Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS

LESI ORAL

Fissure tongue

I. Identitas Pasien

Nama : LB

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 22 Tahun

Alamat : Ngrame RT 01, Kasihan, Bantul, DIY

II. Pemeriksaan Subyektif


Pasien datang dengan keluhan tidak nyaman pada keadaan permukaan lidah
yang terlihat bercelah dan terkadang terasa sakit. Pasien mengetahui kondisi tersebut
sekitar 7 tahun yang lalu saat pasien berkaca yang sebelumnya lidah pasien terasa sakit
saat makan, terutama makanan yang pedas dan makanan yang sering membuat perih
seperti jeruk. Pasien rutin menyikat lidahnya setiap menyikat gigi. Pasien tidak pernah
melakukan konsultasi atau perawatan terhadap kondisi lidahnya. Ibu pasien memiliki
kondisi yang sama.

III. Pemeriksaan Obyektif


 Terdapat lesi fissuring pada dorsal lidah tidak beraturan sewarna mukosa
sepanjang ujung dorsal lidah dengan kedalaman sekitar 2-4 mm.
 Palpasi = –

IV. Hipotesis
 Fissure tongue
V. Gambaran Klinis

VI. Patogenesis
Patogenesis kasus diatas adalah herediter

VII. Learning Issue

a. Etiologi
• Defisiensi riboflavin
• Herediter
• Faktor patologi (anemia dan xerostomia)

Etiologi dari varian ini tidak diketahui, tetapi herediter memegang


peranan penting. Kondisi ini merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau
mungkin menjadi lebih jelas ketika usia lanjut. Umur dan faktor lokal lingkungan
dapat mempengaruhi perkembangannya. Fissured tongue juga dapat
merupakan manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down
syndrome, Sjogren’s syndrome dan psoriasis ( rathee, 2009).

Pada suatu percobaan hewan, Kekurangan B kompleks mungkin


berhubungan terhadap pembelahan retepeg pada celah lidah (burket dkk,2003).
Menurut Rathee, Prevalensi fissured tongue “ adalah sebuah kondisi varian
normal yang di tandai dengan terdapatnya celah dalam pada dorsum lidah, dan
umumnya tidak ada gejala sakit, Namun apabila ada sisa makanan yang
terjebak pada celah-celah tersebut, pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa
terbakar pada lidahnya. Fissured tongue merupakan keadaan yang jinak berupa
celah-celah dengan kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi
keadaan ini menjadi semakin nyata seiring dengan bertambahnya umur. Fissured
tongue biasanya ditemukan pada orang yang sehat (fissured tongue kongenital)
dan lebih sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua. Fissured tongue
juga merupakan manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down
syndrome, psoriasis dan seringkali timbul bersamaan dengan benign
migratory glossitis (geographic tongue).

b. Prevalensi

Kejadian pada laki-


PREVALENSI Fissure tongue laki dan perempuan
sama besarnya

c. Karakteristik

Karateristik dari fissure tongue yaitu Dorsum lidah pecah-pecah,ada


berbagai pola panjang dan dalam membentuk fissura.

d. Terapi
- Observasi
- Edukasi berupa :
- Mengurangi komsumsi pedas berlebih dan makanan yang bisa membuat
perih seperti jeruk.
- Menjaga kebersihan rongga mulut
- Mengoleskan margarin saat lidah perih
- Menggunakan obat kumur non alkohol
- Makan makanan yang bergizi
VIII. Problem Solving

 Decision Making
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, perlu dilakukan
observasi lebih lanjut dan edukasi memperbaiki pola makan dan kebiasaan.
 Diagnose
Fissure tongue
 Treatment Planning
1. KIE
2. Observasi
3. Kontrol dan Evaluasi

Yogyakarta, 4 juli 2018


Operator Pembimbing,

Arya Alif Zamhary Dr.drg. Erlina Sih M, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai