SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Muhammad Wibisono
NIM 7211411127
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan
PERSEMBAHAN
segala hal.
Almamaterku
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, tidak lupa juga sholawat serta salam saya haturkan kepada
bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dengan rasa hormat
4. Drs. Heri Yanto, MBA, PhD, Dosen pembimbing yang telah berkenan
skripsi ini.
5. Penguji I Linda Agustina, S.E., M.Si., yang telah memberi saran dan
vi
6. Penguji II Badingatus Solikhah, S.E., M.Si., yang telah memberi saran dan
7. Nanik Sri Utaminingsih, SE., M.Si., Akt, Dosen wali Akuntansi C 2011
8. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomi
skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran. Penulis berharap semoga
Penulis
vii
SARI
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
PERNYATAAN .......................................................................................... iv
PRAKATA .................................................................................................. vi
SARI............................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
x
2.2.2 Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia...................... 23
xi
1. Profitabilutas ............................................................................ 49
2. Ukuran Perusahaan ................................................................... 49
3. Umur Listing ............................................................................ 50
4. Jenis Perusahaan ....................................................................... 50
5. Penggunaan Standar Pelaporan GRI ........................................ 50
xii
6. Penggunaan Standar Pelaporan GRI ......................................... 69
BAB V PENUTUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.8 Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Umur Listing ............... 67
xiv
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Tahap 2 ................................................... 74
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, peran sumber daya
manusia menjadi semakin penting. Sumber daya manusia di pandang sebagai aset
yang sangat berharga karena visi, misi, strategi, dan sistem perusahaan yang
canggih sekalipun tidak akan berguna dan tidak memiliki dampak apapun
terhadap perusahaan, tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam
beberapa tahun terakhir, “nilai” dari suatu perusahaan yang diukur dalam neraca
manusia diakui sebagai bagian yang semakin dominan dari nilai total suatu
perusahaan.
daya manusia, yang dikemukakan oleh Rensis Linkert, direktur Institute for Social
sumber daya manusia yang semakin besar dalam kelangsungan hidup perusahaan
1
2
2006):
dengan pesat.
Kedua faktor tersebut lah yang melatarbelakangi para ilmuan dan pakar di
bidang akuntansi dan manajemen tertarik untuk melakukan riset atau penelitian
yang bertujuan untuk mengukur dan menganalisis biaya dan nilai sumber daya
tentang nilai dari suatu proses kemungkinan menurut teori ekonomi nilai sesuatu
kemungkinan di atas maka nilai sumber daya manusia yang diharapkan dapat
daya manusia, di mana tingkat kapitalisasi ditentukan melalui alam dan kondisi
memperhitungkan tiga faktor untuk menilai modal manusia yang meliputi nilai
kapitalisasi biaya hidup, nilai kapitalisasi dari biaya pendidikan profesional, dan
nilai yang diperoleh melalui pengalaman. Turner (1996) untuk mengukur nilai
sumber daya manusia dengan mengacu pada kerangka kerja yang dikeluarkan
nilai sekarang dari nilai tambah oleh perusahaan, dan mengukur aset oleh empat
metode biaya historis, biaya sekarang, nilai realisasi, dan nilai masa depan.
Sedangkan Lev dan Schwartz Model telah menjadi yang paling banyak digunakan
penjumlahan dari nilai semua Net Present Value (NPV) dari pengeluaran untuk
karyawan. Modal manusia diwujudkan pada orang usia 'r' adalah nilai sekarang
manusia dalam laporan keuangan adalah dengan mengakui sumber daya manusia
sebagai aktiva agar dapat ditentukan nilai moneternya. Selain itu informasi-
informasi tentang sumber daya manusia ini harus disajikan dalam suatu sistem
atau metode pencatatan transaksi yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
perusahaan.
yang berkaitan dengan sumber daya manusia dilaporkan sebagai aset pada neraca.
dengan sumber daya manusia perusahaan sebagai beban pada laporan laba rugi
5
yang mengurangi keuntungan. Tujuan dari akuntansi sumber daya manusia adalah
sumber daya manusia yang akan meningkatkan kuantitas dan kualitas barang dan
bidang akuntansi sependapat bahwa sumber daya manusia adalah bagian dari aset
perusahaan yang penting. Kesulitan mengukur nilai sumber daya manusia secara
objektif merupakan salah satu sebab belum dikeluarkannya standar akuntansi yang
mengatur perlakuan akuntansi sumber daya manusia ini, meskipun berbagai riset
tentang alternatif pengukuran sumber daya manusia ini sudah banyak dilakukan
oleh para akademisi, namun tampaknya masih belum ada kesepakatan mengenai
kriteria pengukuran yang objektif dari sumber daya manusia (Rahayu, 2013)
akuntansi sumber daya manusia tidak hanya sebagai sistem akuntansi, tetapi juga
kebijakan.
6
eksternal serta pengguna internal. Pelaporan digunakan untuk tujuan internal dan
eksternal biasanya terdiri dari dua jenis yaitu untuk memenuhi persyaratan
undang-undang untuk tujuan hukum atau sebagai kebijakan pelaporan wajib, dan
internal dan sukarela akuntansi sumber daya manusia akibat dari reaksi pergeseran
berbagai negara mencoba untuk memasukan modal manusia dalam neraca dan
bidang akuntansi sumber daya manusia. Sebagai contoh, Value Driving Talks
(VDT) model ini dikembangkan oleh Sandervang (2000), dan diuji dalam studi
manusia, di mana nilai untuk karyawan ditempatkan pada neraca dan diamortisasi
selama periode waktu, bukannya membebankan biaya. Selain itu ada banyak
manusia dalam laporan keuangan, seperti di Negara India, Kanada, Jerman, dll.
pelaporan akuntansi sumber daya manusia adalah konsep yang sangat baru. Hal
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dan apa saja faktor yang
akuntansi sumber daya manusia belum diatur baik dalam peraturan Bapepam-LK
perusahaan yang mempengaruhi mereka. Dalam hai ini yang dimaksud para
lain-lain.
kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Teori ini juga menjelaskan bahwa
(Deegan dalam Widarjo, 2011). Tujuan dari teori ini adalah untuk dapat menekan
sekecil mungkin dampak kerugian yang mungkin akan diderita stakeholder, dan
dengan adanya perbedaan sumber daya manusia pada tiap perusahaan. Wernerfelt
Seperti yang terjadi pada 446 orang buruh yang telah di PHK secara sepihak oleh
mengakibatkan buruh yang mogok bekerja. Pada kasus lainya adanya data dari
perusahaan yang telah meanggar norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pada tahun 2013. Dari jumlah itu, sebanyak 12.657 perusahaan telah
melaksanakan norma K3 pasca penerbitan nota peringatan pertama dan kedua. Hal
yang rendah. Jaminan lingkungan kerja yang aman dan nyaman dibutuhkan
karyawan agar dapat mencapai target dan tujuan perusahaan. Dalam pelaporan
10
akuntasi sumber daya manusia hak-hak buruh dan karyawan akan lebih terjamin,
selain itu akan terjalin komunikasi dua arah antara pekerja dan perusahaan, serta
adanya timbal balik yang positif antara keduanya dapat terjadi. Kasus-kasus
rincian yang membantu dalam mengurangi risiko yang terkait dengan proses
menggunakan model yang sama dengan Al Mamun (2009). Enofe et al. (2013)
57%.
ini akan menguji tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya manusia, serta
sumber daya manusia di Indonesia. Pada penelitian ini akan menguji faktor-faktor
daya manusia. Penelitian ini akan dilakukan pada dua sektor industri yaitu sektor
Finansial seperti: bank, asuransi, dll serta sektor manufaktur seperti: basic
tersebut di pilih karena memiliki karakteristik sumber daya manusia yang berbeda
dalam periode tertentu. Perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi memiliki
dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan yang mempunyai laba
profitabilitas yang tinggi akan menarik stakeholder, dalam hal ini secara khusus
(2009) serta Alam dan Kanti (2010) memberikan hasil bahwa profitabilitas
Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi pula tuntutan terhadap
Variabel ukuran perusahaan dipilih karena semakin besar suatu perusahaan maka
diamati oleh stakeholder, setiap keputusan yang diambil manajemen yang dapat
di pasar modal atau biasa disebut Initial Public Offering (IPO). Ketika perusahaan
pelaporan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu. Variabel umur listing
informasi salah satunya informasi mengenai sumber daya manusia yang semakin
luas pada laporan tahunan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Adhi (2012)
13
Dalam pasar modal ada berbagai macam jenis perusahaan, mulai dari
perusahaan yang paling banyak listing di Bursa Efek Indonesia. Variabel jenis
perusahaan memiliki karakteristik tersendiri, selain itu sumber daya yang dimiliki
setiap perusahaan juga mempunyai peran yang berbeda-beda. Enofe et,al (2013)
Variabel penggunaan standar pelaporan GRI dipilih karena dalam standar GRI
terdapat banyak indikator dalam standar pelaporan, salah satunya adalah indikator
Athanasios et, al (2013) yang dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di bursa
Manusia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
Indonesia.
rumusan masalah yang di ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang sejenis, hasil ini dapat dijadikan bahan kajian teoritis dan referensi
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi mereka. Dalam hal ini yang
pemerintah, dan lain-lain. Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa dalam
pihak lain). Dengan demikian, stakeholder mempunyai peran yang penting untuk
kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Teori ini juga menjelaskan bahwa
17
18
(Deegan dalam Widarjo, 2011). Tujuan dari teori ini adalah untuk dapat menekan
sekecil mungkin dampak kerugian yang mungkin akan di derita stakeholder, dan
tersedianya sumber daya yang akan digunakan untuk menjalankan segala aktivitas
operasional perusahaan, seperti tenaga kerja dan modal. Maka, diperlukan adanya
tersebut dapat berjalan baik apabila terpenuhinya keinginan dan kebutuhan para
terpenuhi.
dengan stakeholder. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pengungkapan yang
manusia.
memiliki sumber daya yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga setiap
perusahaan akan memiliki karakteristik yang berbeda beda. Menurut Jackson &
Schuler (1995) teori ini menjelaskan tiga jenis sumber daya yaitu sumber daya
fisik berupa pabrik, teknologi, peralatan, lokasi geografis, sumber daya manusia
keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai, dan memanfaatkan aset-
aset strategis yang penting, termasuk aset berwujud maupun aset tidak berwujud.
