Anda di halaman 1dari 10

 Be the first to comment

Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia

1. 1. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu hal


dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi
perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat
dan mempunyai kecukupan ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang
baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi
dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kehamilan itu masa penting, karena
disini mutu seorang anak ditentukan. Dari ibu yang sehat tumbuh benih yang
sehat. Salah satu pemeliharaan kehamilan adalah kecukupan makanan. Mutu
anak dalam kandungan ditetukan oleh mutu makanan. Seperti orang normal, ibu
hamil perlu menu seimbang yaitu menu yang lengkap dan sesuai dengan tubuh
butuhkan, Bedanya porsi makanan ditambah dari biasanya, agar dapat memenuhi
semua kebutuhan pertumbuhan anak yang dikandunnya. Gizi yang baik selama
kehamilan akan membantu anda dan bayi anda untuk tetap sehat. Kebutuhan
akan nutrisi tertentu seperti kalsium, zat besi dan asam folat meningkat pada
masa kehamilan ini, namun hanya perlu sedikit tambahan energi (kilojoules).
Wanita harus didorong untuk makan makanan yang bergizi dan mengontrol berat
badan selama masa kehamilan. Pertambahan berat badan yang normal adalah
sekitar 10-13 kg untuk wanita yang sebelum kehamilan memiliki berat badan
ideal.
2. B. Tujuan a. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini
adalah agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang kebutuhan gizi
seimbang ibu hamil pada trimester II. b. Tujuan Khusus ¨ Untuk mengetahui apa
saja kebutuhan pangan (gizi seimbang) pada ibu hamil terutama pada trimester
ke II ¨ Untuk membantu mahasiswa memecahkan masalah serta mempermudah
mahasiswa untuk mengelompokkan makanan yang sesuai untuk ibu hamil
dengan memperhatikan gizi yang sesuai untuk kehamilan di trimester II
3. 2. ¨ Untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi C.
Manfaat Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa mampu menyusun makanan seimbang ibu hamil trimester II sesuai
kebutuhan dengan perhitungan-perhitungan yang sesuai. b. Memperbaiki gizi
ibu hamil serta mampu memberikan trik-trik atau makanan yang sesuai untuk
kehamilan trimester II c. Mengurangi angka defisiensi gizi (nutrisi) pada
kehamilan trimester II
4. 3. BAB II TINJAUAN TEORI A. KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL 1. Kalori
Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak,
serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III,
kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak
hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar
80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
5. 2. Protein Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya,
wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang
tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru,
maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dan diferensiasi sel.
6. 3. Lemak Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan
membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber
tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan
yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir
trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung
persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
7. 4. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori
yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin
selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori
utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti,
serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat
kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk
mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir. 5. Vitamin
dan mineral
8. 4. Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding
sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang
penting juga dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti
vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12
diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin
B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam amino. Kebutuhan vitamin
A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral, terutama
magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk
membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan
metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia.
Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.
DAMPAK KURANG GIZI Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan
dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan
pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester
II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang
paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia
alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat
menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
Padahal, tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari
suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak
dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A
dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang
berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika
kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin. ANJURAN KHUSUS Ibu
hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan
merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori
mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah
lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu
9. 5. kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II
yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar. Bagi ibu hamil sebenarnya
tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun
bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual- muntahnya.
Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi
selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-
benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu
hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa
kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini
masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena
berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir
prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
10.
11. PANTAU KENAIKAN BERAT BADAN Pada trimester I biasanya ibu hamil
akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan fungsional dalam tubuhnya
akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa tidak
nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum
dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan
diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III
sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya. Ibu hamil yang
tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB
sebanyak 12,518 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak
kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai
kenaikan BB sebesar 11,516 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang
kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7,115 kg
pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum
hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir
kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara
berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan.
12.
13. 6. MENU SEHARI IBU HAMIL Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya
tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada
kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil. Nah, berikut
bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari: Kelompok bahan makanan: Porsi:
roti, serealia, nasi dan mi 6 piring/porsi sayuran 3 mangkuk buah 4 potong susu,
yogurt, dan atau keju 2 gelas daging, ayam, ikan, telur dan kacang- kacangan 3
potong lemak, minyak 5 sendok teh gula 2 sendok makan
14. Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil Bahan makanan
Porsi hidangan sehari Jenis hidangan Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi
(150 gram) dengan ikan/ daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong
sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang Makan selingan:
susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram),
dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi Selingan: susu 1 gelas dan buah
1 potong sedang Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur
dan buah sama dengan pagi/siang Selingan: susu 1 gelas Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong Tempe 3 potong Daging 3 potong Susu 2 gelas Minyak 5 sendok
teh Gula 2 sendok makan Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan
penukarnya sebagai berikut: * 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan: Roti
3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah
besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210
15. 7. gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1
biji sedang (135 gram) * 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1
potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram),
1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji
bakso sedang (170 gram) dan lainnya. * 1 mangkuk (100 gram) sayuran, di
antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong
dan lainnya. * 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah
pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190
gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar
belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar
(125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2
buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang
salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan
lainnya. * 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan: Tahu 1 potong
besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau
(20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang
merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok
makan kacang mete (15 gram), dan lainnya. * 1 gelas susu susu sapi (200 cc)
dapat ditukar dengan: 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt
nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya. * Minyak kelapa
1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan: avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1
potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3
gelas santan (40 gram), dan lainnya. * Gula pasir 1 sendok makan (13 gram)
ditukar dengan: 1 sendok makan madu (15 gram)
16. B. ANEMIA PADA IBU HAMIL Diagnosis Anemia Pada Kehamilan
17. 8. Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
suhu. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 g% Tidak anemia 9-10 g% Anemia ringan 7-8 g% Anemia sedang <7 g%
Anemia berat.
18. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada
trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil
mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet
pada ibu-ibu hamil di puskesmas. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan Dan Janin
a. Pengaruh anemia terhadap kehamilan 1. Bahaya selama kehamilan a. Dapat
terjadi abortus b.Persalinan prematuritas c. Hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim d. Mudah terjadi infeksi e. Mudah dekompensasi cordis (Hb<6g%)
f. Mola hidatidosa g.Hiperemesis gravidarum h.Perdarahan antepartum i.
Ketuban pecah dini (KPD)
19. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan Untuk menghitung terjadinya anemia
sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat
diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam
pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk
pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit, pengobatan infeksi
untuk cacing relatif mudah dan murah.
20. 9. Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada
masyarakat. Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan
Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengonsumsi
suplemen panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan mengatasi anemia.
Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen penambah zat besi
saja. Yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan
mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan
dalam pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran
hijau dan susu KASUS Rina adalah ibu hamil trimester 2. Rina selalu mengeluh
lemah, lesu, lelah. Suatu hari ia memeriksakan dirinya ke puskesmas. Diketahui
berat badan 53 kg, tinggi badan 153 cm, LILA 24,5 cm. Hasil pemeriksaan darah
diketahui Hb 10,5 g/dL. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui Rina alergi
terhadap telur. Jawab :

