Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting dan Karakteristik Peserta didik


Penelitian ini dilakukan di kelas 8.1 SMP Negeri 1 Dramaga, Kabupaten Bogor pada
semester 1 tahun pelajaran 2019-2020 secara kolaboratif antara dua orang observer dan guru
bahasa Indonesia. Jumlah peserta didik kelas 8.1 terdiri atas 36 orang.

B. Faktor-faktor yang Diteliti


1) Faktor peserta didik: Respon terhadap pembelajaran, interaksi dengan guru, interaksi
dengan peserta didik lain, dan keterampilan menulis teks eksposisi.
2) Faktor guru: Keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran; melaksanakan
tahapan pembelajaran, dan evaluasi.

C. Rencana Tindakan (Siklus 1)


Persiapan-persiapan yang harus dilakukan ialah: menentukan model tindakan,
menentukan yang menjadi sasaran objek penelitian, menentukan fokus observasi, menentukan
data penelitian, menentukan tim kolaborasi, menetapkan criteria keberhasilan, menyusun
rencana pelaksanaan kegiatan pemilihan. Setelah dipersiapkan dengan baik maka langkah
berikutnya adalah melaksanakan penelitiak tindakan kelas yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran yang diawali
meliputi semua aspek, mulai menyusun rencana pembelajaran, model, media, setting kelas
sampai pada tahap pelaksanaan pembelajaran yang mencakup aktivitas guru dan murid.

Identifikasi masalah

Refleksi

observasi Perencanaan
I
Pelaksanaan

Hasil refleksi

Refleksi

Perencanaan II
observasi

Pelaksanaan
dst
Keterangan:
: kegiatan
: hasil kegiatan
: kegiatan berlangsung secara bersamaan.
: urutan pelaksanaan kegiatan

Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral (Kemmis


dan Taggart)

Refleksi awal
Mengadakan kolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 1
Dramaga untuk menentukan masalah yang dihadapi dalam mengajar bahasa Indonesia dan
hasil yang telah dicapai dalam pelajaran tersebut tahun 2019-2020.

Siklus 1
Tahap perencanaan tindakan
1) Peneliti melakukan pembinaan (memberi arahan, bimbingan, contoh, dan saran)
kepada guru pengamat tentang desain pembelajaran menggunakan model
Discovery Learning.
2) Peneliti bersama guru merancang pembelajaran membaca pemahaman teks
deskripsi menggunakan model Discovery Learning.
3) Pembinaan tim kolaborasi mengenai model Discovery Learning.
4) Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan peserta didik.
5) Peneliti membuat lembar kerja peserta didik (LKPD), instrumen penelitian dan
evaluasi.
6) Setiap siklus direncanakan dua tindakan yang terdiri dari empat kali pertemuan
dan masing-masing pertemuan 3 x 40 menit, penelitian dilaksanakan dalam jam
efektif belajar sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.
b. Pelaksaan Tindakan
a) Tindakan 1
Pada siklus pertama ini akan dilaksanakan pembelajaran dengan mengacu pada
kompetensi sebagai berikut:
1) Standar kompetensi : Membaca
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat
wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan
dibaca.

2) Indikator kompetensi
3.1.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi
3.1.2 Mendaftar ciri umum dalam teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi.

Tabel 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

D. Tahap Observasi dan Evaluasi

Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan rumpun pelajaran yang sama atau
teman sejawat lain dengan rumpun berbeda, serta kepala sekolah. Evaluasi dilakukan dengan
pre tes dan pos tes secara tertulis, juga berupa angket tentang tanggapan peserta didik terhadap
proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan efektif dan psikomotorik peserta didik dan
guru dengan menggunakan lembar observasi untuk guru dan lembar observasi peserta didik.

E. Tahap Analisis dan Refleksi


Setelah siklus I dilaksanakan maka dilakukan analisis dan refleksi. Pada tahap ini guru
mengenalisis hasi tes, hasil observasi kemudian direfleksikan untuk penyempurnaan pada
siklus II. Demikian juga setelah siklus II dan seterusnya.

F. Data dan Cara Pengembilan Data


Data diambil sejak pra penelitian atau sebelum pelaksanaan penelitian, berupa angket,
observasi, dan wawancara untuk mengetahui model dan teknik pembelajaran seperti apa yang
disukai peserta didik sehingga dapat meningkatkan kompetensi membaca pemahaman peserta
didik.
c. Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi, dilakukan untuk mengamati guru dan peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar dengan pengelolaan kelas menggunakan model Discovery
Learning.
2) Angket, dibagikan pada guru dan peserta didik sebelum dan sesudan pembelajaran.
3) Tes tertulis, digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman peserta
didik.
4) Catatan lapangan, untuk mencatat kejadian penting berhubungan dengan penelitian
terutama pada saat proses belajar mengajar berlangsung, berupa perkembangan
proses belajar mengajar, saran, dan reaksi.