Resource-Based Theory (RBT) atau dikenal juga dengan teori berbasis sumber
advantages), perlu dibangun suatu model teoritis yang bermula dari sebuah
asumsi bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen dan immobile. Agar
a. Valuable (V): Sumber daya akan menjadi berharga jika dapat memberikan
b. Langka (R): Sumber daya yang sulit untuk ditemukan diantara para
memegang sumber daya ini tidak bisa mendapatkan mereka atau tidak
dengan memenuhi empat kriteria: (a) karyawan harus menambahkan nilai positif
bagi perusahaan; (b) keterampilan dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan
harus unik atau langka di antara pesaing saat ini; (c) sumber daya manusia yang
diwakili oleh karyawan perusahaan harus tidak sempurna imitable; dan (d),
sumber daya manusia sebuah perusahaan tidak dapat digantikan oleh sumber lain
pengetahuan orang yang berpotensi dan dapat diterapkan untuk produksi barang
manusia adalah proses mengidentifikasi dan mengukur data tentang sumber daya
manusia dimulai pada tahun 1960 oleh Rensis Linkert (Bowers, 1973). Pada tahun
22
1968 Brummet, Flamholtz & Pyle menggunakan istilah "akuntansi sumber daya
manusia sebagai proses identifikasi dan pengukuran data tentang sumber manusia
konsep sumber daya manusia sebagai aktiva, penentuan biaya yang diinvestasikan
Lee, 1995).
daya manusia dapat diartikan sebagai suatu proses pengukuran dan pelaporan
biaya serta nilai manusia sebagai sumber daya organisasi dan pelaporan hasil-
tentang manusia dan organisasi. Data tentang manusia dalam hal ini berupa biaya-
(Widodo, 2014). Sejumlah studi empiris telah dilakukan pada masalah akuntansi
perusahaan, bukan lagi dianggap sebagai beban dalam akun laba rugi perusahaan.
daya manusia untuk menghasilkan pendapatan di masa depan, karena itu sumber
sumber daya manusia perusahaan finansial lebih besar dari perusahaan non
finansial. Hal ini di perkuat dengan adannya penelitian Widodo (2014) yang
sumber daya manusia sebesar 57%. Sedangkan penelitian Enofe et al. (2013),
manusia sekitar 20%-40% dari model yang dipakai Al Mamun (2009). Enyi dan
24
asset manusia dan mencerminkan nilai tersebut dalam laporan keuangan seperti
Daya Manusia
faktor yang akan diteliti dan diduga dapat mempengaruhi pengungkapan akuntansi
1. Profitabilitas
untuk memperoleh laba dalam periode tertentu. Perusahaan yang mempunyai laba
yang tinggi memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan yang
25
mempunyai laba rendah. Perusahaan yang memiliki dana internal yang banyak
pada dasarnya tidak membutuhkan dana dengan hutang dan akan cenderung lebih
akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Ada tiga rasio yang dapat
digunakan dalam rasio profitabilitas, yaitu ROA (Return On Asset), NPM (net
profit margin), dan rasio perputaran aktiva. ROA yaitu rasio profitabilitas yang
membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Net profit margin
kelemahan tersebut (Van Horne dan Wachowicz, 2009). Nilai ROA yang positif
atau kerugian. Jadi apabila perusahaan memiliki ROA yang tinggi maka
2. Ukuran Perusahaan
besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki unit bisnis
yang berbeda yang mungkin menjadi faktor penentu keberhasilan dan memiliki
timbul karena kepentingan yang bertentangan dari pemegang saham, manajer dan
pemilik hutang (Martson dalam Istanti, 2008). Perusahaan dengan ukuran yang
lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan
dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur atau
investasi dari investor akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar
27
dalam industri.
perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
organisasi pekerja.
3. Umur Listing
listing di pasar modal atau biasa disebut Initial Public Offering (IPO). Ketika
UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan
listing atau yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan
Chariri, 2003 dalam Istanti, 2009). Dengan mengetahui umur perusahaan, maka
28
akan diketahui pula sejauh mana perusahaan tersebut dapat survive. Semakin
yang lebih luas dibanding perusahaan lain yang umurnya lebih pendek dengan
informasi mengenai perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang lebih tua
masyarakat luas.
4. Jenis Perusahaan
Dalam pasar modal ada berbagai macam jenis perusahaan, mulai dari
finansial terdiri dari perusahaan perbankan, asuransi, investasi, sekuritas dan lain-
Hal ini terjadi karena setiap perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang
berbeda beda. Seperti dalam bidang sumber daya manusia, perusahaan fianasial
sumber daya manusia dalam hal ini staff atau karyawan yang langsung
efektif dan efisien. Dalam hal ini sumber daya manusia terkadang harus
dan efisien. Mayoritas sumber daya manusia pada perusahaan manufaktur adalah
buruh.
industri dan sumber daya lain yang memungkinkan transparansi organisasi yang
global yang melibatkan organisasi seperti perusahaan, serta pembaca laporan dan
set pertama pada tahun 2000, yang kedua pada tahun 2002 (dikenal sebagai
pedoman G2), dan yang ketiga pada akhir tahun 2006 Pedoman G3 (KPMG,
2008). Saat ini GRI sudah mengeluarkan Pedoman G4 yang didalam nya
menuntur perusahaan membuat pelaporan yang terdiri dari tiga indikator, yaitu
sumber daya manusia, sedangkan variabel independennya adalah ROA, ROE, dan
kinerja keuangan. Hasil dari penelitian tersebut adalah ROE dan kinerja keuangan
manusia.
institusion. Hasil dari penelitian ini adalah kinerja perusahaan berpengaruh pada
profitabilitas, status listing, dan GRI reporting. Hasil dari penelitian ini adalah
profitabilitas, umur, dan diversifikasi produk. Hasil dari penelitian ini adalah
manusia.
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
Penelitian Independen
1. Al Mamun Human Size, Size & Profitabilty
(2009) Resource Profitability, berpengaruh
Accounting Age, Finacial terhadap HRAD,
(HRA) Institusion age tidak
Disclosure of berpengaruh
Bangladesh terhadap HRAD,
Companies And dan financial
Its Association company
with Corporate melakukan lebih
34
Characteristics banyak
pengungkapan
2. Alam & Kanti, Human Resource Size, Size & profitability
(2010) Accounting Profitability, berpengaruh
terhadap HRAD,
Disclosure financial
age tidak
(HRAD) in Institusion, berpengaruh pada
Bangladesh : Age, MNC HRAD, financial
company &
Multifactor
multinational
Regresion company
Analysis melakukan lebih
banyak
pengungkapan
3. Micah, et, al. Firms Financial Financial Firm ROE & Financial
(2012) Performance and Performance firm performance
mempunyai
Human Resource (ROA, ROE)
pengaruh terhadap
Accounting HRAD, dan ROA
Disclosure in mempunyai
pengaruh negatif
Nigeria
terhadap HRAD
pengungkapan, dan
perusahaan yang
menggunakan
pedoman GRI
melakukan lebih
banyak
pengungkapan.
6. Widodo Pengaruh Profitabilitas, Ukuran &
(2014) Karakteristik Umur, Ukuran, diversifikasi produk
berpengaruh
Perusahaan Difersifkasi
terhadap
Terhadap Produk pengungkapan
Pengungkapan ASDM, umur &
profitabilitas tidak
Akuntansi SDM
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
ASDM
sumber daya manusia. Sedangkan variabel independen yang diambil oleh peneliti
Daya Manusia
menggunakan rasio profitabilitas. Ada tiga rasio yang dapat digunakan dalam
rasio profitabilitas, yaitu ROA (Return On Asset), NPM (net profit margin), dan
rasio perputaran aktiva. ROA yaitu rasio profitabilitas yang membandingkan laba
bersih dengan total aktiva perusahaan. Net profit margin maupun rasio perputaran
dalam penjualan, ROA dapat mengatasi kedua kelemahan tersebut (Van Horne
adalah karena perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan
menarik stakeholder, dalam hal ini secara khusus investor yang akan menanamkan
modalnya di perusahaan. Selain itu tingkat profitabilitas yang tinggi dari suatu
nya. Tingkat profitabilitas yang tinggi akan menarik banyak investor sehingga
yang dibutuhkan stakeholder bukan hanya sebatas berapa laba yang di dapat
sekarang tetapi juga bagaimana perusahaan dapat menghasilkan laba di masa yang
sumber daya yang produktif, yang dapat menjalankan aktivitass operasi yang
efektif dan efisien. Dalam sudut pandang resource-based, sumber daya yang
ini dapat menjadi sebuah nilai tambah untuk dapat meningkatkan image
perusahaan.
dan Kanti (2010) juga memberikan hasil bahwa profitabilitas memiliki pengaruh
daya manusia.
