Disusun oleh:
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus
saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak
terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-
Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk
yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia
terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah
dipahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang
dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
3
Visi misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah selaras dengan Visi misi Kabupaten
Humbang Hasundutan yaitu :
Visi :
Mewujudkan Humbang Hasundutan yang hebat dan bermentalitas unggul
Misi :
1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik
4. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan pengembangan wilayah
4
11. Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang ancaman dan resiko bencana kepada
masyarakat
12. Kurangnya perlindungan sosial dan pemberian rasa aman, khususnya bagi kelompok
rentan bencana
Dari 12 (dua belas) isu tersebut dpat dikelompokkan dalam 4 (empat) isu aktual yaitu :
1. Kurangnya kapasitas aparatur dalam rangka penanggulangan bencana
a. Kurangnya kegiatan pendidikan, pelatihan dan peningkatan keterampilan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana
b. Belum pernah dilaksanakan kegiatan simulasi penanggulangan bencana
2. Banyaknya infrastruktur yang rusak akibat bencana
3. Kurangnya perlindungan sosial dan pemberian rasa aman, khususnya bagi kelompok
rentan bencana
a. Kurangnya pelaksanaan sosialisasi penanggulangan bencana yang mengakibatkan
kurangnya informasi dan pengetahuan tentang ancaman dan resiko bencana kepada
masyarakat.
b. Kurangnya kegiatan pendidikan, pelatihan dan peningkatan keterampilan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana
c. Belum pernah dilaksanakan kegiatan simulasi penanggulangan bencana.
4. Terbatasnya sarana dan prasarana
a. Staf masih kurang
b. Peralatan masih kurang
c. Belum terbentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana
d. Belum ada pemetaan terhadap lokasi rawan bencana.
e. Kurangnya papan himbauan pada lokasi rawan bencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri atas 3 (tiga) tahap meliputi :
a. Prabencana, yang meliputi dalam situasi tidak terjadi bencana dan dalam situasi terdapat
potensi terjadinya bencana
b. Saat tanggap darurat, yang meliputi pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan dan sumber daya, penentuan status keadaan darurat bencana dan
penyelamatan, evakuasi masyarakat terkena bencana, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan terhadap kelompok rentan dan pemulihan dengan segera prasarana dan
sarana vital
5
2. PERUMUSAN MASALAH
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas manusia,
seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena ketidakberdayaan manusia,
akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan
mereka. Untuk melakukan penangangan bencana alam perlu gerak cepat penanggulangan
bencana di Kabupaten Humbang Hasundutan
.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel. 1
Faktor Internal dan Eksternal
7
2. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN DAN PETA POSISI KEKUATAN
Untuk dapat mengetatahui nilai bobot dari masing-masing faktor dalam rangka pencapaian
faktor kunci sukses mencapai sasaran dan penentuan prioritas penanganan, maka diperlukan
asumsi sebagai berikut :
1. Nilai Dukungan (ND) merupakan besarnya nilai dukungan terhadap masing-masing
faktor
2. Bobot Faktor (BF) yang dinilai berdasarkan nilai urgensi dibagi total nilai urgensi
(internal/eksternal) dikali seratus persen
Nilai Urgensi
BF = x 100%
Total Nilai Urgensi (Internal/Eksternal)
3. Nilai Bobot Dukungan (NBD) sama dengan bobot faktor dikalikan nilai dorongan
NBD = BF x ND
4. Nilai Keterkaitan (NK) adalah menentukan nilai keterkaitan antara faktor internal dengan
faktor eksternal
5. Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK) sama dengan total nilai keterkaitan dibagi jumlah
faktor internal dan eksternal dikurangi satu
6. Nilai Bobot Keterkaitan (NBK) sama dengan bobot faktor dikalikan dengan nilai rata-rata
keterkaitan
NBK = BF x NRK
7. Total Nilai Bobot (TNB) sama dengan nilai bobot dukungan ditambah nilai bobot
keterkaitan
8. Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) diambil dari total nilai bobot terbesar
8
Tabel. 2
Matriks Urgensi Faktor Internal
Tabel. 3
Matriks Urgensi Faktor Eksternal
9
Tabel.4
Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal
BF Nilai Keterkaitan
Faktor Internal dan Eksternal ND NBD NRK NBK TNB FKK
NU % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Internal
Adanya program
penanggulangan bencana 4 26,67 5 1,33 5 4 3 3 3 3 5 5 3 4 5 3,91 1,04 2,38 1
Adanya pembagian tugas yang
S
jelas antar aparatur 3 20,00 5 1,00 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3,45 0,69 1,69 2
Adanya petunjuk pimpinan
dalam penanggulangan bencana 3 20,00 4 0,80 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3,27 0,65 1,45
5,52
Kurangnya kemampuan aparatur
dalam pelaksanaan tugas 2 13,33 5 0,67 3 4 3 4 4 3 3 5 3 2 2 3,27 0,44 1,10 1
W Kurangnya bahan dan database
yang akurat 2 13,33 4 0,53 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3,18 0,42 0,96 2
Kurangnya sarana dan prasarana 1 6,67 3 0,20 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3,36 0,22 0,42
2,48
Eksternal
Adanya dukungan Pemkab
untuk meningkatkan kualitas
penanggulangan bencana 4 26,67 5 1,33 3 4 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2,82 0,75 2,08 1
Banyaknya laporan masyarakat
O
akan adanya bencana 3 20,00 4 0,80 5 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3,45 0,69 1,49 2
Adanya APBD untuk
menampung kegiatan
penanggulangan bencana 2 13,33 3 0,40 5 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 3,73 0,50 0,90
4,47
Kurangnya lembaga Diklat
dalam melaksanakan diklat
penanggulangan bencana 2 13,33 4 0,53 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3,27 0,44 0,97 2
Kab. Humbahas termasuk
T
wilayah rawan bencana 1 6,67 3 0,20 4 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 2,91 0,19 0,39
Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga
lingkungan dan kelestarian alam 3 20,00 5 1,00 5 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3,55 0,71 1,71 1
3,07
Berdasarkan faktor analisis terhadap semua faktor internal dan eksternal dapat diketahui faktor
kunci dari setiap Strength (S), Weaknesss (W), Opportunities (O) dan Threat (T) yang dilihat
dari besarnya Total Nilai Bobot (TNB), sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
10
Tabel. 5
Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
∑S : 5,52
II I
Diversifikasi Ekspansi
∑T : 3,07 ∑O : 4,47
IV III
Devensif Stabilisasi
∑W : 2,48
Keterangan :
a. Kekuatan – Kelemahan = 4,47 – 3,07 = 1,40
b. Peluang – Ancaman = 5,52 – 2,48 = 3,04
11
c. Interaksi terkuat adalah SO = 1,40 : 3,04
d. Faktor Kunci Sukses (FKS) :
- Arah kecenderungan : Kwadran I
- Strategi : Ekspansi
e. Peta kekuatan berada pada kwadran I yaitu Ekspansi, artinya manfaatkan kekuatan untuk
meraih peluang
3. PERUMUSAN TUJUAN
Untuk mengetahui perumusan tujuan pada kwadran I, maka dirumuskan sebagaimana
terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 6
Perumusan Tujuan (Pada Kwadran I)
Tabel. 7
Formulasi Strategi
12
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
1. Adanya dukungan 1. Dayagunakan program 1. Atasi kurangnya
Pemkab untuk penanggulangan bencana, kemampuan aparatur
meningkatkan mamfaatkan adanya dalam pelaksanaan tugas,
kualitas dukungan Pemkab untuk manfaatkan adanya
penanggulangan meningkatkan kualitas dukungan Pemkab untuk
bencana penanggulangan bencana meningkatkan kualitas
2. Banyaknya laporan 2. Dayagunakan pembagian penanggulangan bencana
masyarakat akan tugas yang jelas antar 2. Atasi kurangnya bahan
adanya bencana aparatur, manfaatkan dan database yang akurat,
banyaknya laporan manfaatkan banyaknya
masyarakat akan adanya laporan masyarakat akan
bencana adanya bencana
Threat (T) Strategi ST Strategi WT
1. Kurangnya kesadaran 1. Manfaatkan program 1. Atasi kurangnya
masyarakat dalam penanggulangan bencana, kemampuan aparatur
menjaga lingkungan hindari kurangnya kesadaran dalam pelaksanaan tugas,
dan kelestarian alam masyarakat dalam menjaga hindari kurangnya
2. Kurangnya lembaga lingkungan dan kelestarian kesadaran masyarakat
Diklat dalam alam dalam menjaga
melaksanakan diklat 2. Manfaatkan pembagian tugas lingkungan dan
penanggulangan yang jelas antar aparatur, kelestarian alam
bencana hindari kurangnya lembaga 2. Atasi kurangnya bahan
Diklat dalam melaksanakan dan database yang akurat,
diklat penanggulangan hindari kurangnya
bencana lembaga Diklat dalam
melaksanakan diklat
penanggulangan bencana
13
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada Bab.I dan Bab.II, maka dapat dirumuskan kesimpulan bahwa saat
ini penanggulangan bencana di Kabupaten Humbang Hasundutan belum optimal, hal ini
disebakan oleh :
1. Kurangnya kapasitas aparatur dalam rangka penanggulangan bencana
2. Banyaknya infrastruktur yang rusak akibat bencana
3. Kurangnya perlindungan sosial dan pemberian rasa aman, khususnya bagi kelompok
rentan bencana
4. Terbatasnya sarana dan prasarana
14
BAB IV
REKOMENDASI
1. Untuk mencapai tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yaitu meningkatkan
kualitas penanggulangan bencana di Kabupaten Humbang Hasundutan ada beberapa hal
yang menjadi sasaran yaitu :
a. Meningkatkan kapasitas aparatur
b. Memberikan perlindungan sosial dan pemberian rasa aman kepada masyarakat
c. Memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana
d. Melengkapi sarana dan prasarana
2. Untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan memakai strategi
mendayagunakan program penanggulangan bencana dan memamfaatkan adanya
dukungan Pemkab untuk meningkatkan kualitas penanggulangan bencana perlu
dilakukan beberapa kegiatan yaitu :
a. Melaksanakan diklat penanggulangan bencana untuk aparatur dan masyarakat
b. Melaksanakan sosialisasi penanggulangan bencana
c. Melaksanakan simulasi penanggulangan bencana
d. Membentuk Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)
e. Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak akibat bencana
f. Menambah staf
a. Membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana
b. Membuat peta rawan bencana
g. Membuat papan himbauan pada lokasi rawan bencana
15
Daftar Referensi
16