Anda di halaman 1dari 15

lOMoAR cPSD| 4537170

Resume Sarbanes Oxley Act

Internal Audit (Universitas Airlangga)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

RESUME
SARBANES OXLEY ACT
(untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Internal Audit)

Disusun oleh Kelompok 5:


1. Wendy Olivia Goey (041711323005)
2. Ary Haritsaning Atmadya (041711323006)
3. Maulina Umi Rofiqoh (041711323011)
4. Fitri Indriyajati (041711323020)
5. Yosie Rizky Anugrah (041711323024)
6. Dian Kusuma Wardhani (041711323026)
7. Kamiliyatun Nichlah (041711323027)
8. Putra Wahyu Oktavianus (041711323042)
9. Verly Arin Rachmadianti (041711323043)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan. ........................................................................................................ 5
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 5
2.2 Tujuan SOA (Sarbanes Oxley Act).............................................................. 5
2.3 Sejarah SOA .............................................................................................. 6
2.4 Aktivitas Sarbanes-Oxley Act Pada Perusahaan ........................................... 7
2.5 Isi Sarbanes-Oxley Act .............................................................................. 8
2.6 Dampak SOA Terhadap Audit Internal .................................................... 10
2.7 Kebutuhan Akan Penerapan Sarbanes - Oxley Act Pada Perusahaan ............... 11
2.8 Resiko tidak Mematuhi (Complience) SOA Bagi Perusahaan.................. 12
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecurangan laporan keuangan (fraudulent financial reporting) merupakan jenis
kecurangan yang paling merugikan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan
investor. Para pengguna laporan keuangan terkecoh oleh penyajian informasi
keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, sehingga dapat berdampak
pada kesalahan dalam pengambilan keputusan. Salah satu skandal kasus manipulasi
laporan keuangan terbesar di dunia adalah skandal Enron dan Arthur Anderson pada
tahun 2002. Skandal kasus tersebut menyebabkan kerugian miliar dolar bagi investor
karena kepercayaan publikterhadap pasar saham telah rusak.
Penerbitan Sarbanes Oxley Act (SOA) dilatarbelakangi oleh adanya kasus- kasus
besar seperti kasus Enron dan Arthur Anderson. US Securities and Exchange
Commission (SEC) menerbitkan SOA pada tanggal 30 Juli 2002 sebagai bentuk upaya
mengembalikan kepercayaan pasar pada saat itu. SOA merupakan suatu produk
hukum di Amerika Serikat yang mengatur tentang akuntabilitas, praktik akuntansi dan
keterbukaan informasi. SOA diprakarsai oleh Paul Sarbanes dan Michael Oxley yang
kemudian disahkan oleh PresidenAmerika Serikat pada waktu itu, George W. Bush.
Penerbitan SOA bertujuan untuk melindungi kepentingan investor dengan cara
menciptakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), penyajian
penuh (full disclosure), dan akuntabilitas dalam perusahaan. Denganditerbitkannya SOA,
ditambah dengan beberapa aturan pelaksanaan dari SEC dan beberapa aturan lainnya,
diharapkan dapat meningkatkan standar akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam
pelaporan keuangan, memperkecil kemungkinan bagi perusahaan untuk melakukan atau
menyembunyikan fraud, serta menaruhperhatian tinggi terhadap tata kelola perusahaan.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis bermaksud untuk menyusun
paper tentang Sarbanes Oxley Act (SOA). Penyusunan paper ini diharapkan dapat

