Ekskresi FKH Revised 2014 PDF
Ekskresi FKH Revised 2014 PDF
A. Filtrasi pada
glomerulus
B. Reabsorbsi pada
tubuli
C. Sekresi pada
tubuli
Mekanisme Dasar Ekskresi Ginjal
(pembentukan urin)
1. Filtrasi Glomerulus
2. Sekresi oleh Tubulus
3. Reabsorbsi oleh Tubulus
FILTRASI
Filtrasi terjadi pada
glomerulus ultra filtrat.
Ultra filtrat ditampung dalam
kapsula Bowman. Ultra
filtrat ini menyerupai
plasma, hanya tidak
mengandung protein
Kompleks Jukstaglomerulus
Sel-sel macula densa (tubuli distal) merupakan
sel epitel khusus yang mengandung aparatus golgi
dan mensekresi zat kearah arteriol kontak dengan
A. aferen dan A. eferen
Cx = Ux. V
Px
• Glukosa
• seluruh filtrat direabsorpsi
• kadar diplasma meningkat 3x capai Tm
• PAH
• Difiltrasi dan disekresi
• Nilai bersihan PAH RPF (aliran plasma ginjal)
ERPF
• ERBF = ERPF
1 - Hct
PENGATURAN CAIRAN
TUBUH DAN OSMOLARITAS
Volume Cairan Tubuh
(perkiraan untuk individu dengan BB 70 kg)
Cairan Tubuh
Terdiri dari +60 % BB
1. Cairan ekstrasel :
a. interstitial (11L): mengandung
>> anion
b. plasma (3L) : mengandung
>> kation dan protein
2. Cairan intrasel : 28 L (dari 75
triliun sel)
3. Cairan Transeluler : 1-2 L
(rongga sinovial, peritoneum,
pericardial, intraokuler,
cerebrospinal)
Konsentrasi Kation dan Anion Utama
dalam Tubuh
Distribusi Cairan
• Cairan ekstra dan intra seluler ditentukan
oleh efek osmotik zat terlarut
• Cairan interstisial dan plasma ditentukan
oleh :
– Keseimbangan hidrostatik
– Kekuatan koloid osmotik yang melintas
membran kapiler
ADH akan
meningkatkan
permeabilitas tubulus
terhadap air
AKSI ADH PADA SEL TUBULI
PENGATURAN AIR PADA NEPHRON
Reabsorbsi air : 75 % tubuli proksimalis
5% lengkung Henle
15 % tubuli distalis
4,86 % duktus koligentus
Peningkatan Penurunan
rasa haus rasa haus
Osmolalitas Osmolalitas
• Tanpa ADH :
Tubulus distalis
mereabsorbsi
elektrolit dan
“solut”
Ginjal dapat mengeluarkan sejumlah urine encer atau pekat
tanpa perubahan besar dalam kecepatan ekresi zat terlarutnya.
Pengenceran urine :
Terjadi bila tubuli ginjal lebih
banyak mereabsorbsi
“solute” (Cl-, Na+, K+,
Mg2+, Ca2+) volume
urin e >>> (ADH turun)
Pemekatan urine ;
Terjadi bila tubuli ginjal lebih
banyak mereabsorbsi air
volume urine <<< (ADH naik )
KESEIMBANGAN NaCl
KESEIMBANGAN NaCl
Pemasukan : Makanan 10,5 gr
pH H+ PCO2 HCO3-
Normal 7,4 40nEq/L 40 mmHg 24mEq/L
Asidosis
respiratorik
Alkalosis
respiratorik
Asidosis
metabolik
Alkalosis
metabolik
MEKANISME REABSORBSI HCO3-
PADA TUBULI PROKSIMAL
MEKANISME REABSORBSI HCO3-
PADA DUKTUS KOLIGENTUS
PRODUKSI NH4 DAN HCO3- BARU
PRODUKSI HCO3- BARU DENGAN
PENAMBAHAN BUFFER
Faktor Pengaturan Sekresi H+
oleh Nephron
FAKTOR Aksi pada Sisi Nephron
PENINGKATAN SEKRESI H+
Peningkatan filtered load HCO3 Tub.Proksi.
Penurunan volume cairan ekstrasel Tub.Proksi.
Penurunan [HCO3] di ekstrasel Tub.Proksi. & Dukt. Koligen.
Peningkatan PCO2 darah Tub.Proksi. & Dukt. Koligen.
Aldosteron Dukt. Koligen.
PENURUNAN SEKRESI H+
Penurunan filtered load HCO3 Tub.Proksi.
Peningkatan volume cairan ekstrasel Tub.Proksi.
Peningkatan [HCO3] di ekstrasel Tub.Proksi. & Dukt. Koligen.
Penurunan PCO2 darah Tub.Proksi. & Dukt. Koligen.
Respon Ginjal terhadap
Gangguan Asam-Basa