Anda di halaman 1dari 117

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, RELIGIUSITAS, DAN

NORMA SUBJEKTIF TERHADAP KEPATUHAN WAJIB


PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA TABANAN

SKRIPSI

Oleh:
A.A GEDE RAI KARMANATA
NIM : 1515351120

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, RELIGIUSITAS, DAN
NORMA SUBJEKTIF TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA TABANAN

SKRIPSI

Oleh:
A.A GEDE RAI KARMANATA
NIM : 1515351120

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2019

i
Judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan, Religiusitas, Dan Norma Subjektif
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama
Tabanan

Nama : A.A Gede Rai Karmanata

NIM :1515351120

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta

diuji pada tanggal:

Tim Penguji: Tanda Tangan

1. Ketua : Putu Ery Setiawan, S.E., M.Com., Ak., CA ....................

2. Sekretaris : Dr. I G.A.M. Asri Dwija Putri, S.E., M.Si., CMA .……...........

3. Anggota : Dr. I G.A.N. Budiasih, S.E., M.Si ....................

Mengetahui,

Koordinator Program Studi Akuntansi Pembimbing

Dr. I G.A.M. Asri Dwija Putri, S.E., M.Si.,CMA Putu Ery Setiawan, S.E., M.Com., Ak., CA
NIP. 19670501 199203 2 002 NIP. 19791107 200112 1 002

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,

di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Denpasar, 2 Juli 2019


Mahasiswa,

A.A Gede Rai Karmanata


NIM. 1515351120

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat

rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Religiusitas,

Dan Norma Subjektif Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada

KPP Pratama Tabanan” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S., selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Ibu Dr. I G.A.M. Asri Dwija Putri, S.E., M.si., CMA selaku Koordinator

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana.

4. Ibu I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E, M.Si selaku Pembimbing

Akademik yang telah membimbing penulis dan memberikan masukan

selama perkuliahan.

5. Bapak Putu Ery Setiawan, S.E., M.Com., Ak., CA selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran dalam memberikan arahan dan bimbingan selama penulisan skripsi

ini.

6. Ibu Dr. I G.A.M. Asri Dwija Putri, S.E., M.si., CMA selaku dosen pembahas

dan Ibu I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E, M.Si sebagai penguji yang

iv
telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa yang tulus serta dukungan

moril dan materiil kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

8. A.A Raka Pradnyamita yang selalu membantu dan memberikan dukungan

kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.

9. Sahabat sekaligus teman-teman angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan

satu per satu, atas masukan, kritikan dan pengalaman yang dibagi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung

jawab terhadap semua isi skripsi.Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 2 Juli 2019

Penulis

v
Judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan, Religiusitas, Dan Norma Subjektif
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP
Pratama Tabanan
Nama : A.A Gede Rai Karmanata
NIM : 1515351120

Abstrak

Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar suatu Negara, khususnya


Indonesia. Dalam mencapai tingkat kepatuhan wajib pajak dan mempertahankan
tingkat kepatuhan merupakan hal yang menjadi perhatian baik di Negara maju
maupun Negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
kualitas pelayanan, religiusitas, dan norma subjektif terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian dengan data primer yang diperoleh dari
jawaban wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tabanan, yaitu jawaban terhadap serangkaian pertanyaan dari kuesioner
yang diajukan oleh peneliti mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan
wajib pajak. Sampel ditentukan menggunakan nonprobability sampling dengan
teknik accidental sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baiknya kualitas pelayanan,
kuatnya religiusitas, dan tingginya norma subjektif berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tabanan. Penelitian ini dapat dijadikan motivasi bagi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tabanan untuk dapat mempertahankan kualitas pelayanan
yang baik bagi kepuasan dan kenyamanan wajib pajak untuk melaksanakan
kewajiban perpajakannya.

Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Religiusitas, Norma Subjektif, Kepatuhan Wajib


Pajak Orang Pribadi

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ............................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN


HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................... 11
2.1.1 Teori Atribusi (Grand Theory) ............................................... 11
2.1.2 Theory Of Planned Behavior ................................................. 12
2.1.3 Definisi Pajak ......................................................................... 13
2.1.4 Kepatuhan Wajib Pajak .. ....................................................... 15
2.1.5 Kualitas Pelayanan ................................................................. 17
2.1.6 Religiusitas ............................................................................. 20
2.1.7 Norma Subjektif. .................................................................... 21
2.2 Kerangka Konseptual ........................................................................ 22
2.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 23
2.3.1 Pengaruh kualitas pelayanan pada kepatuhan
wajib pajak ............................................................................. 23
2.3.2 Pengaruh Religiusitas pada kepatuhan
wajib pajak ........................................................................... 24
2.3.3 Pengaruh norma subjektif pada kepatuhan
wajib pajak ............................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain penelitian ............................................................................... 27
3.2 Lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian.................................... 28
3.3 Obyek penelitian ............................................................................... 28
3.4 Identifikasi variabel ........................................................................... 28
3.5 Definisi operasional variabel ............................................................. 29

vii
3.6 Populasi, sampel, dan metode penentuan sampel ............................. 33
3.6.1 Populasi .................................................................................. 33
3.6.2 Sampel dan metode penentuan sampel ................................... 33
3.7 Metode pengumpulan data ................................................................ 35
3.8 Jenis dan sumber data ........................................................................ 35
3.8.1 Jenis data ................................................................................ 35
3.8.2 Sumber data ............................................................................ 36
3.9 Uji Instrumen penelitian .................................................................... 37
3.9.1 Uji validitas. ........................................................................... 37
3.9.1 Uji reliabilitas ......................................................................... 37
3.10 Teknik analisis data ........................................................................... 38
3.10.1 Analisis statisktik deskriptif .................................................. 38
3.10.2 Uji Asumsi klasik .................................................................. 38
3.10.3 Uji analisis regresi linier berganda ......................................... 40
3.10.4 Koefisien determinasi (R2) .................................................... 41
3.10.5 Uji kelayakan model (uji f) ................................................... 41
3.10.6 Uji hipotesis (uji t) ................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum KPP Pratama Tabanan .......................................... 43
4.1.1 Gambaran umum .................................................................... 43
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian.......................................................... 43
4.2.1 Deskripsi responden ............................................................... 43
4.2.2 Karakteristik responden .......................................................... 44
4.2.3 Hasil analisis deskriptif .......................................................... 46
4.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian .......................................................... 47
4.3.1 Uji validitas ........................................................................... 47
4.3.2 Uji reliabilitas ........................................................................ 49
4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 49
4.4.1 Uji normalitas ......................................................................... 49
4.4.2 Uji multikolinearitas ............................................................... 50
4.4.3 Uji heteroskedastisitas ............................................................ 51
4.5 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 52
4.5.1 Hasil analisis regresi linier berganda...................................... 52
4.5.2 Uji koefisien determinasi (R2) ................................................ 53
4.5.3 Uji kelayakan model (Uji F) .................................................. 54
4.5.4 Uji hipotesis (uji t).................................................................. 54
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 56
4.6.1 Pengaruh kualitas pelayanan pada kepatuhan
wajib pajak ............................................................................. 56
4.6.2 Pengaruh religiusitas pada kepatuhan
wajib pajak ............................................................................. 57

viii
4.6.3 Pengaruh norma subjektif pada kepatuhan
wajib pajak ............................................................................. 58
4.7 Implikasi Hasil Penelitian ................................................................. 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan ............................................................................................ 61
5.2 Saran-saran ........................................................................................ 62

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................ 63


LAMPIRAN ........ ................................................................................................ 67

ix
DAFTAR TABEL

No.Tabel Halaman
1.1 Penerimaan Negara Menurut Sumbernya Tahun 2015-2017…………...03
1.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pendapatan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Tabanan
Tahun 2013-2017 .....................................................................................04
1.3 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Tabanan
Tahun 2013-2017 .....................................................................................08
4.1 Distribusi kuisioner .................................................................................43
4.2 Karakteristik responden ..........................................................................44
4.3 Hasil statistik deskriptif ..........................................................................46
4.4 Hasil uji validitas ....................................................................................47
4.5 Hasil uji reliabilitas .................................................................................49
4.6 Hasil uji normalitas ..................................................................................49
4.7 Hasil uji multikolinearitas .......................................................................50
4.8 Hasil uji heteroskedastisitas ....................................................................51
4.9 Hasil uji regresi linier berganda ..............................................................52

x
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman


2.1 Kerangka konseptual ..............................................................................22
3.1 Desain penelitian .................................................................................... 27

xi
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman


1. Kuesioner penelitian. .......................................................................... 67
2. Tabulasi data ordinal. ......................................................................... 72
3. Hasil analisis statistik deskriptif ......................................................... 86
4. Hasil uji validitas. ............................................................................... 87
5. Hasil uji reliabilitas ............................................................................. 97
6. Hasil uji normalitas. ............................................................................ 98
7. Hasil uji multikolinieritas. .................................................................. 99
8. Hasil uji heteroskedastisitas................................................................ 100
9. Hasil analisis regresi linier berganda. ................................................. 101

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan sumber terbesar penerimaan suatu negara sekaligus

sebagai pembiayaan dalam pembangunan nasional. Pajak diperoleh dari iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (dapat dipaksakan) dengan

tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditujukan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2016). Banyak negara

di masa krisis global menjadikan pajak sebagai instrumen ekonomi yang

memberikan kehidupan bagi berlangsungnya pembangunan yang

berkesinambungan. Pembangunan nasional memerlukan biaya yang tidak sedikit

sehingga penerimaan negara perlu ditingkatkan (Pranata & Setiawan, 2015). Pajak

merupakan kekayaan yang memiliki potensi yang dimiliki oleh setiap daerah,

hampir seluruh daerah di Indonesia menggali potensi pendapatan daerahnya dengan

memungut pajak (Santika, 2015). Berdasarkan uraian di atas, pajak sebagai sumber

utama penerimaan Negara dari iuran rakyat, memiliki peran penting dalam hal

pembangunan dan pengembangan potensi daerah.

Tujuan utama dari adanya perpajakan bukan untuk memberatkan warganya,

melainkan untuk meningkatkan penerimaan negara (James & Alley, 2002). UU No

16 Tahun 2009 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan juga

menyebutkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang

oleh orang pribadi yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

1
tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara

bagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Undang-Undang No 16 Tahun

2009 juga menyatakan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi

pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan

kewajiban perpajakan. Jadi, salah satu komponen penting dari perpajakan adalah

wajib pajak yang merupakan bagian dari penduduk di Indonesia.

Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara memiliki fungsi

budgeter dan fungsi regulasi (Waluyo, 2010). Sri Mulyani dalam siaran pers

memeringati hari pajak tahun 2018, menyebutkan bahwa pajak sebagai tulang

punggung negara memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga

keseimbangan negara. Pentingnya peranan pajak dalam menjaga keseimbangan

negara, dapat ditunjukkan dari besarnya kontribusi pajak terhadap penerimaan

negara. Tabel 1.1 dari tahun 2015 hingga 2017, menyatakan bahwa penerimaan

negara lebih dari 80 persen berasal dari penerimaan perpajakan. Hanya saja,

kontribusi pajak terhadap penerimaan negara di tahun 2017 mengalami penurunan

sebesar 1,85 persen, yakni dari 1285,0 Triliun Rupiah menjadi 1125,1 Triliun

Rupiah. Hal ini perlu dipertanyakan mengingat bahwa penambahan jumlah wajib

pajak idealnya sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dari tahun

ke tahun.

2
Tabel 1.1 Penerimaan Negara menurut Sumbernya Tahun 2015-2017
(Dalam Triliun Rupiah)

Sumber Tahun
Penerimaan 2015 2016 2017
Penerimaan Pajak 1240,4 1285,0 1125,1
Penerimaan Negara Bukan Pajak 253,7 261,9 260,2
Total Pendapatan Negara 1494,1 1546,9 1385,3
Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2019

Penerimaan pajak di Indonesia berasal dari pajak dalam negeri dan pajak

perdagangan internasional. Sumber pajak negara tahun 2015 hingga 2017 sebagian

besar berasal dari pajak dalam negeri, yakni di atas 1.000 Triliun Rupiah (Direktorat

Jenderal Pajak, 2019). Pajak dalam negeri meliputi pajak penghasilan, pajak bumi

dan bangunan, pajak pertambahan nilai, cukai, dan pajak lainnya. Pajak penghasilan

menjadi kontributor utama pajak dalam negeri, yakni hampir 50 persen di tahun

2015, dan meningkat lagi tahun 2016 sebesar 3,36 persen. Hanya saja, penurunan

kontribusi pajak penghasilan terjadi di tahun 2017 sebesar 1,85 persen, menjadi

51,47 persen.

Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang terhutang sehubungan dengan

pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang wajib dipotong dan disetorkan oleh pemberi

kerja (Siti Kurnia Rahayu 2010). Sebagai bagian dari pajak perorangan,

pembayaran PPh setiap tahunnya dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama di masing-masing daerah wajib pajak terdaftar. UU No. 28 Tahun 2007

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, diatur bahwa seluruh wajib

pajak diharuskan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak

penghasilan melalui Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan. SPT tahunan tersebut

3
dilaporkan secara offline atau online ke KPP Pratama masing-masing daerah wajib

pajak terdaftar.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tabanan merupakan instansi yang

menangani pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) wajib pajak orang pribadi

maupun badan di Kabupaten Tabanan. Secara umum, semua orang memiliki

potensi sebagai penerima penghasilan, entah masih anak-anak, bahkan bayi dan

balita, remaja, dewasa dan orang-orang yang sudah tua, termasuk yang lanjut usia

sekalipun (Judisseno, 2005:85).

Struktur penerimaan sektor pajak dapat dilihat bahwa jenis pajak

penghasilan merupakan pajak yang diharapkan sebagai sumber pemasukan yang

paling besar dibandingkan jenis pajak yang lain. Penerimaan PPh dari tahun ke

tahun akan mengalami perubahan, tergantung dari tinggi maupun rendahnya

kepatuhan wajib pajak. Hal ini berarti, perlu adanya kesadaran dari masyarakat

untuk taat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Tabel 1.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pendapatan Pajak Penghasilan


Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Tabanan Tahun
2013-2017 (Dalam Ribuan Rupiah)

Tingkat Pencapaian
Tahun Target Realisasi
(Persen)
2013 302.053.447 260.792.946 86,34
2014 317.958.968 274.207.814 86,24
2015 410.864.559 310.243.828 75,51
2016 476.253.612 324.900.214 68,22
2017 449.895.546 340.660.908 75,72
Sumber : KPP Pratama Tabanan, 2018

Tabel 1.2 menyajikan data penerimaan pendapatan pajak penghasilan wajib

pajak orang pribadi dari tahun 2013 hingga 2017, tingkat pencapaian penerimaan

pajak masih berada di bawah 100 persen. Tahun 2013 hingga 2014, penurunan

4
tingkat pencapaian penerimaan terus terjadi hingga mencapai 68,22 persen.

Tahun 2017 tingkat pencapaian penerimaan pajak meningkat menjadi 75,72

persen, angka ini masih berada di bawah 100 persen. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa masih ada wajib pajak orang pribadi yang kurang atau tidak

patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Kepatuhan wajib pajak (tax compliance) adalah kondisi saat wajib pajak

bersedia untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuati aturan yang berlaku (James

& Alley, 2002). Kepatuhan wajib pajak sangatlah penting karena berpengaruh

terhadap penentuan anggaran negara (Djawadi & Fahr, 2013). Mencapai tingkat

kepatuhan pajak dan mempertahankan tingkat kepatuhan saat ini merupakan isu

yang menjadi perhatian para pembuat kebijakan baik di negara maju maupun

berkembang (Razak, 2014).

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dilihat adanya permasalahan pada

kepatuhan wajib pajak kususnya pada wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama

Tabanan. Kepatuhan wajib pajak yang tidak meningkat akan mengancam upaya

pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Chau & Leung, 2009).

Tingkat kepatuhan wajib pajak yang rendah merupakan satu masalah serius yang

dihadapi bagi para pembuat kebijakan ekonomi (Togler, 2005). Kepatuhan wajib

pajak menjadi hal yang penting untuk ditingkatkan guna mencapai pembangunan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

5
Tingkat kepatuhan atau tidaknya wajib pajak orang pribadi dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya dipengaruhi oleh faktor internal maupun

eksternal. Berdasarkan teori atribusi, faktor internal merupakan faktor yang

berasal dari diri Wajib Pajak sendiri dan berhubungan dengan karakteristik

individu dalam menjalankan kewajiban perpajakannya, termasuk keyakinan

terhadap Tuhan atau religiusitas wajib pajak yang mampu menentukan kepatuhan

perpajakkan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri

Wajib Pajak seperti situasi dan lingkungan sekitar wajib pajak, seperti kualitas

pelayanan dan dorongan dari lingkungan sekitar.

Peningkatan kepatuhan wajib pajak, kualitas pelayanan pajak harus

ditingkatkan oleh aparat pajak (Supadmi, 2011). Kepatuhan wajib pajak

dipengaruh oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah (Palda & J.

Hanosek, 2002). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jotopurnomo, 2013)

menunjukkan bahwa kualitas pelayanan fiskus memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Surabaya. Hasil yang

serupa juga didapatkan oleh Susmita & Supadmi (2016), bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan pelaporan WPOP di KPP

Pratama Denpasar Timur. Berdasarkan uraian tersebut, kualitas pelayanan yang

baik diperlukan guna meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Faktor lain disamping kualitas pelayanan, yang turut mengambil peran

dalam memengaruhi kepatuhan wajib pajak, yakni religiusitas. Religiusitas

merupakan keyakinan yang dimiliki oleh wajib pajak terhadap Tuhan. Hal ini

berarti, melanggar peraturan perpajakan sama seperti melanggar perintah dari

6
Tuhan (Basri & Surya, 2016). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Salsabila,

2018), religiusitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak. Nilai religiusitas berdasarkan beberapa penelitian di luar negeri

berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak, seperti (Titel & Welch,

1983). Hal ini membuktikan bahwa semakin kuatnya keyakinan terhadap agama

maka tingkat kepatuhan wajib pajak akan semakin baik.

Tingkat kepatuhan wajib pajak juga dapat dipengaruhi oleh faktor lainnya,

salah satunya adalah norma subjektif. Norma subjektif adalah keyakinan seseorang

tentang apa yang harus dilakukan menurut pikiran orang lain, beserta motivasinya

untuk bisa memenuhi harapan tersebut. Biasanya orang akan mempertimbangkan

harapan orang lain termasuk orang terdekatnya untuk melakukan sesuatu (Yuliana

& Isharijadi, 2018). Keberadaan norma subjektif dapat dikaitkan sebagai

normative believe yang merupakan salah satu faktor dari theory of planned

behavior. Normative believe pada dasarnya mampu membuat individu memiliki

keyakinan tentang harapan normatif dari orang lain sehingga individu tersebut

akan berusaha untuk memenuhi harapan normatif. Dengan adanya harapan

normatif dari berbagai pihak dalam rangka memberi motivasi kepada wajib pajak

untuk taat pajak, akan membangun keyakinan wajib pajak untuk mematuhinya.

Kabupaten Tabanan, akan dijadikan fokus dalam melakukan penelitian

terkait kepatuhan wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Tabanan. Sebagai

informasi awal, tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Tabanan

bisa dilihat melalui tingkat pencapaian pelaporan wajib pajak orang pribadi di KPP

Pratama Tabanan.

7
Tabel 1.3 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama
Tabanan Tahun 2013-2017

Tahun WPOP WPOP WPOP yang Kepatuhan


Terdaftar Efektif menyampaikan SPT (Persen)
2013 84.362 52.969 40.633 76,71
2014 91.855 57.373 43.707 76,18
2015 100.214 76.791 39.492 51,43
2016 108.018 84.413 47.915 56,76
2017 116.909 93.198 45.366 48,68
Sumber: KPP Pratama Tabanan, 2018

Tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi di

KPP Pratama Tabanan berdasarkan Tabel 1.3 pada tahun 2013 hingga 2015

menunjukkan kecenderungan menurun hingga 51,43 persen. Hal ini menunjukkan,

hampir hanya sebagian dari total wajib pajak orang pribadi efektif yang

menyampaikan SPT Tahunan. Pada tahun 2016, kepatuhan wajib pajak mengalami

sedikit peningkatan menjadi 56,76 persen. Namun, penurunan kembali terjadi di

tahun 2017 menjadi 48,68 persen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

sebagian besar wajib pajak pribadi di KPP Pratama Tabanan tidak memenuhi

kewajibannya dalam perpajakan. Untuk itu perlu diteliti lebih lanjut penyebab

penurunan kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tabanan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti termotivasi

untuk meneliti kembali variabel-variabel tersebut dengan judul penelitian

“Pengaruh Kualitas Pelayanan, Religiusitas, dan Norma Subjektif terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Tabanan”

8
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi di KPP Pratama Tabanan?

2) Apakah religiusitas berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi di KPP Pratama Tabanan?

3) Apakah norma subjektif berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi di KPP Pratama Tabanan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis:

1) Untuk memeroleh bukti empiris pengaruh kualitas pelayanan terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

2) Untuk memeroleh bukti empiris pengaruh religiusitas terhadap kepatuhan

wajib pajak orang pribadi.

3) Untuk memeroleh bukti empiris pengaruh norma subjektif terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

9
1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan, meliputi:

1) Manfaat Teoretis

Penelitian memberikan bukti empiris mengenai Pengaruh kualitas

pelayanan, Religiusitas, dan Norma Subjektif pada Kepatuhan Wajib Pajak.

Selain itu, penelitian ini juga diharapkan agar dapat menjadi tambahan

referensi bagi penelitian selanjutnya.

2) Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada

pembaca khususnya bagi para Wajib Pajak agar dapat memanfaatkan dengan

sebaik-baiknya fasilitas yang telah diberikan oleh Fiskus Pajak agar dapat

meningkatkan kepatuhan terhadap pembayaran pajak tahunan

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Teori Atribusi

Teori atribusi yang dikemukakan oleh Fritz Heider merupakan teori yang

menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori atribusi menjelaskan mengenai

proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat

pada perilaku yang tampak. Teori ini menyatakan bahwa seseorang dalam

menentukan tingkat kepatuhan atau tidaknya wajib pajak orang pribadi dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya dipengaruhi oleh faktor internal maupun

eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri Wajib Pajak

sendiri dan berhubungan dengan karakteristik individu dalam menjalankan

kewajiban perpajakannya. Dalam artian wajib pajak menjalankan kewajibannya

berasal kesadaran, kemampuan dan kemauannya sendiri. Sedangkan faktor

eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri Wajib Pajak seperti situasi dan

lingkungan sekitar wajib pajak. Faktor ekternal berkaitan dengan apakah perilaku

social orang lain dapat atau tidak mempengaruhi perilaku seseorang dalam

membayar pajak.

11
2.1.2 Theory Of Planned Behavior

Menurut Feld & Frey (2007) penelitian mengenai kepatuhan pajak, dapat

dilihat dari sisi psikologi wajib pajak. Pendekatan melalui aspek psikologi

dilakukan mengingat dalam suatu negara yang menganut demokrasi, hubungan

antara pembayar pajak dengan otoritas pajak dapat dilihat sebagai suatu kontrak

psikologi. Suatu kontrak psikologi menuntut adanya hubungan yang setara antara

pembayar pajak tergantung dari seberapa besar kedua belah pihak saling

mempercayai dan mematuhi atau memenuhi komitmen dalam kontrak psikologi

(Hidayat, 2010). Kajian dalam bidang psikologi mengenai faktor yang

mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak, salah satunya adalah melalui Theory of

Planned Behavior (TPB) (Ajzen, 1991) dalam (Hidayat, 2010). Berdasarkan model

TPB, menurut Ajzen (1991), dapat dijelaskan bahwa perilaku individu untuk patuh

pada ketentuan perpajakan ditentukan oleh niat (intention). Niat untuk berperilaku

dipengaruhi oleh tiga faktor sebagai berikut.

1) Behavioral belief

Keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku (outcome belief) dan

evaluasi pada hasil dari keyakinan tersebut. Keyakinan dan evaluasi

pada hasil ini akan membentuk variabel sikap (attitude).

2) Normatif belief

Keyakinan individu tentang harapan normatif orang lain yang menjadi

rujukannya, seperti keluarga, teman, dan konsultan pajak serta motivasi

untuk mencapai harapan tersebut. Harapan normatif ini membentuk

veriabel norma subjektif (subjective norm).

12
3) Control belief

Keyakinan individu tentang keberadaan hal-hal yang mendukung atau

menghambat perilakunya dan persepsinya tentang seberapa kuat hal-

hal tersebut mempengaruhi perilakunya. Control belief membentuk

variabel kontrol perilaku yang dipersepsikan (perceived behavioral

control).

Menurut Ajzen (1991) sikap yang mendorong perilaku (attitude toward

behavior) merupakan derajat dimana seseorang memiliki evaluasi atau penilaian

positif atau negatif pada perilaku yang ditampilkan. Respon positif atau negatif itu

adalah hasil proses evaluasi (outcome evaluation) pada keyakinan (behavioral

belief strength) individu yang mendorong perilaku.

Pengertian norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi tekanan sosial

untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu. Norma subjektif

merupakan fungsi dari harapan yang dipersepsikan (injunctive normative beliefs)

individu dimana satu atau lebih orang di sekitarnya (misalnya, saudara, teman

sejawat) menyetujui perilaku tertentu dan memotivasi individu (motivation to

comply) tersebut untuk mematuhi mereka (Ajzen, 1991).

2.1.3 Definisi Pajak

Undang–Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan (KUP) bahwa:

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau

badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

13
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Undang–Undang No.36 tahun 2008, Pajak Penghasilan (PPh) merupakan

pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diperoleh wajib

pajak dalam tahun pajak dengan subyek pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

1) Subyek pajak pribadi yaitu orang pribadi yang berada di Indonesia lebih

dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau yang bertempat tinggal di

Indonesia atau yang dalam suatu tahun pajak di Indonesia dan berniat

bertempat tinggal di Indonesia.

2) Subyek pajak harta warisan belum dibagi yaitu warisan dari seseorang yang

sudah meninggal dan belum dibagi tetapi menghasilkan pendapatan, maka

pendapatan itu dikenakan pajak.

3) Subyek pajak badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,

kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:

a) Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan Perundang-

Undangan

b) Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN)

c) Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah,

d) Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional Negara.

4) Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang digunakan oleh orang prbadi

yang tidak menetap di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka

14
waktu dua belas bulan, atau badan yang tidak didirikan dan berkedudukan

di Indonesia, yang melakukan kegiatan atau usaha di Indonesia.

2.1.4 Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan berasal dari kata patuh. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

mendefinisikan patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau

aturan dan berdisiplin. Kepatuhan bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada

ajaran atau aturan. Kepatuhan sebagai perilaku seseorang yang sesuai dengan

aturan eksplisit suatu perjanjian (Mitchell, 1996). Sebagai bagian dari kepatuhan,

(Mitchell, 1996) membedakan kepatuhan dan perjanjian sebagai perilaku yang

sesuai dengan aturan seperti itu karena sistem kepatuhan perjanjian tersebut. Istilah

"kepatuhan" umumnya diterapkan dalam membandingkan perilaku dengan

ketentuan tertentu suatu perjanjian, batas semangat perjanjian dan prinsip-prinsip,

norma internasional implisit, kesepakatan informal, dan bahkan perjanjian diam-

diam Menurut Downs & Rocke, 1990 dalam (Purnaditya & Rohman, 2015).

Dalam pajak, aturan yang berlaku adalah Undang-Undang Perpajakan. Jadi,

kepatuhan pajak adalah kepatuhan seseorang terhadap Undang-Undang

Perpajakan. Tuntutan kepatuhan bagi wajib pajak orang pribadi telah diatur dalam

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

perpajakan. Pasal 12 dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 Menjelaskan

keharusan Wajib Pajak membayar pajak sebagai berikut.

15
1) Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terhutang berdasarkan

ketentuan peraturan Perundang-Undangan perpajakan, dengan tidak

menggantungkan pada adamya surat ketetapan pajak.

2) Jumlah pajak yang terhutang menurut Surat Pemberitahuan yang

disampaikan Oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang terhutang menurut

ketentuan Perundang-Undangan perpajakan.

Devano (2006) dalam (Supadmi, 2011) menyatakan bahwa wajib pajak

bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban pajaknya secara akurat dan tepat

waktu membayar maupun melaporkan pajak tersebut. Kepatuhan dan kesadaran

pemenuhan kewajiban perpajakan yang tercermin dalam kondisi sebagai berikut.

1) Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan

peraturan Perundang-Undangan perpajakan.

2) Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

3) Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

4) Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Pasal 9 ayat (1) UU Nomor 16 Tahun 2000 batas waktu pembayaran dan

penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak ditetapkan oleh

menteri keuangan dengan batas waktu tidak melewati 15 (lima belas) hari setelah

saat terutangnya pajak atau Masa Pajak berakhir. Keterlambatan dalam pembayaran

dan penyetoran tersebut berakibat dikenakannya sanksi administrasi sesuai

ketentuan yang berlaku. Kepatuhan Wajib Pajak merupakan pemenuhan kewajiban

perpajakan yang dilakukan oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan

16
kontribusi bagi pembangunan negara yang diharapkan di dalam pemenuhannya

dilakukan secara sukarela (Rusli, 2014).

Kepatuhan Wajib Pajak menjadi sangat penting ketika di Indonesia

menganut sistem Self Assessment sejak reformasi perpajakan tahun 1983 sampai

terakhir tahun 2000 dengan diubahnya Undang-Undang Perpajakan tersebut

menjadi UU No. 16 tahun 2000, UU No. 17 Tahun 2000, UU No. 18 Tahun 2000.

Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, Direktorat Jenderal

Pajak berwenang melakukan pemeriksaan terkait kepatuhan wajib pajak tersebut

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, nomor 17/PMK.03/2013.

2.1.5 Kualitas Pelayanan

1) Pengertian Kualitas

Menurut The American Society of Quality Control (Nugroho, 2005:60),

kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau

jasa menyangkut kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang

telah ditentukan atau yang bersifat laten. Makna lain dari kualitas adalah

suatu standar yang harus dicapai oleh seseorang atau kelompok atau

lembaga atau organisasi mengenai kualitas sumber daya manusia, kualitas

kerja, proses dan hasil kerja atau produk yang berupa barang dan jasa

(Triguno, 1997). Dari pengertian mengenai kualitas terlihat bahwa kualitas

berkaitan erat dengan pencapaian standar yang diharapkan.

17
2) Pengertian Pelayanan

Aktivitas, manfaat, dan kepuasan merupakan bentuk pelayanan yang pada

dasarnya tidak berwujud. Hal ini diungkapkan Gronroos yang dikutip oleh

Tjiptono (2012:17) menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang

terdiri atas serangkaian aktivitas intangible (tidak berwujud) yang biasanya

(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara konsumen dengan

karyawan jasa, sumber daya fisik, barang, atau sistem penyedia jasa yang

disediakan sebagai solusi atas masalah konsumen. Dari definisi ini, dapat

dikatakan bahwa pelayanan merupakan aktivitas yang diberikan kepada

konsumen dan pada dasarnya tidak berwujud, disediakan sebagai solusi atau

masalah konsumen.

3) Pengertian Kualitas Pelayanan

Pengertian kualitas jasa atau pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk

mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Lewis & Booms (dalam

Tjiptono, 2012:157) mendefinisikan kualitas pelayanan secara sederhana,

yaitu ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai

dengan ekspektasi pelanggan. Menurut Supadmi (2009), pelayanan yang

berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada

pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, faktor utama yang

mempengaruhi kualitas pelayanan adalah pelayanan yang diharapkan

pelanggan/pengunjung dan persepsi masyarakat pada pelayanan tersebut.

18
4) Dimensi Kualitas pelayanan

Dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman yang dikutip oleh

Tjiptono (2012:198) terdapat lima dimensi pokok yang digunakan dalam

mengevaluasi kualitas pelayanan, adalah sebagai berikut:

a) Keandalan (Reliability)

Keandalan merupakan kemampuan para petugas pajak dalam

memberikan pelayanan yang menjanjikan dengan segera dan memuaskan.

Keandalan dapat diimplementasikan dari kemudahan para Wajib Pajak

dalam memperoleh formulir-formulir dalam melakukan kewajiban

perpajakan, seperti Surat Pemberitahuan Terhutang (SPT) dengan

kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang akurat sejak

pertama kali tanpa melakukan kesalahan apapun dan menyampaikan

jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.

b) Daya Tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap merupakan karakteristik kecocokan dalam pelayanan

manusia yaitu keinginan para petugas pajak untuk membantu Wajib Pajak

dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Daya tanggap dapat

diimplementasikan dari kemudahan Wajib Pajak dalam memperoleh

penyuluhan atau bimbingan perpajakan dari petugas pajak.

c) Jaminan (Assurance)

Merupakan hal yang mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat

dipercaya yang dimiiliki oleh petugas pajak bebas dari risiko, bahaya atau

keragu-raguan. Jaminan dapat diimplementasikan dari sikap yang

19
ditunjukkan oleh petugas pajak. Perilaku karyawan yang mampu

menumbuhkan kepercayaan konsumen pada perusahaan dan perusahaan

bisa menciptakan rasa aman bagi para konsumennya. Jaminan juga berarti

bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan

dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan

atau masalah konsumen.

d) Empati (Empathy)

Merupakan yang termasuk didalamnya yaitu kemudahan petugas pajak

dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami para

Wajib Pajak. Empati dapat diimplementasikan dari sikap yang ditunjukan

oleh petugas pajak. Menyatakan bahwa perusahaan memahami masalah

para konsumennya dan bertindak demi kepentingan konsumen, serta

memberikan perhatian personal kepada para konsumen dan memiliki jam

operasi yang nyaman.

e) Bukti Fisik (Tangible)

Meliputi fasilitas fisik, pegawai, perlengkapan, dan komunikasi. Bukti

langsung tersebut dapat diimplementasikan dari kenyamanan Wajib Pajak

dengan fasilitas yang tersedia pada kantor pajak. Berkenaan dengan daya

tarik fasilitas fisik, peralatan/perlengkapan yang lengkap, dan material

yang digunakan perusahaan bersih, serta penampilan dari karyawan rapi.

2.1.6 Religiusitas

Basri et al. (2010) dalam Tahar & Rachman, (2014) bahwasannya

religiusitas adalah nilai-nilai agama yang di yakini oleh seseorang ataupun

20
individu, dan masing-masing agama tentunya memiliki tujuan yang sama untuk

dalam mengendalikan perilaku positif dan mencegah perilaku negatif. Agama

memiliki makna suatu hubungan antara tuhan dengan manusia, manusia dengan

manusia, dan manusia dengan lingkungan sekitar. Prinsip landasan agama

merupakan tolak ukur individu dalam pemahaman agama, religiusitas dan dapat

dilihat dari realita manusia untuk menjalankan ajaran dan landasan agama yang

dianut. Religiusitas menurut definisi (Johnson et al, 2001) adalah sejauh mana

individu berkomitmen terhadap agamanya serta keimanan dan menerapkan

ajarannya, sehingga sikap dan perilaku individu mencerminkan komitmen ini.

Penelitian (Utama, 2016) mengungkapkan bahwa komponen Religiusitas

Interpersonal berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Pajak Sukarela

(Voluntary Tax Compliance) sedangkan untuk komponen Religiusitas

Intrapersonal tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Pajak Sukarela

(Voluntary Tax Compliance).

2.1.7 Norma Subjektif

Norma subjektif mengacu pada keyakinan normatif dari lingkungan sosial

yang membuat individu melakukan perilaku tertentu. Aspek ini terutama berlaku

untuk tekanan sosial yang dirasakan berasal dari orang-orang penting untuk

seseorang (Montaño dan Kasprzyk dalam Wolf et.al, 2015). Menurut Azjen

dan Driver dalam M u n a n d a r , ( 2 0 1 4 ) norma subjektif adalah perasaan

atau pendugaan seseorang terhadap harapan-harapan dari orang-orang yang ada

dalam kehidupannya mengenai dilakukan atau tidak dilakukan perilaku tertentu.

21
Seseorang berperilaku tidak terlepas dari kegiatan melakukan keputusan untuk

berperilaku. Keputusan yang akan diambil seseorang dilakukan dengan

pertimbangan sendiri maupun atas dasar pertimbangan orang lain yang

dianggap penting. Keputusan yang dipilih bisa gagal untuk dilakukan jika

pertimbangan orang lain tidak mendukung, walaupun pertimbangan pribadi

menguntungkan. Dengan demikian, pertimbangan subjektif pihak lain dapat

memberikan dorongan untuk melakukan tindakan atau membuat keputusan. Hal

yang demikian dinamakan norma subjektif.

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dari penelitian ini disajikan pada Gambar 2.1 berikut:

Kualitas Pelayanan
(X1) H1 (+)

H2 (+) Kepatuhan Wajib


Religiusitas
Pajak
(X2)
(Y)
Norma Subjektif
H3 (+)
(X3)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan:

H1 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.

H2 : Religiusitas berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.

22
H3 : Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi, kualitas pelayanan yaitu penyebab eksternal

karena dilakukan oleh pihak aparat pajak sehingga dapat mempengaruhi persepsi

wajib pajak dalam melakukan sikap maupun tindakan untuk melaksanakan

kewajiban perpajakan. Kualitas pelayanan dinilai sebagai perbandingan antara

harapan yang diinginkan oleh pelanggan dengan penilaian mereka pada kinerja

aktual dari suatu penyediaan layanan (Cronin & Taylor, 2006). Kepuasan wajib

pajak sebagai pelanggan dapat ditingkatkan melalui peningkatan kualitas dan

kuantitas pelayanan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak

dalam bidang perpajakan (Supadmi, 2011).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh ( Arum, 2012) dan ( M a n g o t i n g ,

2 0 1 3 ) yang mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Jotopurnomo, 2013) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan fiskus memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di

Surabaya.

Kualitas pelayanan baik itu berupa pelayanan dari fiskus pajak, fasilitas

yang tersedia, serta kenyamanan ruang tunggu, dapat mempengaruhi keinginan

dan kepatuhan wajib pajak. Kualitas pelayanan yang semakin baik, tentu akan

23
mendorong wajib pajak untuk menunaikan kewajiban perpajakannya.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H1: Kualitas pelayanan berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak.

2.3.2 Pengaruh Religiusitas pada Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi, religiusitas yaitu penyebab internal karena

dilakukan oleh wajib pajak sehingga dapat mempengaruhi persepsi wajib pajak

dalam melakukan sikap maupun tindakan untuk melaksanakan kewajiban

perpajakan. Religiusitas merujuk pada terikatnya antara individu dengan nilai-

nilai agama yang dipercayai. Masing-masing agama tentunya memiliki tujuan

yang sama untuk dalam mengendalikan perilaku positif dan mencegah perilaku

negatif. Agama diharapkan memberikan pengendalian internal untuk pemantauan

diri penegakan dalam perilaku norma. Menurut Johnson et al. (2010) dalam

(Utama, 2016) menjelaskan bahwa sejauh mana individu berkomitmen terhadap

agamanya serta keimannya dan menerapkan ajarannya, sehingga sikap dann

perilaku individu menjerminkan komitmen ini. Komitmen agama digunakan

sebagai variabel kunci untuk mengukur tingkat religiusitas individu berdasarkan

pada penerapan nilai–nilai agama, keyakinan dan praktek dalam kehidupan

sehari-hari termasuk untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Utama, 2016) menyatakan

bahwa religiusitas berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh (Salsabila, 2018), religiusitas memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

24
Religiusitas merupakan keyakinan yang dimiliki oleh wajib pajak terhadap

Tuhan. Hal ini berarti, wajib pajak yang memiliki religiusitas yang kuat, akan

beranggapan bahwa melanggar kewajiban perpajakkan seperti melanggar perintah

dari Tuhan. Sehingga, semakin kuat religiusitas yang dimiliki wajib pajak, maka

wajib pajak tersebut akan semakin patuh terhadap kewajiban perpajakkannya.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H2 : Religiusitas berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak

2.3.3 Pengaruh Norma Subjektif pada Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi, norma subjektif yaitu penyebab eksternal

karena adanya tekanan sosial yang dipersepsikan untuk melakukan tindakan

tertentu atau tidak sehingga dapat mempengaruhi persepsi wajib pajak dalam

melakukan sikap maupun tindakan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan.

Normative belief adalah suatu keyakinan individu terhadap harapan normatif

individu atau orang lain yang menjadi acuan seperti keluarga, wajib pajak lain,

konsultan pajak, pegawai pajak, dan lingkungan sekitar untuk menolak maupun

menyutujui dalam melakukan suatu perilaku yang diberikan serta keinginan kuat

yang mereka kepada indvidu tersebut dalam berperilaku. Norma subjektif

terbentuk dari normative belief diatas ( Mangoting, 2014). Jika orang-orang

disekitar Wajib Pajak seperti keluarga, teman, dan orang terdekat lainnya mampu

memberikan pengaruh untuk meyakinkan Wajib Pajak untuk patuh terhadap

peraturan perpajakan, dan apa yang ia lakukan akan memberikan keuntungan

25
untuknya, maka hal tersebut akan mempengaruhi perilakunya sehingga

kepatuhan pajak menjadi semakin besar.

(Yuliana & Isharijadi, 2018) dan (Alvin, 2014) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa norma subjektif memiliki pengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak. Biasanya orang akan mempertimbangkan harapan orang

lain termasuk orang terdekatnya untuk melakukan sesuatu.

Dengan adanya harapan normatif dari berbagai pihak dalam memberi

motivasi kepada wajib pajak, akan membangun keyakinan wajib pajak untuk

mematuhinya. Sehingga norma subjektif yang ada mampu meningkatkan

kepatuhan wajib pajak dalam menuntaskan kewajiban perpajakannya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H3: Norma Subjektif berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak.

26
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1 berikut:

Kajian Teoritis : Kajian Empiris :


1. Teori Atribusi 1. Feld & Frey (2007)
(Grand Theory) 2. James et al. (2004)
2. Theory Of Planned 3. Hidayat (2010)
Behavior 4. Santika (2015)
3. Kepatuhan Wajib 5. Basri (2014)
Pajak 6. Supadmi (2009)
4. Kualitas Pelayanan
5. Religiusitas
6. Norma Subjektif

Variabel Penelitian :
Kualitas Pelayanan (X1), Religiusitas (X2), Norma
Subjektif (X3), Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Masalah Penelitian

Hipotesis

Pengujian Hipotesis:
Regresi Linear Berganda

Pembahasan Penelitian

Simpulan dan Saran

Gambar 3.1 Desain Penelitian

27
3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

tersebut akan dilakukan. Lokasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan pada

wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pajak Pratama Kabupaten Tabanan.

3.3 Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang,

organisasi atau barang yang akan diteliti. Obyek dalam penelitian ini adalah

kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Tabanan.

