Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Harga Diri Rendah


Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berani dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.
Harga diri rendah muncul akibat dari penilaian internal individu maupun
penilaian eksternal yang negatif. Penilaian internal adalah penilaian yang berasal dari
diri individu sendiri, sedang kan penilaian eksternal merupakan penilaian dari luar diri
individu ( missal: lingkungan) yang mempengaruhi penilaian individu tersebut.

B. Proses terjadinya masalah


Proses terjadinya harga diri rendah pada pasien akan dijelaskan dengan menggunakan
konsep stress adaptasi stuart sundeen yang meliputi stressor dari factor predisposisi
dan presipitasi
a. Factor predisposisi
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya harga diri rendah,meliputi
1) Factor biologis
Pengaruh factor biologis meliputi adanya factor herediter anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala
2) Faktor psikologis
Pada pasien yang mengalami harga diri rendah dapat ditemukan adanya
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, seperti penolakan dan
harapan orangtua yang tidak realistis, kegagalan berulang,kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain,
penilaian negative pasien terhadap gambaran diri, krisi identitas, peran
yang terganggu, ideal diri yang tidak realistis,pengaruh penilaian, internal
individu.
3) Factor social budaya
Pengaruh social budaya meliputi :
Penilaian negative dari lingkungan terhadap pasien yang mempengaruhi
penilaian pasien,social ekonomi rendah,riwayat penolakan lingkungan,
pada tahap tumbuh kembang anak,dan tingkat pendidikan rendah tinggi.
b. Factor presipitasi
Factor presipitasi harga diri rendah antara lain :
1. Trauma : penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa
yang mengancam kehidupan
2. Ketegangan peran : berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dan individu mengakaminya sebagaii frustasi
a) Transisi peran perkembangan : perubahan normative yang berkaitan
dengan pertumbuhan.
b) Transisi peran situasi : terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c) Transisi peran sehat sakit : sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat
dan keadaan sakit.transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian
tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh,
perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal.
Prosedur medis dan keperawatan

C. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala harga diri rendah dapat dinilai dari ungkapan pasien yang
menunjukkkan peniliaan negative tentang dirinya dan didukung dengan data
hasil wawancara dan observasi.
a. Data subjektif:
Pasien mengungkapkan tentang:
1) Hal negative diri sendiri atau orang lain
2) Perasaan tidak mampu
3) Pandanagn hidup yang pesimis
4) Penolakan terhadap kemampuan diri

b. Data objektif:
1) Penurunan produktifitas
2) Tidak berani menatap lawan bicara
3) Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
4) Bicara lambat dengan nada suara lemah
D. Proses Keperawatan Harga Diri Rendah
1. Pengkajian Harga Diri Rendah
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara daan observasi pada pasien dan
keluarga (pelaku rawat).
Tanda dan gejala harga diri rendah dapat ditemukan melalui wawancara
dengan pernyataan sebagai berikut:
a. Bagaimana pandangan atau penilaian anda tentang diri sendiri?
b. Bagaimana penilaian anda terhadap diri sendiri yang mempengaruhi hubungan
anda dengan orang lain?
c. Apa yang menjadi harapan anda ?
d. Apa saja harapan yang telah anda capai?
e. Apa saja harapan yang belum berhasil anda capai?
f. Apa upaya yang anda lakukan untuk mencapai harapan yang belum terpenuhi

Tanda dan gejala harga diri rendah yang dapat ditemukan melalui observasi
sebagai berikut:

a. Penurunan produktifitas
b. Pasien tidak berani menatap lawan bicara
c. Pasien lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
d. Bicara lambat dengan nada suara lemah

Data hasil wawancara dan observasi didokumentasikan pada kartu berobat pasien
dipuskesmas. Contoh pendokumentasian hasil pengkajian sebagai berikut:

Data: Pasien mengatakan merasa hidupnya tidak berguna dan tidak berarti, merasa
tidak memiliki kemampuan apapun, kontak mata kurang, tidak berani menatap
lawan bicara, lebih bnayak menundukkan kepala pada saat berinteraksi, bicara
lambat denagn nada suara lemah.

2. Diagnosa Keperawatan Harga Diri Rendah


Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala harga diri
rendah yang ditemukan. Pada pasien gangguan jiwa, diagnosis keperawatan yang
ditegakkan adalah :
Harga diri rendah kronis
3. Tindakan Keperawatan harga diri rendah

Tindakan keperawatan harga diri rendah dilakukan terhadap pasien dan


keluarga (pelaku rawat). Saat melakukan pelayanan dipoli kesehatan jiwa,
puskesmas atau kunjungan rumah, perawat menemui keluarga (pelaku rawat),
terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga (pelaku rawat),
perawat mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga (pelaku
rawat). Setelah itu, perawat menemui pasien untuk melakukan pengkajian dan
melatih cara untuk mengatasi harga diri rendah yang dialami pasien.

Setelah perawat selesai melatih pasien, maka perawat kembali menemui


keluarga (pelaku rawat) dan melatih keluarga (pelaku rawat) untuk merawat
pasien, serta menyampaikan hasil tindakn yang telah dilakukan terhadap pasien
dan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk membimbing pasien melatih
kegiatan yang telah diajarkan oleh perawat untuk mengatasi harga diri rendah.

Tindakan keperawtan untuk pasien dan keluarga dilakukan pada setiap


pertemuan, minimal empat kali pertemuan dan dilanjutkan hingga pasien mampu
mengatasi harga diri rendah dan keluarga mampu merawat harga diri rendah.

a. Tindakan keperawatan untuk pasien harga diri rendah


Tujuan : pasien mampu :
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Menilai kemampuan yang dapat digunakan
4) Menetapkan atau memilih kegiatan sesuai kemampuan
5) Melatih kegiatan yang telah di pilih sesuai kemampuan
6) Merencakan kegiatan yang telah di latihnya

Tindakan keperawatan :

1) Membina hubungan saling percaya, dengan cara :


a) Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
b) Perkenalkan diri dengan pasien : perkenalkan nama dan nama
panggilan yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama
panggilan pasien yang disukai
c) Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
d) Buat kontrak asuhan : apa yang perawat lakukan bersama pasien,
berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya dimana
e) Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi.
f) Tunjukkan sikap empati terhadap pasien
g) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
pasien
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah :
a) Indentifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif
pasien ( buat daftar kegaitan )
b) Beri pujian yang realistic dan hindarkan memberikan penilaian
yang negative setiap kali bertemu dengan pasien
3) Membatu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a) Beri pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih
dari daftar kegiatan) ; buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan
saat ini.
b) Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang di ungkapkan pasien.
4) Membantu pasien dalam memilih atau menepatkan kegiatan
berdasarkan daftar kegiatan yang dapat dilakukan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a) Diskusikan kegiatan yang akan ditulis untuk dilatih saat pertemuan
b) Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia tetapkan
5) Melatih kegiatan yang telah dipilih pasien sesuai kemapuan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan alaha ;
a) Beri kesempatan pada pasien untuk memncuba kegiatan yang telah
dilakukan
b) Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan pasien
setiap hari
c) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan
setiap aktivitas
d) Ssusun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan
keluarga
e) Beri kesemapatan pasien untuk mengungkapkan perasaanya setelah
pelaksaan kegiatan
f) Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang
dilakukan pasien

b. Tindakan Keperawatan untuk \keluarga Pasien Harga Diri Rendah


Keluarga (pelaku rawat) diharapkan dapat merawat pasien harga diri
rendah di rumah dan menjadi system pendukung yang efektif bagi
pasien

Anda mungkin juga menyukai