perusahaan dapat diukur dengan total aset perusahaan, total penjualan perusahaan,
atau kapitalisasi pasar perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur
dengan logaritma natural dari total aset peusahaan. Sehingga, semakin besar total
merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro,
banyak, hal ini berakibat permintaan informasi dari investor semakin banyak,
sumber daya manusia. Hal ini didukung dengan penelitian Alam (2010) yang juga
Daya Manusia
perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal. Pada penelitian ini
umur listing diukur dari pertama kali perusahaan melakukan IPO sampai dengan
yang lebih lama terdaftar di pasar modal memiliki pengalaman lebih dibanding
informasi mengenai sumber daya manusia yang semakin luas pada laporan
tahunan perusahaan. hal ini dapat terjadi karena perusahaan sudah memiliki
efisien. Perusahaan yang sudah lama menjadi perusahaan publik tentu saja sudah
tahu nilai tambah apa saja yang dapat diungkapkan secara efektif dalam laporan
perusahaan.
tersendiri, selain itu sumber daya yang dimiliki setiap perusahaan juga
tahunan mungkin tidak sama untuk semua sektor industri. Menurut Verreccia
industri. Di samping itu, menurut Meek, Robert, dan Gray (1995) relevansi item
keunggulan kompetitif yang berbeda. Salah satu sumber daya yang penting bagi
tidak. Pada sektor industri finansial yang berbasis perusahaan jasa akan
akuntansi sumber daya manusia. Hal ini terjadi karena tenaga kerja perusahaan
modal. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang terampil.
Hasil penelitian lainya juga menunjukan hasil yang sama, yaitu Enofe et,al (2013)
disimpulkan bahwa:
industri dan sumber daya lain yang memungkinkan transparansi organisasi yang
indicator). Hal ini sejalan dengan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
dengan perusahaan yang tidak menggunakan standar pelaporan GRI. Dari uraian
Profitabilitas (H1)
Penggunaan Standar
Pelaporan GRI (H5)
2.5. Hipotesis
daya manusia
daya manusia
METODE PENELITIAN
GRI. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan
Indonesia dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 228 perusahaan.
yang harus dipenuhi. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebagai berikut :
45
46
(annual report) secara lengkap dan konsisten selama periode tahun 2013-
2014.
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No Identifikasi Perusahaan Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan manufaktur dan finansial yang 228
terdaftar di BEI periode tahun 2013-2014
2 Perusahaan yang tidak mempublikasikan (27)
laporan tahunan secara konsisten dalam web
BEI selama periode tahun 2013-2014
Jumlah perusahaan sampel yang digunakan 201
Jumlah tahun penelitian 2
Jumlah unit analisis 402
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan sebanyak 402 unit
analisis. Sedangakan sampel data yang memenuhi kriteria yang dapat digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 201 perusahaan dari 402 unit analisis perusahaan
manufaktur dan finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun
2013-2014. Jadi jumlah keseluruhan sampel yang akan dijadikan objek penelitian
ini tahun 2013-2014 (2 tahun) sejumlah 402 unit analisis. Perusahaan manufaktur
dan finansial yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
lampiran.
47
Accounting (1973, hal 169), akuntansi sumber daya manusia adalah proses
dengan membangun indeks yang terdiri dari enam belas (16) item pelaporan
yang diadopsi oleh Al mamun (2009). Item pengungkapan akuntansi sumber daya
diberikan skor „1‟ jika perusahaan telah melakukan pengungkapan, dan „0‟ jika
berikut :
48
Tabel 3.2
Indeks Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia
1. Profitabilitas
untuk memperoleh laba dalam periode tertentu. Rasio profitabilitas adalah rasio
laba. Dalam penelitian ini menggunakan ROA sebagai alat ukur profitabilitas,
2. Ukuran Perusahaan
total aset. Mengacu pada penelitian Widodo (2014), maka ukuran perusahaan
3. Umur Listing
offering (IPO) dituntut melakukan pelaporan yang sesuai peraturan yang berlaku.
Dalam penelitian ini umur perusahaan dihitung dari mulai tahun perusahaan
4. Jenis Perusahaan
manusia. Pada penelitian ini sampel yang dipilih dibagi menjadi dua kategori,
yaitu perusahaan finansial seperti perbankan, asuransi, investasi, sekuritas dll. Dan
indikator yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Pelaporan dengan standar
GRI dalam bentuk laporan keberlanjutan atau biasa disebut Sustainability Report.
51
report maka diberi nilai „1‟, dan sebaliknya diberi nilai „0‟.
Tabel 3.3.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
1 Pengungkapan Seberapa luas Indeks Rasio
Akuntansi Sumber perusahaan telah Pengungkapan
Daya Manusia melakukan ASDM / 16
pengungkapan
akuntansi sumber
daya manusia dalam
annual report.
2 Profitabilitas Kemampuan suatu Return On Asset Rasio
perusahaan untuk
dapat memperoleh
laba dalam periode
tertentu.
3 Ukuran Perusahaan Besar atau kecilnya Ln Total Asset Rasio
suatu perusahaan
berdasarkan total
aset perusahaan.
4 Umur Listing Umur perusahaan Tahun listing – Rasio
sejak perusahaan tahun penelitian
resmi terdaftar di
BEI.
5 Jenis Perusahaan Perusahaan finansial Variabel dummy Nominal
adalah perusahaan jika perusahaan
perbankan, asuransi, finansial “1” dan
investasi. jika perusahaan
Perusahaan manufaktur “0”
manufaktur adalah
perusahaan basic
industry, goods
consumer industry,
dan miscellenous
industry.
52
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang berasal dari laporan tahunan
perusahaan untuk tahun 2013 sampai tahun 2014, yang dipublikasikan di Bursa
hipotesis. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan minimum (Ghozali,
2011). Nilai minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang
digunakan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang
ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma natural total aset, dan umur
penyimpangan asumsi klasik agar tidak muncul masalah dalam pengunaan analisis
1. Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apa variabel
independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak yaitu (Ghozali,
2011) :
54
1. Analisis grafik
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik atau
melihat histogram dari residualnya. Apabila data menyebar sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas begitu pula
sebaliknya.
2. Uji statistik
dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji
a) Apabila nilai signifikan atau probabilitas < 0,05 maka data tidak
terdistribusi normal.
b) Apabila nilai signifikan atau probabilitas > 0,05 maka data terdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Jika diantara
variance inflation faktor (VIF) yang dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Ghozali, 2011) :
Jika VIF lebih besar dari 10, maka antar variabel bebas (independent
juga menggunakan korelasi (r) dimana korelasi diatas 0,9 menunjukkan adanya
multikolinearitas dan ketika koefesien determinasi tinggi, tetapi tidak satupun atau
sangat sedikit koefesien regresi parsial yang secara individu signifikan secara
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Model regresi yang
baik adalah regresi bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk
menguji ada atau tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin Watson (DW) melalui
Tabel 3.4.
Keputusan Autokorelasi Uji Durbin Watson
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tdk ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tdk ada korelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4
Tdk ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tdk ada autokorelasi, Positif Tidak ditolak du < d < 4 – du
atau negative
Sumber : Ghozali, 2011
4. Uji Heteroskedastisitas
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan yang lain (Ghozali,
20011). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
(probability value > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah berhubungan variabel
dependen dan variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau
Keterangan :
= Konstanta
₁ - 5 = Koefisien Regresi
Profita = Profitabilitas
e = error
(Ghozali, 2011). Tingkat signifikan dalam penelitian ini adalah 5% yang berarti
risiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5%. Hipotesis yang hendak diuji
diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-
diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari
a. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig ≤ 0,05),
maka model regresi fit, ini berarti bahwa secara simultan variabel
b. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig ≥ 0,05),
maka model regresi tidak fit, ini berarti bahwa secara simultan variabel
dependen.
ketepatan yang paling baik didalam analisis regresi, hal ini ditunjukkan oleh
satu variabel independen, (R2) pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel
untuk mengevaluasi model regresi karena Adjusted R2 dapat naik atau turun
manufaktur dan finasial yang telah terdaftar di Bursa efek Indonesia selama
berbeda satu sama lain sehingga menarik dijadikan objek penelitian. Populasi
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dari situs resmi Bursa Efek
report) untuk periode tahun 2013 sampai 2014 secara berturut-turut dan sudah
61
62
deskripsi suatu data yang terdiri dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-
rata (mean), dan standar deviasi (Ghozali, 2011). Variabel dependen dalam
Tabel 4.1
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya
Manusia
Descriptive Statistics
penelitian ini (N) adalah 402 unit analisis. Hasil analisis tersebut menggunakan
satuan persen (%). Pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dari 402
sampel tersebut memiliki nilai minimum sebesar 18,75 yang diperoleh empat
Pokphand Indonesia Tbk, PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, dan PT. Merck Sharp
dohme Pharma Tbk. Sedangkan nilai maksimum sebesar 87,50 diperoleh PT.
Bank Negara Indonesia Tbk. dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Nilai rata-rata
63
manusia sebesar 43,61% dengan nilai standar deviasi sebesar 14,93830 artinya
standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata., hal ini menunjukan sebaran data
sampel melakukan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia yang tidak jauh
beda. Penyeberan sampel dijelaskan lebih rinci dalam tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Presentase Presentase
Interval Kriteria Frekuensi
(%) Komulatif
18,75 - 28,75 Sangat Rendah 53 13,2 13,2
28,76 - 38,75 Rendah 148 36,8 50,0
38,76 – 48,75 Agak Rendah 62 15,4 65,4
48,76 – 58,75 Cukup 73 18,2 83,6
58,76 – 68,75 Agak Tinggi 38 9,5 93,0
68,76 – 78,75 Tinggi 19 4,7 97,8
78,76 – 88,75 Sangat Tinggi 9 2,2 100,0
Total 402 100,0 100,0
Sumber : data sekunder diolah tahun 2015
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia yang rendah yaitu sebesar 36,8%
atau sebanyak 148 unit analisis. Sedangkan 73 unit analiasis atau 18,2% berada
pada kategori cukup, 62 unit analisis atau 15,4% berada pada kategori agak
rendah, dan 53 unit analisis atau 13,2% berada pada kategori sangat rendah.
64
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia yang baik, yaitu sebanyak 38 unit
analisis atau 9,5% berada pada kategori agak tinggi, 19 unit analisis atau 4,7%
berada pada kategori tinggi, dan 9 unit analisis atau 2,2% berada pada kategori
sangat tinggi.
2. Pofitabilitas
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
penelitian (N) sebanyak 402 unit analisis. Hasil analisis diatas menggunakan
satuan persen (%). Tingkat profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return
On Asset (ROA) memiliki nilai minimum sebesar -0,85 diperoleh oleh PT. Asia
Pacific Fibers Tbk. dan nilai maksimum sebesar 0,69 diperoleh oleh PT. KMI
Wire and Cable Tbk. Rata-rata untuk variabel profitabilitas perusahaan adalah
ROA sebesar 4,22% dengan standar deviasi 0,11214 artinya standar deviasi lebih
tinggi dari rata-rata. Berikut adalah tabel analisis frekuensi tingkat profitabilitas
perusahaan.
65
Tabel 4.4
Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Profitabilitas
Interval Kriteria Frekuensi Presentase (%)
< 0,00 Rugi 69 17,2
0,00 – 0,05 Kecil 201 50,0
0,05 – 0,10 Sedang 71 17,7
> 0,10 Tinggi 61 15,2
Total 402 100,0
Sumber : Data sekunder yang diolah 2015
tingkat profitabilitas yang kecil yaitu sebesar 201 atau 50%. Sementara itu ada 71
atau 17,7% unit analisis yang termasuk dalam tingkat profitabilitas sedang, dan 61
atau sebesar 15,2% unit analisis yang mempunyai tingkat profitabiltas yang tinggi.
3. Ukuran Perusahaan
Tabel 4.5
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan
Descriptive Statistics
sampel dalam penelitian (N) adalah sebanyak 402 unit analisis. Hasil analisis
diatas menggunakan satuan logaritma natural dari total aset perusahaan. Ukuran
diperoleh oleh PT. Alam Karya Unggul Tbk. dan nilai maksimum sebesar 34,38
66
diperoleh oleh PT. Bank Mandiri Tbk. Rata-rata untuk variabel ukuran perusahaan
sebesar 28,6556 artinya rata-rata perusahaan memiliki total aset sekitar 28,65
logaritma natural dengan standar deviasi sebesar 2,00509 artinya standar deviasi
lebih rendah dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran data untuk variabel ukuran
perusahaan pada perusahaan sampel tidak jauh berbeda. Berikut adalah tabel
Tabel 4.6
perusahaan besar, yaitu sebanyak 391 unit analisis atau 97,3%. Sedangkan 11 unit
4. Umur Listing
Tabel 4.7
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Umur Listing
Descriptive Statistics
sampel dalam penelitian (N) sebanya 402 unit analisis. Hasil analisis diatas
memiliki nilai minimum sebesar 1,00 diperoleh oleh PT. Tri Banyan Tirta Tbk ,
PT. BPD Jawa Timur Tbk , PT. Trisula International Tbk , PT. Wismilak Inti
Makmur Tbk. dan nilai maksimum sebesar 37,00 diperoleh oleh PT. Holcim
Indonesia Tbk. Rata-rata untuk variabel umur listing perusahaan adalah sebesar
standar deviasi 8,15190 artinya standar deviasi lebih rendah dibandingkan dengan
nilai rata-rata menunjukkan sebaran data untuk variabel umur listing pada
perusahaan sampel tidak jauh berbeda. Berikut adalah tabel analisis frekuensi
Tabel 4.8
Tabel 4.8 menunjukan ada 124 atau 30,8% unit analisis yang termasuk
dalam kategori muda, 234 atau sebesar 58,2% unit analisis yang termasuk dalam
kategori sedang, dan 44 atau 10,9% unit analisis yang termasuk dalam kategori
tua. Secara umur listing perusahaan manufaktur dan finansial yang terdaftar di
5. Jenis Perusahaan
Tabel 4.9
Jenis
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel jenis perusahaan yang dilihat dari
memiliki frekuensi sebesar 258 dengan presentase sebesar 64,2% dari total sampel
presentase sebesar 35,8% dari total sampel 402. Hal ini berarti sebagian besar
Tabel 4.10
Descriptive Statistics
Pada tabel 4.10 menggunakan satuan persen (%) menunjukkan bahwa rata-
rata tingkat pengungkapan perusahaan finansial lebih besar yaitu sebesar 51,9%.
perusahaan manufaktur adalah sebesar 38,9%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Tabel 4.11
Hasil Analisis Frekuensi Penggunaan Standar Pelaporan GRI
Gri
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari total sampel 402 terdapat
368 perusahaan atau 91,5% dari total sampel belum melakukan membuat
perusahaan atau 8,5% dari total sampel sudah melakukan pelaporan yang sudah
sesuai dengan standar pelaporan GRI. Hal ini berarti sebagian besar perusahaan
manufaktur dan finansial yang terdaftar di BEI belum melakukan pelaporan yang
70
sesuai dengan standar pelaporan GRI. Hasil analisis menunjukkan bahwa belum
pelaporan GRI.
Tabel 4.12
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Standar Pelaporan GRI
Descriptive Statistics
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia sebesar 41,8%. Hasil analisis ini
pelaporan GRI dengan yang tidak menggunakan cukup besar dalam melakukan
regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian, bebas dari
penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi klasik menurut Ghozali (2011) terdiri
heteroskedastisitas. Berikut ini hasil pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini.
dan variabel independen suatu model regresi berdistribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal atau
mendekati normal. Menurut Ghozali (2011) Ada tiga cara untuk mendeteksi
apakah variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau tidak
yaitu pertama, analisis grafis dengan melihat titik-titik di sekitar garis diagonal.
Kedua, analisis statistik dengan melihat skewness dan kurtosis. Ketiga, dengan uji
one-sample kolmogorof-smirnov.
Pengujian normalitas yang digunakan dalam model regresi ini adalah uji
residual yang beristribusi secara normal adalah nilai asymp. Sig (2-tailed) dalam
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini.
72
Tabel 4.13
Unstandardized
Residual
N 402
Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 11,59014195
Absolute ,085
Kolmogorov-Smirnov Z 1,701
1,701 dengan signifikansi pada 0,006 Nilai tersebut di bawah 5% ( = 0,05). Jadi
terdapat negatif atau nilai nol. Conover dan Iman (1979) merekomendasikan
tranformasi yang dapat berlaku pada semua distribusi, yaitu transformasi rank.
Transformasi rank adalah bentuk transformasi data dengan merubah data asli
menjadi data dalam bentuk skor rangking. Untuk melakukan transformasi rank
73
peneliti melakukan Rank Cases pada aplikasi SPSS, hal ini dilakukan untuk
mengubah data menjadi bentuk data peringkat. Berikut adalah hasil dari rank
cases :
Tabel 4.14
Hasil Rank Cases
a
Created Variables
Profita
b
Rank RProfita Rank of Profita
Ukuran
b
Rank RUkuran Rank of Ukuran
Umur
b
Rank RUmur Rank of Umur
Jenis
b
Rank RJenis Rank of Jenis
Gri
b
Rank RGri Rank of Gri
Asdm
b
Rank RAsdm Rank of Asdm
Fungsi rank cases bertujuan untuk mengurutkan (rank) isi sebuah variabel,
yang secara otomatis urutan tersebut akan ditampilkan pada sebuah variabel baru.
Hasil dari rank cases ada pada tabel 4.14, dalam tabel tersebut variabel penelitian
yaitu variabel Profitabilitas, Ukuran, Umur, Jenis, Gri, dan ASDM berubah nama
menjadi RProfitabilitas, RUkuran, RUmur, RJenis, RGri dan RAsdm dengan label
Tabel 4.15
Unstandardized
Residual
N 402
Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 92,26973301
Absolute ,025
Most Extreme Differences Positive ,025
Negative -,021
Kolmogorov-Smirnov Z ,505
berdistribusi normal.
Selain melalui uji statistik, normalitas data juga dapat diketahui melalui
analisis grafik, berikut adalah hasil pengujian normalitas melalui analisis grafik:
75
mendeteksi garis diagonal atau garis normal, terlihat titik-titik obsevasi data telah
ditemukan adanya korelasi variabel bebas (Ghozali, 2011). Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk
melihat tolerance dan Variance Inflation Factor (FIV). Apabila nilai tolerance >
10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikoliniearitas
antar variabel bebas dalam model regresi. Tabel berikut adalah hasil uji
multikolinearitas :
76
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Tolerance VIF
(Constant)
dan Penggunaan standar pelaporan GRI mempunyai nilai VIF di bawah angka 10
dan nilai tolerance kurang dari 0,10. Hal ini berarti model regresi yang dipakai
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada
korelasi antar pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
dilakukan dengan pengujian nilai Durbin Watson (Uji DW). Hasil perhitungan uji
Tabel 4.17
Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson
b
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Rank of Gri, Rank of Umur, Rank of Profita, Rank of Jenis, Rank of
Ukuran
b. Dependent Variable: Rank of Asdm
0 dl du DW 4-du 4-dl 4
0 1,810 1,861 1,940 2,138 2,190 4
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson
sebesar 1,940. Nilai tesebut berarti bahwa du< d <4-du yaitu 1,861< 1,940< 2,138
berdasarkan kriteria tabel nilai uji Durbin Watson, hasil ini menunjukkan tidak
ada autokorelasi positif atau negatif yang berarti bahwa model regresi penelitian
ini bebas dari autokorelasi. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara
pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians tersebut berbeda disebut
heterokedastisitas.
0,05 (probability value > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
Tabel 4.18
Hasil Uji Glejser
a
Coefficients
glejser, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing masing variabel diatas 5%
atau 0,05. Nilai signifikansi variabel profitabilitas sebesar 0,142 variabel ukuran
perusahaan sebesar 0,715 variabel umur listing sebesar 0,473 variabel jenis
perusahaan sebesar 0,052 dan variabel GRI reporting sebesar 0,068. Hal ini
0,05 yang dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedatisitas pada model regresi.
listing, jenis perusahaan, dan GRI Reporting terhadap variabel terikat (dependen)
Tabel 4.19
Hasil Analisis Regresi Berganda
a
Coefficients
Berdasarkan tabel 4.19, maka dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
berikut :
HRAD = 36,270 + 0,070 Profita + 0,363 Ukuran – 0,171 Umur + 0,322 Jenis +
0,235 Gri + e
Setiap perubahan satuan log normal total aset akan meningkatkan luas
akuntansi sumber daya manusia sebesar -0,171 dan faktor lain dianggap
dengan jenis perusahaan manufaktur yaitu sebesar 0,322 dan faktor lain
Hasil uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.19 dari
uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) pada Tabel 4.19 diperoleh
menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,088
dengan nilai t sebesar 1,711 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya
adalah positif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya lebih dari 0,05 (0,088 >
statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,000
dengan nilai t sebesar 7,883 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya
adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari signifikansinya kurang dari 0,05 (0,000 <
menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,000 dengan
nilai t sebesar -3,989 dinyatakan dengan tanda negatif maka hubungannya adalah
negatif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05).
menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,000 dengan
nilai t sebesar 6,198 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya adalah
positif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05).
secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar
0,012 dengan nilai t sebesar 2,513 dinyatakan dengan tanda positif maka
hubungannya adalah positif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya kurang dari
0,05 (0,012 < 0,05). Ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik F
a
ANOVA
dinyatakan dengan tanda positif maka arah hubungannya adalah positif. Nilai
secara statistik menunjukan hasil yang signifikan pada = 0,05 yaitu sebesar
0,000 artinya nilai signifikansinya < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
manusia.
85
Fit). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
yang berarti sebesar 34,8% variabel tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya
4.2. Pembahasan
periode 2013-2014 yang terdaftar di BEI adalah sebesar 43,6101 atau 43,61%
artinya masuk dalam kategori agak rendah. Meskipun masuk kategori agak rendah
karena ada beberapa perusahaan yang nilai pengungkapannya jauh di atas nilai
rata-rata.
86
sebesar 0,34. Hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh variabel independen
yang terdiri dari profitabilitas, ukuran perusahaan, umur listing, jenis perusahaan,
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia sebesar 34% dan besarnya nilai
pengaruh yang tersisa, yaitu 65,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
maka peneliti akan menjelaskan secara lebih detai pada pembahasan uji hipotesis.
Adapun pembahasan dari setiap hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.
Daya Manusia
dalam periode tertentu. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. . Ada tiga rasio yang
dapat digunakan dalam rasio profitabilitas, yaitu ROA (Return On Asset), NPM
(net profit margin), dan rasio perputaran aktiva. Dari ketiga pengukuran tersebut
ROA relatif lebih stabil karena dapat menutupi kekurangan dari rasio NPM dan
perputaran aktiva.
menunjukan hasil yang tidak signifikan, karena > 0,05 atau 5% yaitu sebesar
0,088 (0,088 > 0,05). Hal ini berarti bahwa variabel profitabilitas tidak
87
(2014) dan Athanasios (2013), yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
Alasannya adalah setiap perusahaan harus mendapatkan laba atau profit agar
perusahaan tetap bisa berjalan, perusahaan tidak perlu melaporkan hal-hal yang
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Al mamun (2009) dan
Alam (2010) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan atara profitabilitas
Pada penelitian ini prediksi peneliti tidak sejalan dengan teoritis, karena
pendapatan yang terjadi. Sebagai contoh, data hasil analisis menunjukan PT. Pelat
Timah Nusantara Tbk dan PT Bank Mutiara Tbk mempunyai tingkat profitabilitas
yang rendah yaitu sebesar -0,058 dan -0,052 tetapi memiliki tingkat
aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Penelitian ini menggunakan total aktiva
sebagai alat ukur ukuran perusahaan, karena total aktiva relatif lebih stabil
menunjukkan hasil yang signifikan pada =0,05 atau 5% yaitu sebesar 0,000
(0,000 < 0,05). Tabel 4.19 menunjukan nilat sebesar 7,883 dinyatakan dengan
tanda positif, maka hubungan antara variabel independen dan variabel dependen
ini berarti semakin tinggi total aset yang dimiliki perusahaan maka pengungkapan
mamun (2009) dan Widodo (2014) yang menyatakan adanya pengaruh ukuran
89
nilai jangka panjang (Meckling dalam Susanto, 2010). Perusahaan yang memiliki
ukuran yang besar lebih banyak melakukan lebih banyak aktivitas dibandingkan
perusahaan dengan ukuran yang kecil. Hal ini berdampak pada tingginya tuntutan
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada yaitu perusahaaan
perusahaan besar seperti PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Chandra Asri
tinggi, dimana terdapat hingga 75% item pengungkapan akuntansi sumber daya
pekerja dalam hal kesejahteraan harus diperhatikan manajemen. Tenaga kerja juga
selaku internal stakeholder berhak atas informasi dalam hal kesejahteraan yang
Daya Manusia
pasar modal. Perusahaan yang listing di pasar modal dituntut oleh stakeholder
untuk listing di pasar modal sendiri untuk dapat tambahan modal agar perusahaan
menunjukkan hasil yang signifikan pada =0,05 atau 5% yaitu sebesar 0,000
(0,000 < 0,05). Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai t sebesar 3,938 dinyatakan
dependen adalah negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel umur listing
ini berarti semakin muda umur listing perusahaan maka pengungkapan akuntansi
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Widodo (2014) yang
Salah satu cara untuk mendapatkan tambahan modal adalah dengan melakukan
initial public offering (IPO) di pasar modal. Dengan tambahan modal dari hasil
dengan investor. Selain itu perusahaan juga dituntut untuk terbuka dengan pihak-
melakukan jasa.
menunjukan hasil yang signifikan pada =0,05 atau 5% yaitu sebesar 0,000
(0,000 < 0,05). Pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai t sebesar 6,198
dengan variabel dependen adalah positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
92
daya manusia. Hal ini berarti perusahaan finansial melakukan pengungkapan lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Enofe et
al. (2013) dan Alam (2010) yang menyatakan bahwa jenis perusahaan finansial
melakukan pengungkapan rata-rata sebesar 38,9% (tabel 4.9). Hasil ini juga
finansial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi. Apabila dilihat dari
dengan pendidikan yang tinggi. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan
efisien. Peran sumber daya manusia dalam perusahaan manufaktur adalah menjadi
salah satu faktor produksi untuk menciptakan barang / produk. Dapat disimpulkan
93
Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah organisasi nirlaba yang bekerja
menunjukkan hasil yang signifikan pada =0,05 atau 5% yaitu sebesar 0,012
(0,012 < 0,05). Pada tabel 4.18 menunjukan bahwa nilai t sebesar 2,513
dinyatakan dengan tanda positif, maka hubungan antara variabel independen dan
akuntansi sumber daya manusia. Hal ini berarti perusahaan yang menggunakan
GRI.
dengan perusahaan yang tidak menggunakan standar GRI. Berdasarkan data yang
94
rata-rata pengungkapan akuntansi sumber daya manusia yang tinggi, yaitu sebesar
hanya memiliki rata-rata pengungkapan sebesar 41,8%. Hal ini memperkuat hasil
Dalam ketegori sosial dapat menjadi sorotan utama karena memuat subkategori
PENUTUP
5.1. Simpulan
sebagai berikut :
5.2. Saran
96
97
pekerja.
98
DAFTAR PUSTAKA
Dobija, M. 1998. How To Place Human Resources Into The Balance Sheet.
Journal of Human Resource Costing and Accounting, 3 (1), 83-92.
Ellitan, L., 2002. Praktik-praktik Pengelolaan Sumber daya Manusia dan
keunggulanKompetitif Berkelanjutan. Jurnal manajemen dan
Kewirausahaan 4 (2): 65-76.
Enofe, A.O., C. Mgbame, S. Otuya, & C. Ovie. 2013. Human Resources
Accounting Disclosures in Nigeria Quoted Firms. Journal of Finnance and
Accounting 4 (13):
Enyi, E. P. & A. O. Akindehinde. 2014. Human Resource Accounting and
Decision Making in Post-Industrial Economy. American International
Journal of Contemporary Research 4 (2): 110-118.
