staffing yaitu

meminimalkan kerugian dari organisasi dengan cara melalui langkah-

langkah staregis dan teknis supaya organisasi dapat mengurani biaya

ketenagakerjaan. Selain mengurangi kerugian ketenagakerjaan staffing

juga berfungsi untuk menentukan teknik dan metode penilaian yang

berguna untuk mengidentifikasi calon yang cocok untuk pekerjaan

tertentu. Staffing memiliki beberapa subfungsi yaitu:

1. Perencanaan tenaga kerja yang mencangkup penetapan jumlah dan

jenis tenaga kerja yang dibutuhkan.

2. Rekrutmen untuk menarik jumlah yang memadai karyawan

potensial untuk mencari pekerjaan di perusahaan.

3. Pemilihan orang-orang yang paling cocok untuk pekerjaan

4. Penempatan, induksi dan orientasi.

5. Transfer, promosi, penghentian dan PHK.

6. Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.

d. Directing

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “The

continuous task of making decisions andembodying them in specific

and general orders and instructionsand serving as the leader of the

enterprise”.

Menurut kelompok kami Directing memiliki fungsi untuk

memberi petunjuk kepada tenaga kerja agar dalam melaksanakan tugas

9
berjalan dengan lancar dan tidak menyimpang dari program yang telah

ditetapkan, membimbing dan memotivasi tenaga kerja saat pekerjaan

dari atasan yang akan diberikan ke bawahan harus dijelaskan, atasan

harus memberikan arahan atau bimbingan dalam proses kinerja tenaga

kerja dan tenaga kerja akan merasa termotivasi dalam melakukan

pekerjaan sehingga tercapai kinerja yang optimal. Directing adalah

kunci dari fungsi manajemen yang akan dilakukan oleh manajer

perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan. Directing

mempunyai tiga 3 sub fungsi yaitu :

1. Motivation/Motivasi

Manajer harus menciptakan kepada bawahannya keinginan untuk

mencapai tujuan organisasi (antusias).

2. Communication/Komunikasi

Seorang manajer harus memberitahu kepada karyawan, hal yang harus

dilakukan, cara melakukannya, dan waktu melakukannya. Ia juga

diwajibkan untuk memberikan pembinaan berkesinambungan kepada

karyawan terhadap kinerja tugas mereka.

3. Leadership/Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membangun kepercayaan

diri dan semangat karyawan serta menciptakan dorongan dalam diri

mereka untuk dipimpin. Merupakan suatu arahan.Seorang ketua

bertindak untuk membantu kelompoknya mencapai sasaran yang

dimaksud tetapi tidak kehilangan identitasnya.

10
e. Coordinating

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa

“Interrelating the various entities and processes of the work”.

Menurut kelompok kami Coordinating merupakan suatu

kegiatan sinkronisasi dan integrasi kegiatan, tanggung jawab dan

pengaturan atau kontrol perintah untuk memastikan bahwa sumber

daya organisasi yang digunakan paling efektif untuk mengejar tujuan

yang ditentukan. Diantara pengorganisaian pemantauan dan

pengendalian, koordinasi merupakan salah satu fungsi utama

manajemen.

f. Reporting

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa:

“Keeping those to whom the executive is responsible as well as

subordinates informed through records, research and inspections”.

Menurut kelompok kami Reporting merupakan pimpinan

yang bertanggungjawab tentang perkembangan dan maju

mundurnya usaha yang dipimpinnya dan kepada semua pihak yang

berkepentingan dengan usaha itu yang dimana segala sesuatunya

harus dilaporkan secara teratur. Untuk keperluan ini pemimpin

harus menerima laporan dari semua bagian yang bertanggung jawab

kepadanya. Dengan demikian reporting ini mencakup kegiatan

yang luas, yaitu: pencatatan (recording) dari berbagai kegiatan yang

dilakukan dan dari semua hasil yang telah dicapai. Jadi untuk itu

11
diperlukan kegiatan inspeksi yang memeriksa dan mengadakan

pengecekan tentang semua keadaan dan perkembangannya, dan

riset yang diperlukan sebagai usaha pengumpul data. Jadi, reporting

adalah pelaporan kegiatan dari setiap kejadian yang selalu

dipertanggungjawabkan dengan didukung catatan (Recording),

penelitian dan inspeksi. Reporting merupakan fungsi manajemen

yang memegang peranan penting karena dapat menilai dan

mengevaluasi kinerja secara keseluruhan dalam memberhasilkan

kegiatan manajemen.

g. Budgeting

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “All

that goes with budgeting in the form of fiscal planning, accounting and

control”.

Menurut kelompok kami Budgeting merupakan salah satu proses

manajemen yang sangat penting yang berfokus dalam pengelolaan

uang. Dengan melakukan Budgeting tidak hanya tentang penganggaran

tetapi dapat melakukan perencanaan mengenai untuk apa uang akan

digunakan, menentukan secara tepat dan mengetahui terlebih dahulu

apakah akan memiliki cukup uang untuk melakukan apa yang perlu

atau inginkan. Selain itu juga dengan melakukan budgeting akan

mengetahui dari mana sumbner uang/pendapatan akan didapatkan,

perhitungan mengenai pemasukan dan pengeluaran dan juga

mengevaluasi kemajuan pencapaian tujuan keuangan.

12
Manfaat dari budget adalah :

1. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen kepada

seluruh organisasi.

2. Anggaran memaksa manajer untuk memikirkan dan merencanakan

masa depan.

3. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada

berbagai bagian dalamorganisi agar dapat digunakan seefektif

mungkin.

4. Proses penganggaran dapat mengungkap adanya potensi masalah

sebelum masalah terjadi.

5. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara

mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian

6. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat dijadikan tolak

ukur untuk mengevaluasi kinerja selanjutnya.

h. Evaluating

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa Fungsi

evaluasi adalah memastikan pengelolaan yang tepat dari sebuah

rencana dan urusan organisasi atau sumber daya dari organisasi. Hal

tersebut dilakukan dengan terus-menerus dengan mengkaji setiap

kegiatan usaha dan menentukan tindakan ulang yang diperlukan untuk

memastikan bahwa tujuan awal dapat diraih.

13
Berdasarkan uraian diatas mengenai konsep fungsi

POSDCORBE dapat diketahui fungsi tentang Planning, Organizing,

Staffing, Directing, Coordinating, Recording, Butgeting dan

Evaluating. Menurut hasil diskusi kami, dengan mengetahui fungsi

serta melakukan tahap tersebut dengan benar, suatu organisasi dapat

menetapkan langkah yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

2.2 Konsep Proses Manajemen (POAC)


Proses menurut Gibson, Ivancevich, Donelly (2005)

“The process is a source of life activity in the organizational structure. While in

theory the system is the technical and administrative activities that blend to be

used as inputs transformed into outputs.”

Menurut G.R. Terry (2009)

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating

and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the

use of human being and other resources.”

Menurut kelompok kami, proses manajemen merupakan siklus manajemen

yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam merencanakan, mengorganisir

sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan

jalannya pekerjaan. Proses manajemen terdiri dari suatu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk mengelola suatu

14
organisasi atau perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang biasa

disebut POAC.

2.2.1 Planning (perencanaan)

Menurut George R Terry (2009)

“Planning is the selecting and relating of factand the making and using

of assumption regarding the future in the visualizationand formulation of

purposed activities believed necessary to achieve desire result”.

Menurut kelompok kami, Planning (perencanaan) adalah langkah awal

dalam proses manajemen, karena merupakan suatu kegiatan dalam

pengambilan keputusan (decisison making) dalam menentukan sasaran,

metode, waktu, dan orang yang tepat agar tercapainya tujuan organisasi.

Perencanaan merupakan suatu pekerjaan yang perlu pemikiran dan

kesanggupan melihat ke masa yang akan datang karena menyangkut

tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu

kelancaran usaha.

Menurut Stoner (2006), Perencanaan memiliki beberapa tahapan dalam

menjalankannya. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan

Menententukan apa yang dibutuhkan dan yang dinginkan oleh

organisasi.

2. Menentukan situasi sekarang

Keuangan organisasi, kemampuan organisasi, Sumber daya yang

dimiliki.

15
3. Menentukan bantuan dan Rintangan

Analisis faktor internal dan eksternal yang dapat membantu pencapaian

tujuan dan yang menimbulkan masalah.

4. Mengembangkan rencana dan seperangkat tindakan

Memilih langkah dan alternatif yang ada lalu memilih yang paling

sesuai atau menguntungkan diantara alternatif tersebut.

Selain memiliki langkah, perencanaan memiliki tipe dalam suatu

organisasi. Menurut Stoner (2006) diantaranya:

1. Rencana Strategik

Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan yang luas, yang

menggambarkan hakikat eksistensi perusahaan.

2. Rencana operasional

Rencana yang memberi rincian tentang bagaimana rencana strategik

dilaksanakan, atau dengan kata lain rencana operasinal merupakan

kontrol dari rencana strategik. Terdapat 2 jenis rencana operasional:

a. Rencana tetap (standing plan)

Pendekatan yang dibakukan untuk menangani situasi yang berulang

kali terjadi.

b. Rencana sekali pakai (single use plan)

Dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus dari perusahaan yang

akan dibubarkan bila tujuan telah tercapai.

16
2.2.2 Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas

pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan

kompetensi SDM yang dimiliki. Dalam organisasi biasanya diwujudkan

dalam bentuk bagan organisasi, yang kemudian dipecah menjadi berbagai

jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab,

wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu

jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan

keseluruhan proses memilih orang serta mengalokasikannya sarana dan

prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta

mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan

program dan tujuan organisasi.

Menurut Stoner (2006), langkah dalam pengorganisasian sebagai

berikut:

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi. Pertama-tama tetapkan tugas organisasi secara

keseluruhan.

2. Pembagian kerja kedalam aktivitas yang secara logis dapat dilakukan

oleh seseorang atau sekelompok orang. Pembagian kerja diberikan

sesuai dengan keahlian dan mendapat beban kerja yang sama dengan

rekan kerja dalam spesifikasi yang sama.

17
3. Mengelompokkan aktivitas yang sama secara logis menjadi beberapa

departemen dan menyusun skema kerjasama antar departemen.

4. Menetapkan mekanisme (aturan main) untuk mengkordinasikan

pekerjaan antar anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis.

5. Membantu efektivitas organisasi dan mengambil langkah

penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

Proses pengorganisasian merupakan proses berkelanjutan sehingga

diperlukan penilaian ulang terhadap keempat langkah sebelumnya

secara periodik.

2.2.3 Actuating (penggerakan)

Geoge R. Terry (2009) menyatakan

“leadership is the relationship in which one person, the leader influenses

other to work together willingly on relatedtask to attain that which the

leader desire”.

Menurut kelompok kami, Actuating (penggerakan) meliputi

kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari

sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya

organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi.

Sedangkan koordinasi yakni suatu aktivitas membawa orang-orang yang

terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis.

Menurut Geoge R. Terry (2009) ada beberapa tindakan yang harus

dilakukan oleh pemimpin dan dalam tindak kepemimpinan. Secara umum

setiap pemimpin harus melakukan kegiatan kegiatan berikut:

18
1. Menganalisis organisasi atau kelompok yang dipimpinnya

2. Membina struktur organisasi

3. Mengambil inisiatif

4. Mencapai tujuan organisasi

5. Menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi

6. Menciptakan kekompakkan

7. Menumbuhkan rasa bahagia bagi semua anggota organisasi

8. Memadukan dan mempersatukan.

Dalam setiap kepemimpinan ada 2 pola dasar kepemimpinan, yaitu pola

dasar kepemimpinan formal dan informal

1. Pola Kepemimpinan Formal

Kepemimpinan Formal ada secara resmi pada seseorang yang diangkat

dalam jabatan kepemimpinan dan berada dalam bagan

organisasi.Penerimaan dan kepemimpinan formal masih harus diuji dalam

praktek yang hasilnya tampak dalam kehidupan organisasi.