1. Hitung IMT BB/TB2 (m) = 53/1,532 = 53/2.341 = 22,639 2.


2. Kebutuhan energy = TB-100 x 30 + 200 kkal = (153-100) x 30 + 200 =
53 x 30 + 200 =1790
3. Kebutuhan protein = 10 -15 % energy = 15/100 x 1790 = 268,5 : 4 =
67,125
4. Kebutuhan lemak = 20-25 % = 25/100 x 1790 =447,5 : 9 = 49,72
5. Kebutuhan karbonhidrat = 60 % = 60/100 x 1790 = 1074 : 4 = 268,5

21. 10. Susunan Menu Seimbang Bahan makanan sehari Porsi E Kal Karbohidrat
Lemak (gr) Protein (gr) Makanan pokok 5 875 200 - 20 Sayuran 3 75 15 - 3
Protein hewani 3 150 - 6 21 Protein nabati 2 150 14 6 10 Buah 2 100 24 - - Susu
1 125 10 6 14 Minyak 6 300 - 30 - gula 2 100 24 - - Jumlah 1875 287 48 68
Kebutuhan 1790 268,5 49,72 67,125 Persentasi (%) 104,7 106,9 96,5 101 Menu
makanan : Ø Pagi · Biskuit 1 porsi · susu sapi Ø Siang · Nasi putih 1 porsi · Kol
tumis + minyak sanan 1 porsi · Babat + minyak sanan 1 porsi · Jus alpukat · gula.
Ø Malam · Nasi putih 1 porsi · Tempe goreng + minyak kelapa 1 porsi · Buncis
+ minyak kelapa 1 porsi
22. 11. · Ikan + minyak kelapa 1 porsi · Pisang · Tablet Fe (60 mg elementasi besi,
0,25 mg asam folat). Ø Selingan I (pagi-siang) · Mie ayam dengan bayam dan
ayam tanpa kulit + minyak kelapa 1 ( 1 porsi ) Ø Selingan II (setelah makan
malam) · Krakers 1 porsi · susu kedelai bubuk + gula · melon
23. 12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gangguan dan masalah psikososial dapat
dicegah melalui perilaku dari orang tua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk
menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi anggota keluarganya. Gizi
seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang
beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun, maupun zat
pengatur sesuai dengan kebutuhannya. B. Saran Jadi pada ibu hamil trimester II
walaupun nafsu makannya sudah mulai membaik,tetapi tetap harus
memperhatikan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi (nutrisi) yang di
perlukan oleh kehamilannya karena nutrisi yang dimakan oleh ibu pasti akan
sampai pula kepada bayi dalam kandungannya. Segala sesuatu yang dimakan
oleh ibu sangat berpengaruh pada tumbuh kembang sang bayi dalam kandungan
terutama otaknya. Oleh sebab itu diharapkan bagi para ibu hamil seharusnya
lebih memperhatikan kesehatannya salah satunya pengaturan nutrisi yang sesuai
dengan gizi seimbang.
24. 13. DAFTAR ISI
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Pregnancyandd
iet?O penDocument sit sehat. web.id
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/
http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-bagi-ibu-hamil/ http://kti-
akbid.blogspot.com/2012/06/ibu-hamil-dengan-anemia-ringan.htm

1. Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun lebih ditekankan
pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.
2. Makanan dapat diberikan 4 - 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan
memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa mual, pusing, dan ingin
muntah.
3. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti cabe, makanan bergas
seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol semacam tape.
4. Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan susunan yang meliputi
2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir telur, 60 g kacang-kacangan, 3 porsi sayur
@ 100 g, 2 porsi buah-buahan @ 100 g, segelas susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai
ganti serta 1 sdm minyak atau lemak.
5. Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buah seperti air jeruk,
air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai pengganti cairan yang keluar, karena
ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang air kecil karena kandung kemih yang
terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi,
coklat, dan soft drink (minuman ringan) pemicu hipertensi.
6. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan pewarna yang
dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat membahayakan kesehatan dan pertumbuhan
janin, yang sering dihubungkan dengan cacat bawaaan dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai
tulisan pada kemasan sepertiamaranth, potassium nitrit, sodium nitrit, sodium nitrat, formalin,
boraks, sianida, rodhamin B, dsb.
7. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak namun rendah
kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat, karena akan mengakibatkan mual
dan muntah.
8. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi kecil dan
frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang lain, karena biasanya
mereka tidak berselera makan.
9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna karena besar
risikonya tercemar kuman dan bakteri yang membahayakan. Untuk menghindarinya, masaklah
makanan sampai matang benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama buah
dan sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.
10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.

Kebutuhan energi 1850

Kebutuhan protein 69,375

Kebutuhan lemak 51,3

Kebutuhan karbohidrat 277,5

Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut,
berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil.

Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain
di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan
pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25
gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara
yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani
seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu
protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe,
tahu, oncom, dan lainnya.

Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi
bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah
difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari
makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga
merupakan sumber kalsium yang baik.

Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh
protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil.

Anda mungkin juga menyukai