Ghozali, Imam & Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi 3. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19. Edisi
5. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Flamholtz, Eric G. 1971. A Model for Human Resource Valuation : A Stochastic
Process with Service Rewards.
Flamholtz, Eric G. 1985. Human Resource Accounting. Los Angles: Jossey-Bass
Publishers.
Freeman, E. R. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Pitman.
Marshfield MA
Hackstone, D. & Milne, M.J. 1996. Some determinants of social and
environmental disclosures in New Zealand companies. Auditing,
Accounting & Accountability Journal , Vol. 9 No. 1, pp. 77-108.
Horne, James C. Van & John M.Machowicz, 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan. alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny A. Kwary. Jakarta:
Salemba Empat.
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Sumber Daya Manusia: Suatu Tinjauan Penilaian
Modal Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Istanti, Sri Layla Wahyu. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Sukarela Modal Indelektual (Tesis). Semarang: Program
Pascasarjana, Universitas Diponegoro.
Jackson, E. & Schuler, R.S. 1995. Understanding Human Resource Management
in the context of organizations and Their Environment. Annual Review
Psychology 46 : 237-264.
100
LAMPIRAN
103
Lampiran 1
Lampiran 2
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Finansial
Lampiran 3
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
37 BBRI 2013 0,0341 34,071 10 1 1 75,00
38 BBTN 2013 0,0119 32,508 4 1 0 56,25
39 BCAP 2013 0,0016 28,874 12 1 0 68,75
40 BCIC 2013 -0,0779 30,310 16 1 0 56,25
41 BDMN 2013 0,0226 32,847 24 1 1 43,75
42 BEKS 2013 0,0107 29,829 12 1 0 68,75
43 BFIN 2013 0,0614 29,746 23 1 0 50,00
44 BIMA 2013 -0,1369 25,494 19 0 0 18,75
45 BJBR 2013 0,0194 31,893 3 1 1 62,50
46 BJTM 2013 0,0249 31,129 1 1 1 62,50
47 BKSW 2013 0,0003 30,033 11 1 0 62,50
48 BMRI 2013 0,0257 34,228 10 1 1 68,75
49 BNBA 2013 0,0136 29,029 7 1 0 43,75
50 BNGA 2013 0,0196 33,019 24 1 1 75,00
51 BNII 2013 0,0112 32,577 24 1 1 62,50
52 BNLI 2013 0,0104 32,742 23 1 0 37,50
53 BPFI 2013 0,0465 27,407 4 1 0 31,25
54 BRAM 2013 0,0232 28,726 23 0 0 56,25
55 BRPT 2013 -0,0089 30,974 20 0 0 56,25
56 BSIM 2013 0,0127 30,490 3 1 0 50,00
57 BSWD 2013 0,0226 28,912 11 1 0 31,25
58 BTON 2013 0,1469 25,895 12 0 0 31,25
59 BTPN 2013 0,0306 31,875 5 1 0 43,75
60 BUDI 2013 0,0180 28,499 18 0 0 37,50
61 BVIC 2013 0,0128 30,583 14 1 0 50,00
62 CEKA 2013 0,0608 27,698 17 0 0 31,25
63 CFIN 2013 0,0630 29,435 24 1 0 43,75
64 CNTX 2013 -0,0038 26,627 34 0 0 43,75
65 CPIN 2013 0,1608 30,386 22 0 0 18,75
66 CTBN 2013 0,1396 28,837 24 0 0 37,50
67 DEFI 2013 0,0410 24,567 12 1 0 25,00
68 DLTA 2013 0,3049 27,511 29 0 0 43,75
69 DPNS 2013 0,2606 26,270 23 0 0 31,25
70 DVLA 2013 0,1057 27,805 19 0 0 43,75
71 EKAD 2013 0,1148 26,563 22 0 0 31,25
72 ERTX 2013 0,0158 27,043 23 0 0 37,50
73 ESTI 2013 -0,0011 31,930 21 0 0 25,00
74 ETWA 2013 0,0061 27,887 16 0 0 31,25
75 FASW 2013 -0,0438 29,370 19 0 0 37,50
76 FPNI 2013 -0,0212 28,893 11 0 0 25,00
112
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
77 GDST 2013 0,0771 27,806 4 0 0 31,25
78 GDYR 2013 0,0031 28,056 33 0 0 37,50
79 GGRM 2013 0,0863 31,558 23 0 0 25,00
80 GJTL 2013 0,0078 30,362 23 0 0 50,00
81 GSMF 2013 0,0245 28,955 24 1 0 37,50
82 HADE 2013 0,0212 26,591 9 1 0 37,50
83 HDFA 2013 0,0092 28,257 2 1 0 50,00
84 HDTX 2013 -0,0919 28,498 23 0 0 31,25
85 HMSP 2013 0,3944 30,942 23 0 1 25,00
86 ICBP 2013 0,1050 30,688 3 0 0 37,50
87 IGAR 2013 0,1113 26,475 23 0 0 43,75
88 IKAI 2013 -0,0533 26,901 16 0 0 31,25
89 IKBI 2013 0,0151 27,501 22 0 0 31,25
90 IMAS 2013 0,0278 30,736 20 0 0 31,25
91 INAF 2013 -0,0419 27,889 12 0 0 50,00
92 INAI 2013 0,0066 27,364 19 0 0 25,00
93 INCI 2013 0,0759 25,637 23 0 0 25,00
94 INDF 2013 0,0438 31,989 19 0 0 43,75
95 INDR 2013 0,0010 29,824 23 0 0 37,50
96 INDS 2013 0,0672 28,418 23 0 0 31,25
97 INKP 2013 0,0256 32,045 23 0 0 37,50
98 INPC 2013 0,0105 30,684 23 1 0 43,75
99 INRU 2013 0,0117 28,998 23 0 0 37,50
100 INTP 2013 0,1960 30,912 24 0 1 37,50
101 IPOL 2013 0,0342 28,850 3 0 0 50,00
102 JECC 2013 0,0182 27,846 21 0 0 37,50
103 JKSW 2013 -0,0304 26,293 16 0 0 25,00
104 JPFA 2013 0,0444 30,334 24 0 0 25,00
105 JPRS 2013 0,0400 26,654 24 0 0 25,00
106 KAEF 2013 0,0872 28,536 12 0 0 75,00
107 KBLI 2013 0,6859 27,921 21 0 0 43,75
108 KBLM 2013 0,0117 27,207 21 0 0 25,00
109 KBRI 2013 -0,0307 27,394 5 0 0 25,00
110 KDSI 2013 0,0423 27,469 17 0 0 31,25
111 KIAS 2013 0,0332 28,451 19 0 0 31,25
112 KICI 2013 0,0755 25,311 20 0 0 31,25
113 KLBF 2013 0,1741 30,057 22 0 0 50,00
114 KRAS 2013 -0,0057 30,998 3 0 0 50,00
115 KREN . 2013 0,0336 26,914 11 1 0 43,75
116 LION 2013 0,1299 26,935 20 0 0 43,75
113
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
117 LMPI 2013 -0,0146 27,435 19 0 0 37,50
118 LMSH 2013 0,1015 25,677 23 0 0 50,00
119 LPGI 2013 0,0473 28,169 16 1 0 37,50
120 LPIN 2013 0,0436 26,003 23 0 0 18,75
121 LPPS 2013 0,1789 27,573 19 1 0 43,75
122 MAIN 2013 0,1091 28,426 7 0 0 31,25
123 MASA 2013 0,0057 29,668 8 0 0 37,50
124 MAYA 2013 0,0160 30,810 16 1 0 43,75
125 MBTO 2013 0,0264 27,140 2 0 0 37,50
126 MCOR 2013 0,0099 29,700 6 1 0 50,00
127 MEGA 2013 0,0079 31,828 13 1 0 37,50
128 MERK 2013 0,2517 27,270 32 0 0 43,75
129 MFIN 2013 0,0653 29,009 8 1 0 50,00
130 MLBI 2013 0,6572 28,209 32 0 0 43,75
131 MLIA 2013 -0,0659 29,604 20 0 0 25,00
132 MRAT 2013 -0,0152 26,809 18 0 0 37,50
133 MREI 2013 0,0964 27,709 24 1 0 56,25
134 MTFN 2013 0,2541 27,430 23 1 0 25,00
135 MYOR 2013 0,1044 29,904 23 0 0 31,25
136 MYTX 2013 -0,0238 28,371 24 0 0 37,50
137 NIKL 2013 0,0022 28,047 4 0 0 81,25
138 NIPS 2013 0,0424 27,406 22 0 0 37,50
139 NISP 2013 0,0117 32,211 19 1 1 75,00
140 OCAP 2013 -0,2132 25,655 10 1 0 25,00
141 PADI 2013 0,0150 26,934 2 1 0 43,75
142 PANS 2013 0,1440 27,946 13 1 0 25,00
143 PBRX 2013 0,0447 28,678 23 0 0 31,25
144 PEGE 2013 0,1099 26,018 8 1 0 37,50
145 PICO 2013 0,0248 27,155 17 0 0 31,25
146 PNBN 2013 0,0150 32,731 31 1 0 43,75
147 PNIN 2013 0,0747 30,507 30 1 0 56,25
148 PNLF 2013 0,0737 30,416 30 1 0 43,75
149 POLY 2013 -0,8539 26,785 22 0 0 31,25
150 PRAS 2013 0,0166 27,402 23 0 0 31,25
151 PSDN 2013 0,0313 27,248 19 0 0 31,25
152 PTSN 2013 0,0181 27,589 6 0 0 56,25
153 PYFA 2013 0,0354 25,889 12 0 0 37,50
154 RELI 2013 0,0734 27,454 8 1 0 56,25
155 RICY 2013 0,0079 27,735 15 0 0 31,25
156 RMBA 2013 -0,1129 29,854 23 0 0 37,50
114
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
157 ROTI 2013 0,0867 28,231 3 0 0 56,25
158 SCCO 2013 0,0596 28,197 31 0 0 25,00
159 SCPI 2013 -0,0163 27,339 23 0 0 37,50
160 SDRA 2013 0,0325 29,459 7 1 0 56,25
161 SIAP 2013 -0,0212 26,331 5 0 0 37,50
162 SIMA 2013 -0,1048 24,902 19 0 0 25,00
163 SIPD 2013 0,0027 28,780 17 0 0 62,50
164 SKBM 2013 0,1171 26,933 21 0 0 31,25
165 SKLT 2013 0,0377 26,434 20 0 0 31,25
166 SMCB 2013 0,0639 30,332 36 0 1 43,75
167 SMGR 2013 0,1739 31,058 22 0 1 75,00
168 SMMA 2013 0,0235 31,498 18 1 0 43,75
169 SMSM 2013 0,1988 28,162 17 0 0 50,00
170 SPMA 2013 -0,0135 28,200 19 0 0 31,25
171 SQBB 2013 0,3627 26,745 24 0 0 25,00
172 SRSN 2013 0,0380 26,765 20 0 0 37,50
173 SSTM 2013 -0,0165 27,410 16 0 0 25,00
174 STAR 2013 0,0008 27,343 2 0 0 37,50
175 STTP 2013 0,0778 28,016 17 0 0 25,00
176 SULI 2013 -0,3468 27,570 19 0 0 25,00
177 TALF 2013 0,1124 26,556 16 0 0 31,25
178 TBMS 2013 -0,0263 28,355 23 0 0 43,75
179 TCI D 2013 0,1092 28,014 20 0 0 50,00
180 TFCO 2013 -0,0260 29,115 33 0 0 25,00
181 TIFA 2013 0,0306 27,661 2 1 0 50,00
182 TIRT 2013 -0,1907 27,307 14 0 0 31,25
183 TKIM 2013 0,0104 31,089 23 0 0 43,75
184 TOTO 2013 0,1355 28,188 23 0 0 31,25
185 TPIA 2013 0,0058 30,777 17 0 0 75,00
186 TRIM 2013 0,0055 27,235 14 1 0 43,75
187 TRIS 2013 0,1093 26,887 1 0 0 43,75
188 TRST 2013 0,0101 28,813 23 0 0 37,50
189 TRUS 2013 0,0467 26,540 11 1 0 37,50
190 TSPC 2013 0,1181 29,319 19 0 0 25,00
191 ULTJ 2013 0,1156 28,665 23 0 0 37,50
192 UNIC 2013 0,0383 28,820 24 0 0 62,50
193 UNIT 2013 0,0018 26,853 11 0 0 43,75
194 UNTX 2013 0,0906 26,158 31 0 0 31,25
195 UNVR 2013 0,4214 30,173 31 0 1 37,50
196 VOKS 2013 0,0200 28,302 23 0 0 25,00
115
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
197 VRNA 2013 0,0165 28,373 5 1 0 62,50
198 WIIM 2013 0,1077 27,837 1 0 0 37,50
199 WOMF 2013 0,0173 28,974 9 1 0 37,50
200 YPAS 2013 0,0101 27,143 5 0 0 56,25
201 YULE 2013 0,0555 24,723 9 1 0 31,25
202 ABDA 2014 0,0642 28,617 25 1 0 56,25
203 ADES 2014 0,0614 26,948 20 0 0 31,25
204 ADMF 2014 0,0249 31,030 10 1 1 75,00
205 ADMG 2014 -0,0530 29,389 21 0 0 37,50
206 AGRO 2014 0,0097 29,485 11 1 0 56,25
207 AHAP 2014 0,0607 26,625 24 1 0 37,50
208 AISA 2014 0,0513 29,629 17 0 0 56,25
209 AKKU 2014 -0,0656 25,231 10 0 0 31,25
210 AKPI 2014 0,0156 28,432 22 0 0 56,25
211 AKSI 2014 0,0276 25,447 13 1 0 50,00
212 ALDO 2014 0,0590 26,600 3 0 0 68,75
213 ALKA 2014 0,0109 26,224 24 0 0 31,25
214 ALMI 2014 0,0006 28,798 17 0 0 37,50
215 ALTO 2014 -0,0082 27,845 2 0 0 37,50
216 AMAG 2014 0,0848 28,133 9 1 0 43,75
217 AMFG 2014 0,1170 28,997 14 0 0 43,75
218 APIC 2014 0,0572 27,092 12 1 0 43,75
219 ARGO 2014 -0,2080 28,227 24 0 0 25,00
220 ARNA 2014 0,2078 27,861 13 0 0 43,75
221 ARTA 2014 0,0311 26,615 12 1 0 31,25
222 ASBI 2014 0,0224 26,809 25 1 0 43,75
223 ASDM 2014 0,0279 27,934 25 1 0 62,50
224 ASII 2014 0,0937 33,095 24 0 1 75,00
225 ASJT 2014 0,0557 26,475 11 1 0 31,25
226 ASRM 2014 0,0421 27,957 24 1 0 31,25
227 AUTO 2014 0,0790 30,297 16 0 1 43,75
228 BABP 2014 -0,0058 29,875 12 1 0 50,00
229 BACA 2014 0,0081 29,856 7 1 0 62,50
230 BAEK 2014 0,0022 31,023 6 1 0 62,50
231 BAJA 2014 0,0144 27,605 3 0 0 43,75
232 BATA 2014 0,0913 27,376 32 0 0 31,25
233 BBCA 2014 0,0299 33,945 14 1 0 62,50
234 BBKP 2014 0,0092 32,001 8 1 0 81,25
235 BBLD 2014 0,0309 28,908 24 1 0 75,00
236 BBNI 2014 0,0260 33,663 18 1 1 87,50
116
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
237 BBNP 2014 0,0138 29,879 14 1 0 62,50
238 BBRI 2014 0,0302 34,318 11 1 1 81,25
239 BBTN 2014 0,0077 32,605 5 1 0 87,50
240 BCAP 2014 0,0019 30,340 13 1 0 81,25
241 BCIC 2014 -0,0522 30,171 17 1 0 62,50
242 BDMN 2014 0,0137 32,908 25 1 1 75,00
243 BEKS 2014 -0,0132 29,833 13 1 0 68,75
244 BFIN 2014 0,0617 29,900 24 1 0 68,75
245 BIMA 2014 0,0966 25,368 20 0 0 25,00
246 BJBR 2014 0,0146 31,973 4 1 1 62,50
247 BJTM 2014 0,0247 31,269 2 1 1 62,50
248 BKSW 2014 0,0058 30,668 12 1 0 56,25
249 BMRI 2014 0,0242 34,382 11 1 1 68,75
250 BNBA 2014 0,0101 29,271 8 1 0 43,75
251 BNGA 2014 0,0101 33,083 25 1 1 75,00
252 BNII 2014 0,0050 32,596 25 1 1 75,00
253 BNLI 2014 0,0086 32,853 24 1 0 50,00
254 BPFI 2014 0,0382 27,696 5 1 0 37,50
255 BRAM 2014 0,0515 28,980 24 0 0 43,75
256 BRPT 2014 -0,0006 30,996 21 0 0 37,50
257 BSIM 2014 0,0075 30,688 4 1 0 68,75
258 BSWD 2014 0,0198 29,280 12 1 0 31,25
259 BTON 2014 0,0438 25,883 13 0 0 31,25
260 BTPN 2014 0,0247 31,949 6 1 0 56,25
261 BUDI 2014 0,0115 28,538 19 0 0 56,25
262 BVIC 2014 0,0049 30,693 15 1 0 81,25
263 CEKA 2014 0,0319 27,881 18 0 0 37,50
264 CFIN 2014 0,0599 29,524 25 1 0 56,25
265 CNTX 2014 0,0093 26,671 35 0 0 43,75
266 CPIN 2014 0,0837 30,669 23 0 0 25,00
267 CTBN 2014 0,0980 28,804 25 0 0 50,00
268 DEFI 2014 0,0879 24,660 13 1 0 25,00
269 DLTA 2014 0,2904 27,623 30 0 0 43,75
270 DPNS 2014 0,0766 26,318 24 0 0 43,75
271 DVLA 2014 0,0655 27,843 20 0 0 43,75
272 EKAD 2014 0,0991 26,743 23 0 0 37,50
273 ERTX 2014 0,0486 27,079 24 0 0 37,50
274 ESTI 2014 -0,0917 27,488 22 0 0 25,00
275 ETWA 2014 -0,1068 27,917 17 0 0 31,25
276 FASW 2014 0,0155 29,350 20 0 0 43,75
117
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
277 FPNI 2014 -0,0251 28,790 12 0 0 25,00
278 GDST 2014 -0,0103 27,935 5 0 0 31,25
279 GDYR 2014 -0,0017 28,068 34 0 0 37,50
280 GGRM 2014 0,0927 31,695 24 0 0 37,50
281 GJTL 2014 0,0168 30,406 24 0 0 50,00
282 GSMF 2014 0,0233 29,092 25 1 0 31,25
283 HADE 2014 -0,0078 26,343 10 1 0 37,50
284 HDFA 2014 0,0151 28,569 3 1 0 75,00
285 HDTX 2014 -0,0250 29,071 24 0 0 25,00
286 HMSP 2014 0,3529 30,977 24 0 1 25,00
287 ICBP 2014 0,1017 30,846 4 0 0 62,50
288 IGAR 2014 0,1569 26,581 24 0 0 56,25
289 IKAI 2014 -0,0511 26,974 17 0 0 50,00
290 IKBI 2014 0,0244 27,568 23 0 0 37,50
291 IMAS 2014 -0,0029 30,787 21 0 0 37,50
292 INAF 2014 0,0009 27,853 13 0 0 68,75
293 INAI 2014 0,0246 27,523 20 0 0 25,00
294 INCI 2014 0,0745 25,720 24 0 0 31,25
295 INDF 2014 0,0599 32,085 20 0 0 50,00
296 INDR 2014 0,0054 29,852 24 0 0 43,75
297 INDS 2014 0,0559 28,456 24 0 0 31,25
298 INKP 2014 0,0194 32,027 24 0 0 37,50
299 INPC 2014 0,0047 30,786 24 1 0 62,50
300 INRU 2014 0,0044 29,044 24 0 0 37,50
301 INTP 2014 0,1783 30,994 25 0 1 56,25
302 IPOL 2014 0,0144 28,898 4 0 0 50,00
303 JECC 2014 0,0224 27,692 22 0 0 25,00
304 JKSW 2014 -0,0318 26,437 17 0 0 25,00
305 JPFA 2014 0,0236 30,387 25 0 0 62,50
306 JPRS 2014 -0,0187 26,639 25 0 0 31,25
307 KAEF 2014 0,0797 28,719 13 0 0 75,00
308 KBLI 2014 0,6369 27,922 22 0 0 37,50
309 KBLM 2014 0,0319 27,196 22 0 0 25,00
310 KBRI 2014 -0,0135 27,893 6 0 0 31,25
311 KDSI 2014 0,0467 27,582 18 0 0 31,25
312 KIAS 2014 0,0392 28,487 20 0 0 37,50
313 KICI 2014 0,0486 25,295 21 0 0 31,25
314 KLBF 2014 0,1780 30,151 23 0 0 75,00
315 KRAS 2014 -0,0616 31,086 4 0 0 50,00
316 KREN . 2014 0,0851 27,384 12 1 0 56,25
118
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
317 LION 2014 0,0817 27,120 21 0 0 43,75
318 LMPI 2014 0,0021 27,419 20 0 0 37,50
319 LMSH 2014 0,0529 25,664 24 0 0 37,50
320 LPGI 2014 0,0584 28,414 17 1 0 50,00
321 LPIN 2014 -0,0223 25,947 24 0 0 18,75
322 LPPS 2014 0,1751 27,800 20 1 0 37,50
323 MAIN 2014 -0,0240 28,893 8 0 0 31,25
324 MASA 2014 0,0008 29,682 9 0 0 37,50
325 MAYA 2014 0,0120 31,219 17 1 0 50,00
326 MBTO 2014 0,0047 27,152 3 0 0 43,75
327 MCOR 2014 0,0054 29,910 7 1 0 50,00
328 MEGA 2014 0,0090 31,830 14 1 0 50,00
329 MERK 2014 0,2532 27,298 33 0 0 56,25
330 MFIN 2014 0,0627 29,201 9 1 0 50,00
331 MLBI 2014 0,3563 28,433 33 0 0 31,25
332 MLIA 2014 0,0173 29,607 21 0 0 31,25
333 MRAT 2014 0,0148 26,935 19 0 0 37,50
334 MREI 2014 0,0926 27,855 25 1 0 68,75
335 MTFN 2014 -0,5119 28,753 24 1 0 25,00
336 MYOR 2014 0,0398 29,962 24 0 0 25,00
337 MYTX 2014 -0,0775 28,345 25 0 0 37,50
338 NIKL 2014 -0,0588 28,043 5 0 0 81,25
339 NIPS 2014 0,0970 27,819 23 0 0 43,75
340 NISP 2014 0,0129 32,267 20 1 1 81,25
341 OCAP 2014 -0,1878 25,493 11 1 0 25,00
342 PADI 2014 0,0048 27,035 3 1 0 50,00
343 PANS 2014 0,2011 28,233 14 1 0 43,75
344 PBRX 2014 0,0276 29,148 24 0 0 31,25
345 PEGE 2014 0,0903 26,215 9 1 0 37,50
346 PICO 2014 0,0258 27,164 18 0 0 31,25
347 PNBN 2014 0,0150 32,782 32 1 0 50,00
348 PNIN 2014 0,0770 30,689 31 1 0 43,75
349 PNLF 2014 0,0720 30,606 31 1 0 68,75
350 POLY 2014 0,2907 28,861 23 0 0 31,25
351 PRAS 2014 0,0088 27,883 24 0 0 31,25
352 PSDN 2014 -0,0454 27,154 20 0 0 37,50
353 PTSN 2014 -0,0407 27,425 7 0 0 56,25
354 PYFA 2014 0,0154 25,875 13 0 0 37,50
355 RELI 2014 0,0174 27,225 9 1 0 56,25
356 RICY 2014 0,0129 27,789 16 0 0 31,25
119
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
357 RMBA 2014 -0,2223 29,958 24 0 0 37,50
358 ROTI 2014 0,0880 28,393 4 0 0 50,00
359 SCCO 2014 0,0831 28,135 32 0 0 37,50
360 SCPI 2014 -0,0474 27,907 24 0 0 18,75
361 SDRA 2014 0,0084 30,430 8 1 0 62,50
362 SIAP 2014 0,0015 29,236 6 0 0 43,75
363 SIMA 2014 0,0204 24,860 20 0 0 25,00
364 SIPD 2014 0,0007 28,661 18 0 0 62,50
365 SKBM 2014 0,1372 27,200 22 0 0 31,25
366 SKLT 2014 0,0498 26,527 21 0 0 31,25
367 SMCB 2014 0,0389 30,476 37 0 1 43,75
368 SMGR 2014 0,1624 31,167 23 0 1 75,00
369 SMMA 2014 0,0225 31,617 19 1 0 50,00
370 SMSM 2014 0,2404 28,190 18 0 0 37,50
371 SPMA 2014 0,0232 28,369 20 0 0 31,25
372 SQBB 2014 0,3588 26,853 25 0 0 25,00
373 SRSN 2014 0,0312 26,862 21 0 0 43,75
374 SSTM 2014 -0,0166 27,374 17 0 0 31,25
375 STAR 2014 0,0004 27,377 3 0 0 37,50
376 STTP 2014 0,0726 28,162 18 0 0 25,00
377 SULI 2014 0,0061 27,526 20 0 0 25,00
378 TALF 2014 0,1336 26,791 17 0 0 31,25
379 TBMS 2014 0,0245 28,412 24 0 0 43,75
380 TCI D 2014 0,0941 28,248 21 0 0 43,75
381 TFCO 2014 -0,0107 29,309 34 0 0 25,00
382 TIFA 2014 0,0327 27,709 3 1 0 50,00
383 TIRT 2014 0,0324 27,294 15 0 0 31,25
384 TKIM 2014 0,0076 31,149 24 0 0 43,75
385 TOTO 2014 0,1449 28,338 24 0 0 43,75
386 TPIA 2014 0,0095 30,806 18 0 0 75,00
387 TRIM 2014 0,0301 27,523 15 1 0 50,00
388 TRIS 2014 0,0686 26,985 2 0 0 62,50
389 TRST 2014 0,0092 28,813 24 0 0 43,75
390 TRUS 2014 0,0380 26,309 12 1 0 50,00
391 TSPC 2014 0,1045 29,352 20 0 0 25,00
392 ULTJ 2014 0,0971 28,702 24 0 0 37,50
393 UNIC 2014 0,0109 28,708 25 0 0 62,50
394 UNIT 2014 0,0009 26,812 12 0 0 43,75
395 UNTX 2014 0,0279 26,288 32 0 0 31,25
396 UNVR 2014 0,4018 30,290 32 0 1 50,00
120
No Kode Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y
397 VOKS 2014 -0,0550 28,072 24 0 0 25,00
398 VRNA 2014 0,0112 28,397 6 1 0 62,50
399 WIIM 2014 0,0843 27,918 2 0 0 50,00
400 WOMF 2014 0,0069 29,299 10 1 0 50,00
401 YPAS 2014 -0,0279 26,493 6 0 0 50,00
402 YULE 2014 0,0004 24,703 10 1 0 31,25
121
Lampiran 4
1. Statistik Deskriptif
ASDM
Profitabilitas
Ukuran Perusahaan
Umur Listing
Unstandardized
Residual
N 402
a,b
Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 92,26973301
Absolute ,025
Most Extreme Differences Positive ,025
Negative -,021
Kolmogorov-Smirnov Z ,505
Asymp. Sig. (2-tailed) ,961
a
Coefficients
Tolerance VIF
(Constant)
b
Model Summary
a
1 ,597 ,356 ,348 92,850417 1,940
a. Predictors: (Constant), Rank of Gri, Rank of Umur, Rank of Profita, Rank of Jenis, Rank of
Ukuran
0 dl du DW 4-du 4-dl 4
0 1,810 1,861 1,940 2,138 2,190 4
124
a
Coefficients
a
ANOVA
b. Predictors: (Constant), Rank of Gri, Rank of Umur, Rank of Profita, Rank of Jenis, Rank of Ukuran
a. Predictors: (Constant), Rank of Gri, Rank of Umur, Rank of Profita, Rank of Jenis,
Rank of Ukuran
b. Dependent Variable: Rank of Asdm
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015