Vape Lebih Aman
Vape Lebih Aman
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan Global Tobacco Epidemic 2019
menyatakan bahwa Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) atau rokok
elektronik terbukti berbahaya bagi kesehatan dan tidak direkomendasikan sebagai
alat bantu berhenti merokok.
Kekosongan Aturan
"Dibiarkan" Naik
Kosongnya regulasi dan adanya campur tangan yang tak terlihat dalam regulasi
produk ini membuat liarnya promosi produk tersebut lewat kampanye harm
reduction atau pengurangan risiko. Tercatat berbagai pihak terlibat dalam
kampanye tersebut dan beberapa di antaranya melibatkan organisasi besar di
Indonesia.
Meskipun sangat kental dengan benturan kepentingan, hasil kerja sama tersebut
sangat mungkin akan dijadikan landasan dalam mendukung kebijakan produk
tembakau baru di Indonesia yang berbasis 'penelitian ilmiah'.
Pemain Lama
Juul, salah satu merek rokok elektronik besar di Amerika Serikat yang juga milik
industri rokok baru saja mengumumkan investasinya di Indonesia, tepatnya pada
Juli 2019. Masuknya industri rokok dalam bisnis rokok elektronik menjadi
indikasi bahwa kampanye pengurangan risiko hanya dijadikan alasan untuk
mencapai tujuan sesungguhnya, yaitu keuntungan.
Studi yang dilakukan FAKTA pada 2019 mengungkapkan bahwa industri rokok
selain mendaftarkan merek baru seperti rokok elektronik, juga mendaftarkan
merek baru rokok konvensional dan tetap mempromosikan produk rokok di
berbagai media.
Lose-Lose Solution
Bagi pemerintah, saat ini keputusan apa pun yang akan dipilih baik itu melarang
atau mengendalikan adalah pilihan lose-lose. Memilih melarang, maka akan
berhadapan dengan industri rokok elektronik yang selama ini memang dibiarkan
menjamur dengan segala investasinya. Jika hanya dikendalikan, melihat pada
kegagalan dalam mengendalikan konsumsi rokok, maka sepertinya Indonesia
akan menerima konsekuensi beban ganda konsumsi nikotin sepanjang hayat.
Jika pertimbangan dasar dalam menentukan pilihan kebijakan selama ini adalah
pertimbangan ekonomi dan pendapatan negara, maka butuh keajaiban bagi
Indonesia untuk bisa melarang rokok elektronik. Pengenaan cukai yang sudah
berjalan seperti lampu hijau yang sudah diberikan pemerintah untuk melegalisasi
produk.
Pemerintah pada akhirnya berhasil membuat situasi di mana pilihan 'rasional' saat
ini adalah mengatur penggunaannya dan kita semua masuk dalam jebakan 'lose-
lose solution'. Seperti kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur.
SOURCE:
1. Bigwanto Mouhamad Project Assistant Tobacco Control Policy Support
in Indonesia-South East Asia
2. DETIK.COM
3. VAPOR INDONESIA