Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN TEORI
3. Metode
Metode PSDM, dikenal atas metode nonilmiah dan.metode ilmiah. Metode
nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman,
imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya saja. Rencana SDM
semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja
tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya, timbul mismanajemen dan
pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode Ilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM dilakukan berdasarkan
atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan-peramalan (forecasting) dari
perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relatif kecil karena segala
sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
Perencana SDM yang baik adalah jika ia dapat meramalkan masa depan
dengan cara memproyeksikan hasil analisis informasi yang diperolehnya.
Peramalan biasanya untuk masa 5 tahun yang akan datang. Apabila ramalan-
ramalannya mendekati kebenaran, rencana itu baik dan benar, karena la dapat
membaca situasi masa yang akan datang dengan baik.
Tujuan peramalan antara lain, untuk hal-hal berikut.
a. Meramalkan kebutuhan dan persediaan tenaga kerja yang ada.
b. Meramalkan kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga harus
dilaksanakan pelatihan dengan kurikulum yang tepat.
c. Meramalkan kemajuan pendidikan dan peningkatan kemampuan SDM.
d. Meramalkan kebutuhan akan jenis-jenis kecakapan yang berlainan dan
jenis SDM (pria-wanita) pada masa yang akan datang.
e. Meramalkan kebijaksanaan perburuhan pemerintah,
seperti usia, UMR, dan jam kerja.
4. Proses