Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH SKI

(Perkembangan Islam di Afrika, Amerika, Eropa, & Australia)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 2
AHMAD SYAM
MUH. RIZKY FAJAR
MUHAMMAD ADIL
MUHAJIR H.M
TINA SURYANINGSIH
ISRAWATI AZIS
SUCI NUR HAMDANI
FITRIANI
ST. RAHMA

KELAS XII
MA DDI GUSUNG MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2019-2020

Perkembangan Islam di Afrika


Pada tahun ke-5 dari kenabian, Rasulullah SAW memerintahkan beberapa orang sahabatnya
(berjumlah 15 orang: 11 laki-laki dan 4 wanita) untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia). Hijrah ini
dipimpin oleh Usman bin Maz’un yang bertujuan untuk menghindari penyiksaan-penyiksaan
dan menyelamatkan diri dari kaum kafir Quraisy serta mendakwahkan agama Islam. Selain itu,
pada sekitar tahun ke-6 Hijrah, Nabi SAW mengutus sahabatnya Hatib bin Abi Balta’ah untuk
menyampaikan surat dakwah (seruan masuk Islam) kepada Muqauqis (penguasa Mesir,
Gubernur Romawi Timur). Islam akhirnya mulai menyebar ke negara-negara Afrika Utara serta
terjadi proses Islamisasi. Hal ini terjadi sekitar abad 7 – 8 M.
Adapun di Afrika Timur, faktor Islamisasi tampak jelas dengan kedatangan dan ekspansi Islam
ke Afrika Selatan, antara lain dilakukan oleh para budak Melayu yang dibawa oleh orang-orang
Eropa ke wilayah itu. Setelah dibebaskan dari Pulau Robben, tak jauh dari Cape Town, pada
tahun 1793, Imam Abdullah membuat petisi pertamanya untuk pembangunan masjid. Saat itu,
petisi tersebut sempat mendapat penolakan meski akhirnya memperoleh izin dari Pemerintah
Hindia Belanda untuk mendirikan masjid.
Di Benua Afrika banyak negara yang penduduknya mayoritas Islam, seperti: Mesir, Libya,
Tunisia, Aljazair, Maroko, Sahara Barat, Mauritania, Mali, Nigeria, Senegal, Gambia,
Guinea, Somalia, dan Sudan. Sedangkan negara-negara di Benua Afrika yang minoritas Islam
adalah: Zambia, Uganda, Mozambique, Kenya, Kongo, dan Afrika Selatan.
• Mesir
Umat Islam di negeri ini adalah mayoritas. Dengan jumlah penduduk sebanyak 58,630,000
orang menjadikan negara ini menjadi negara dengan populasi muslim terbesar ke-7 di dunia.
Mesir adalah negara yang besar jasanya bagi kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan,
pendidikan dan kebudayaan. Hal ini ditandai dengan didirikannya berbagai perguruan tinggi,
dan yang tertua adalah Universitas al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh Jauhar al-Khatib as-
Saqili pada tanggal 7 Ramadhan 361 H (22 Juni 972 M).
• Aljazair
Bentuk pemerintahannya adalah republik, adapun ibu kotanya adalah Al-Jir, dan bahasa
resminya adalah bahasa Arab dan bahasa Perancis. Penduduknya yang beragama Islam
berjumlah 99,1 % dari seluruh penduduk. Aljazair diperintah oleh bangsa Romawi semenjak
tahun 40 SM, oleh Vandala dari tahun 429 – 534 SM, oleh Bizantium dari tahun 534 – 690 SM,
dan akhir abad ke-7 dikuasai umat Islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh Perancis,
dan baru pada tanggal 3 Juli 1962 memperoleh kemerdekaan
• Tunisia
Tunisia terletak di Afrika Utara, bentuk pemerintahannya adalah Republik, adapun ibu kotanya
adalah Tunis (dulu bernama Tarsyisy). Penduduknya mayoritas beragama Islam yakni sebanyak
99,4 %. Tunisia diperintah oleh penguasa-penguasa Islam. Pada tahun 1881, Muhammad Sadiq,
raja dari kerajaan Husainiyah, menyerah pada Perancis.

Perkembangan Islam di Amerika


Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sejak sekitar abad ke 16, di mana Estevánico dari
Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu,
kebanyakan para peneliti dalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan
pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi
Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut “gelombang”,
sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.
Populasi penduduk Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, di mana
sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari
negara-negara Islam menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua
dekade sebelumnya. Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang
tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang
menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika
sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16.
Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah keturunan
asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari
Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro-Amerika. Pada tahun
2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang
menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR), jemaah masjid Sunni yang
diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia Selatan
(33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%), Asia Tenggara
(1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran Amerika (0,7%), dan Hispanik/Latin (0,6%).

Perkembangan Islam di Eropa


Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu:
• Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan pemerintahan
umat Islam di beberapa pulau, di antaranya: Perancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan.
Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492.
• Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol
yakni Dinasti Khan yang beragama Islam. Kekuasaannya berpusat di Sungai Volga
sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Tengah. Ia meninggalkan penduduk muslim di
sekitar sungai Volga hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar,
kemudian mereka menyebar ke berbagai wilayah kekaisaran Rusia. Mereka menjadi
penduduk Finlandia, wilayah Polandia, dan Ukraina.
• Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah
Balkan dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk
mayoritas.
• Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2,
terutama ke negara-negara industri, seperti: Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan
Belgia.

Perkembangan Islam di Australia


Pada abad ke-20 perkembangan masjid di Australia cukup menggembirakan karena banyak
masjid yang dibuat oleh arsitek yang berasal dari penduduk pribumi Australia, di antaranya
sebagai berikut :
• Pada tahun 1907 di Brisbane didirikan masjid yang indah dan besar oleh arsitek Sharif
Abosi dan Ismeth Abidin.
• Pada tahun 1967 di Queensland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center di
bawah pimpinan Fethi Seit Mecea.
• Pada tahun 1970 di Mareebe diresmikan sebuah masjid yang mampu memuat 300
jamaah dengan imamnya H. Abdul lathif.
• Di kota Sarrey Hill di bangun Masjid Raya Faisal dengan bantuan pemerintahan Arab
Saudi.

Pendidikan Islam di Australia diselenggarakan dengan tujuan agar dapat melestarikan


pertumbuhan kehidupan agama Islam. Oleh karena itu, di Brisbane didirikan Queesland Islamic
Society yang bertujuan menyadarkan anak-anak muslim untuk melakukan shalat dan hubungan
baik sesama manusia. Mereka selama 5-15 tahun menerima pelajaran al-Qur’an dan tata
kehidupan secara Islam. Pelajar terdiri atas anak-anak dari Indonesia, India, Pakistan, Turki,
Afrika, Libanon, dan Australia.

Anda mungkin juga menyukai