2. Pola Kepemimpinan Informal

Kebalikan dari kepemimpinan formal, kepemimpinan ini tidak didasarkan

pada pengangkatan dan tak terlihat pada hierarki dan bagan organisasi.

Keefektivannya terlihat pada pengakuan nyata dan penerimaan dalam

praktek atas kepemimpinan seseorang. Biasanya pola kepemimpinan ini

didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

19
a. Kemampuan memikat hati orang

b. Kemampuan membina hubungan yang serasi dengan organisasi atau

orang lain

c. Penguasaan atas arti tujuan organisasi yang hendak dicapai

d. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian tujuan dalam

kegiatan operasional

e. Pemikiran atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain

2.2.4 Controlling (pengendalian/ pengawasan)

Controlling meliputi tindakan-tindakan untuk menetapkan standar

pelaksanaan dan pengukuran pelaksanaan, mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan nyata, mengoreksi penyimpangan dengan membandingkannya

dengan standar yang ada. Yang terakhir adalah untuk mengambil tindakan

untuk memperbaiki kesalahan.

Stoner (2006) menetapkan 4 langkah dasar dalam proses pengendalian.

1. Menentukan standard dan metode yang digunakan untuk mengukur

prestasi

2. Mengukur prestasi kerja

3. Menganalisa apakah prestasi kerja memenuhi syarat

4. Mengambil tindakan korektif

Kegiatan yang termasuk controlling adalah evaluasi dan pelaporan.

Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan

atau program. Dalam melakukan evaluasi haruslah menyeluruh,

mencakup capaian tujuan kegiatan, kinerja pekerja, pengetahuan pekerja,

20
efektifitas dan efesiensi, penganggaran dan proses kegiatan. Sedangkan

pelaporan merupakan penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau

pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas

dan fungsi kepada pemimpin yang lebih tinggi.

Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat

agar tidak melakukan penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Untuk

itu controlling haruslah dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan

standar organisasi, sehingga pelaku organisasi tetap bekerja secara

maksimal dan fokus pada pencapaian tujuan organisasi.

2.3 Persamaan dan Perbedaan Fungsi dan Proses Manajemen


2.3.1 Persamaan Fungsi dan Proses Manajemen

Fungsi dan proses manajemen adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan. Tidak ada proses manajemen apabila tidak ada fungsi

manajemen yang mendasarinya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persamaan

antara fungsi dan proses manajemen terletak pada peran keduanya dalam

usaha mewujudkan tujuan organisasi.

Fungsi dan proses manajemen selalu memiliki suatu perencanaan,

pengendalian, pengorganisasian, dan kepemimpinan. Sebuah keputusan

yang diambil oleh seorang manajer harus berhubunganantara fungsi dan

tujuan yang melalui suatu proses. Persamaan fungsi dan proses manajemen

yang merupakan pengendalian dalam sistem perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian menuju pada peran

21
manajer dalam melakukan kerjanya, keduanya mengorganisir untuk

mencapai tujuan.

2.3.2 Perbedaan Fungsi dan Proses Manajemen

Beberapa orang berpikir bahwa proses dan fungsi manajemen adalah

suatu kegiatan yang sama, tapi proses dan fungsi manajemen memiliki

perbedaan yaitu fungsi sebagai dasar dan proses adalah suatu kegiatan

untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Berikut adalah perbedaan dari

fungsi dan proses manjemen:

Fungsi Manajemen Proses Manajemen

POSDCORBE POAC

 Planning: Pemikiran yang  Planning : Menetapkan tujuan, dan

sistematis untuk mencapai tujuan strategi untuk mengkoordinasikan

yang telah di tetapkan kegiatan

 Organizing: Pembentukan  Organizing : Menentukan apa yang

struktur, membagi pekerjaan, dan perlu dilakukan, bgaimana hal itu

mengkoordinasikan tujuan yang dilakukan, dan siapa yang

telah ditetapkan. melakukannya.

