METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kajian dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur Desa Sumber
Rejo Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Waktu pelaksanaan kajian
di mulai dari Bulan Maret 2018 sampai dengan Bulan Mei 2018.
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono (2012:115). Pada kajian ini populasi yang digunakan
yaitu 30 orang anggota Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur di Desa Sumber Rejo Kecamatan
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan
dianggap mewakili populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
Dalam kajian ini penentuan sampel dengan menggunakan metode Sensus (sampling
jenuh). Alasan menggunakan metode Sensus adalah karena semua populasi dijadikan sebagai
sampel. Seperti telah dikemukakan oleh Sugiyono (2002: 61-63). Sempling jenuh adalah teknik
pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam kajian ini
sampel yang digunakan sebanyak 30 orang anggota Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur di
Desa Sumber Rejo Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Daftar sampel dapat dilihat pada
lampiran 4.
Data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kajian ini yaitu berupa data primer dan data
sekunder.
Data primer diperoleh dengan cara observasi dan melakukan wawancara langsung
kepada 30 anggota Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur yang telah mendapatkan instalasi
biogas dengan menggunakan angket (Kuesioner). Data yang dibutuhkan adalah informasi
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau berupa dokumen. Data
sekunder dapat diperoleh dari arsip – arsip dan literatur yang sifatnya menunjang dari penelitian,
misalnya programa kecamatan, dokumen kelompok, Monografi Desa dan juga data Badan Pusat
Statistik (BPS).
3.3.1.3. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang diteliti. Jenis instrumen penelitian yang
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2013). Kuesioner (angket) yang
Pengukuran sikap dengan menggunakan Skala Likert yang telah ditetapkan secara
spesifik dan kemudian disebut sebagai variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak ukur untuk penyusunan item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan yang memiliki gradasi sangat positif sampai sangat negatif berupa kalimat. Untuk
analisis kuantitatif, maka jawaban dari pertanyaan/pernyataan diberi skor. Instrumen penelitian
menggunakan skala Likert ini dibuat dalam bentuk checklist pada kolom yang akan disediakan.
Kualitas instrumen penelitian ditentukan oleh validitas dan reliabilitas. Apabila instrumen
tidak memenuhi kriteria valid dan reliabel, maka dianggap tidak layak digunakan untuk penelitian
A. Uji Validitas
Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak, harus dilakukan melalui penelaahan
kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili atau mencerminkan
keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional. Oleh karena itu
validitas isi suatu tes tidak mempunyai besaran tertentu yang dihitung secara statistika tetapi
dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi tes. Oleh karena itu, validitas isi
sebenarriya mendasarkan pada analisis logika, tidak merupakan suatu koefisien validitas yang
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas kontruk dengan rumus
korelasi pearson product momen. Menurut Sofyan Siregar (2014: 36), Rumus yang digunakan
untuk mengukur validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, yaitu:
Keterangan :
n = Jumlah Responden
r = Koefisien Korelasi
x = Skor Variable
c) Nilai Sig. ≤ a
B. Uji Reliabilitas
Instrumen Penelitian yang reliabel (dapat dipercaya) artinya mempunyai nilai ketetapan
yang mana bila diteskan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda akan
menghasilkan nilai yang sama pula. Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Sofyan Siregar, 2014: 37).
Perhitungan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach dengan rumus
sebagai berikut:
𝑘 ∑𝑆₁²
𝑟11 = [1 ]
(𝑘 − 1) 𝑆₁²
Keterangan:
Analisis data dilakukan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga
karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab
masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian (Ghozali, 2006:133). Analisis data
yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis korelasi parsial ini digunakan yaitu mengetahui
kekuatan hubungan antara korelasi kedua variabel yang dalam hal ini variabel lainnya dianggap
berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel control). Variabel yang diteliti
adalah data ordinal maka teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson Product
Moment. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel (Y) Sikap peternak
metode analisis korelasi rank spearman dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana :
dapat ditentukan koefesien determinasi untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan
Sedangkan β negatif (-), menunjukan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas diikuti
3.3.2.1. Sikap
Analisisis statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan SPSS Versi 20. Variabel karakteristik individu diukur
menggunakan skala ordinal dikategorikan menjadi lima bagian serta ditabulasi untuk melihat
sebarannya melalui persentase. Dalam variabel karakteristik sifat inovasi dan sikap diukur
menggunakan teknik skoring dengan skala likert berjenjang lima. Skor yang terendah diberikan
nilai satu, sedangkan skor yang tertinggi diberikan nilai lima. Setiap jawaban dihubungkan dengan
bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kalimat sebagai berikut:
Berdasarkan skor jawaban dari setiap pernyataan Positif dan Negataif tersebut dijumlahkan
Jumlah butir pertanyaan pada aspek Koginitif (Pengetahuan) 20 butir pernyataan, Afektif
(Sikap) terdapat 19 butir pernyataan dan Konatif (Keterampilan) 17 butir pernyataan. Setiap
aspek dihitung dengan membandingkan jumlah skor tiap-tiap aspek yang akan dihitung dengan
dikalikan 100%.