3.4 Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu:

1) Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018:39). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak yang dilambangkan

dengan Y.

2) Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2018:39),.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, religiusitas,

28
dan norma subjektif yang berturut-turut dilambangkan dengan X1, X2, dan

X3.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi variabel dengan tujuan

memberikan arti atau menspesifikasinya. Dalam penelitian ini definisi operasional

variabel yang dimaksud adalah sebagai berikut:

3.5.1 Kualitas Pelayanan (X1)

Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan

kepuasan kepada Wajib Pajak dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan

yang dapat dipertangungjawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus

(Supadmi, 2011).

Kualitas pelayanan diukur menggunakan indikator yang dikemukakan

oleh Parasuraman et al. (1988) dalam Tjiptono (2012), yaitu:

1) Kehandalan (reliability),

2) Daya tanggap (responsiveness),

3) Jaminan (assurances),

4) Empati (empathy) dan

5) Bukti fisik (tangibles).

Pernyataan dari instrument kualitas pelayanan diukur dengan

menggunakan skala likert empat poin dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju,

sangat setuju.

29
3.5.2 Religiusitas (X2)

Basri et al. (2010) dalam (Tahar & Rachman, 2014) bahwasannya

religiusitas adalah nilai-nilai agama yang diyakini oleh seseorang ataupun

individu, dan masing-masing agama tentunya memiliki tujuan yang sama untuk

mengendalikan perilaku positif dan mencegah perilaku negatif. Tingkat

religiusitas yang tinggi dapat mencegah seseorang berperilaku menyimpang dari

ketentuan yang telah ditetapkan. Kaitannya dengan pajak, apabila seorang individu

memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, maka individu tersebut akan merasa

takut untuk melakukan suatu kecurangan atau menghindar dari kewajiban yang

seharusnya dilakukan karena ia percaya bahwa apapun yang dilakukannya selalu

dalam pengawasan Tuhan Yang Maha Esa.

Pengukuran variabel tingkat religiusitas menggunakan instrumen

pertanyaan yang dibuat berdasarkan indikator atau kriteria dalam penelitian

menurut (Turner, 2006) dalam penelitian (Mohdali & Pope, 2014) yaitu sebagai

berikut:

1) Keyakinan

2) Pengamalan

3) Penghayatan

4) Pengetahuan

Pernyataan dari instrument religiusitas diukur dengan menggunakan skala

likert empat poin dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju.

30
3.5.3 Norma Subjektif (X3)

Norma subjektif adalah presepsi membentuk perilaku tertentu dalam

individu tentang pengaruh sosial (G. B. Dharmawan, 2016). Ajzen dalam

(Mustikasari, 2007) menyebutkan bahwa norma subjektif adalah pembentukan

perilau individu, yakni pandangan yang dimiliki orang lain berupa menolak atau

menyetujui perilaku yang dilakukan individu tersebut. Dalam hal ini

mengindikasikan bahwa persetujuan orang lain atas suatu perilaku yang

dilakukan, membuat individu mengulang secara terus menerus, karena merasa

bahwa perilaku yang dilakukannya dapat diterima dan dibenarkan oleh

masyarakat.

Variabel noma subyektif diukur berdasarkan jenis pernyataan dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian (Mustikasari, 2007). Dalam penelitiannya,

indikator yang digunakan untuk mengukur variabel norma subjektif yaitu sebagai

berikut:

1) Pengaruh teman

2) Pengaruh konsultan pajak

3) Pengaruh petugas pajak

4) Pengaruh pimpinan perusahaan

Pernyataan dari instrument norma subjektif diukur dengan menggunakan

skala likert empat poin dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju.

31
3.5.4 Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Kepatuhan wajib pajak adalah kondisi ketika wajib pajak memenuhi semua

kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan yang

berlaku. Dengan kata lain. kepatuhan wajib pajak diukur dengan melihat

kepatuhannya terhadap hukum pajak yang berlaku (Chatopadhyay & Das Gupta,

2002).

Menurut (Ngadiman & Huslin, 2017) terdapat tujuh indikator kepatuhan

wajib pajak, yaitu sebagai berikut:

1) Secara umum dapat dikatakan bahwa paham Undang-Undang Perpajakan.

2) Terdaftar sebagai wajib pajak.

3) Selalu mengisi formulir pajak dengan benar.

4) Selalu menghitung pajak dengan jumlah yang benar.

5) Selalu membayar pajak tepat pada waktunya.

6) Bersedia melaporkan informasi tentang pajak apabila petugas pajak

membutuhkan informasi.

7) Berkeyakinan bahwa melaksanakan kewajiban perpajakan merupakan

tindakan sebagai warga negara yang baik.

Pernyataan dari instrument kepatuhan wajib pajak diukur dengan

menggunakan skala likert empat poin dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju,

sangat setuju.

32
3.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018:80).

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh wajib pajak orang pribadi

efektif yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan sejumlah

93.198 orang WPOP.

3.6.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (Sugiyono, 2018:81). Untuk

menentukan ukuran sampel wajib pajak orang pribadi efektif di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Tabanan digunakan dengan rumus Slovin, maka diperoleh jumlah

sampel sebanyak 100 responden. Penggunaan sampel ini bertujuan untuk

memperoleh efisien dalam hal tenaga, waktu, dan biaya.

Rumus Slovin yang digunakan untuk mengukur jumlah sampel sebagai

berikut.

n= N ……………………………………………………………........(1)

(1+Ne2)

Keterangan:

N = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih ditolerir (e = 10 persen)

33
Berdasarkan data dari KPP Pratama Tabanan, hingga akhir 2017 tercatat

sebanyak 93.198 Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) yang merupakan WPOP

efektif. Maka jumlah sampel untuk penelitian dengan margin of error sebesar 10

persen adalah:

93.198
n= …………………………………………………(2)

(1+93.198 (0,1) 2)

n = 99,89

n = 100 (dibulatkan)

Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah sebanyak 100 sampel wajib pajak orang pribadi di KPP

Pratama Tabanan.

Metode penentuan sampel menggunakan metode accidental sampling, yaitu

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Metode ini

merupakan salah satu jenis dari purposive sampling (non probability sampling),

yakni teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan sama pada setiap

anggota populasi untuk menjadi sampel. Sebaliknya, sampel yang terpilih adalah

bagian dari populasi yang memiliki kriteria khusus yang dibuat oleh peneliti. Dalam

hal ini, accidental sampling diterapkan dengan memilih orang yang ditemui oleh

peneliti yang dipandang cocok sebagai sumber data dan memenuhi kriteria sebagai

responden yaitu wajib pajak orang pribadi yang melaporkan pajaknya dengan Surat

Pemberitahuan Tahunan (SPT).

34
3.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei menggunakan

media angket (kuesioner). Sejumlah pernyataan diajukan kepada responden untuk

dijawab sesuai pendapat mereka. Untuk mengukur pendapat responden digunakan

skala likert e m p a t poin untuk mengukur kepatuhan wajib pajak, kualitas

pelayanan, religiusitas, dan norma subjektif yaitu mulai poin 1 untuk pendapat

sangat tidak setuju (STS) hingga poin 4 untuk pendapat sangat setuju (SS).

1) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

2) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

3) Setuju (S) diberi skor 3

4) Sangat Setuju (SS) diberi skor 4

3.8 Jenis dan Sumber Data

3.8.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data berupa angka-angka atau data-data

kualitatif yang dapat diangkakan (Sugiyono, 2018:7). Data kuantitatif dalam

penelitian ini meliputi data hasil skor kuesioner yang disebar dengan skala

likert.

2) Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan tidak berbentuk angka,

namun berupa kata-kata, kalimat, skema, gambar serta tidak dapat diukur

35
dengan satuan hitung (Sugiyono, 2018:8). Data kualitatif dalam penelitian

ini meliputi data diri wajib pajak orang pribadi berupa data diri dalam

kuisioner penelitian, gambaran umum dan sejarah KPP Pratama Tabanan,

struktur organisasi, dan penjelasan tentang struktur organisasi dari Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.

3.8.2 Sumber Data

1) Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber

aslinya dan tidak melalui media perantara (Sugiyono, 2018). Data primer

dalam penelitian ini adalah jawaban Wajib Pajak Orang Pribadi yang

sesuai kriteria terhadap serangkaian pertanyaan kuesioner yang diajukan

oleh peneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan

Wajib Pajak.

2) Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui media perantara, seperti orang lain atau dokumen (Sugiyono,

2018). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

Kantor Pajak Pelayanan Pratama Kabupaten Tabanan berupa jumlah

tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama

Tabanan.

36
3.9 Uji Instrumen Penelitian

3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali, 2016:52). Apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner, maka kuesioner

tersebut dikatakan valid. Validitas ini mempunyai tujuan yaitu mengukur apakah

pertanyaan dalam kuesioner yang dibuat benar-benar dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan

antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Nilai

Corelated Item-Total Correlation atau nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r

tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016:53).

3.9.2 Uji Reliabilitas

Ghozali (2016:47) menjelaskan bahwa reliabiltas adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu, maka kuesioer dikatakan reliabel atau handal. Reliabilitas dapat

diukur dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja, artinya pengukuran

hanya dilakukan sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengukuran reliabilitas

dilakukan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Jika suatu konstruk

37
atau variabel memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,70 maka dapat dikatakan bahwa

konstruk atau variabel tersebut reliabel (Ghozali, 2016:48).

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk statistik deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (Mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemecengan distribusi) (Ghozali, 2016:19).

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi

memenuhi kriteria BLUE (Best, Linear, Unbiased Estimator). Uji asumsi klasik

ini terdiri dari Uji normalitas data, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji

multikolinearitas. Namun karena data yang digunakan adalah data cross section

maka uji autokorelasi tidak dilakukan.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan untuk melihat bahwa suatu data

terdistribusi secara normal atau tidak. Imam Gozhali (2016:30)

menyatakan bahwa uji normalitas data dilihat dari uji Kolmogorov

Smirnov.

38
2) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak adanya kesamaan deviasi standar

nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Bila terjadi

gejala heteroskedastisitas akan menimbulkan akibat varian koefisien

regresi menjadi minimum dan confidence interval melebar sehingga hasil

uji signifikansi statistik tidak valid lagi. Heteroskedastisitas dapat

dideteksi dengan beberapa macam cara, antara lain adalah dengan

menggunakan uji glejser. Dalam uji glejser, model regresi linier yang

digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai

residualnya. Kemudian nilai residual tersebut diabsolutkan dan dilakukan

regresi dengan semua variabel bebas. Apabila terdapat variabel bebas

yang berpengaruh secara signifikan pada tingkat signifikansi 5 persen

terhadap residual absolut, maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2016:103).

3) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat

inter korelasi yang sempurna diantara beberapa variabel bebas yang

digunakan dalam model. Multikolinieritas terjadi jika terdapat hubungan

linier antara independen variabel yang dilibatkan dalam model. Jika

terjadi gejala multikolinieritas yang tinggi, standard error koefisien

regresi akan semakin besar dan mengakibatkan confidence interval untuk

pendugaan parameter semakin lebar, dengan demikian terbuka

kemungkinan terjadi kekeliruan, menerima hipotesis yang salah. Uji

39
asumsi klasik seperti multikolinieritas dapat dilaksanakan dengan jalan

meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar

independent variabel dengan menggunakan Variance Inflation Factor

(VIF) (Ghozali, 2016:103). Batas dari VIF adalah 10 dan nilai tolerance

value adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance

value kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas.

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pegaruh lebih dari satu

variabel independen terhadap satu variabel dependen. Pada penelitian ini analisis

regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan, religiusitas, dan norma subjektif terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama Tabanan. Berikut model

regresi dalam penelitian ini:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e ……………………………………………(3)

Keterangan:

Y = kepatuhan wajib pajak

α = konstanta

β1 = koefisien variabel kualitas pelayanan

β2 = koefisien variabel religiusitas

β3 = koefisien variabel norma subjektif

e = error

40
3.10.4 Koefisien Determinasi (𝑅2 )

Koefisien determinasi (𝑅2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2016:171).

3.10.5 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji kelayakan model (u j i F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika tingkat

signifikansi nilai F lebih kecil daripada 5 persen atau 0,05 maka Ho dapat

ditolak, dengan kata lain menerima hipotesis alternatif.

3.10.6 Uji Hipotesis (Uji t)

Uji hipotesis (Uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan

titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi

dari nilai t tabel, maka hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa

suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

41
Dapat juga dengan melihat tingkat signifikansi dari nilai t. Tingkat signifikansi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 persen atau 0,05. Jika tingkat

signifikansi nilai t di bawah 0,05 maka Ho dapat ditolak, dan Ha dapat diterima

(Ghozali, 2016:171).

42
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Organisasi


Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan dibentuk berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 238/KMK.01/2006 tanggal 9 Mei 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera

Bagian Tengah, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat Bagian I,

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Bagian Barat III, dan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali.

Pada awalnya KPP Pratama Tabanan menyewa gedung yang beralamat di

Jalan Pulau Batam No. 33X Tabanan. Setelah pembangunan gedung selesai, sejak

25 Nopember 2011 KPP Pratama Tabanan menempati gedung baru yang beralamat

di Jalan Gatot Subroto Sanggulan Kediri Tabanan. Penempatan gedung baru

tersebut diresmikan langsung oleh A. Fuad Rahmany selaku Direktur Jenderal

Pajak pada waktu itu. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan adalah kantor

pajak yang paling terakhir terbentuk di Kantor Wilayah DJP Bali dengan kode 908,

sebelumnya telah terdapat tujuh kantor pajak di Bali. Pembentukan kantor

pelayanan pajak disesuaikan dengan wilayah kerja masing-masing menurut

kabupaten/kota atau dapat juga menurut besar kecilnya omset wajib pajak.

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian


4.2.1 Deskrispsi Responden
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai

pengaruh kualitas pelayanan, religiusitas dan norma subjektif pada kepatuhan wajib

43
pajak. Penyebaran kuesioner dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Tabanan yang beralamat di jalan Gatot Subroto No.2, Banjar Anyar, Kediri,

Kabupaten. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode accidental sampling yaitu dengan cara penyebaran kuesioner diantarkan

langsung ke lokasi penelitian dan diberikan kepada responden.

Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner


Presentase
Item Jumlah
(Persen)
Kuesioner yang dibagikan 100 100
Kuesioner yang tidak diisi 0 0
Kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap 0 0
Kuesioner yang dapat diolah 100 100
Tingkat Pengembalian Kuesioner (respon rate) : 100 100%
Kuesioner yang digunakan (useable respon rate) : 100 100%
Sumber : data diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kuesioner yang tersebar ke

responden adalah 100 eksemplar dengan tingkat pengembalian 100 eksemplar atau

100 persen, sehingga kuesioner yang dapat digunakan sebanyak 100 kuesioner dari

seluruh kuesioner yang disebarkan.

4.2.2 Karakteristik Responden

Kuesioner dibagikan kepada 100 wajib pajak orang pribadi yang

melaksanakan kewajiban perpajakannya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Tabanan. Karakteristik responden dalam penelitian ini ditinjau berdasarkan jenis

kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Karakteristik responden

ditunjukkan pada Tabel 4.2.

44
Tabel 4.2
Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah Persentase


No Keterangan
Responden Responden (Persen)
1 Jenis kelamin Laki-laki 59 59
Perempuan 41 41
Jumlah 100 100
2 Umur 20-29 32 32
>30-39 26 26
>40-49 24 24
>50 18 18
Jumlah 100 100
3 Jenis pekerjaan PNS 26 26
Swasta 42 42
Wirausaha 32 32
Jumlah 100 100
4 Tingkat Pendidikan SMA/Sederajat 34 34
Diploma 3 21 21
Sarjana 39 39
Pasca Sarjana 4 4
Lainnya 5 5
Jumlah 100 100
Sumber: data diolah, 2019

Tabel 4.2 menyatakan bahwa dari 100 responden yang mengisi kuisioner

terdiri dari 59 orang laki-laki dan 41 orang perempuan, yang dimana memiliki umur

yang bervariasi dengan rincian 32 orang berumur antara 20-29 tahun, 26 orang

berumur antara 30-39 tahun, 24 orang berumur antara 40-49 tahun, dan 18 orang

berumur lebih dari 50 tahun. Jenis pekerjaan dari responden juga berbeda-beda

dimana terdapat 26 orang yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, 42 orang

pegawai swasta, dan 32 orang wirausaha dengan tingkat pendidikan yang berbeda-

beda diantaranya 34 orang lulusan SMA, 21 orang lulusan Diploma 3, 39 orang

lulusan Sarjana, 4 orang lulusan Pasca Sarjana, dan 5 orang diluar dari tingkat

pendidikan yang disebutkan (lainnya).

45
4.2.3 Hasil Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkat data

yang menggambarkan karakteristik dari masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian ini. Analisis ini berguna untuk menjelaskan karakteristik dari

variabel penelitian diantaranya : nilai rata-rata (mean), nilai ekstrim yaitu nilai

minimum dan nilai maksimum, standar deviasi serta N yang merupakan jumlah

responden dalam penelitian ini. Hasil dari deskriptif tersebut dapat dilihat pada

Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3
Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Kualitas Pelayanan (X1) 100 55 72 63,39 5,22406
Religiusitas(X2) 100 13 20 16,1 1,97202
Norma Subjektif (X3) 100 9 15 11,98 1,36315
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) 100 21 28 23,24 2,53109

Sumber: Data primer diolah, 2019 (Lampiran 3)


Berdasarkan Tabel 4.3, menunjukkan bahwa statistik deskriptif dari variabel-

variabel yang diteliti, berikut pendeskripsian untuk masing-masing variabel.

1) Variabel X1.

Variabel kualitas pelayanan memiliki nilai minimum sebesar 55,00 dan nilai

maksimum sebesar 72,00. Nilai rata-rata untuk variabel kualitas pelayanan

adalah sebesar 63,39 dengan penyimpangan sebesar 5,224.

46
2) Variabel X2

Variabel religiusitas memiliki nilai minimum sebesar 13,00 dan nilai

maksimum sebesar 20,00. Nilai rata-rata untuk variabel religiusitas adalah

sebesar 16,10 dengan penyimpangan sebesar 1,972.

3) Variabel X3

Variabel norma subjektif memiliki nilai minimum sebesar 9,00 dan nilai

maksimum sebesar 15,00. Nilai rata-rata untuk variabel norma subjektif

adalah sebesar 11,98 dengan penyimpangan sebesar 1,363.

4) Variabel Y

Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki nilai minimum sebesar 21,00 dan

nilai maksimum sebesar 28,00. Nilai rata-rata untuk variabel kualitas

pelayanan adalah sebesar 23,24 dengan penyimpangan sebesar 2,531.

4.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian


4.3.1 Uji Validitas
Valid berarti variabel tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Hal ini berarti mengukur sejauh mana ketepatan pertanyaan

yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Suatu

instrumen akan dikatakan valid apabila skor faktor dengan skor total dan bila

kolerasi tiap faktor tersebut pofitif 0,30 ke atas (Sugiyono, 2018 : 134).

47
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas

Variabel Instrumen Pearson Correlation Keterangan


X1.1 0,637 Valid
X1.2 0,660 Valid
X1.3 0,637 Valid
X1.4 0,624 Valid
X1.5 0,546 Valid
X1.6 0,566 Valid
X1.7 0,560 Valid
X1.8 0,481 Valid
X1.9 0,563 Valid
Kualitas Pelayanan (X1)
X1.10 0,597 Valid
X1.11 0,343 Valid
X1.12 0,531 Valid
X1.13 0,548 Valid
X1.14 0,437 Valid
X1.15 0,569 Valid
X1.16 0,729 Valid
X1.17 0,617 Valid
X1.18 0,371 Valid
X2.1 0,811 Valid
X2.2 0,741 Valid
Religiusitas (X2) X2.3 0,685 Valid
X2.4 0,731 Valid
X2.5 0,718 Valid
X3.1 0,434 Valid
X3.2 0,701 Valid
Norma Subjektif (X3)
X3.3 0,791 Valid
X3.4 0,821 Valid
Y.1 0,446 Valid
Y.2 0,743 Valid
Y.3 0,767 Valid
Kepatuhan Wajib Pajak
Y.4 0,862 Valid
(Y)
Y.5 0,814 Valid
Y.6 0,825 Valid
Y.7 0,845 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2019 (Lampiran 4)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan, religiusitas, dan norma

subjektif memiliki pearson correlation lebih dari 0,30. Sehingga pernyataan yang

digunakan dalam kuesioner penelitian ini telah memenuhi standar valid sehingga

layak digunakan sebagai penelitian.

48
4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas menunjukkan seberapa besar suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau diandalkan. Uji ini dilakukan terhadap instrumen dengan

koefisien Cronbach’s Alpha. Apabila nilai koefisiennya lebih besar dari 0,70 maka

instrumen yang digunakan reliabel (Ghozali, 2016:48).

Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan


Kualitas Pelayanan 0,866 Reliabel
X2 0,782 Reliabel
X3 0,757 Reliabel
Y 0,878 Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2019 (Lampiran 5)

Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha masing-

masing variabel yaitu kualitas pelayanan, religiusitas, norma subjektif, dan

kepatuhan wajib pajak memiliki nilai lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan

bahwa semua pernyataan dalam kuesioner penelitian ini reliabel dan dapat

dipercaya. Hal ini berarti apabila dilakukan pengukuran lebih dari satu kali terhadap

gejala yang sama maka pengukuran tersebut akan memberikan hasil yang

konsisten.

4.4 Uji Asumsi Klasik


4.4.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan metode

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan dalam tes ini adalah dengan

membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat dengan tingkat alpha yang

49
digunakan yaitu 0,05, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi normal bila sig

> alpha (Ghozali, 2016:30). Tabel 4.6 menyajikan hasil uji normalitas.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.71505606
Most Extreme Differences Absolute .077
Positive .077
Negative -.056
Test Statistic .768
Asymp. Sig. (2-tailed) .579
Sumber : Data primer diolah, 2019 (Lampiran 6)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi persamaan sebesar 0,579 lebih

besar dari 0,05. Hal ini berarti data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Pengujian ini dilakukan

untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tidak saling

berkolerasi (Ghozali, 2016:104). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance

dan variance inflation factor (VIF), suatu model regresi yang bebas dari masalah

multikolinearitas apabila mempunyai nilai toleransi ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10.

50
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas

Unstandardized Standardizd
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -2.462 2.511 -.980 .329
X1 .261 .038 .539 6.863 .000 .838 1.193
X2 .308 .108 .228 2.836 .006 .848 1.179
X3 .343 .137 .180 2.512 .014 .985 1.015
Sumber : Data primer diolah, 2019 (Lampiran 7)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa nilai tolerance pada

masing-masing variabel bernilai diatas 10 persen (0,10) dan nilai VIF dibawah 10.

Hal ini menjelaskan bahwa regresi model yang ada tidak terjadi multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas


Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila bila nila t hitung lebih kecil dari t

tabel dan bernilai signifikan jika lebih besar dari 0,05. Model regresi yang baik

yakni apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.8 menyajikan hasil uji

heteroskedastisitas.

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.162 1.471 -1.470 .145
Kualitas .012 .022 .058 .517 .606
Religiusitas .112 .064 .200 1.760 .082
Norma subjektif .080 .080 .101 .1.000 .320
Sumber : Data primer diolah, 2019 (Lampiran 8)

51
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua variabel bebas pada

model regresi tersebut memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini

berarti model regresi penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.

4.5 Hasil Uji Hipotesis

4.5.1 Hasil Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS, maka

didapatkan hasil seperti dibawah ini :

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients t Signifikansi
B Std. Eror Beta
(Constant) -2.462 2.511 -0,980 0,329
Kualitas Pelayanan 0,261 0,038 0,539 6.863 0,000
Religiusitas 0,308 0,108 0,228 2.836 0,006
Norma Subjektif 0,343 0,137 0,180 2,512 0,014
Adjusted R Square 0,477
F Hitung 31,138
Signifikansi F 0,000
Sumber : Data primer diolah, 2019 (Lampiran 9)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disusun persaman regresi sebagai berikut :

Y = -2.462 + 0,261X1 + 0,308X2 - 0,343X3 + e ………………………………..(4)

Interpretasi dari persamaan tersebut yaitu :

1) Nilai konstanta sebesar -2.462 menunjukkan apabila kualitas pelayanan

(X1), religiusitas (X2), dan norma subjektif (X3) sebesar nol, maka

kepatuhan wajib pajak (Y) akan kurang dari nol. Hal ini menunjukkan

bahwa wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

52
Tabanan cenderung tidak patuh ketika tidak ada kualitas pelayanan,

religiusitas, dan norma subjektif.

2) Nilai Koefisien Regresi variabel kualitas pelayanan sebesar 0,261. Hal ini

bermakna bahwa kualitas pelayanan semakin meningkat maka kepatuhan

wajib pajak dalam membayar pajak semakin meningkat.

3) Nilai Koefisien Regresi variabel religiusitas sebesar 0,308. Hal ini

bermakna bahwa religiusitas semakin meningkat maka kepatuhan wajib

pajak dalam membayar pajak semakin meningkat.

4) Nilai Koefisien variabel norma subjektif sebesar 0,343. Hal ini bermakna

bahwa norma subjektif semakin meningkat maka kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak semakin meningkat.

4.5.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada hakikatnya mengukur seberapa jauh

kemampuan model penelitian menerangkan variasi variabel independen. Hasil

analisis menunjukkan nilai sebesar 0,477. Ini berarti perubahan yang terjadi pada

kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan

dapat dijelaskan oleh Kualitas Pelayanan (X1), Religiusitas (X2), dan Norma

Subjektif (X3) sebesar 47,7 persen, sedangkan 52,3 persen sisanya dijelaskan oleh

faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.

53
4.5.3 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Berdasarkan hasil regresi diatas (Tabel 4.8), siginifikansi F sebesar 0,000 <

0,05 maka variabel independen berpengaruh serempak (simultan) terhadap variabel

dependen. Hal ini berarti seluruh variabel independen (kualitas pelayanan,

religiusitas, dan norma subjektif) dapat memprediksi atau menjelaskan fenomena

kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini dikatakan layak

untuk diteliti.

4.5.4 Uji Hipotesis (Uji t)

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka dapat diinterprestasikan

hasilnya sebagai berikut.

1) Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

(H1)

Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hasil

perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4.8 yang menunjukkan variabel

kualitas pelayanan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,261 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf nyata

a=0,05 yang menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki

pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Nilai koefisien

regresi sebesar 0,261 menunjukkan hubungan positif antara kualitas

pelayanan dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi, yang bermakna

semakin bagus kualitas pelayanan maka kepatuhan wajib pajak orang

54
pribadi dalam membayar kewajiban perpajakannya akan semakin

meningkat, maka hipotesis (H1) diterima.

2) Pengaruh religiusitas terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (H2)

Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hasil perhitungan uji

t dapat dilihat pada tabel 4.8 yang menunjukkan variabel kualitas pelayanan

memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,308 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,006 lebih kecil dibandingkan taraf nyata a=0,05 yang

menunjukkan bahwa variabel religiusitas memiliki pengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Nilai koefisien regresi sebesar 0,308

menunjukkan hubungan positif antara kualitas pelayanan dengan kepatuhan

wajib pajak orang pribadi, yang bermakna semakin tinggi tingkat

religiusitas maka kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar

kewajiban perpajakannya akan semakin meningkat, maka hipotesis (H2)

diterima.

3) Pengaruh norma subjektif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

(H3)

Hipotesis ketiga penelitian ini menyatakan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hasil

perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4.8 yang menunjukkan variabel

norma subjektif memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,343 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,014 lebih kecil dibandingkan taraf nyata

a=0,05 yang menunjukkan bahwa variabel norma subjektif memiliki

55
pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Nilai koefisien

regresi sebesar 0,343 menunjukkan hubungan positif antara norma subjektif

dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi, yang bermakna semakin

meningkatnya norma subjektif maka kepatuhan wajib pajak orang pribadi

dalam membayar kewajiban perpajakannya akan semakin meningkat, maka

hipotesis (H3) diterima.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak

Kualitas pelayanan dari KPP Pratama Tabanan dapat dilihat dari kondisi

gedung, teknologi dan fasilitas yang tersedia, serta pelayanan dari fiskus pajak.

Kondisi ruangan yang memadai dan nyaman, dapat memberikan kesan nyaman dan

tidak membosankan ketika harus menunggu giliran. Begitu pula dengan pelayanan

yang baik dan ramah dari fiskus pajak dalam memberikan penjelasan atau

menjawab pertanyaan dari wajib pajak, dapat memberikan kepuasan dan

pemahaman bagi wajib pajak.

Hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi telah dibuktikan

oleh beberapa peneliti terdahulu. Arum ( 2 0 1 2 ) dan M a n g o t i n g ( 2 0 1 3 )

memperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif secara signifikan

pada kepatuhan wajib pajak.

Teori atribusi yang menyatakan bahwa seseorang dalam menentukan

tingkat kepatuhannya dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal

tersebut adalah faktor yang berasal dari luar diri wajib pajak seperti situasi dan

56
lingkungan sekitar yang dalam hal ini adalah kualitas pelayanan yang diberikan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan. Selain itu, Theory of Planned Behavior

yang menjadi dasar dalam hipotesis penelitian, menyatakan bahwa perilaku

individu untuk patuh pada ketentuan perpajakan ditentukan oleh niat seseorang.

Niat tersebut muncul dari dalam diri wajib pajak yang dapat menjadi faktor yang

menentukan seseorang untuk berperilaku.

4.6.2 Pengaruh Religiusitas pada Kepatuhan Wajib Pajak

Tingkat religiusitas yang kuat dapat mencegah seseorang berperilaku

menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam hal perpajakkan, apabila

seorang individu memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, maka individu tersebut

akan merasa takut melakukan suatu kecurangan atau menghindar dari kewajiban

yang seharusnya dilakukan karena ia percaya bahwa apapun yang dilakukannya

selalu dalam pengawasan Tuhan Yang Maha Esa.

Torgler (2003) dalam Utama (2016) menyatakan bahwa religiusitas

merupakan kepercayaan pada Tuhan atau keyakinan spiritual lainnya dalam

menentukan sejauh mana orang memenuhi kewajiban pajak sesuai hukum yang

berlaku. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh positif

terhadap kepatuhan perpajakan itu sendiri. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Utama (2016), yang menyatakan bahwa tingkat

religiusitas wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

tersebut. Hal ini berarti religiusitas memiliki keterikatan dengan kepatuhan wajib

pajak, dimana agama tentunya memiliki tujuan yang sama untuk dalam

mengendalikan perilaku positif dan mencegah perilaku negatif. Agama

57
memberikan pengendalian internal untuk pemantauan diri dalam mengikuti norma

yang berlaku.

Religiusitas merupakan keyakinan yang dimiliki oleh wajib pajak terhadap

Tuhan. Hal ini berarti, melanggar peraturan perpajakan sama seperti melanggar

perintah dari Tuhan (Basri & Surya, 2016). Dalam teori atribusi, religiusitas

termasuk faktor eksternal berupa persepsi wajib pajak dalam membuat penilian

mengenai perilaku kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajakan. Theory of Planned Behavior juga turut mendasari bahwa perilaku

individu untuk patuh pada ketentuan perpajakan ditentukan oleh niat individu

tersebut.

4.6.3 Pengaruh Norma Subjektif pada Kepatuhan Wajib Pajak

Seseorang dalam berperilaku tidak terlepas dari proses pengambilan

keputusan. Keputusan yang diambil seseorang dilakukan dengan pertimbangan

sendiri maupun atas dasar pertimbangan orang lain yang dianggap penting.

Dalam hal perpajakkan, pertimbangan dan pengaruh dari lingkungan sekitar dapat

menentukan keputusan wajib pajak untuk mematuhi kewajiban perpajakkannya

atau tidak.

Hasil penelitian ini mengambil kesimpulan yang selaras dengan beberapa

penelitian serupa terdahulu. Yuliana & Isharijadi (2018) dan Alvin (2014), dalam

penelitiannya mengenai kepatuhan wajib pajak orang pribadi, memberikan hasil

bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Dengan demikian, kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki keterkaitan erat

dengan norma subjektif yang merupakan harapan normatif dari orang lain.

58
Theory of Planned Behavior yang menjadi dasar dalam hipotesis penelitian

menyatakan bahwa perilaku individu untuk patuh pada ketentuan perpajakan

ditentukan oleh niat seseorang. Niat tersebut muncul dari dalam diri wajib pajak

yang dipengaruhi oleh behavioral belief, normative belief, dan control belief.

Dengan kata lain, norma subjektif memiliki peranan yang signifikan terhadap

peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar kewajiban

perpajakannya.

4.7 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi hasil penelitian dapat ditunjukkan untuk pengembangan teori,

akademis, dan kebijakan sebagai berikut:

1) Implikasi Teoretis

Penelitian ini mendukung teori atribusi yaitu kepatuhan wajib pajak

dipengaruhi oleh faktor inernal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor

yang berasal dari diri wajib pajak itu sendiri, yakni tingkat religiusitas.

Sementara itu, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri wajib

pajak seperti kualitas pelayanan dan norma subjektif. Dengan demikian,

kualitas pelayanan, religiusitas, dan norma subjektif memberikan pengaruh

signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

2) Implikasi Praktis

Penelitian ini sebagai motivasi bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Tabanan untuk dapat meningkatkan fasilitas yang ada dan dapat memberikan

sosialisasi secara rutin agar wajib pajak dapat mengetahui perkembangan dan

59
informasi mengenai perpajakan. Selain itu Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Tabanan diharapkan dapat memberikan segala informasi yang diperlukan wajib

pajak untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

60
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dam pembahasan, simpulan ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.

Kualitas pelayanan berupa pelayanan petugas pajak dan fasilitas yang

tersedia mampu mendorong kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya. Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan,

kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya akan

semakin baik.

2) Religiusitas berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan. Wajib

pajak yang taat pada agama akan menyadari betapa pentingnya pajak untuk

pembangunan Negara. Semakin baik religiusitas wajib pajak, maka

kepatuhan wajib pajak terhadap kewajiban perpajakannya akan semakin

baik.

3) Norma subjektif berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.

Pandangan orang lain atau kelompok lain mengenai kewajiban perpajakan

61
dapat mempengaruhi kepatuhan seorang wajib Pajak. Apabila orang lain

memberikan pengaruh positif tentang kewajiban perpajakan, maka besar

kemungkinan wajib pajak tersebut akan berlaku patuh terhadap kewajiban

perpajakannya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut:

1) Petugas KPP Pratama Tabanan diharapkan dapat memberikan perhatian

secara individu kepada wajib pajak dalam hal pelaporan SPT tahunan.

2) Penguatan religiusitas wajib pajak dapat dilakukan melalui kontribusi aktif

wajib pajak dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.

3) Peranan konsultan pajak dalam mendorong wajib pajak untuk memenuhi

kewajiban perpajakkannya masih perlu ditingkatkan.

4) Kepatuhan wajib pajak yang rendah, salah satunya bersumber dari

pemahaman terhadap undang undang perpajakkan yang masih rendah.

Sehingga, sosialisasi mengenai undang-undang perpajakan perlu dilakukan

oleh KPP Pratama Tabanan.

62
DAFTAR RUJUKAN

Ajzen, Icek. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior


and Human Decision Processes, 5, pp. 179-211
Alvin, A. (2014). Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Dan Kontrol Perilaku Yang
Dipersepsikan Staff Pajak Terhadap Kepatuhan Pajakwajib Pajak Badan. Tax
& Accounting Review, 4(1), 1–12.

Basri, Y. M., & Surya, R. A. S. (2016). Pengaruh Keadilan, Norma Ekspektasi,


Sanksi Dan Religiusitas Terhadap Niat Dan Ketidak Patuhan Pajak.
Akuntabilitas, 7(3), 162–176. https://doi.org/10.15408/akt.v7i3.2733

Chau, G., & Leung, P. (2009). A critical review of Fischer’s tax compliance model:
A research systhesis. International Accounting, Auditing and Taxation, 1(2),
34–40. Retrieved from
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1061951800000276

Chattopadhyay, S., & Das-Gupta, A. (2002). The Compliance Costs of The


Personal Income Tax And Its Determinants. National Institute of Public
Finance And Policy New Delhi.

Cronin, J. J., & Taylor, S. A. (2006). Measuring Service Quality: A Reexamination


and Extension. Journal of Marketing, 56(3), 55.
https://doi.org/10.2307/1252296

Djawadi, B. M., & Fahr, R. (2013). The Impact of Tax Knowledge and Budget
Spending Influence on Tax Compliance. Journal of Economics Literature,
(7255), 0–33.

Fuadi, Oentara Arabella & Yenni Mangoting. (2013).Pengaruh Kualitas Pelayanan


Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.Tax and Accounting Review,Vol 1.No 1.2013
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universisitas Sumatera Diponegoro: Semarang.
Hidayat dan Nugroho. (2010). Studi Empiris Theory Of Planned Behavior dan
Pengaruh Kewajiban Moral Pada Perilaku Ketidakpatuhan Pajak Wajib Pajak
Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 12(2), h82-93.
James, S., & Alley, C. (2002). Tax compliance, self-assessment and tax
administration University of Exeter, University of Waikato. 27–42.

Johnson, B. R., Jang, S. J., Larson, D. B., dan De Li, S. (2001). Does Adolescent
Religious Commitment Matter? A Reexamination of the Effects of Religiosity
on Delinquency. Journal of Research in Crime and Delinquency, 38(1), 22-44.

63
Judisseno, Rimsky. K. (2005). Pajak dan Strategi Bisnis Suatu Tinjauan tentang
Kepastian Hukum dan Penerapan Akuntansi di Indonesia Edisi Revisi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mangoting, A. O. F. dan Y. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak,
Sanksi Perpajakan dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM. Tax & Accounting Review, 1, 18–27.
https://doi.org/10.1002/9780470015902.a0021157

Mardiasmo. (2016). Perpajakan. Edisi Terbaru 2016. Yogyakarta: Andi.


Mohdali, R., & Pope, J. (2014). The influence of religiosity on taxpayers’
compliance attitudes: Empirical evidence from a mixed-methods study in
Malaysia. Accounting Research Journal, 27(1), 71–91.
https://doi.org/10.1108/ARJ-08-2013-0061

Munandar. (2014). Pengaruh Sikap Dan Norma Subyektif Terhadap Niat


Menggunakan Produk Perbankan Syariah Pada Bank Aceh Syariah di Kota
Lhokseumawe. Jurnal Visioner Dan Strategis, 3(2).

Mustikasari, E. (2007). Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di


Perusahaan Industri Pengolahan Di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi
X, ASPP-16(26–28 Juli), 1–41.

Ngadiman, N., & Huslin, D. (2017). Pengaruh Sunset Policy, Tax amnesty, dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan). Jurnal Akuntansi, 19(2), 225.
https://doi.org/10.24912/ja.v19i2.96

Palda, F., & J. Hanosek. (2002). Journal Quality of Government Services and the
Civic Duty to Pay Taxes in the Czech and Slovak Republics, and other
Transision Countries. (August), 1–39.

Pranata, P. A., & Setiawan, P. E. (2015). Penerimaan Pajak Daerah Dengan


Meningkatkan Sanksi Perpajakan , Kualitas. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 2, 456–473.

Purnaditya, R. R., & Rohman, A. (2015). Pengaruh Pemahaman Pajak, Kualitas


Pelayanan dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak (Studi Empiris Pada
WP OP yang Melakukan Kegiatan Usaha di KPP Pratama Semarang
Candisari). Diponegoro Journal of Accounting, 4, 1–11.

Razak, ndash; (2014). Evaluating taxpayers attitude and its influence on tax
compliance decisions in Tamale, Ghana. Journal of Accounting and Taxation,
5(3), 48–57. https://doi.org/10.5897/jat2013.0120

64
Ronald B. Mitchell. “Compliance Theory: An Overview” In Improving Compliance
with International Environmental Law. Editors: James Cameron, Jacob
Werksman, and Peter Roderick. Earthscan, 1996, 3-28. (1996).

Santika, kadek adi. (2015). Pengaruh Kesadaran Wp,Kualitas Pelayanan,Dan


Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wp Air Tanah. Jurnal Pemikiran,
Penelitian Ekonomi, 5(2), 1–26.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21107/infestasi.v8i1.1256

Simanjuntak, Timbul Hamonangan. (2009). Kepatuhan Pajak (Tax Complience)


dan Bagi Hasil Pajak dalam Perekonomian di Jawa Timur. JESP, 1(2).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Cetakan
ke-27. Bandung: Alfabeta
Supadmi, N. luh. (2011). Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas
Pelayanan. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 4(2), 1–14. Retrieved from
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/2598/1809

Susmita, P. R., & Supadmi, N. L. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi


Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, Dan Penerapan E-Filing Pada Kepatuhan
Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.2 Februari (2016),
(ISSN: 2302-8556), 1239–1269. https://doi.org/10.1002/pam.1047

Tahar, A., & Rachman, A. K. (2014). Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Akuntansi UMY, 15(1), 1–12.

Tittle, C. R., dan Welch, M. R. (1983). Religiosity and Deviance: Toward a


Contingency Theory of Constraining Effects. Social Forces, 61(3), 653-682.

Tjiptono F Andy. (2012). Pemasaran Strategik. Yogyakarta. ANDI


Triguno. (1997). Budaya Kerja, menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk
Meningkatkan Produktivitas Kerja.Jakarta:Golden Teravon Press
Utama, A. (2016). Pengaruh Religiusitas terhadap Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Lingkar Widyaiswara, Edisi. 3
N(2), 1–13.
Waluyo, dan Wiryawan B Ilyas. (2010). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat
Wanarta, Feby Eileen; Mangoting, Y. (2014). Pengaruh Sikap Ketidakpatuhan
Pajak, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan terhadap
Niat Wajib Pajak Orang Pribadi untuk Melakukan Penggelapan Pajak. Tax
& Accounting Review, VOL. 4(2014), 1–13.
Widi Hidayat, & Argo Adhi Nugroho. (2010). Studi Empiris Theory of Planned
Behavior dan Pengaruh Kewajiban Moral pada Perilaku Ketidakpatuhan Pajak

65
Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Universitas
Airlangga, 12(2), 82–93. https://doi.org/10.1097/00042737-200205000-
00005

Wolf, Sebastian dkk. (2015). Controllers as Business partners in managerial


decision making : Attitude, subjective norm, and internal improvements.
Journal of Accounting & Organizational Change. Vol.11 Iss 1 pp 24-46.
Emerald Insight.
Yuliana, R., & Isharijadi, I. (2018). Pengaruh Sikap, Norma Subjektif Dan Keadilan
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama
Madiun. Assets: Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan, 3(2), 164.
https://doi.org/10.25273/jap.v3i2.1221

66
Lampiran 1.

KUESIONER PENELITIAN

Tabanan, …………………...
Yth,
Bapak/ Ibu/ Saudara/i Responden
di-
Tempat
Perihal : Permohonan menjadi Responden
Lampiran : Satu Berkas
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : A.A Gede Rai Karmanata
NIM : 1515351120
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Adapun judul dari penelitian yang dilakukan adalah “Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Religiusitas, dan Norma Subjektif terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan”.
Sehubungan dengan penyelesaian penelitian ini, sangat diperlukan bantuan
dari pihak – pihak terkait terutama Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) di KPP
Pratama Tabanan. Untuk maksud tersebut, saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i agar berkenan mengisi kuesioner yang semata-mata untuk
kepentingan ilmiah, dan bukan untuk hal diluarnya dimana kerahasiaan identitas
responden dan isi kuesioner akan dijamin sepenuhnya.