 Staffing: Mendapatkan,  Actuating : Mengarahkan dan

menyebarkan dan memelihara memotivasi semua pihak yang terlibat

tenaga kerja yang berkualitas untuk mencapai tujuan yang telah

untuk membuat dampak positif ditetapkan.

bagi organisasi  Controlling : mengendalikan dan

22
 Directing : Memberi petunjuk, mengawasi pelaksanaan program dan

memimpin, menyuluh, memotivasi organisasi untuk membuat koreksi.

dan memimpin para staf dalam

sebuah organisasi untuk

melakukan pekerjaan untuk

mencapai tujuan organisasi.

 Coordinating: Kegiatan

sinkronisasi dan integrasi,

tanggung jawab, dan pengaturan

untuk memastikan bahwa sumber

daya organisasi yang digunakan

efektif untuk mencapai tujuan

yang ditetapkan.

 Reporting: Sebuah panduan bagi

perusahaan untuk pelaporan.

 Budgeting: Perencanaan,

mengetahui, dan menentukan

berapa uang yang akan digunakan

untuk mencapai tujuan.

 Evaluating: Memastikan

pengelolaan yang tepat dari sebuah

rencana dan urusan organisasi atau

23
sumber daya dari organisasi

apapun, dengan terus-menerus

mengkaji setiap kegiatan usaha

yang menentukan tindakan ulang

yang diperlukan untuk memastikan

bahwa tujuan awal dapat diraih.

2.4 Integrasi Fungsi dan Proses Manajemen


Definisi integrasi menurut Longman dictionary (2009)

“integration is the combining of two or more things so that they work together

effectively.”

Menurut Longman Bussines English Dictionary (2007)

“integration is the combining of two or more organizations, activities etc so that

they become more effective, make better profits etc.”.

Menurut kelompok kami integrasi merupakan penyatuan dua hal atau

lebih yang saling bekerja sama agar tujuan dan hasil yang diperoleh bisa efektif

dan efisien, sehingga integrasi proses dan fungsi manajemen adalah penyatuan

unsur-unsur dalam Fungsi manajemen (POSDCORBE) dan unsur-unsur dalam

proses manajemen (POAC) agar menghasilkan tujuan organisasi yang sesuai

dengan harapan.

Unsur dalam proses manajemen sebenarnya merupakan fungsi dasar dari

manajemen. Fungsi ini merupakan proses manajemen dalam aktivitas atau

kegiatan untuk mencapi tujuan dari sebuah organisasi. Fungsi manajemen adalah

24
elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang

akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk

mencapai tujuan.

Dalam manajemen, POSDCORBE merupakan sebuah fungsi dan POAC

merupakan sebuah proses. Fungsi manajemen merupakan elemen dasar yang

selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh

manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan sehingga fungsi

dan proses manajemen tidak bisa dipisahkan.

2.5 Efektivitas Fungsi dan Proses Manajemen

Efektivitas menurut Komaruddin, dalam ensiklopedia dijelaskan bahwa


efektivitas merupakan hal yang menunjukan taraf tercapainya tujuan dan usaha,
yang dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuan. Steers mengemukakan
bahwa efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem
dengan sumber daya dan sasaran tertentu. Sedangkan menurut kamus Ilmiah
Popular Kontemporer efektivitas berarti ketepatgunaan atau menunjang tujuan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi agar pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan dapat terealisasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga mencapai hasil yang baik.
Sehingga efektivitas fungsi dan proses manajemen merupakan optimalisasi
sejauh mana keberhasilan dari fungsi dan proses manajemen suatu organisasi
dapat mencapai target dan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi itu sendiri.
Dengan kata lain, efektivitas fungsi dan proses manajemen merupakan
kemampuan untuk memilih sasaran atau peralatan yang tepat untuk mencapai
tujuan dari sebuah organisasi.

25
Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara
rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun
jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga
menyebabkan tujuan tiak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu
dikatakan tidak efektif.

26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam

proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan

untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen membuat organisasi lebih efektif dan efisien

dalam pengambilan keputusan dan melalui manajemen yang baik, proses pencapaian tujuan

akan terlaksanan secara teratur dan sistematis (fungsi planning dan organizing), tujuan

menjadi lebih jelas dan terarah (staffing, directing, dan coordinating), mengurangi resiko

ketidakpastian (reporting), membantu pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien

(budgeting), serta adanya aktivitas pengawasan (evaluating).

Proses manajemen merupakan siklus manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi

dalam merencanakan, mengorganisir sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja,

dan mengendalikan jalannya pekerjaan. Proses manajemen terdiri dari suatu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk mengelola suatu organisasi atau

perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang biasa disebut POAC.

Fungsi dan proses manajemen adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Persamaan

fungsi dan proses manajemen yang merupakan pengendalian dalam sistem perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian menuju pada peran manajer dalam

melakukan kerjanya, keduanya mengorganisir untuk mencapai tujuan. Tapi proses dan

fungsi manajemen memiliki perbedaan yaitu fungsi sebagai dasar dan proses adalah suatu

kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

integrasi merupakan penyatuan dua hal atau lebih yang saling bekerja sama agar

tujuan dan hasil yang diperoleh bisa efektif dan efisien, sehingga integrasi proses dan fungsi

27
manajemen adalah penyatuan unsur-unsur dalam Fungsi manajemen (POSDCORBE) dan

unsur-unsur dalam proses manajemen (POAC) agar menghasilkan tujuan organisasi yang

sesuai dengan harapan. Efektivitas fungsi dan proses manajemen merupakan optimalisasi

sejauh mana keberhasilan dari fungsi dan proses manajemen suatu organisasi dapat

mencapai target dan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi itu sendiri. Dengan kata lain,

efektivitas fungsi dan proses manajemen merupakan kemampuan untuk memilih sasaran

atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi.

3.2 Saran
Suatu organisasi harus mengikuti proses-proses yang ada dalam manajemen untuk
dapat melakukan fungsi manjemen sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan
harus mengoptimalkan fungsi dan proses manajemen agar tercipta efektivitas.

28
DAFTAR PUSTAKA

Adair, John. 2010. Strategic Leadership. Kogan Page Limited.


Alex. 2005. Kamus Ilmiah Popular Kontemporer. Surabaya: Karya Harapan
Amy Hissom. Management. (2009). Management Technology. Kent State University
Buffa, Elwood, & Rakesh K Sarin.1987. Modern Production/Operation Management. New
York: Wiley & Sons.
Certo, Samuel C. 1981. Principles of Modern Management. Dubuque. Iowa: WmC Brown.
Daft, Richard L. 2011. Management. South-Western.
Daft, Richard L. 2002. Leadership Experience. Harcourt, Orlando.
Donnely, Gibson dan Ivancevich. 1981. Fundamentals of Management. Plano, Texas: Business
Publication.
Griffin, Ricky W. 1993. Management. Boston: Houghton Mifflin.
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:Hartcourt.
Hughes, Richard L, & Katherine Colarelli Beatty, 2005. Becoming A Strategic Leader. San
Fransisco: Wiley.
Jones, Gareth R. dan Jennifer M George. 2010. Contemporary Management. New York:
McGraw Hill.
Koontz, Harold, Cyrril O’Donnel, dan Heinz Weihrich. 1980. Management. Singapore: McGraw
Hill.
McLeod, Raymond. 1990. Management Information System. New York: Macmillan.
Peters, Thomas J, dan Robert H Waterman. 1982. In Search of Excellence. New York: Harper &
Row.
Porter, Michael E. 1980. Competitive Strategy. Toronto: The Free Press.
Porter, Michael E. 1985. Competitive Advantage. Toronto: The Free Press.
Richard M Steers. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga
Stoner, James A.F., Edward Freeman, dan Daniel R Gilbert. 1995. Management. New Jersey:
Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai