DINAS KESEHATAN
RSUD dr. ACHMAD DIPONEGORO
Jalan Kom Yos Sudarso No. 42 Putussibau. Kode Pos 78711
Surel: rsud.adp42@gmail.com
TENTANG
KEBIJAKAN TRIASE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER ACHMAD DIPONEGORO
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Putussibau
Pada tanggal 7 Mei 2018
DEFINISI TRIASE
Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan
korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan
keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM dan sarana)
yang tersedia.
Triase di IGD adalah Pemilahan penderita berdasarkan pada
keadaan ABC (Airway, Breathing, dan Circulation). Dua jenis
keadaan triase dapat terjadi:
1. Jumlah penderita dan beratnya luka tidak melampaui
kemampuan petugas. Dalam keadaan ini pasien dengan
masalah gawat darurat dan multi trauma akan dilayani terlebih
dahulu, dan sesuai dengan prinsip ABC.
2. Jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan
petugas. Dalam keadaan ini yang akan di layani terlebih dahulu
adalah pasien yang dengan kemungkinan survival yang terbesar
dan membutuhkan waktu, perlengkapan, dan tenaga yang
terbatas.
b. Triage bencana
Pada kondisi bencana/ musibah massal digunakan sistem
triase yang menurut Simple Triage And Rapid Treatment
(START) yang terdiri dari 4 kategori prioritas.
Kategori merah (immediate): pasien dengan ancaman
ABCD namun masih bisa diselamatkan,
membutuhkan tindakan medis segera.
Kategori kuning (delayed): pasien dengan berpotensi
cedera serius, namun cukup stabil untuk menunggu
sementara waktu sebelum mendapatkan penanganan
medis.
Ketegori hijau (minor): pasien dengan cedera ringan
yang dapat menunggu lebih lama sebelum
mendapatkan penanganan medis.
Kategori hitam (deceased) sudah meninggal atau
mengalami cedera yang tidak mungkin terselamatkan
lagi dengan sumber daya yang ada.
A. Melakukan Primary survey
Tindakan untuk mencari keadaan yang mengancam nyawa
adalah :
1. Airway dengan control servical
- Mengenal keadaan airway dengan: inspeksi,auscultasi,
dan palpasi
- Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya
obstruksi
- Lakukan chin lift dan atau jaw trustdengan kontrol
servikal
- Bersihkan airway dari benda asing bila perlu
suctioning
- Pasang gudel
- Fiksasi leher pada pasien denga Multi trauma terlebih
bila ada gangguan kesadaran atau perlukaan diatas
clavicula.’
- Menganggap kemungkinan adanya fraktur servical
pada semua pasien denga Multi trauma terlebih bila
ada gangguan kesadaran atau perlukaan diatas
klavicula.
2. Breathing dan Ventilasi oksigen
Penilaian :
- Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk
mengenali kemungkinan terdapat deviasi trakhea,
ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot
otot tambahan dan tanda tanda cidera lainya.
- Hitung dan perhatikan dalamnya pernapasan
- Auscultasi thoraks bilateral
- Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau
hipersonor
- Buka leher dan dada penderita dengan tetap
memperhatikan kontrol servical
Penatalaksaan :
- Pemberian oksigen konsentrasi tinggi dengan
pemakaian NRBM 10-12 ltr/mnt
- Ventilasi dengan bag valve mask
- Menghilangkan tension pneumothoraks
- Menutup open pneumothoraks
- Memasang Saturasi oksigen
- Evaluasi
Pengelolaan :
- Penekanan langsung pada sumber perdarahan
eksternal
- Kenali perdarahan internl, kebutuhn untukintervensi
bedah serta konsultasi pada ahli bedah
- Pasang iv canule 2 jalur ukuran besar sekaligus untuk
mengambil sampel darah untuk pemeriksan
laboratorium dan Analisa gas darah
- Cegah hipothermia
- Beri cairan kristaloid dengan tetesan cepat
Ditetapkan di Putussibau
Pada tanggal 7 Mei 2018