Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL PENELITIAN

Penyembuhan Ulkus Diabetik dengan Aplikasi Antimikrobial Wound


Dressing Silver (Acticoat™)

Nila Indrayati1,Yeni Koto2, Budhi Mulyadi3


1,2,3
Program Sarjana Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jln. Harapan Nomor 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610
Telp: (021) 78894045, Email : indrayati_nila@yahoo.com, Kyoto.yeni16@gmail.com,
bemulyadi74@gmail.com

Abstrak

Penanganan ulkus diabetic membutuhkan advanced wound management berupa antimikrobial dressing,
karena luka yang tidak kunjung sembuh, salah satu penyebabnya karena kumpulan berbagai jenis bakteri dan
disertai biofilm. Balutan Silver (Acticoat ™) merupakan salah satu produk antimikrobial.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas balutan silver terhadap penyembuhan ulkus diabetik.
Metode penelitian menggunakan desain quasi-eksperiment, pre-test-post-test. Menggunakan instrumen luka
yang sudah baku, yaitu Status Kontinum Bates Jensen Wound Assessment Tools (BWAT). Hasil univariat
didapatkan bahwa pada kelompok kontrol yang menggunakan Cutimed Sorbact® , jenis kelamin dan usia
responden terbanyak adalah wanita sebanyak 71,43% dan usia 61 – 70 tahun sebanyak 50,00%.Pada
kelompok eksperimen yang menggunakan Acticoat ™, jenis kelamin terbanyak adalah wanita sebanyak
62,50% dan usia 61- 70 tahun sebanyak 57,14 %. Hasil uji independent T-test yang membandingkan pre
dan post didapatkan nilai p-value 0,011 dengan tingkat signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara hidrophobic (Cutimed Sorbact®) dan silver (Acticoat ™) .
Penggunakan Silver (Acticoat ™) memiliki respon yang lebih baik, dibuktikan oleh tingkat kesembuhan yang
tinggi dan waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih cepat dari yang diharapkan. Saran yang
diharapakan semoga penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dalam mengembangkan ilmu keperawatan
sebagai prosedur baru dalam penanganan ulkus diabetik dengan menggunakan antimirobial

Kata kunci : ulkus diabetik, hydrophobic, perak

Abstract

Treatment of diabetic ulcer, requires advanced wound management in the form of antimicrobial dressings,
wounds that do not heal, met by a collection of various types of bacteria and biofilm accompanied. Silver
dressings (Acticoat ™) is one of the antimicrobial product. The purpose of this study was to determine the
effectiveness of silver dressings on healing diabetic ulcers. The research method using a quasi-experimental
design, methods of control group pre-test-post-test. Using instruments that already raw wound, the
Continuum Status Bates Jensen Wound Assessment Tools (bwat).. Results of univariate found that in a
control group using the application Cutimed Sorbact®, sex and age of the most respondents as much as
71.43% are female and aged 61-70 years as much as 50.00%. In the experimental group using Acticoat ™,
most are women as much as 62.50% and 61- 70 years of age as much as 57.14%. The test results
independent T-test comparing pre and post values obtained p-value 0.011 with a significance level of <0.05
so that it can be concluded that there is a significant difference between hidrophobic (Cutimed Sorbact®)
and silver (Acticoat ™). The use of Silver (Acticoat ™) have a better response, evidenced by the high cure
rate and the time required for healing faster than expected. It is expected that this research can be a
reference source in developing nursing science as a new procedure for treating diabetic ulcers using
antimirobial

Keywords : diabetic ulcer, hydrophobic, silver

508
Nila Indrayati Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia

Setelah bakteri luka terikat pada dressing,


Pendahuluan
bakteri tidak akan terlepas dari dressing. Saat
Diabetes melitus merupakan suatu terikat pada Cutimed Sorbact®, bakteri menjadi
penyakit menahun yang ditandai dengan kadar inaktif dan metabolismenya diperlambat.
glukosa darah (gula darah) melebihi nilai Akibatnya, replikasi bakteri menjadi minimal,
normal yang dapat menyebabkan komplikasi demikian pula pembentukan toksin bakteri
pada berbagai sistem tubuh salah satunya yaitu yang menghambat penyembuhan luka.
ulkus diabetik yang merupakan komplikasi Manfaat lebih dibandingkan zat kimiawi aktif
kronik. 1 lainnya seperti perak adalah bahwa dengan
Cutimed Sorbact®, patogen secara efektif
Ulkus diabetik merupakan luka terbuka terikat tetapi tidak dihancurkan, sehingga tidak
pada permukaan kulit karena adanya terjadi pelepasan endotoksin bakteri. Keadaan
komplikasi makroangiopati. Gejala yang sering seperti ini membantu terbentuknya kondisi
dikeluhkan yaitu sering kesemutan, nyeri pada luka yang optimal untuk penyembuhan secara
kaki seperti rasa terbakar, tidak berasa, alami.
kerusakan jaringan (nekrosis), penurunan
denyut nadi, kaki menjadi atrofi, dingin, dan Komposisi Acticoat™ terdiri dari
menebal, serta kulit menjadi kering.2 Penderita Polyester core yang secara farmakologi
sering tidak merasakan adaanya luka dan berfungsi untuk menjaga kelembaban,
mudah berkembang menjadi infeksi, karena polyethylene mesh untuk memudahkan bagian
kontaminasi bakteri aerob maupun anaerob. silver melalui dressing dan nanocrystalline
Jenis patogen yang biasa terdapat pada luka silver coating untuk menghantarkan
kronik antara lain Staphilococcus aureus, antimikroba bekerja, selain itu konsentrasi
Pseudomonas aeroginosa, E. coli, Entercocci, silver pada Acticoat™ sebesar 70-100 ppm
dan Candida albinicans. Jika tidak tertangani, sehingga memiliki efek antimikrobial
maka akan terjadi ganggren dan harus spektrum luas.
diamputasi. Diperkirakan bahwa setiap 20 Mekanisme kerja dari Acticoat™
detik terdapat amputasi ekstremitas bawah adalah dengan cara Oligodynamic ag + yaitu,
karena ulkus diabetik. 3 silver akan melakukan penetrasi ke dalam
Penanganan ulkus diabetik, membrane sel bakteri dan dikarenakan
membutuhkan Advanced Wound Management ukurannya yang sangat kecil (nano partikel)
berupa antimikrobial dressing.4 Terdapat penetrasi dari olygodinamic ag+ dapat
beberapa jenis produk antimikrobial yang mengubah integritas membran sel , ikatan
telah digunakan dalam perawatan luka antara esensial protein dan DNA pada
lain silver, iodine, madu, hydrophobic dan mikroorganisme sehingga menjadi tidak stabil
PHMB. Sayangnya belum ada rujukan yang dan metabolisme sel mulai mengalami proses
jelas mana antimikrobial yang paling baik.Hal kehancuran dimana reaksi enzim esensial yang
inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengatur kehidupan sel mikroorganisme
melakukan riset membandingkan produk menjadi lumpuh dan menyebabkan
antimikrobial yang paling efektif terhadap mikroorganisme tidak bisa membelah diri dan
penyembuhan ulkus diabetik. Produk yang sel-sel imun tubuh menjalankan fungsi
akan diteliti adalah dressing Silver fagositasnya dengan menelan dan
(Acticoat™) dan Hydrophobic (Cutimed menghancurkan mikroorganisme. Pelepasan
Sorbact®). Ion Ag+ ini baru dapat terjadi apabila silver
dalam kondisi basah sehingga Ag0 + H2O
Cutimed Sorbact® adalah dressing akan menjadi Ag+. Ion Ag+ Acticoat™ akan
berbahan katun yang dilapisi DACC bekerja lepas lambat hingga 72 jam dimana
(dialkycarbamoylchloride), derivate dari asam akan mulai bekerja dalam waktu 30 menit
lemak. Kandungan tersebut merupakan suatu sudah terjadi penetrasi ke luka dan bakteri
zat yang memiliki sifat hydrophobic yang kuat karena bentuk kristal dan ukuran nanonya. Ion
pada dressing. Bakteri pada luka, secara Ag+ akan langsung berikatan dengan protein
irreversibel akan terikat pada dressing saat dari bakteri seperti protein pada reseptor
bersentuhan dengan serat hidrofobiknya.
509
Vol. 8 No.4 Desember 2018 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia

membran sel, protein DNA & RNA sehingga Hasil


akan membunuh bakteri.
Hasil penelitian ini dikelompokkan
Dokumen Konsensus Internasional menjadi dua yaitu data umum mengenai
menyatakan bahwa antimikrobial topikal harus karakteristik klinik, umur dan jenis kelamin
memiliki efek positif dalam waktu 2 minggu. pasien ulkus diabetik. Data khusus terdiri dari
Dalam sebuah studi klinis komparatif luka kondisi ulkus diabetik sebelum dan setelah
kronis, 60% dari pasien yang diobati dengan dilakukan terapi antimikrobial hydrophobic
Acticoat™ menunjukan hasil positif pada (Cutimed Sorbact®) dan silver (Acticoat™)
infeksinya dalam waktu 2 minggu. Kecepatan dan perbandingan antara terapi antimikrobial
dalam membunuh bakteri sangat penting hydrophobic (Cutimed Sorbact®) dan silver
karena bakteri berkembang biak sangat pesat. (Acticoat™) terhadap penyembuhan ulkus
diabetik
Metode
Jenis penelitian ini menggunakan Tabel 1. Distribusi Pasien Ulkus Diabetik
desain Quasy-Eksperiment, kontrol group pre- Berdasarkan Jenis Kelamin di Klinik Raditya
test-post-test. Alat pengumpul data pada Medical Center Depok, Bulan Agustus 2016 -
penelitian ini menggunakan instrumen yang Januari 2017. N=15
sudah baku, yaitu Wound Status Continuum
Kelompok Jenis
Bates Jensen Wound Assessment Tools.Unsur kelamin Frekuensi %
yang dikaji adalah : ukuran, kedalaman, tepi
luka, undermining, tipe jaringan nekrotik, Eksperimen Laki-laki 2 28,58
jumlah jaringan nekrotik, tipe eksudat, jumlah wanita 5 1,43
eksudat, warna kulit sekitar luka, jaringan
edema perifer, indurasi jaringan perifer, Kontrol Laki-laki 3 37,51
jaringan granulasi, dan jaringan epitelisasi. wanita 5 2,50

Jumlah populasi ulkus diabetik adalah Berdasarkan tabel 1, karakteristik pasien ulkus
54. Pemilihan responden menggunakan teknik diabetik menurut jenis kelamin, pada
purposive sampling. Kriteria inklusi dalam kelompok eksperimen lebih banyak pada
penelitian ini adalah semua pasien yang wanita yaitu 5 orang (71,3%) Pada kelompok
menderita ulkus diabetik yang berobat jalan ke kontrol, lebih banyak berjenis kelamin wanita
klinik RMC Depok mulai tanggal 16 Agustus yaitu 5 orang (62,5%).
2016 hingga 16 Januari 2017; memiliki
kesadaran compos mentis dan mampu Tabel 2. Distribusi Pasien Ulkus Diabetik
berkomunikasi dengan baik; serta yang telah Berdasarkan Usia di Klinik Raditya Medical
menandatangani lembar persetujuan. Kriteria Center Depok, Bulan Agustus 2016-Januari
eksklusi dalam penelitian ini adalah: pasien 2017
yang tidak bersedia menjadi sampel penelitian,
pasien yang mempunyai kondisi penurunan Kelompok Usia Frekuensi %
kesadaran dan pasien mempunyai komplikasi
penyakit jantung dan gagal ginjal. Eksperimen 71 – 80 0 0,00
61 – 70 3 42,86
Sampel yang diteliti sebanyak 15 51 – 60 4 57,14
responden, dibagi menjadi 2 kelompok yang
dibandingkan, yaitu 8 responden kelompok Kontrol 71 – 80 1 12,50
kontrol yang dirawat dengan menggunakan 61 – 70 4 50,00
Cutimed Sorbact® dan 7 responden kelompok 51 – 60 3 37,50
eksperimen yang dirawat dengan Acticoat™.
Pada perawatan dengan hydrophobic (Cutimed Berdasarkan tabel 2, menunjukkan
Sorbact®) dan silver (Acticoat™) pengamatan bahwa karakteristik responden berdasarkan
dilakukan sesuai jadwal penggantian balutan usia pada kelompok eksperimen lebih banyak
tiap 3 hari sekali. menyerang pada usia 51 – 60 tahun yaitu
sejumlah 4 pasien (57,14%) dan terendah
adalah pada kelompok usia 71 – 80 tahun yaitu

510
Nila Indrayati Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia

0 pasien (0,00%) sedangkan pada kelompok R1 Regenerasi Sembuh


kontrol usia yang terbanyak diserang adalah R2 Regenerasi Regenerasi
golongan usia 61 – 70 tahun yaitu sejumlah 4
pasien (50,00%) dan usia terendahnya adalah R3 Regenerasi Sembuh
71 – 80 tahun yaitu 1 pasien (12,50%). R4 Regenerasi Regenerasi

Tabel 3. Distribusi Rata-Rata Skor Ulkus R5 Regenerasi Regenerasi


Diabetik pada Kelompok Kontrol Sebelum dan R6 Regenerasi Sembuh
Setelah Aplikasi Antimikrobial Hydrophobic R7 Regenerasi Sembuh
(Cutimed Sorbact®) di Klinik Raditya
Medical Center Depok, Bulan Agustus 2016- R8 Regenerasi Sembuh
Januari 2017

Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan


Responden Skor Skor bahwa penyembuhan ulkus pada kelompok
Pretest Postest Selisih kontrol adalah dari 8 responden terdapat
5(62%) responden yang mengalami
R1 46 10 36
penyembuhan dan 3(38%) responden masih
R2 54 21 33
R3 34 7 27
dalam kondisi regenerasi luka.
R4 41 23 18 Tabel 5. Distribusi Rata-Rata Skor Ulkus
R5 52 28 24 Diabetik pada Kelompok Eksperimen Sebelum
R6 41 10 31 dan Setelah Aplikasi Antimikrobial Silver
R7 35 8 27
(Acticoat™) di Klinik Raditya Medical
R8 38 8 30
Center Depok, Bulan Agustus 2016-Januari
Mean 42,62 14,38 28,25
Responden Skor Skor
Pretest Postest Selisih
Berdasarkan tabel 3, menunjukkan
bahwa rata-rata skor luka sebelum aplikasi R9 41 7 34
balutan antimikrobial hydrophobic (Cutimed R10 57 26 31
Sorbact®) adalah 42,62 .Skor luka paling R11 54 10 44
tinggi adalah 54 dan paling rendah adalah 34. R12 57 8 49
Pada tabel ini juga menunjukkan rata-rata skor R13 50 7 43
luka setelah dilakukan aplikasi balutan R14 52 12 40
antimikrobial hydrophobic (Cutimed R15 46 8 38
Sorbact®) adalah 14,38 . Skor luka paling
Mean 51,00 11,14 38,43
tinggi adalah 28 dan yang paling rendah adalah
7.

Tabel ini menunjukkan penurunan Berdasarkan tabel 5, menunjukkan


skor luka setelah diberikan aplikasi bahwa rata-rata skor luka sebelum aplikasi
Hydrophobic (Cutimed Sorbact®) yaitu rata- antimikrobial silver (Acticoat™) adalah
rata penyembuhan luka sebanyak 28,25. 51.00. Skor luka paling tinggi berada di angka
skor 57 dan paling rendah di angka skor 41.
Tabel 4. Distribusi Proses Penyembuhan Pada tabel ini juga menunjukkan bahwa rata-
Ulkus Diabetik pada Kelompok Kontrol rata skor luka setelah aplikasi antimikrobial
dengan Terapi Antimikrobial Hydrophobic silver (Acticoat™) adalah 11,14. Skor luka
(Cutimed Sorbact®) di Klinik Raditya paling tinggi berada di angka skor 26 dan
Medical Center Depok, Bulan Agustus 2016- paling rendah di angka skor 7. Tabel ini
Januari 2017 (n=8) menunjukkan penurunan rata-rata
penyembuhan luka sebanyak 38,43.
Responden Stage Stage
Pretest Post test
511
Vol. 8 No.4 Desember 2018 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia

Tabel 6. Distribusi Proses Penyembuhan Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap


Ulkus Diabetik pada Kelompok Eksperimen Penyembuhan Ulkus Diabetik
dengan Aplikasi Antimikrobial Silver
(Acticoat™) di Klinik Raditya Medical Berdasarkan hasil penelitian, pada
Center Depok, Bulan Agustus 2016-Januari kelompok kontrol dengan aplikasi
2017 (n=7) antimikrobial hydrophobic (Cutimed
Sorbact®), sebanyak 71,43% berjenis kelamin
Responden Stage Stage wanita. Demikian juga pada kelompok
Pre test Post test eksperimen dengan aplikasi antimikrobial
silver (Acticoat™), sebanyak 62,50% berjenis
R9 Regenerasi Sembuh kelamin wanita.
R10 Degenerasi Regenerasi Hal ini sesuai dengan penelitian
Ferawati (2014), yang menunjukkan bahwa
R11 Regenerasi Sembuh wanita berisiko terhadap terjadinya ulkus
R12 Degenerasi Sembuh diabetik. Hal ini disebabkan karena adanya
perubahan hormonal pada perempuan yang
R13 Regenerasi Sembuh memasuki masa menopause. Hasil penelitian
R14 Regenerasi Sembuh serupa juga pernah dilakukan oleh Purwanti
(2013) yang menyatakan bahwa terdapat
R15 Regenerasi Sembuh 64,7% responden berjenis kelamin perempuan
yang menderita diabetes mellitus dibandingkan
jenis kelamin laki-laki.
Nurlaily (2014) meneliti tentang faktor
Berdasarkan tabel 6, dapat disimpulkan bahwa penyebab penyakit diabetes mellitus lebih
penyembuhan ulkus diabetik pada kelompok banyak dialami oleh wanita daripada laki-laki.
eksperimen adalah dari 7 responden terdapat 6 Hal tersebut dikarenakan tiga faktor. Faktor
(86 %) responden yang mengalami pertama yaitu kadar kolesterol HDL, LDL, dan
penyembuhan dan 1 (14 %) responden dalam trigliserida lebih tinggi pada perempuan
kondisi regenerasi luka. daripada laki-laki5,6. Penelitian pada tahun
2012 oleh Waspadji menghasilkan bahwa
Berdasarkan hasil uji normalitas
kadar trigliserida merupakan faktor risiko
Shapiro-Wilk diperoleh hasil nilai signifikasi
terjadi penyakit pembuluh darah perifer yang
kelompok kontrol sebesar 0.914 dan kelompok
dapat mengakibatkan terjadinya ulkus
eksperimen 0,793. Karena nilai signifikasi >
diabetika.7 Faktor kedua adalah penurunan
0,05 sehingga data dikatakan berdistribusi
sensitivitas insulin.
normal.
Menurut peneliti, jenis kelamin
Langkah selanjutnya adalah
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
melakukan uji beda Independent sample t test,
ulkus kaki diabetik khususnya pada wanita.
karena di samping jumlah sampelnya kecil
Usia merupakan faktor resiko kedua yang
yaitu 15 (<= 30 kasus), juga untuk mengetahui
menjadi penyebab terjadinya ulkus kaki
apakah terdapat perbedaan rata-rata kedua
diabetik.
populasi dengan melihat rata-rata kedua
Pengaruh Usia Terhadap Penyembuhan
sampelnya.
Ulkus Diabetik
Hasil uji independent sample t-test
didapatkan nilai p-value sebesar 0,011 dengan Berdasarkan penelitian ini, didapatkan
taraf signifikansi < 0,05 sehingga dapat hasil bahwa kelompok eksperimen lebih
disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh banyak pada usia 51 – 60 tahun yaitu sejumlah
yang bermakna antara hydrophobic (Cutimed 4 pasien (57,14%) ,kelompok kontrol lebih
Sorbact®) dan silver (Acticoat™) terhadap banyak pada usia 61 – 70 tahun yaitu sejumlah
proses penyembuhan ulkus diabetik. 4 pasien (50,00%).Usia lanjut berisiko
terhadap terjadinya ulkus diabetikum, karena
Pembahasan fungsi tubuh secara fisiologis menurun, hal ini
disebabkan karena penurunan sekresi atau
resistensi insulin, sehingga kemampuan fungsi
512
Nila Indrayati Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia

tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang bermakna antara hydrophobic (Cutimed
yang tinggi kurang optimal8. Sorbact®) dan silver (Acticoat). Hasil
penelitian ini menunjukkan, adanya
Pengaruh Antimikrobial Hydrophobic
penurunan skor luka yang lebih signifikan
(Cutimed Sorbact®) silver (Acticoat™)
pada kelompok eksperimen dibandingkan
Terhadap Penyembuhan Ulkus Diabetik
kelompok kontrol yaitu 38,43 berbanding
Berdasarkan tabel 3, menunjukkan 28,25. Di samping itu tingkat kesembuhan
bahwa rata-rata skor luka setelah dilakukan responden lebih banyak pada kelompok
tindakan rawat luka modern dengan terapi ekperimen dibandingkan dengan kelompok
antimikrobial hydrophobic (Cutimed kontrol, yaitu dari 7 responden terdapat 6
Sorbact®) adalah 14,38 .Skor luka paling responden dinyatakan sembuh tetapi hanya ada
tinggi berada di angka skor 28 dan paling 1 orang yang belum sembuh.Sedangkan pada
rendah di angka skor 7. Berdasarkan tabel 4 kelompok kontrol dari 8 responden hanya 5
dapat disimpulkan bahwa seluruh responden responden yang lukanya dinyatakan sembuh
ulkus diabetik kelompok kontrol mengalami sedangkan 3 responden lainnya belum sembuh.
penurunan rata-rata penyembuhan ulkus Hal ini disebabkan karena karakteristik silver
diabetik terbukti dari 8 responden terdapat 5 perak, menurut Cahyaningsih (2015), dengan
responden yang mengalami penyembuhan dan efek oligodynamic yang terdapat di nanosilver
3 responden lainnya masih dalam kondisi akan membantu sel T untuk melawan
regenerasi luka.Penurunan rata-rata mikroorganisme asing yang ada di dalam
penyembuhan luka sebanyak 28,24 dari nilai darah,membentuk sistim imun sekunder
rata-rata pretest 42,62 dan nilai rata-rata dengan cara turut campur dalam membunuh
posttest 14,38. Berdasarkan tabel 5, bakteri yang merugikan bagi sel . Efek
menunjukkan bahwa rata-rata skor luka pada oligodynamic ag + akan melakukan penetrasi
kelompok eksperimen setelah dilakukan ke dalam membrane sel bakteri dan
tindakan rawat luka modern dengan terapi dikarenakan ukurannya yang sangat kecil
antimikrobial silver (Acticoat™) adalah (nano partikel) penetrasi dari oligodinamik ag+
11,14. Skor luka paling tinggi berada di angka dapat mengubah integritas membran sel ,
27 dan paling rendah di angka 7.Berdasarkan ikatan esensial protein dan DNA pada
tabel 6 dapat disimpulkan bahwa seluruh mikroorganisme sehingga menjadi tidak stabil
responden ulkus diabetik kelompok dan metabolisme sel mulai mengalami proses
eksperimen mengalami penurunan rata-rata kehancuran dimana reaksi enzim esensial yang
penyembuhan ulkus diabetik terbukti dari 7 mengatur kehidupan sel mikroorganisme
responden terdapat 6 responden yang menjadi lumpuh dan menyebabkan
mengalami penyembuhan dan 1 responden mikroorganisme tidak bisa membelah diri dan
lainnya masih dalam kondisi regenerasi luka. sel-sel imun tubuh menjalankan fungsi
Tabel menunjukkan penurunan rata-rata fagositasnya dengan menelan dan
penyembuhan luka sebanyak 39,86 dari nilai menghancurkan mikroorganisme yang
rerata pretest 51,00 dan nilai rata-rata posttest menghantarkan antimikroba bekerja dalam
11,14. waktu 30 menit lebih cepat dibandingkan
dengan antimikrobial lainnya, selain itu
Perbedaan Pengaruh Terapi Antimikrobial
Hydrophobic pada Kelompok kontrol konsentrasi silver pada Acticoat™ sebesar 70
sampai 100 ppm memiliki efek antimikrobial
Dibandingkan Terapi Antimikrobial Silver
pada Kelompok Eksperimen. spektrum luas.9 Dalam sebuah studi klinis
komparatif luka kronis, 60% dari pasien yang
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji diobati dengan Acticoat™ menunjukan hasil
independent sample T-test yang positif pada infeksinya dalam waktu 2
membandingkan selisih pre dan post antara minggu.Acticoat™ bekerja efektif terhadap
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ±150 bakteri patogen, candida, MRSA
didapatkan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,011 (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus),
dengan taraf signifikansi < 0,05 sehingga dapat VRSA (Vancomycin Resistant Staphylococcus
disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh
513
Vol. 8 No.4 Desember 2018 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia

Aureus) dan VRE (Vancomycin Resistant SOP (Standart Operational Procedure) rawat
Enterccocus).10.11 luka dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien dengan ulkus diabetik serta
Kesimpulan dapat mengembangkan ilmu keperawatan
khususnya di bidang rawat luka bagi rekan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sejawat yang membuka lahan praktek
pada kelompok kontrol, yaitu pasien ulkus perawatan luka, bagi masyarakat dan
diabetik yang diberikan aplikasi balutan responden.Hasil penelitian ini dapat
antimikrobial hydrophobic (Cutimed memberikan manfaat bagi masyarakat
Sorbact®) dan kelompok eksperimen yang khususnya responden yaitu menjadi masukan
diberikan aplikasi balutan silver (Acticoat™), bahwa terapi antimikrobial dapat dijadikan
dapat disimpulkan bahwa, keunggulan alternatif pengobatan terbaru dalam menangani
antimikroba jenis hydrophobic adalah selain masalah ukus diabetik dengan rawat luka
harganya murah, dapat digunakan dalam modern sehingga meyakinkan pada masyarakat
jangka waktu yang lama dan aman untuk bahwa luka ulkus diabetik dapat disembuhkan.
digunakan pada wanita hamil dan anak kecil Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menjadi awal
karena tidak mengandung bahan toksik dari penelitian selanjutnya yang terkait dengan
sehingga penyembuhan lebih alami walaupun penanganan ulkus diabetik sehingga
waktu kesembuhannya lebih lama. harapannya dengan adanya penelitian ini,
peneliti dapat menemukan berbagai solusi
Keunggulan antimikrobial jenis silver untuk mengatasi permasalahan ulkus diabetik.
(Acticoat™) terhadap proses penyembuhan Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk
ulkus diabetik adalah waktu yang dibutuhkan menyempurnakan hasil dari penelitian ini
oleh Acticoat™ untuk mulai bekerja bahwa metode rawat luka modern.
membunuh bakteri telah terbukti secara in-
vitro dalam waktu 30 menit, karena kandungan Daftar Pustaka
nanosilvernya sebesar 70-100 ppm sehingga
memiliki efek olygodinamik dan antimikrobial 1. Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
spektrum luas, sehingga waktu Simadibrata, M., & Setiati, S. Buku ajar ilmu
penyakit dalam jilid III edisi 5 Jakarta; Interna
penyembuhannya lebih cepat walapun biaya Publishing; 2009.
yang dibutuhkan lebih mahal. 2. Prince and Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, edisi ke 6; Jakarta;
Selama pengamatan diperoleh data 2012.
responden ulkus diabetik lebih banyak 3. Triyanisya. Jumlah Penyandang Diabetes di
menyerang pada wanita dan lansia.Tingkat Indonesia Terbanyak ketujuh di Dunia.
kesembuhan pada kelompok ekperimen lebih Metrotvnews. Diperoleh tanggal 3 Juli 2016
banyak dan lebih cepat waktunya darihttp://www.metrotvnews.com
dibandingkan kelompok kontrol. Sehingga 4. David Parsons, PhD; Philip G. Bowler, MPhil;
Pengaruh produk antimikrobial dressing yang Viv Myles, MSc; Samantha Jones, BSc. Silver
paling efektif terhadap penyembuhan ulkus Antimicrobial Dressings in Wound
diabetik adalah silver ( Acticoat™). Management: A Comparison of Antibacterial,
Physical, and Chemical Characteristics; 2009.
Saran 5. Nurlaily. Analisis beberapa faktor risiko
terjadinya diabetes mellitus pada RSUD dr.
Hasil penelitian ini dapat memberikan Mm. Dunda Limboto Kab.Gorontalo 28 Juni
manfaat bagi Klinik Raditya Medical Center 2014
Depok dalam menangani ulkus diabetik agar 6. Yudha, Suhartono T. Kejadian Ulkus Diabetes
lebih baik lagi. Bagi institusi pendidikan, dapat pada penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa
menjadi sumber referensi dalam dislipidemia di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Fakultas Kedokteran Undip Semarang; 2007.
mengembangkan ilmu keperawatan sebagai
7. Waspadji S. Komplikasi kronik Diabetes :
prosedur baru dalam penanganan ulkus Mekanisme Terjadinya Diagnosis dan Strategi
diabetik dengan menggunakan antimirobial. pengelolaan. Dalam : Aru W, dkk, editors,
Bagi profesi keperawatan, hasil penelitian ini Ilmu Penyakit Dalam,Jilid III, Edisi keempat,
dapat menjadi sumber informasi, rujukan, dan Jakarta; Penerbit FK UI ; 2006.
bahan acuan tambahan dalam mengaplikasikan
514
Nila Indrayati Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia

8. Suryatono T. Hubungan Neuropati Diabetik 10. Phillips PL, Wolcott RD, Fletcher J, Schultz
dengan Ulkus Diabetika pada Pasien Rawat GS. Biofilms Made Easy. Wounds
Inap di RSCM. Penyakit Dalam FK UI, Jakarta International; 1(3): Available from
; 2007. http://www.woundsinternational.com ; 2010.
9. Cahyaningsih D, Dahliaty A, Linggawati A. 11. Aberdeen. Best Practice Statement. The use of
Sintesis dan karakterisasi membran topical antiseptic/antimicrobial agents in
bionanokomposit selulosa bakteri-ag sebagai wound management Wounds, UK ; 2010.
membran antibakteri. JOM FMIPA. 2 (1): 222-
231; 2013.

515

Anda mungkin juga menyukai