PERALATAN MEDIS
Standar MFK 8
Rumah sakit merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba,
serta pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya.
a) melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis yang dimilik oleh
rumah sakit dan peralatan medis kerja sama operasional (KSO) milik pihak ketiga;
b) melakukan pemeriksaan peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuan pabrik;
c) melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi.
Staf yang kompeten melaksanakan kegiatan ini. Peralatan diperiksa dan diuji fungsi sejak masih
baru dan seterusnya sesuai umur, penggunaan peralatan tersebut, atau sesuai dengan
ketentuan pabrik. Pemeriksaan, hasil uji fungsi, dan setiap kali tindakan pemeliharaan
didokumentasikan. Hal ini membantu memastikan kelangsungan proses pemeliharaan dan juga
membantu bila menyusun rencana biaya untuk penggantian, perbaikan, peningkatan (upgrade),
dan perubahan lain. (lihat juga AP 6.5, maksud dan tujuan)
Rumah sakit mempunyai proses identifikasi, penarikan dan pengembalian, atau pemusnahan
produk dan peralatan medis yang ditarik kembali oleh pabrik atau pemasok. Ada kebijakan
atau prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk atau peralatan yang ditarik kembali
(under recall).
Elemen Penilaian MFK 8
1. Rumah sakit mempunyai regulasi pengelolaan peralatan medis yang digunakan di rumah
sakit yang meliputi butir 1 sampai dengan 4 yang ada pada maksud dan tujuan. (lihat juga AP
5.4; EP 1; dan AP 6.5; EP 1). (R)
2. Ada daftar inventaris dan identifikasi risiko untuk seluruh peralatan medis yang digunakan di
rumah sakit. (lihat juga AP 5.4; EP 3; dan AP 6.5; EP 4). (D,W)
3. Ada bukti peralatan medis diperiksa secara teratur. (lihat juga AP 5.4; EP 4; dan AP 6.5, EP
4). (D,O,W)
4. Peralatan medis diuji fungsi sejak baru dan sesuai dengan umur, penggunaan, dan
rekomendasi pabrik .(lihat juga AP 5.4; EP 5; dan AP 6.5, EP 5). (D,W)
5. Ada program pemeliharaan preventif dan kalibrasi. (lihat juga AP 5.4; EP 6; dan AP 6.5, EP
6). (D,O,W)
6. Staf yang kompeten melaksanakan kegiatan ini. (D,W)
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 2
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 3
Standar MFK 10
Rumah sakit mengumpulkan data dari setiap program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
untuk mendukung rencana mengganti atau meningkatkan fungsi (upgrade) teknologi medik.
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 4
1. Rumah sakit mempunyai regulasi sistem pelaporan data insiden/kejadian/ kecelakaan setiap
program manajemen risiko fasilitas. (R)
2. Ada laporan data insiden/kejadian/kecelakaan setiap program manajemen risiko fasilitas dan
sudah dianalisis. (D,W)
3. Hasil analisis sudah ditindaklanjuti dengan mengganti atau meningkatkan fungsi (upgrade)
teknologi medis, peralatan, sistem, dan menurunkan risiko di lingkungan. (D,W,O)
4. Seorang atau lebih individu yang ditunjuk mengawasi pelaksanaan program manajemen
risiko fasilitas telah membuat laporan kepada direktur rumah sakit setiap 3 bulan. (lihat juga
MFK 3). (D,W)
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 5
Standar PPI 7
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi
serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan penunjang di rumah sakit yang
harus mengikuti prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi serta melaksanakan
strategi untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada
sterilisasi alat;
pengelolaan linen/londri;
pengelolaan sampah;
penyediaan makanan;
kamar jenazah.
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 6
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 7
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 8
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 9
Standar TKRS 7
Direktur Rumah Sakit membuat keputusan terkait pengadaan dan penggunaan sumber daya
dengan mempertimbangkan mutu dan keselamatan.
Satu komponen pengumpulan data yang dipakai membuat keputusan terkait sumber daya
adalah memahami persyaratan atau yang direkomendasikan pada teknologi medik dan obat
yang diperlukan untuk memberikan pelayanan.
Rekomendasi dapat berasal dari pemerintah, organisasi profesi nasional atau internasional, atau
dari sumber lain yang dapat dipercaya
Berdasar atas hal tersebut di atas, rumah sakit perlu mempunyai regulasi yang mengatur
pemilihan teknologi medik dan obat-obatan sebagai berikut:
a) data dan informasi mengenai mutu serta implikasi keselamatan pasien dari penggunaan
teknologi medik dan obat tersebut, jadi tidak hanya berdasar atas harga;
b) rekomendasi dari staf klinis rumah sakit atau pemerintah atau organisasi profesi nasional
maupun internasional atau sumber lain yang akurat.
Jika pihak ketiga yang membuat keputusan, seperti Kementerian Kesehatan maka Direktur
Rumah Sakit harus memberikan data dan informasi tersebut kepada pihak ketiga ini. Jika rumah
sakit akan menggunakan teknologi medik dan atau obat yang masih bersifat “trial” baik secara
nasional maupun internasional pada asuhan pasien maka rumah sakit harus menetapkan
proses untuk mengkaji, kemudian menyetujui penggunaannya. Persetujuan ini harus diberikan
sebelum teknologi maupun obat-obatan tersebut digunakan dalam asuhan pasien. Harus
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 10
diputuskan apakah penggunaan teknologi medik dan atau obat-obatan tersebut membutuhkan
persetujuan khusus dari pasien.
Rumah sakit perlu menyusun regulasi penggunaan teknologi medik dan obat baru yang masih
dalam taraf uji coba (trial) sebagai berikut:
i. perlu melakukan kajian implikasi terhadap mutu dan keselamatan pasien dari pelaksanaan
uji coba (trial) tersebut;
ii. pelaksanaan uji coba (trial) dapat dilakukan bila persetujuan sudah keluar;
iii. dalam melaksanakan uji coba (trial) membutuhkan persetujuan khusus dari pasien.
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 11
1. Rumah sakit mempunyai regulasi pemilihan teknologi medik dan obat sesuai dengan a) dan
b) yang ada di maksud dan tujuan serta regulasi penggunaan teknologi medik dan obat baru
yang masih dalam taraf uji coba (trial) sesuai dengan 1) sampai dengan 3) yang ada di
maksud dan tujuan serta memiliki tim penapisan teknologi bidang kesehatan. (R)
2. Tim penapisan teknologi bidang kesehatan telah menggunakan data dan informasi dalam
pemilihan teknologi medik serta obat sesuai dengan regulasi rumah sakit yang ada di EP 1.
(D,W)
3. Tim penapisan teknologi bidang kesehatan telah menggunakan rekomendasi dari staf klinis
dan atau pemerintah dan organisasi profesi nasional atau internasional dalam pemilihan
teknologi medik dan obat di rumah sakit. (D,W)
4. Direktur Rumah Sakit telah melaksanakan regulasi terkait dengan penggunaan teknologi
medik dan obat baru yang masih dalam taraf uji coba (trial). (D,W) Kepala bidang/divisi telah
melakukan evaluasi mutu dan keselamatan pasien terhadap hasil dari pengadaan dan
penggunaan teknologi medik serta obat menggunakan indikator mutu dan laporan insiden
keselamatan pasien. (D,W)
SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 12
SKP