Hormat Saya,

A.A Gede Rai Karmanata


NIM. 1515351120

67
KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Kuesioner


1. Mohon angket diisi oleh Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab seluruh

pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan.

2. Berilah tanda checklist () pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

3. Dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan ini, tidak ada jawaban yang

salah. Oleh karena itu, usahakan agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

Profil Responden

Berikan tanda () sesuai dengan data diri anda

Nama :

Alamat :

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : 20-29 Tahun 30-39 Tahun


40-49 Tahun 50-59 Tahun
≥ 60 Tahun

Jenis Pekerjaan : Wirausaha PNS


TNI / POLRI Karyawan Swasta

Tingkat Pendidikan : SMA D3


S1 Pascasarjana
Lainnya

68
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda

() pada kotak yang sesuai berdasarkan apa yang Anda alami. Berikut merupakan

bobot pilihan jawaban:

(S) Setuju =3 SS) Sangat Setuju =4

(STS) Sangat Tidak Setuju =1 (TS) Tidak Setuju =2

A. Kuesioner Kualitas Pelayanan


STS TS S SS
No Keterangan`
(1) (2) (3) (4)
1 Kondisi gedung KPP Pratama Tabanan memadai.
Teknologi yang dimiliki oleh KPP Pratama
2
Tabanan memadai.
Kondisi ruang tunggu KPP Pratama Tabanan
3
memadai.
Kondisi tempat parkir KPP Pratama Tabanan
4
memadai.
Petugas KPP Pratama Tabanan berpenampilan
5
sopan dan rapi.
Petugas KPP Pratama Tabanan mampu
6 memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
wajib pajak.
Petugas KPP Pratama Tabanan
7 bersikap ramah dalam memberikan pelayanan
kepada wajib pajak.
Petugas KPP Pratama Tabanan
8 memberikan informasi secara jelas kepada
wajib pajak.
Informasi yang diberikan Petugas KPP
9 Pratama Tabanan sesuai dengan
kenyataan yang diterima oleh wajib pajak.
Petugas KPP Pratama Tabanan
10 bersedia menanggapi setiap kepentingan
wajib pajak.
Petugas KPP Pratama Tabanan
11 dengan cepat menanggapi kepentingan wajib
pajak.
Petugas KPP Pratama Tabanan secara
12 cepat menindaklanjuti keluhan yang
disampaikan oleh wajib pajak.

69
Petugas KPP Pratama Tabanan
13 mampu menjawab setiap pertanyaan wajib
pajak.
Petugas KPP Pratama Tabanan
14 dengan yakin memberikan informasi kepada
wajib pajak.
KPP Pratama Tabanan memberikan
15
pelayanan secara teliti kepada wajib pajak.
KPP Pratama Tabanan memiliki
16 prosedur yang cepat dalam memberikan
pelayanan kepada wajib pajak.
Petugas KPP Pratama Tabanan dalam
17 memberikan pelayanan tanpa memandang
status sosial.
Petugas KPP Pratama Tabanan
18 memberikan perhatian secara individu kepada
wajib pajak.
Sumber: Tjiptono (2005)

B. Kuesioner Religiusitas
STS TS S SS
No Keterangan`
(1) (2) (3) (4)
1 Saya menjadikan agama sebagai pedoman dalam
kehidupan sehari- hari.
2 Saya aktif dalam kegiatan keagamaan.
3 Saya memiliki keyakinan bahwa agama
merupakan sumber dari segala sumber hukum.
4 Agama mengajarkan kita untuk selalu
melaksanakan kewajiban dan salah satu
kewajiban yang harus dipenuhi terhadap negara
adalah membayar pajak.
5 Saya meyakini seseorang yang taat pada perintah
agama akan menaati peritah negara juga.
Sumber: Mohdali dan Jeff (2013)

70
C. Kuesioner Norma Subjektif
STS TS S SS
No Keterangan`
(1) (2) (3) (4)
Teman mendorong saya untuk melakukan perilaku
1 kepatuhan pajak (mematuhi ketentuan
perpajakan).
Konsultan pajak mendorong saya untuk
2 melakukan perilaku kepatuhan pajak (mematuhi
ketentuan perpajakan).
Petugas pajak mendorong saya untuk melakukan
3 perilaku kepatuhan pajak (mematuhi ketentuan
perpajakan).
Pimpinan di tempat saya bekerja mendorong saya
4 untuk melakukan perilaku kepatuhan pajak
(mematuhi ketentuan perpajakan).
Sumber: Mustikasari (2007)

D. Kepatuhan Wajib Pajak


STS TS S SS
No Keterangan`
(1) (2) (3) (4)
Secara umum dapat dikatakan bahwa paham
1 Undang
Undang Perpajakan
2 Saya terdaftar sebagai wajib pajak
3 Saya selalu mengisi formulir pajak dengan benar
Saya selalu menghitung pajak dengan jumlah yang
4
benar
5 Saya selalu membayar pajak tepat pada waktunya
Saya bersedia melaporkan informasi tentang pajak
6 apabila petugas pajak membutuhkan informasi
Saya berkeyakinan bahwa melaksanakan
7 kewajiban perpajakan merupakan tindakan
sebagai warga negara yang baik
Sumber: Ngadiman dan Huslin (2015)

71
Lampiran 2
Tabulasi Data Ordinal
Variabel Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan Fiskus


X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1.1 X1.1 X1.1 X1.1 X1.1 X1.1 X1.1 X1.1 X1.1 X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 69
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 69
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 70
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 62
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 60
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 70
3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 57
4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 62
3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 62
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 71
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 69

72
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 70
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 70
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 57
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 69
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 69
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 69
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 59
3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 62
3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 55
3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 57
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 64
3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 62
3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 62
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 62
4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 64
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

73
4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 64
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 64
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 57
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 67
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 62
4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 62
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 69
4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 64
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 59
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 59
3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 55
3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 57
3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 64
3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 59
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 59
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 60
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 64
4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 64
3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 57
3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 60
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 60
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 71
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55

74
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 69
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 64
4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 64
4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 69
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 69
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 70
4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 61
3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 61
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 60
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 70
3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 61
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 64
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 59
3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 61
3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 55
3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 57
4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 64
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 61
4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 61
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 61
4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 61
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 67

75
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 62
3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 55
3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 57
3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 64
3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 61

76
Lampiran 2 (lanjutan).

Tabulasi Data Ordinal


Variabel Religiusitas
Religiusitas
No Res
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
1 4 4 4 3 3 18
2 3 3 3 4 4 17
3 4 3 3 4 3 17
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 4 20
6 4 3 4 3 4 18
7 3 3 3 3 3 15
8 2 2 3 3 3 13
9 4 4 3 3 4 18
10 3 3 3 3 3 15
11 4 4 4 4 4 20
12 4 3 4 3 4 18
13 3 3 3 3 3 15
14 3 3 3 3 3 15
15 3 3 3 3 3 15
16 4 4 4 3 4 19
17 3 3 3 3 3 15
18 4 3 4 4 4 19
19 4 4 3 3 3 17
20 4 4 4 3 3 18
21 4 4 4 4 4 20
22 3 3 3 3 4 16
23 4 4 2 3 3 16
24 4 4 3 4 4 19
25 4 3 3 3 4 17
26 3 3 3 4 4 17
27 3 3 3 3 3 15
28 3 4 3 3 3 16
29 4 4 3 3 3 17
30 3 3 3 3 3 15
31 4 4 3 3 3 17
32 3 2 3 3 3 14
33 3 3 3 3 3 15
34 3 3 3 3 3 15
35 3 2 3 3 3 14

77
36 4 3 3 3 3 16
37 3 2 3 3 4 15
38 3 3 3 3 3 15
39 3 3 3 3 3 15
40 3 3 3 3 3 15
41 3 2 3 3 3 14
42 4 4 4 4 4 20
43 3 3 3 3 4 16
44 4 4 2 3 3 16
45 4 4 3 4 4 19
46 4 3 3 3 4 17
47 3 3 3 4 4 17
48 3 3 3 3 3 15
49 3 4 3 3 3 16
50 4 4 3 3 3 17
51 3 3 3 3 3 15
52 4 4 3 3 3 17
53 3 2 3 3 3 14
54 3 3 3 3 3 15
55 3 3 3 3 3 15
56 3 2 3 3 3 14
57 4 3 3 3 3 16
58 3 2 4 3 3 15
59 3 3 3 3 3 15
60 3 3 3 3 3 15
61 3 3 3 3 3 15
62 3 2 3 3 3 14
63 4 4 4 4 4 20
64 4 3 4 3 4 18
65 3 3 3 3 3 15
66 3 3 3 3 3 15
67 3 3 3 3 3 15
68 4 4 4 4 4 20
69 3 3 3 3 3 15
70 4 3 4 4 4 19
71 4 4 3 3 3 17
72 4 4 4 3 3 18
73 4 4 4 3 3 18
74 3 3 3 4 4 17
75 4 3 3 4 3 17
76 4 4 4 4 4 20

78
77 4 4 4 4 4 20
78 4 3 4 4 3 18
79 3 3 3 3 3 15
80 3 3 3 2 2 13
81 4 4 3 3 4 18
82 3 3 3 3 3 15
83 3 2 3 3 3 14
84 3 3 3 3 3 15
85 3 3 3 3 3 15
86 3 2 3 3 3 14
87 4 3 3 3 3 16
88 3 3 3 3 3 15
89 3 3 3 3 3 15
90 3 3 3 3 3 15
91 3 3 3 3 3 15
92 3 2 3 3 3 14
93 4 4 4 4 4 20
94 3 3 3 3 4 16
95 4 4 2 3 3 16
96 3 3 3 3 3 15
97 3 2 3 3 3 14
98 4 3 3 3 3 16
99 3 2 3 3 4 15
100 3 3 3 3 3 15

79
Lampiran 2 (lanjutan).

Tabulasi Data Ordinal


Variabel Norma Subjektif
Norma Subjektif
No Res
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3
1 3 3 3 4 13
2 3 3 3 4 13
3 3 3 3 3 12
4 3 4 4 4 15
5 4 4 4 3 15
6 3 3 3 3 12
7 2 3 3 3 11
8 3 3 3 3 12
9 3 3 3 3 12
10 3 3 3 3 12
11 3 3 2 4 12
12 3 3 3 3 12
13 3 3 3 3 12
14 3 3 3 3 12
15 3 3 3 3 12
16 3 3 2 2 10
17 3 3 3 3 12
18 3 2 2 2 9
19 3 3 4 4 14
20 2 3 2 2 9
21 3 3 3 3 12
22 3 3 3 3 12
23 3 3 3 3 12
24 3 4 4 4 15
25 3 3 3 3 12
26 3 4 3 4 14
27 3 3 3 3 12
28 3 3 3 3 12
29 3 3 4 4 14
30 3 3 3 3 12
31 3 3 4 4 14
32 3 3 3 3 12
33 3 3 3 3 12
34 3 3 3 3 12
35 3 2 3 2 10

80
36 3 3 3 2 11
37 3 2 4 3 12
38 3 3 3 3 12
39 3 2 3 3 11
40 3 3 4 4 14
41 3 2 3 3 11
42 3 3 3 3 12
43 3 3 3 3 12
44 3 3 3 3 12
45 4 3 4 4 15
46 3 3 3 3 12
47 3 4 3 4 14
48 3 3 3 3 12
49 3 3 3 3 12
50 3 3 4 4 14
51 3 3 3 3 12
52 3 3 4 4 14
53 3 3 3 3 12
54 3 3 3 3 12
55 3 3 3 3 12
56 3 2 3 2 10
57 3 3 3 2 11
58 3 3 3 3 12
59 3 3 3 3 12
60 3 2 3 3 11
61 3 3 4 4 14
62 3 2 3 3 11
63 3 3 2 4 12
64 3 3 3 3 12
65 3 3 3 3 12
66 3 3 3 3 12
67 3 3 3 3 12
68 3 3 2 2 10
69 3 3 3 3 12
70 3 2 2 2 9
71 3 3 4 4 14
72 3 2 2 2 9
73 3 3 3 4 13
74 3 2 2 4 11
75 3 3 3 3 12
76 3 4 4 4 15

81
77 4 4 4 3 15
78 3 3 3 3 12
79 2 3 3 3 11
80 3 3 3 3 12
81 3 3 3 3 12
82 3 3 3 3 12
83 3 3 3 3 12
84 3 3 3 3 12
85 3 3 3 3 12
86 3 2 3 2 10
87 3 3 3 2 11
88 3 3 3 3 12
89 3 3 3 3 12
90 3 2 3 3 11
91 3 3 4 4 14
92 3 2 3 3 11
93 3 3 3 3 12
94 3 3 3 3 12
95 3 3 3 3 12
96 3 3 3 3 12
97 3 2 3 2 10
98 3 3 3 2 11
99 3 2 4 3 12
100 3 3 3 3 12

82
Lampiran 2 (lanjutan).

Tabulasi Data Ordinal


Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Pajak
No Res
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
1 4 4 4 3 3 4 4 26
2 2 4 4 4 4 4 4 26
3 3 4 3 3 3 3 4 23
4 3 4 4 4 4 4 4 27
5 4 4 4 4 4 4 4 28
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 3 3 3 3 3 3 3 21
8 3 3 3 3 3 3 3 21
9 3 4 4 4 3 4 4 26
10 3 3 3 3 3 3 3 21
11 4 4 4 4 4 4 4 28
12 3 3 3 3 3 3 3 21
13 3 3 3 3 3 3 3 21
14 3 3 3 3 3 3 3 21
15 3 3 3 3 3 3 3 21
16 3 3 4 4 4 3 4 25
17 3 3 3 3 3 3 3 21
18 4 4 3 3 4 3 3 24
19 3 4 4 4 4 4 4 27
20 2 4 5 3 3 3 3 23
21 3 3 3 3 3 3 3 21
22 3 4 3 3 3 3 3 22
23 3 4 4 4 3 3 4 25
24 3 3 3 3 3 4 4 23
25 4 3 4 4 4 4 4 27
26 3 3 3 3 3 3 3 21
27 4 4 3 3 3 3 3 23
28 4 4 4 4 4 4 4 28
29 3 4 4 4 4 4 4 27
30 3 3 3 3 3 3 3 21
31 3 4 4 4 4 4 4 27
32 3 4 4 3 3 3 3 23
33 3 3 4 3 3 3 3 22
34 3 3 3 3 3 3 3 21
35 3 3 3 3 3 3 3 21

83
36 3 3 3 3 3 3 3 21
37 3 4 4 4 4 3 3 25
38 3 3 3 3 3 3 3 21
39 3 3 3 3 3 3 3 21
40 3 3 3 3 3 3 3 21
41 3 4 3 4 3 3 3 23
42 3 3 3 3 3 3 3 21
43 3 4 3 3 3 3 3 22
44 3 4 4 4 3 3 4 25
45 3 3 3 3 3 4 4 23
46 4 3 4 4 4 4 4 27
47 3 3 3 3 3 3 3 21
48 4 3 4 4 3 3 3 24
49 4 4 4 4 4 4 4 28
50 3 4 4 4 4 4 4 27
51 3 3 3 3 3 3 3 21
52 3 4 4 4 4 4 4 27
53 3 4 4 3 3 3 3 23
54 3 3 4 3 3 3 3 22
55 3 3 3 3 3 3 3 21
56 3 3 3 3 3 3 3 21
57 3 3 3 3 3 3 3 21
58 3 4 4 4 4 3 3 25
59 3 3 3 3 3 3 3 21
60 3 3 3 3 3 3 3 21
61 3 3 3 3 3 3 3 21
62 3 3 3 4 4 3 3 23
63 4 4 4 4 4 4 4 28
64 3 3 3 3 3 3 3 21
65 3 3 3 3 3 3 3 21
66 3 3 3 3 3 3 3 21
67 3 3 3 3 3 3 3 21
68 3 3 4 4 4 3 4 25
69 3 3 3 3 3 3 3 21
70 3 3 3 3 4 4 4 24
71 3 4 4 4 4 4 4 27
72 2 4 5 3 3 3 3 23
73 4 4 4 3 3 4 4 26
74 2 4 4 4 4 4 4 26
75 3 4 3 3 3 3 4 23
76 3 4 4 4 4 4 4 27

84
77 4 4 4 4 4 4 4 28
78 4 4 4 4 4 4 4 28
79 3 3 3 3 3 3 3 21
80 3 3 3 3 3 3 3 21
81 3 4 4 4 3 4 4 26
82 3 3 3 3 3 3 3 21
83 3 4 4 3 3 3 3 23
84 3 3 4 3 3 3 3 22
85 3 3 3 3 3 3 3 21
86 3 3 3 3 3 3 3 21
87 3 3 3 3 3 3 3 21
88 3 4 4 4 4 3 3 25
89 3 3 3 3 3 3 3 21
90 3 3 3 3 3 3 3 21
91 3 3 3 3 3 3 3 21
92 3 4 3 4 3 4 3 24
93 3 3 3 3 3 3 3 21
94 3 4 3 3 3 3 3 22
95 3 4 4 4 3 3 4 25
96 3 3 3 3 3 3 3 21
97 3 3 3 3 3 3 3 21
98 3 3 3 3 3 3 3 21
99 3 4 4 4 4 3 3 25
100 3 3 3 3 3 3 3 21

85
Lampriran 3
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance Skewness Kurtosis
Std. Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Error
Kws Pelayanan 100 17 55 72 6339 63.39 5.224 27.291 .073 .241 -1.107 .478
Nor 100 7 13 20 1626 16.26 1.873 3.507 .667 .241 -.551 .478
KwsPlynFiskus 100 6 9 15 1206 12.06 1.324 1.754 .234 .241 .680 .478
KepatuhanWP 100 7 21 28 2324 23.24 2.531 6.406 .670 .241 -1.083 .478
Valid N
100
(listwise)

86
Lampiran 4

UJI VALIDITAS
Variabel Kualitas Pelayanan (X1)
Correlations
X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3.1 X3.1 X3.1 X3.1 X3.1 X3.1 X3.1 X3.1 X3.1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 X3
X3.1 Pearson 1 .678* .600* .387* .359* .252* .173 .120 .261* .225* .247* .243* .324** .261** .277** .343** .394** .182 .637*
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .011 .085 .233 .009 .024 .013 .015 .001 .009 .005 .000 .000 .069 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.2 Pearson .678* 1 .682* .511* .439* .311* .337* .293* .190 .273** .184 .212* .201* .150 .318** .364** .316** .090 .660*
* * * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .002 .001 .003 .058 .006 .067 .035 .045 .137 .001 .000 .001 .372 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.3 Pearson .600* .682* 1 .692* .238* .294* .381* .169 .219* .278** -.045 .327** .298** .124 .332** .416** .399** .179 .673*
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .017 .003 .000 .092 .029 .005 .654 .001 .003 .220 .001 .000 .000 .075 .000
tailed)

87
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * ** ** ** ** ** **
X3.4 Pearson .387 .511 .692 1 .149 .299 .418 .079 .458 .520 -.118 .257 .318 .064 .290 .348 .333 .133 .624*
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .140 .003 .000 .437 .000 .000 .243 .010 .001 .524 .003 .000 .001 .189 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * ** ** * ** * ** **
X3.5 Pearson .359 .439 .238 .149 1 .485 .218 .338 .156 .197 .329 .257 .240 .277 .199 .322 .358 -.023 .546*
* * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .017 .140 .000 .029 .001 .122 .050 .001 .010 .016 .005 .047 .001 .000 .819 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * * ** * ** * ** **
X3.6 Pearson .252 .311 .294 .299 .485 1 .336 .236 .252 .468 .205 .111 .330 .210 .155 .397 .311 .067 .566*
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .011 .002 .003 .003 .000 .001 .018 .011 .000 .041 .273 .001 .036 .123 .000 .002 .505 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * ** * ** * ** **
X3.7 Pearson .173 .337 .381 .418 .218 .336 1 .356 .295 .295 .028 .234 .341 .092 .218 .378 .377 .136 .560*
* * * * * * *
Correlatio
n

88
Sig. (2- .085 .001 .000 .000 .029 .001 .000 .003 .003 .784 .019 .001 .364 .029 .000 .000 .178 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * ** ** ** ** *
X3.8 Pearson .120 .293 .169 .079 .338 .236 .356 1 .284 .044 .372 .266 .182 .325 .176 .393 .212 .021 .481*
* * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .233 .003 .092 .437 .001 .018 .000 .004 .664 .000 .008 .070 .001 .079 .000 .035 .833 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * ** * * ** ** ** **
X3.9 Pearson .261 .190 .219 .458 .156 .252 .295 .284 1 .511 .247 .243 .284 .179 .318 .343 .312 .113 .563*
* * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .009 .058 .029 .000 .122 .011 .003 .004 .000 .013 .015 .004 .075 .001 .000 .002 .262 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * * * ** ** ** **
X3.1 Pearson .225 .273 .278 .520 .197 .468 .295 .044 .511 1 .179 .207 .403 .184 .398 .407 .273 .136 .597*
* * * * * * *
0 Correlatio
n
Sig. (2- .024 .006 .005 .000 .050 .000 .003 .664 .000 .074 .039 .000 .066 .000 .000 .006 .177 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

89
X3.1 Pearson .247* .184 -.045 -.118 .329* .205* .028 .372* .247* .179 1 .195 .018 .424** .048 .218* .043 -.101 .343*
* * *
1 Correlatio
n
Sig. (2- .013 .067 .654 .243 .001 .041 .784 .000 .013 .074 .052 .862 .000 .637 .030 .671 .317 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.1 Pearson .243* .212* .327* .257* .257* .111 .234* .266* .243* .207* .195 1 .263** .570** .378** .393** .212* -.013 .531*
* * * * *
2 Correlatio
n
Sig. (2- .015 .035 .001 .010 .010 .273 .019 .008 .015 .039 .052 .008 .000 .000 .000 .035 .897 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.1 Pearson .324* .201* .298* .318* .240* .330* .341* .182 .284* .403** .018 .263** 1 .203* .360** .352** .321** .102 .548*
* * * * * * *
3 Correlatio
n
Sig. (2- .001 .045 .003 .001 .016 .001 .001 .070 .004 .000 .862 .008 .043 .000 .000 .001 .311 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * ** ** * * **
X3.1 Pearson .261 .150 .124 .064 .277 .210 .092 .325 .179 .184 .424 .570 .203 1 .237 .450 .190 -.128 .473*
* * * *
4 Correlatio
n
Sig. (2- .009 .137 .220 .524 .005 .036 .364 .001 .075 .066 .000 .000 .043 .018 .000 .058 .203 .000
tailed)

90
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * ** ** ** * ** **
X3.1 Pearson .277 .318 .332 .290 .199 .155 .218 .176 .318 .398 .048 .378 .360 .237 1 .463 .358 .181 .569*
* * * * * *
5 Correlatio
n
Sig. (2- .005 .001 .001 .003 .047 .123 .029 .079 .001 .000 .637 .000 .000 .018 .000 .000 .071 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * * * ** * ** ** ** ** **
X3.1 Pearson .343 .364 .416 .348 .322 .397 .378 .393 .343 .407 .218 .393 .352 .450 .463 1 .470 .201 .729*
*
* * * * * * * * * *
6 Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .030 .000 .000 .000 .000 .000 .045 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * * * ** * ** ** ** **
X3.1 Pearson .394 .316 .399 .333 .358 .311 .377 .212 .312 .273 .043 .212 .321 .190 .358 .470 1 .295 .617*
* * * * * * * * *
7 Correlatio
n
Sig. (2- .000 .001 .000 .001 .000 .002 .000 .035 .002 .006 .671 .035 .001 .058 .000 .000 .003 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* **
X3.1 Pearson .182 .090 .179 .133 -.023 .067 .136 .021 .113 .136 -.101 -.013 .102 -.128 .181 .201 .295 1 .371*
*
8 Correlatio
n

91
Sig. (2- .069 .372 .075 .189 .819 .505 .178 .833 .262 .177 .317 .897 .311 .203 .071 .045 .003 .005
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
* * * * * * * * * ** ** ** ** ** ** ** ** **
X3 Pearson .637 .660 .673 .624 .546 .566 .560 .481 .563 .597 .343 .531 .548 .473 .569 .729 .617 .371 1
* * * * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

92
Variabel Religiusitas (X2)
Correlations

AA101:H116 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2


x2.1 Pearson 1 .681** .431** .405** .395** .811**
Correlation

Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100
x2.2 Pearson .681** 1 .267** .322** .266** .741**
Correlation

Sig. (2- .000 .007 .001 .008 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100
x2.3 Pearson .431** .267** 1 .469** .464** .685**
Correlation

Sig. (2- .000 .007 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100
x2.4 Pearson .405** .322** .469** 1 .639** .731**
Correlation

Sig. (2- .000 .001 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100
x2.5 Pearson .395** .266** .464** .639** 1 .718**
Correlation

Sig. (2- .000 .008 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100
x2 Pearson .811** .741** .685** .731** .718** 1
Correlation

Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

93
Variabel Norma Subjektif (X3)
Correlation

x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3


x3.1 Pearson 1 .173 .324** .139 .434**
Correlation

Sig. (2- .085 .001 .168 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100
x3.2 Pearson .173 1 .325** .420** .701**
Correlation

Sig. (2- .085 .001 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100
x3.3 Pearson .324** .325** 1 .522** .791**
Correlation

Sig. (2- .001 .001 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100
x3.4 Pearson .139 .420** .522** 1 .821**
Correlation

Sig. (2- .168 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100
x3 Pearson .434** .701** .791** .821** 1
Correlation

Sig. (2- .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

94
Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Correlations

y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 y


y.1 Pearson 1 .157 .096 .256* .304** .365** .313** .446**
Correlation

Sig. (2- .120 .344 .010 .002 .000 .002 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
y.2 Pearson .157 1 .645** .591** .469** .493** .528** .743**
Correlation

Sig. (2- .120 .000 .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
y.3 Pearson .096 .645** 1 .650** .545** .486** .554** .767**
Correlation

Sig. (2- .344 .000 .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
y.4 Pearson .256* .591** .650** 1 .779** .616** .668** .862**
Correlation

Sig. (2- .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
y.5 Pearson .304** .469** .545** .779** 1 .632** .611** .814**
Correlation

Sig. (2- .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
y.6 Pearson .365** .493** .486** .616** .632** 1 .822** .825**
Correlation

Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
y.7 Pearson .313** .528** .554** .668** .611** .822** 1 .845**
Correlation

Sig. (2- .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100

95
y Pearson .446** .743** .767** .862** .814** .825** .845** 1
Correlation

Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

96
Lampiran 5

Uji Reliabilitas

X1
Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.866 18

X2
Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.782 5

X3
Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.757 4

Y
Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.878 7

97
Lampiran 6

Uji Normalitas Regresi Linier Berganda


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 100
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. 1.71505606
Deviation
Most Absolute .077
Extreme Positive .077
Differences Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .768
Asymp. Sig. (2-tailed) .597
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

98
Lampiran 7

Uji Multikolinearitas Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -2.462 2.511 -.980 .329

x1 .261 .038 .539 6.863 .000 .774 1.291


x2 .308 .108 .228 2.836 .006 .743 1.346
x3 .343 .137 .180 2.512 .014 .936 1.068
a. Dependent Variable: y

99
Lampiran 8

Uji Heteroskedastisitas Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.162 1.471 -1.470 .145

x1 .012 .022 .058 .517 .606


x2 .112 .064 .200 1.760 .082
x3 .080 .080 .101 1.000 .320
a. Dependent Variable: abs

100
Lampiran 9

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .735a .541 .527 1.742
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Religiusitas,
Norma Subjektif
b. Dependent Variable: KepatuhanWP

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 343.040 3 114.347 37.697 .000b
Residual 291.200 96 3.033
Total 634.240 99
a. Dependent Variable: KepatuhanWP
b. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Religiusitas, Norma Subjektif

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.462 2.511 .980 .329
Kws Pelayanan .261 .038 .539 6.863 .000
Religiusitas .308 .108 .228 2.836 .006
Norma Subjtf .343 .137 .180 2.512 .014
a. Dependent Variable: KepatuhanWP

101

Anda mungkin juga menyukai