G. Instrumen Penelitian
a. Definisi Konseptual Menulis Teks Eksposisi
Menulis adalah keterampilan berbahasa yang tertuang dalam aktivitas menuangkan
ide, pikiran, dan perasaan secara logis dalam bentuk tertulis sehingga pesan tersebut dapat
dipahami oleh para pembaca. Menulis teks eksposisi artinya menuangkan ide dan gagasan
dalam bentuk tulisan yang berisi pemaparan suatu fakta untuk memperluas pandangan atau
pengetahuan orang lain.

b. Definisi Operasional
Menulis teks eksposisi melibatkan kegiatan: a) prapenulisan, b) penyusunan draft kasar,
c) tahap revisi, d) tahap penyuntingan, e) tahap berbagi untuk membuat produk bahasa berupa
teks eksposisi dengan topik tertentu, memiliki fakta, bahasa baku, menggunakan pronomina,
dan kata leksika, serta memiliki struktur tesis, argumentasi, penutup.

c. Kisi-Kisi Instrumen Menulis Teks Eksposisi


Kisi-kisi dibuat sebagai acuan dalam penyusunan soal uji kompetensi. Perangkat
penilaian terdiri dari penilaian proses. Penilaian proses digunakan untuk mengetahui
keberhasilan pengelolaan kelas. Penilaian hasil belajar digunakan untuk mengetahui tingkat
pencapaian setiap indikator dari kompetensi dasar peserta didik dengan tujuan memeriksa daya
serap peserta didik terhadap materi pelajaran.
1. Prosedur : Unjuk Kerja
2. Jenis Tagihan : Tugas Individu
3. Bentuk : Uraian

Tabel Kisi-kisi Instrumen Menulis Teks Eksposisi


Aspek Skor Kriteria
4 Sangat baik—sempurna: isi sesuai dengan topik; topik
dikembangkan dengan fakta-fakta yang bersumber dari buku,
artikel, atau internet.
3 Cukup—baik: topik cukup dikembangkan; cukup menampilkan
Isi
fakta-fakta dari buku, artikel, atau internet.
2 Sedang—cukup: topik cukup dikembangkan; hanya sedikit
menampilkan fakta-fakta dari buku, artikel, atau internet.
1 Sangat kurang—kurang: topik tidak dikembangkan.
4 Sangat baik—sempurna: struktur teks lengkap, memiliki tesis,
argumentasi, dan penutup; terlihat perbedaan antarstruktur.
3 Cukup—baik: struktur teks lengkap, memiliki tesis, argumentasi,
Struktur
dan penutup; perbedaan antarstruktur kurang terlihat.
2 Sedang—cukup: struktur teks kurang lengkap.
1 Sangat kurang—kurang: struktur teks tidak lengkap.
4 Sangat baik—sempurna: tidak terdapat kesalahan penulisan ejaan
dan tanda baca.
3 Cukup—baik: terdapat sedikit kesalahan penulisan ejaan dan tanda
baca.
Tata tulisan
2 Sedang—cukup: terdapat beberapa kesalahan penulisan ejaan dan
tanda baca.
1 Sangat kurang—kurang: banyak kesalahan penulisan ejaan dan
tanda baca.
4 Sangat baik—sempurna: pemilihan kata baku sesuai ciri
kebahasaan teks eksposisi; pronomina “saya” atau “aku” hanya
Diksi digunakan untuk pendapat pribadi.
3 Cukup—baik: pemilihan kata baku; terdapat sedikit kata yang tidak
baku.
2 Sedang—cukup: pemilihan kata beberapa tidak baku.
1 Sangat kurang—kurang: banyak kata yang tidak baku.
4 Sangat baik—sempurna: kalimat yang digunakan memiliki ragam
baku, efektif, susunan S-P-O, tidak ambigu.
Kalimat 3 Cukup—baik: sedikit kalimat tidak efektif.
2 Sedang—cukup: beberapa kalimat tidak efektif.
1 Sangat kurang—kurang: banyak kalimat tidak efektif
4 Sangat baik—sempurna: paragraf padu, memiliki kalimat utama
dan kalimat penjelas.
3 Cukup—baik: ada kalimat dalam paragraf yang tidak sesuai dengan
kalimat utama.
Paragraf
2 Sedang—cukup: beberapa kalimat dalam paragraf tidak sesuai
dengan kalimat utama.
1 Sangat kurang—kurang: banyak kalimat dalam paragraf yang tidak
sesuai dengan kalimat utama.

Nilai = Skor x 100


24

Tabel Rincian Perolehan Nilai Tiap Peserta didik


No Nama Aspek Penilaian N Rt K R
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
dst

Keterangan :
1 = Isi
2 = Struktur
3 = Tata tulisan
4 = Diksi
5 = Kalimat
6 = Paragraf

NRt = Nilai Rata- rata/ nilai akhir peserta didik


K = Kategori dan
R = Rangking/Peringkat

d. Parameter Penelitian
Penelitian ini dianggap berhasil apabila kompetensi membaca peserta didik meningkat.
Peningkatan kompetensi peserta didik ini ditunjukkan denngan peningkatan nilai yang
diperoleh peserta didik, peneliti menetapkan parameter untuk mengetahui tingkat
keberhasilan peserta didik dalam tabel 7 berikut.
Tabel 7. Parameter Penelitian
No Hasil yang Dicapai Peserta didik Kategori
1 < 65,0 Kurang
2 65,0 – 74,9 Cukup
3 75,0 – 84,9 Baik
4 > 85 Baik Sekali

1. Penilaian Afektif
a. Format Penilaian Sikap (Observasi)

Aspek Perilaku yang Diamati Skor


Nama Peserta
No Rasa Ingin Tanggung Percaya Keterangan
Didik Disiplin Jml
Tahu Jawab Diri
1
2
3
4.
5.

Rubrik Penilaian
Pengisian pada kolom skor sesuai pengamatan dari sikap ditampilkan oleh peserta
didik, yang mengacu kepada kompetensi inti dengan kriteria sebagai berikut :
Skor 4 , apabila selalu melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 3 , apabila sering melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 2 , apabila kadang-kadang melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 1 , apabila tidak pernah melakukan sesuai aspek pengamatan

2. Pedoman Penskoran

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
20
Keterangan:
Untuk menentukan nilai, total jumlah skor perolehan peserta didik dibagi skor
maksimal dan dikali seratus. Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai
peserta didik.
Sedangkan untuk menentukan predikat peserta didik dapat dilihat pedoman dibawah
ini.

a. Sangat Baik : 92 – 100


b. Baik : 83 – 91
c. Cukup : < 76

H. Kriteria Keberhasilan
Setelah menyelesaikan tindakan kelas, peneliti membuat analisis terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan guru berdasarkan catatan dan hasil laporan pengamatan dan
penilaian dari observer/kolaborator selama penelitian berlangsung. Kriteria keberhasilan yang
ditetapkan dalam penelitian ini adalah.
Menurut Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar pada
Jenjang Dikdasmen. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD
yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan
minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan
pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan
Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah
keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan
pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan
kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan Sikap
(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka
dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D
sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk keterampilan
ditetapkan dengan capaian optimum 2,67. Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan
dan keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada modus, skor rerata
dan capaian optimum. Dalam penelitian ini ketercapaian peserta didik dalam penguasaan KD
dalam penilaian diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Sekurang-kurangnya 75% dari keseluruhan peserta didik di kelas memeroleh nilai 75
atau mencapai KKM untuk belajar kognitif 75%. Batas ketuntasan tersebut merupakan
batas ketuntasan belajar yang telah ditentukan dari pihak sekolah yang bersangkutan.
2. Sekurang-kurangnya 75% dari keseluruhan peserta didik yang ada di kelas tersebut
mencapai ketuntasan belajar afektif dan psikomotorik 75%.
(cari teori tentang ketuntasan belajar)

I. Tim Kolaborator
Kolaborator bertugas membantu peneliti saat penelitian berlangsung. Tugas tim adalah
memberi masukan dari data lapangan yang terkumpul. Data yang terkumpul tersebut
merupakan data yang lengkap, utuh dan lebih akurat pada tahap refleksi siklus. Hasil refleksi
digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan tindakan berikutnya.
Nama Pelajaran Tugas
Bahasa Indonesia Guru
Bahasa Indonesia Kolaborator
Bahasa Indonesia Kolaborator
J. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No Kegiatan September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Penyusunan RPP
b. Penyusunan Instrumen
c. Koordinasi dengan Tim
Kolaborasi
2 Tahap Pengumpulan Data
a. Pelaksanaan Tindakan
Kelas Siklus I
b. Analisis dan Refleksi
c. Remidial
d.Pelaksanaan Tindakan
Kelas siklus II
e. Analisis dan Refleksi
Tahap Pengelolaan
3 danAnalisis Data
a. Tabulasi data
b. Pengolahan dan Analisis
c. Tahap Penulisan Laporan
d. Penjilidan
4 Diseminasi hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai