Analisi Strutur Jembatan
Analisi Strutur Jembatan
NIM : 5170811249
PENGERTIAN JEMBATAN
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui
suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air
atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan yang merupakan bagian dari jalan, sangat
diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang
pembangunan pada daerah tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus
diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat
memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jembatan.
STRUKTUR JEMBATAN
1. Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung
yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas
kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
a. Trotoar :
· Sandaran dan tiang sandaran,
· Peninggian trotoar (Kerb),
· Slab lantai trotoar.
3. Fondasi
Jembatan pertama yang dibuat dengan titian kayu untuk menyeberangi sungai.
Ada juga orang yang menggunakan dua utas tali atau rotan, yang diikat
pada bebatuan di tepi sungai. Seterusnya, batu digunakan, tetapi cuma sebagai rangka.
Jembatan gerbang berbentuk melengkung yang pertama dibuat semasa zaman Emperor
Roma, dan masih banyak jembatan dan saluran air orang Roma yang kenal hingga hari
ini. Orang-orang Roma juga mempunyai pengetahuan, yang mengurangkan perbedaan
kekuatan batu2 yang berbeda. Jembatan bata dan mortar dibuat pada zaman kaisar
Romawi, karena sesudah zaman tersebut, teknologi pengetahuan telah hilang.
Pada Zaman Pertengahan, tiang-tiang jembatan batu biasanya lebih besar sehingga
menyebabkan kesulitan kepada kapal-kapal yang lalu-lalang di sungai tersebut.
Pada abad ke-18, mulai banyak pembaruan dalam pembuatan jembatan kayu
oleh Hans Ulrich, Johannes Grubenmann dan lain-lain. Dengan kedatangan Revolusi
Industri pada abad ke-19, sistem rangka (truss system) menggunakan besi untuk
memajukan untuk pembuatan jembatan yang lebih besar, tetapi besi tidak mempunyai
kekuatan ketegangan (tensile strength) yang cukup untuk beban yang besar. Apabila
mempunyai kekuatan ketegangan yang tinggi, jembatan yang lebih besar akan dibuat,
kebanyakannya menggunakan idea Gustave Eiffel, yang pertama kali dipertunjukkan
di Menara Eiffel di Paris, Prancis. Yang sesuai digunakan untuk pembuatan jembatan
yang panjang karena ia mempunyai kekuatan-kepada-berat yang tinggi,
tetapi konkrit pula mempunyai kos penjagaan yang lebih murah. Jadi, selalunya
"konkrit diperkuat" (reinforced concrete) digunakan - kekuatan ketegangan konkrit
yang lemah diisi oleh kabel tembaga yang ditanam di dalam konkrit itu.
2. Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
Jadi dapat saya simpulkan bahwa jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi
sederhana dengan bentang pendek, karena untuk jembatan dengan bentang yang
panjang, material kayu sudah tidak ekonomis lagi.
Contoh :
2) Jembatan Baja (Steel Bridge)
Batang tarik adalah batang yang menerima beban tarik. Desain untuk batang tarik
didasarkan atas ijin tegangan tarik dimana tegangan yang terjadi tidak boleh melampaui
tegangan ijin. Apabila ada lubang maka luas penampang adalah luas netto (luas brutto-
luas lubang). Untuk menahan beban berguna dipakai factor of safety (faktor keamanan)
yang cukup terhadap kehancuran.
Batang tekan yang merupakan batang dari suatu rangka batang. Batang ini
dibebani gaya tekan aksial searah panjang batangnya. Kolom juga merupakan batang
tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-balok loteng, rangka atap, lintasan
crane dalam bangunan pabrik dan sebagainya yang untuk seterusnya akan
melimpahkan semua beban tersebut ke pondasi.
Jembatan yang terbuat dari material beton pertama kali digunakan pada abad
ke 19, industry semen mendominasi setelah tahun 1865, beton banyak digunakan untuk
jembatan lengkung dan konstruksi bagian bawah, jembatan beton bertulang pertama
kali dibangun setelah ditemukannya teknik pembuatan beton bertulang untuk struktur,
yaitu di prancis pada tahun 1875.
jembatan yang mengkombinasikan dua material atau lebih dengan sifat bahan
yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan sifat gabungan
yang lebih baik.
Jembatan komposit yang umum digunakan adalah kombinasi antara bahan konstruksi
baja dengan beton bertuang, yaitu dengan mengkombinasikan baja sebagai deck
(gelagar) dan beton bertulang sebagai plat lantai jembatan.
6) Jembatan Bambu
Merupakan jembatan sederhana yang materialnya terbuat dari bamboo, seperti
yang sudah saya tulis pada jembatan dengan material kayu, jembatan ini cukup dikenal
oleh manusia dan banyak dijumpai, pembuatanya juga tidak memerlukan perlatan
modern sehingga mudah dirancang oleh manusia dengan peralatan yang seadanya
contohnya dibuat seperti anyaman, jembatan dengan material bambu digunakan pada
jembatan pendek dan tidak terlalu panjang.
Jembatan jenis ini seluruh struktur baik srtuktur atas dan struktur bawah dibuat
dari pasangan batu kali atau bata merah yang merupakan jenis jembatan dengan system
gravitasi yang kekuatanyamengandalkan dari berat struktur. Bentuk dari jembatan ini
sebagian besar berbentuk struktur lengkung dibagian bentang yang harus menahan
beban utama.
· Jembatan Lantai Atas yaitu jembatan dimana posisi lantai jembatan (sebagai
tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi atas struktur utama jembatan
· Jembatan Lantai Bawah yaitu jembatan dimana posisi lantai jembatan (sebagai
tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi bawah struktur utama jembatan
· Jembatan Lantai Tengah yaitu jembatan dimana posisi lantai jembatan (sebagai
tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi tengah struktur utama jembatan
· Jembatan Lantai Ganda yaitu jembatan dimana sisi atas dan sisi bawah dari
jembatan digunakan untuk lalu lintas kendaraan