Setelah melakukan rekapitulasi nilai dari jawaban responden atas pernyataan, Untuk
mengetahui sikap peternak menerima atau menolak suatu inovasi dengan menggunakan rumus
𝑿−𝑿 ̅
𝑻 𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆 = 𝟓𝟎 + 𝟏𝟎 [ ]
𝑺𝑫
Keterangan :
T = skor standar
X = skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T
x̄ = mean skor kelompok
s = Deviasi standar skor kelompok
Untuk mengetahui adanya korelasi antara faktor sosial dengan sikap dianalis menggunakan
rumus rank spearman dengan uji-t pada taraf signifikansi jika terdapat hubungan yang nyata
antara dua variabel yang diuji apabila thitung >tTabel pada P 0,05-0,10 dengan db = N-2
A. Umur
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Komposisi penduduk berdasarkan Badan Pusat
1. Usia ≤ 14 tahun dikategorikan sebagai usia muda atau usia belum produktif
B. Tingkat Pendidikan
Pendidikan sangat dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha tidak terkecuali dalam
masyarakat. Masyarakat dengan tingkat pendidikan relatif tinggi umumnya lebih dinamis dan
kreatif.
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah berapa lama pendidikan formal yang pernah
diikuti oleh responden. Tingkat pendidikan yang ditempu oleh responden dibagi menjadi 4
interval yakni Tidak Sekolah (sangat rendah), SD (6 Tahun) Rendah, SLTP (9 tahun) Sedang,
C. Lama Beternak
Lama beternak juga dapat membuat peternak sangat memiliki kemampuan untuk
bergerak dan mengembangkan sikap dan minat yang dimiliki oleh orang lain sehingga dapat
bermanfaat. Lama beternak di kelompokkan dalam 3 interval (Lama, Sedang, Baru) Indirwan,
2016: 37
D. Jumlah Ternak
Skala usaha peternakan dimasyarakat pada umumnya memiliki jumlah sapi berkisar
antara 1-6. Keadaan ini memperlihatkan bahwa pada kenyataan dilapangan peternak memilih
beternak hanya sebagai usaha sampingan atau sebagai tabungan mereka jika suatu waktu
ada kesulitan dalam kebutuhan yang mendesak peternak dapat menjual ternak mereka.
Mernurut (Annisa 2016: 38), Kepemilikan ternak sapi potong petani-peternak yang
berstatus sebagai peternakan rakyat, dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu skala kecil (1 – 5
dimiliki oleh peternak, terutama yang berusia produktif dan ikut membantu dalam usaha
Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya anggota keluarga yang dimiliki oleh
peternak. Anggota keluarga yang dimiliki dapat dijadikan sebagai tenaga kerja.
3.4.1. Tujuan
Tujuan dari rancangan uji coba pelaksanaan penyuluhan adalah agar mengetahui faktor-
faktor penghambat yang menyebabkan peternak tidak dapat mengoperasikan instalasi biogas
3.4.2. Sasaran
Ternak Jaya Makmur di Desa Sumberrejo Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yang yang
berdasarkan kebutuhan anggota Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur di Desa Sumber Rejo
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo tentang Manfaat dan Keuntungan dari penggunaan
biogas
3.4.4. Metode
Ceramah dan Diskusi tentang pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar alternatif di Kelompok
Tani Ternak Jaya Makmur di Desa Sumber Rejo Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
3.4.5. Media
Media yang akan digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian yaitu berupa
folder dan akan dibagikan kepada masing-masing anggota Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur
1) Instalasi biogas yang digunakan dalam kajian ini yatu 30 unit instalasi biogas yang tersedia
di Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur Desa Sumber Rejo Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo.
2) Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur adalah Kelompok Tani Ternak yang berada di Desa
Sumber Rejo Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yang dijadikan sebagai sasaran
3) Sasaran penyuluhan adalah 30 anggota Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur Desa Sumber
ceramah tentang cara melakukan perawatan instalasi biogas di Kelompok Ternak Jaya
5) Penyuluhan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis untuk menyampaikan informasi
tentang cara melakukan perawatan instalasi biogas di Kelompok Tani Ternak Jaya Makmur
Analisis Korelasi
Rancangan penyuluhan