Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan telah mampu bertahan hidup seiring dengan perkembangan variasi dari
tempat hidupnya. Mereka hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang
bersalinitas lebih tinggi daripada air laut. Ikan tersebut ada dalam air gunung
yang mengalir deras, di dalam air yang sunyi dan gelap dan tidak terdapat hewan
vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi ikan, air adalah media komunikasi
mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat tidur, tempat bermain, toilet,
panggung kehidupan dan kuburan bagi mereka (Rajabnadia,2009).
Hasil perikanan disebut sebagai komoditi yang cepat mengalami kemunduran
mutu, atau mengalami pembusukan, karena ikan mempunyai kandungan protein
(18-30%) dan air yang cukup tinggi (70-80%) sehingga merupakan media yang
baik bagi perkembangan bakteri pembusuk (Moeljanto,1992).
Pada praktikum kali ini, kami mengamati morfologi ikan julung-julung
(Hyporamphus Affinis) dan cara mengawetkannya. Hyporamphus Affinis hidup
di perairan pantai ke arah lepas pantai dan hanya terlihat bergerombol di sekitar
perairan karang ketika akan memijah, karena ikan ini melepaskan telur di
terumbu karang yang subur dan memiliki sumber makanan alami bagi induk
maupun bagi anakan julung-julung (Reppie dan Luasunaung, 2001).
Praktikum kali ini, ada beberapa jenis ikan yang dapat dilihat baik bentuk
morfologi, habitat, maupun ciri khusus yang terdapat dalam ikan tersebut. Selain
itu juga, kami mempelajari bagaimana cara melakukan pengawetan pada ikan.
Maka dari itu, diadakanlah praktikum ini dengan judul “Koleksi dan Pengawetan
Ikan”.

Anda mungkin juga menyukai