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

meningkatkan pemahaman pembaca tentang SOA dan keterkaitan antara SOAdengan


Audit Internal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Sarbanes Oxley Act (SOA)?
2. Apa saja tujuan diterbitkannya SOA?
3. Bagaimana sejarah munculnya SOA?
4. Bagaimana aktivitas SOA pada perusahaan?
5. Apa saja isi yang terkandung dalam SOA?
6. Apakah SOA memiliki dampak terhadap Audit Internal pada masa
mendatang? Bagaimana dampaknya?
7. Apakah penerapan SOA itu merupakan suatu kebutuhan?
8. Apa saja kemungkinan risiko yang dapat timbul jika suatu perusahaan tidak
mematuhi SOA?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,
penyusunan paper ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui dan memahami pengertian Sarbanes Oxley Act (SOA);
2. Mengetahui dan memahami tujuan diterbitkannya SOA;
3. Mengetahui dan memahami sejarah munculnya SOA;
4. Mengetahui dan memahami aktivitas SOA pada perusahaan;
5. Mengetahui dan memahami isi yang terkandung dalam SOA;
6. Mengetahui dan memahami dampak SOA terhadap Audit Internal padamasa
mendatang;
7. Mengetahui dan memahami kebutuhan perusahaan terhadap penerapan SOA;
dan
8. Mengetahui dan memahami risiko-risiko yang dapat muncul jika suatu
perusahaan tidak mematuhi SOA .

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Sarbanes-Oxley Act (SOA) merupakan sebuah produk hukum (Undang- Undang)
di Amerika Serikat (AS) yang mengatur tentang akuntabilitas, praktik akuntansi dan
keterbukaan informasi, termasuk tata cara pengelolaan data diperusahaan publik.

2.2 Tujuan SOA (Sarbanes Oxley Act)


SOA memiliki 5 tujuan utama yaitu:

1. Meningkatkan kepercayaan publik akan pasar modal.


2. Menerapkan tata pemerintahan yang baik.
3. Menyediakan akuntabilitas yang lebih baik dengan membuatmanajemen dandireksi
bertanggung jawab akan laporan keuangan.
4. Meningkatkan kualitas audit.
5. Menempatkan penekanan yang lebih kuat pada struktur di sekitar dunia usaha untuk
mencegah, mendeteksi, menginvestigasi kecurangan dan perbuatan tidak baik.

2.3 Sejarah SOA


Sarbanes-Oxley atau kadang disingkat SOx atau SOA adalah hukum federal
Amerika Serikat yang ditetapkan pada 30 Juli 2002. Undang-undang ini merupakan
suatu terobosan dan sebagai reformasi terbesar di USA dan diprakarsai oleh
Senator Paul Sarbanes (Maryland) serta Representative Michael Oxley (Ohio) yang
disetujui oleh Dewan dengan suara 423-3 dan oleh Senatdengan suara 99-0 serta
disahkan menjadi hukum oleh Presiden George W. Bush. Undang-undang ini
dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai
skandal pada beberapa perusahaan besar seperti:

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems, WorldCom (MCI), AOL


TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer Associates International, CMS Energy,
Global Crossing, HealthSouth, Quest Communication, Safety- Kleen dan Xerox, yang
juga melibatkan beberapa KAP yang termasuk dalam“the big five” seperti: Arthur
Andersen, KPMG dan PWC.

Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena


runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang
kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham. Semua skandal ini merupakan contoh
tragis bagaimana kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat buruk terhadap pasar,
stakeholders dan para pegawai. Dengan diterbitkannya undang-undang ini, ditambah dengan
beberapa aturan pelaksanaan dari Securities Exchange Commision (SEC) dan
beberapa self regulatory bodies lainnya, diharapkan akan meningkatkan standar
akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam pelaporan keuangan, memperkecil
kemungkinan bagi perusahaanatau organisasi untuk melakukan dan menyembunyikan
fraud.
Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua
dewan dan manajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik walaupun tidak
berlaku bagi perusahaan tertutup. Akta ini terdiri dari 11 bab ataubagian yang menetapkan
hal-hal mulai dari tanggung jawab tambahan DewanPerusahaan hingga hukuman pidana.
Sarbox juga menuntut Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan aturan
persyaratan baru untuk menaati hukum ini. Saat ini, corporate governance dan pengendalian
internal bukan lagi sesuatuyang mewah lagi karena kedua hal ini telah disyaratkan oleh
undang-undang. Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang
ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat
membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain: akuntan publik bersertifikat (CPA);
kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (listed di bursa
US (termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker);
penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan
serta para analis keuangan. Penerapan undang-undang tersebut dilatarbelakangi oleh
bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika Serikat.

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

2.4 Aktivitas Sarbanes-Oxley Act Pada Perusahaan

Dalam Sarbanes Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan


pembaharuan governance yang mensyaratkan adanya pengungkapan yanglebih banyak
mengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai
manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan kompensasi
eksekutif, dan pembentukan komite audit yang independen. Selain itu diatur pula
mengenai hal-hal sebagai berikut:
1. Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris,komite audit,
dan pihak manajemen.
2. Mendirikan The Public Company Accounting Oversight Board, sebuahdewan
yang independen dan bekerja penuh bagi pelaku pasar modal.
3. Penambahan tanggung jawab dan anggaran SEC (Securities
Exchange Commision) secara signifikan. Mendefinisikan jasa “non-audit”
yang tidak boleh diberikan oleh KAP kepada klien.
4. Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud (manipulasi
perusahaan).
5. Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of
interest.
6. Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru.
Dalam hal pelaporan, Sarbanes-Oxley Act mewajibkan semua perusahaan
publik untuk membuat suatu sistem pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai
atau pengadu untuk melaporkan terjadinya penyimpangan. Sistem pelaporan ini
diselenggarakan oleh komite audit.Perusahaan dapat menggunakan jasa pelaporan
hotlines seperti ACFE’s EthicsLine. ACFE dapat membantu menyusun hotlines
pengaduan yang akan menerima dan merahasiakan pengaduan, dan memberikan
informasi kepadaperusahaan agar dapat mengambil tindakan yang tepat. Sistem hotlines ini
akan mendorong para pegawai untuk melaporkan karena mereka merasa aman dari

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

tindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan inilah elemen penting dan
kritis bagi program pencegahan fraud yang kuat.

2.5 Isi Sarbanes-Oxley Act

Secara umum SOX’s Act terdiri dari tiga bagian penting yang harus
diperhatikan oleh manajemen perusahaan, yaitu: bagian 404, 906 dan 302.Peraturan ini
sudah mulai dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan publik di AS sejak
dikeluarkannya peraturan tersebut pada Juli 2002, namun yang menjadi penekanan
adalah bagian 302 dan bagian 404 karena berkaitan dengan audit internal perusahaan.

Bagian 404 berisi tentang peraturan yang mewajibkan manajemen untuk


menilai internal kontrol yang sudah dilaksanakan atas laporan keuangannya serta
pengesahan dari auditor eksternal. Bagian 906 berisiperaturan yang mewajibkan
manajemen perusahaan secara periodik untukmelaporkan segala sesuatu menyangkut
informasi keuangan yang juga tunduk kepada peraturan bursa saham, serta
menyatakan dengan benar kondisilaporan keuangan dan hasil operasi perusahaan.
SOX’s act bagian 302 berisi peraturan yang hampir sama dengan bagian 906, tetapi
bagian 302 berisi tambahan atas pengungkapan yang berhubungan dengan
pengungkapan internal kontrol dan prosedurnya, serta internal kontrol dan
penipuan/kecurangan.

Berikut ini dijelaskan beberapa bagian (section) dari Sarbanes-Oxley Act yang
perlu mendapat perhatian:

A. Section 302 Corporate Responsibility For Financial Reports

SOX’s Act 2002 bagian 302 ini merupakan dokumen penjelasanmanajemen atas
internal kontrol yang ada pada perusahaan. Pihak manajemen yang bertanggungjawab
dalam pengungkapan ini adalah direktur utama dandirektur keuangan perusahaan.

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

Dibawa ini adalah contoh pernyataan manajemen:

“Kami sudah merancang internal kontrol atas laporan keungan


perusahaan kami, dan kami sudah memantau pelaksanaan internal kontrol
tersebut, dengan tujuan untuk menyediakan jaminan kepada pihak luar atas
keandalan laporan keuangan perusahaan kami, dan memberikan jaminan lebih
lanjut bahwa laporan keuangan perusahaan kami sudah sesuai dengan
prinsip akuntansi berlaku umum di Amerika Serikat”.

B. Section 404. Management Assessment Of Internal Controlssox’s Act


a. Aturan yang Dibutuhkan - Komisi akan menentukan aturan yangmensyaratkan
setiap laporan tahunan yang disyaratkan oleh bagian 13 (a) atau 15 (d) Undang-
Undang Bursa Efek tahun 1934 (15 USC 78 m atau 78o (d)) untuk memuat laporan
pengendalian internal, yang harus
1) Menyatakan tanggung jawab manajemen untuk menetapkan danmemelihara
struktur dan prosedur pengendalian internal yang memadai untuk
pelaporan keuangan; dan
2) Berisi penilaian, pada akhir tahun fiskal terbaru dari penerbit, tentang efektivitas
struktur pengendalian internal dan prosedur penerbit untuk pelaporan
keuangan.
b. Evaluasi dan Pelaporan Pengendalian Internal. — Sehubungan dengan penilaian
pengendalian internal yang diperlukan oleh ayat (a), setiap kantor akuntan
publik terdaftar yang menyiapkan atau menerbitkan laporan audit untuk
penerbit harus membuktikan, dan melaporkan, penilaian dibuat oleh
manajemen penerbit. Pengesahan yang dibuatberdasarkan ayat ini harus dibuat
sesuai dengan standar untuk pengikatan pengesahan yang dikeluarkan atau
diadopsi oleh Dewan. Pengesahan semacam itu tidak akan menjadi subjek
perjanjian terpisah.
C. Section 906. Corporate Responsibility for Financial Reports

Sarbanes Oxley Act section 906 berisi:

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

1. CEO dan CFO melakukan sertifikasi bahwa laporan periodik ‘fuly


complies’ peraturan yang dikeluarkan oleh US SEC. Informasi yang
terkandung pada laporan periodik tersebut disajikan secara wajar dalam
keseluruhan hal yang material, terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan.
2. Hukuman atas penyimpangan dalam section 906 bagi individu yang secara sadar
melakukan penyimpangan dikenakan denda sampai dengan $1 jutadan hukuman
penjara sampai dengan 10 tahun. Dan bagi individu yangdengan sengaja dan
secara sadar melakukan penyimpangan, akan dikenakan denda sampai
dengan $5 juta dan hukuman penjara sampaidengan 20 tahun.

2.6 Dampak SOA Terhadap Audit Internal

Sarbanes Oxley Act mengenai pengendalian internal dimana baik


manajemen perusahaan publik serta Auditor harus mengeluarkan laporan
pengendalian internal perusahaan. Auditor internal disyaratkan untuk melakukan evaluasi dan
pengujian asersi manajemen tentang pengendalian internal tidakterpisah dari penugasan
audit laporan keuangan. Sehingga auditor harus mengeluarkan dua opini yakni opini
untuk pengendalian internal dan opini untuk laporan keuangan perusahaan. Dengan
peraturan ini maka manajemenmemberikan informasi yang lengkap kepada investor mengenai
perusahaan yang dikelolanya dan Auditor memberikan keyakinannya yang memadai
terhadap assesment manajemen tersebut. Sebagaimana tujuan SOA yakni meningkatkan
akuntabilitas yang lebih baik sehingga meningkatkan kepercayaan investor. SOA berupaya
meningkatkan transparasi informasi kepada investor sehingga akanmeningkatkan kinerja
pengendalian internal berjalan dengan efisien dan efektif. Pengendalian internal berjalan
dengan baik akan dapat mencegah dan mendeteksi kecurangan.

10

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

2.7 Kebutuhan Akan Penerapan Sarbanes - Oxley Act Pada Perusahaan

Sarbaness-Oxley Act (SOA) diterbitkan untuk memproteksi kepentingan


investor dengan cara menciptakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance), full disclosure, dan akuntabilitas dalam perusahaan. SOA khususnya
section 404 mensyaratkan adanya laporan manajemen tahunan (annual management
report) tentang pengendalian intern perusahaan atas pelaporan keuangan dan
laporan manajemen tersebutmerupakan subjek yang akan diaudit.

Pada dasarnya SOA ditujukan kepada perusahaan publik yang terdaftar dalam
bursa saham. Namun juga dapat diterapkan pada perusahaan non-publik. Karena Dalam
SOA diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan pembaharuan governance yang
mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banyak mengenai informasi
keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode etik bagi
pejabat di bidang keuangan, pembatasankompensasi eksekutif, dan pembentukan komite
audit yang independen.

Perusahaan sangat perlu Sarbanes Oxley untuk menunjukkan kepada


masyarakat bahwa perusahaan tersebut tidak ada unsur fraud (manipulasi)
didalamnya khususnya pada perusahaan publik yang harus mempunyai kepercayaan
terhadap masyarakat. Sarbanes Oxley Act juga meningkatkan perlindungan bagi
pegawai karena SOA mewajibkan semua perusahaan publik untuk membuat suatu sistem
pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai untuk melaporkan terjadinya penyimpangan.
Sistem pelaporan hotlines ini akan mendorong para pegawai untuk melaporkan karena
mereka merasa aman dari tindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan inilah elemen
penting dan kritisbagi program pencegahan frauds (manipulasi).

2.8 Resiko tidak Mematuhi (Complience) SOA Bagi Perusahaan

11

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

1. Dalam Financial

Resiko tidak complience (mematuhi) tesrhadap SOA bagiperusahaan dalam


hal financial adalah dapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan khususnya
perusahaan publik jika ternyata terdapat fraud (manipulasi) dalam perusahaan
tersebut. Karena dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat dan menarik
semua saham-sahamnya danakan menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan.

2. Dalam Non-Financial
Resiko tidak complience (mematuhi) terhadap SOA bagiperusahaan
dalam hal non-financial adalah dapat menyebabkan perlakuan buruk
bagi pegawai jika terjadi pengakuan ataumembeberkan dan memberi
informasi jika terjadi fraud (manipulasi) danmembantu investigasi di dalam
perusahaan. seperti dipecat,
didemosikan, dilecehkan dan berbagai perlakuan diskrimatif lainnya

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

SOA mengatur tentang akuntansi, pengungkapan dan pembaharuan


governance yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banyakmengenai
informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode
etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan kompensasi eksekutif, dan
pembentukan komite audit yang independen. SOA

12

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

bertujuan meningkatkan akuntabilitas yang lebih baik sehingga meningkatkan


kepercayaan investor.

SOA berupaya meningkatkan transparasi informasi kepada investor sehingga


akan meningkatkan kinerja pengendalian internal berjalan dengan efisien dan efektif.
Pengendalian internal berjalan dengan baik akan dapat mencegah dan mendeteksi
kecurangan. SOA mewajibkan semua perusahaan publik untuk membuat suatu sistem
pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai untuk melaporkan terjadinya
penyimpangan. Sistem pelaporan ini akn mendorong para pegawai untuk melaporkan
karena mereka merasa aman daritindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan inilah
elemen penting dan kritis bagi program pencegahan manipulasi.

SOA juga mempunya dampak bagi yang tidak mematuhi yaitu dalam financial
yangdapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan khususnya perusahaan publik
jika ternyata terdapat fraud (manipulasi) dalam perusahaan tersebut dan non-financial
yang dapat menyebabkan perlakuan buruk bagi pegawai jika terjadi
pengakuan/membeberkan dan memberi informasi jika terjadi fraud (manipulasi) dan
membantu investigasi di dalam perusahaan. seperti dipecat, didemosikan, dilecehkan
dan berbagai perlakuandiskrimatif lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Act, S.-O. (2002). Sarbanes-Oxley act of 2002. Public Law(107-204).

Asdar Munandar. 2012. Penerapan Sarbanes-Oxley Di Indonesia. Diakses di:


https://asdarmunandar.blogspot.com/2012/02/penerapan-sarbanes-oxley- di-
indonesia.html. Pada Tanggal 17 Maret 2019

13

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 4537170

Djaddang, Syahril dan Shanti Lysandra. 2015. Model Pengendalian Internal


Berbasis Sarbanes-Oxley Act dan Keandalan Pelaporan Keuangan
(Studi Internal Audit pada Perusahaan Publik di Indonesia). Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Volume 18 Nomor 2.

14

Downloaded by Richard aad (richardhansel38@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai