Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN KUALITAS AIR MENGACU KEPADA SNI

1. Penetapan Kadar Klorida (mg/L)

- Prinsip
Batasan metode : kadar klorida (8-250)mg/L
Sampel air yg ditelah diasamkan kemudian ditambah indikator difenilkarbazon bpb. Titrasi dengan larutan
standard merkuri nitrat (Hg(NO3)2) membentuk senyawa kompleks merkuri-difenilkarbazon berwarna biru-
violet.

- Bahan
Bahan
Larutan Hg(NO3)2 (0,0250N)
Larutan Ind. Campuran
Larutan HNO3 pekat
Kertas ind. pH
Larutan NaCl 0,025 N
Larutan NaOH (10g/L)

- Cara Kerja
1. Sampel air 50 mL dan Blanko sampel 50 mL (berisi air bebas klorida)
2. + 5-10 tetes indikator campuran, homogenkan.
 Apabila larutan biru-violet / merah, + HNO3 pekat hingga larutan kuning (pH:3-3,5)
 Apabila larutan kuning hingga oren, + larutan NaOH 10 g/L hingga biru-violet, kemudian tambahkan
HNO3 pekat hingga larutan kuning (pH:3-3,5)
3. Lakukan titrasi pada sampel dan blanko, dengan menggunakan larutan Hg(NO3)2 hentikan titrasi saat
warna larutan menjadi biru-violet, catat mL titran yg digunakan
4. Standardisasi larutan Hg(NO3)2 dengan larutan NaCl
- CATATAN
1. Jika ada ion CrO4- <100 ppm tanpa ada besi, gunakan ind. Alpazurin dimodifikasi (lihat SNI)
2. Jika ada ion CrO4- >100 ppm tanpa ada besi, + 2 mL larutan hidrokuinon segar
3. Jika ada ion Fe3+ tanpa atau dengan CrO4-, gunakan contoh uji yg mengandung ≤ 2.5 mg ion Fe3+/ CrO4-
tambahkan 2 mL hidrokuinon segar
4. Jika ada ion sulfit, + 0,5 mL H2O2 dalam 50 mL sampel ke Erlenmeyer aduk 1 menit

- Perhitungan
mg ((Vtitran spl - Vtitran Blk)mL×N Hg(NO3)2 mgrek/mL× 35 mg/mgrek453)
Klorida ( ) =
L mL sampel
2. Penetapan Kadar Sulfida (mg/L)

- Prinsip
Batasan metode : kadar sulfida >1.0 mg/L
Iodine secara berlebih ditambahkan ke sampel yang mengandung sulfida, kelebihan iodine dititrasi dengan
larutan standard Na2S2O3

- Alat dan bahan


Bahan Alat Jumlah
Air bebas sulfida Pipet volumetric 5;10;25;50 1
Larutan HCl (6N) Labu takar 1 L 1
Larutan NaOH (6N) Erlenmeyer 250 mL 1
Larutan Baku Iodin (I2) (0.0250N) gelas piala 300 mL 1
Larutan Na2S2O3 (0.0250N) Buret makro 1
Asam salisilat Timbangan analitik 1
Larutan kanji/starch
- Cara Kerja
1. Tambahkan larutan iodine 0.0250N (std lihat tabel diakhir cara kerja) ke erlenmeyer lalu tambahkan
akuades hingga 20 mL
2. Tambahkan 2 mL HCl 6N. pipet 200 mL sampel masukkan ke erlenmeyer tadi (pastikan ujung pipet spl
berada dibawah permukaan larutan)
3. Jika warna iodin hilang, + iodin sampai kuning muda (catat vol. iodine yg digunakan)
4. Titrasi menggunakan larutan Na2S2O3 0.0250N, ditengah2 tambahkan beberapa tetes ind. Kanji lalu titar
hingga warna biru hilang
5. Standradisasi larutan Na2S2O3 0.0250N menggunakan baku primer KIO3
Kisaran konsentrasi sampel (mg) Jumlah iodine 0.0250 N yang dibutuhkan (mL)
1-5 12.5 mL
10-15 37.5 mL
15-20 50 mL
Asumsikan 1 mL iodin 0.0250 N bereaksi dengan 0.4 mg S2-

- Perhitungan
mg 16000mg/mgrek Vakhir(mL)
Sulfida ( ) = [(Viod×Niod)mgrek-(Vtio×Ntio)mgrek]× ×
L mL sampel Vawal(mL)

3. Penetapan Kadar Hardness (mg/L)

- Prinsip
Batasan metode : kadar hardness >5mg/L
Total Hardness
Garam EDTA bereaksi dengan kation logam tertentu membentuk senyawa kelat yg larut. Pada pH 10 ± 0.1,
ion-ion Ca dan Mg dalam sampel akan bereaksi dengan ind. EBT membentuk larutan berwarna merah
keunguan. Jika Na2EDTA digunakan sebagai titran, maka ion Ca dan Mg dapat membentuk senyawa
kompleks dan molekul indikator terlepas kembali, warna larutan akan berubah menjadi biru pada titik akhir.
Kadar Ca
Ca dapat ditentukan langsung dengan EDTA jika pH sampel 12-13, sehingga Mg akan mengendap sebagai
Mg(OH)2 dan pada titik akhir ind. EBT hanya akan bereaksi dengan Ca saja membentuk larutan biru.

- Alat dan bahan


Bahan Alat
Indikator mureksid Buret makro Batang pengaduk
Indikator EBT Erlenmeyer 250;500 mL pH universal
Larutan NaOH 1 N Labu ukur 250;500 mL Pemanas listrik
Buffer pH 10 ± 0.1 Gelas ukur 100 mL Timbangan analitik
Mg EDTA (serbuk) Pipet volumetrik 10;50 mL Gelas arloji
Larutan Na2EDTA 0.01 M Pipet mohr 10 mL Mortir
Baku primer larutan CaCo3 0.01 M Gelas piala 50;250;1000 mL Botol semprot

- Cara Kerja
Total Hardness
1. Apabila dalam sampel terdapat ion pengganggu, harus dihilangkan terlebih dahulu (lihat tabel di SNI)
2. Pipet 25 mL contoh uji ke Erlenmeyer 250 mL, tambahkan akuades hingga volume sampel 50 mL
3. Tambahkan 1-2 mL buffer pH 10±0.1, homogenkan
4. Tambahkan seujung spatula (30-50mg) indikator EBT
5. Titar dengan larutan standard Na2EDTA 0.01 M, warna merah keunguan menjadi biru
Kadar Ca
1. Pipet 25 mL contoh uji ke Erlenmeyer 250 mL, tambahkan akuades hingga volume sampel 50 mL
2. Tambahkan 2 mL larutan NaOH 1 N (secukupnya) hingga pH 12-13
3. Jika sampel keruh, tambahkan 1-2 mL larutan KCN 10%
4. Tambahkan seujung spatula (30-50mg) indikator mureksid
5. Titar dengan larutan standard Na2EDTA 0.01 M, warna merah muda menjadi ungu

CATATAN
1. Apabila mL titrn yg digunakan >15 mL maka ulangi titrasi dengan pengenceran sampel
2. Spike matrix dapat digunakan sebagai kontrol mutu (cara kerja lihat di SNI)
3. Titrasi dilakukan duplo, titrasi dilakukan 5 menit setelah penambahan buffer pH 10
4. jika perubahan warna tidak jelas, maka harus ditambahkan inhibitor atau indikator rusak

- Perhitungan
Total Hardness
1000 mmol
Total (mg/L) = ×V EDTA (mL)×M EDTA ( )×100
mL sampel mL
Kadar Ca
1000 mmol
Ca (mg/L) = ×V EDTA (mL)×M EDTA ( )×40
mL sampel mL
Kadar Mg
1000 mmol
Mg (mg/L) = ×[V EDTA total - V EDTA Ca)(mL)×M EDTA ( )×24.3
mL sampel mL

4. Penetapan Kadar Alkalinity (mg/L)

- Prinsip
Trayek pH BPB : 3.0-4.6 ; SM : 3.1-4.4 ; MM : 4.2-6.2 ; BTB : 6.0-7.6 ; PP : 8.0-9.8

- Bahan
Bahan ALAT
Pellet NaOH pH meter
Ind. SM 0.05% Buret makro
Ind. PP 0.5% Labu ukur 100;1000 mL
Air suling bebas CO2 Gelas ukur 100 mL
Larutan Na2S2O3 0.1 M Pipet volum 10 mL
Erlenmeyer 50;250 mL

- Cara Kerja
1. 100 mL sampel dimasukkan ke Erlenmeyer 250 mL
2. Tambahkan 3 tetes ind. SM
 Apabila warna larutan merah jingga titar dengan larutan standard NaOH 0,02 N hingga jingga
 Apabila warna larutan kuning artinya asam maka lakukan langkah 3
3. 100 mL sampel dimasukkan ke Erlenmeyer 250 mL
4. Tambahkan 3 tetes ind. PP
5. Titar dengan larutan standard NaOH 0,02 N hingga merah muda

- Perhitungan
Keasaman Total
A×B×C
Total (mg/L) =
1000

Anda mungkin juga menyukai