Anda di halaman 1dari 7

PENILAIAN KETRAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG

PROGRAM STUDI PROFESI S1 FAKUTAS BIDAN KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NAMA

NIM

TANGGAL

PETUNJUK:

Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut:

0: Jika langkah klinik SALAH / tidak dilakukan (Tidak Kompeten)

1: Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif (Berkompeten)

Skor
PROGRAM STUDI
LANGKAH KERJA
KEBIDANAN 0 1

Persiapan 1 Beri salam pada klien/ ibu dengan sopan, perkenalkan diri dan
Pasien/Orang jelaskan tindakan yang akan dilakukan
tua/lingkungan 2 Jelaskan tentang tujuan, manfaat dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Persiapan Alat Alat untuk pemeriksaan fisik
Thermometer aksila
Stetoskop
Bak instrument (penlight, metline, pita LILA, stopwatch,)
Microtoise
Timbangan berat badan
Buku catatan atau KMS
Alat tulis
Alat untuk DDST & KPSP
Formulir DDST dan KPSP
Boneka hewan & manusia
Bola
Cangkir, sendok, piring
Kubus/balok
Buku gambar
Buku Mewarnai
Pensil warna/krayon
Poster hewan, alat transportasi, buah-buahan, abjad, angka
Lilin/malam mainan
Puzzle
Sikat gigi dan pasta gigi
Handuk cuci tangan
Sabun cuci tangan
Ular tangga
Manik-manik
Icik-icik/krincingan
Langkah Kerja 3 Melakukan anamnese
4 Mencuci tangan
Melakukan pemeriksaan antropometri
5 Mengukur panjang badan/tinggi badan
Untuk Mengukur panjang badan sebagai berikut:
1. Anak jangan menggunakan sandal atau
sepatu
2. Berdiri tegak mengahadap kedepan
3. Punggung, tumit dan pantat menempel pada tiang
pengukur
4. Turunkan batas pengukur sampai ubun – ubun
5. Baca angka pada bats tersebut
6 Mengukur berat badan
1. Timbang bayi menggunakn timbangan bayi (anak
sampai umur 2 tahun atau selama anak masih bisa duduk.
2. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk pada nol
3. Baca angka yang ditujukan oleh jarum timbangan atau
angka timbangan
4. Bila bayi/anak terus bergerak perhatikan gerakan jarum
baca angka ditengah – tengah antara gerakan jarum
kekanan dan kekiri
7 Mengukur lingkar kepala (Umur 0 – 11 bulan pengukuran
dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak usia 12 – 72 bulan
pengukuran dilakukan setiap 6 bulan)
Lingkarkan kepala pada fronto oksipito (FO)
Cara mengukur :
1. Alat pengukur dilingkarkan pada kepaa anak melewati
dahi, menutupi alis mata diatas kedua telinga dan bagian
belakang kepala yang menonjol tarik agak kencang
2. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
3. Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak.
4. Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran
kepala menurut umur dan jenis kelamin anak
5. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang
lalu dengan ukuran yang sekarang
8 Mengukur lingkar dada
Pita ukur (Metlyn) diletakkan sejajar putting susu, kemudian
dilingkarkan hingga kembali pada putting susu semula.
9 Mengukur lingkar lengan atas (LILA)
10 Melakukan pemeriksaan fisik: mata, gigi & mulut, telinga dan
leher
Mencatat hasil pada KMS
11 Memasukan hasil penimbangan pada KMS
12 Mengklasifikasikan hasil penimbangan
Pemantauan DDST
13 Siapkan formulir DDST
14 Menentukan usia/ umur bayi/ anak dengan tepat
15 Memasukan usia bayi pada formulir DDST
16 Melakukan penilaian perkembangan bayi/anak
17 Memasukan hasil penilaian dalam format DDST
18 Menginterpretasikan hasil penilaian
Pemantauan KPSP
19 Siapkan formulir KPSP
20 Menentukan usia/ umur bayi/ anak dengan tepat
21 Melakukan penilaian perkembangan bayi/anak dengan
menanyakan pada orang tua/pengasuh atau melakukan
pengamatan secara langsung
22 Menginterpretasikan hasil penilaian
23 Memberikan informasi dan konseling kepada orang tua/pengasuh:
Hasil pemeriksaan
Perkembangan bayi/anak selanjutnya dan cara menstimulasi
Merencanakan pemeriksaan selanjutnya pada kunjungan
berikutnya
24 Memberikan kesempatan pada orang tua/pengasuh untuk
bertanya
25 Secara sopan ucapakan salam dan berterimakasih
26 Rapikan alat seperti semula
27 Mencuci tangan
28 Mendokumentasikan hasil
JML SKOR Malang,

N = ----------------------------------x100%

SKOR MAKSIMAL

(…………………………………………………)

Keterangan :
A : 80 – 100
B : 68 - 79.5
C : 55 - 67.5
D : 46 - 54.5
PENILAIAN KETRAMPILAN KLINIK PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

PROGRAM STUDI PROFESI S1 FAKUTAS BIDAN KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NAMA

NIM

TANGGAL

PETUNJUK:

Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut:

0: Jika langkah klinik SALAH / tidak dilakukan (Tidak Kompeten)

1: Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif (Berkompeten)

SKOR
PROGRAM STUDI
LANGKAH KERJA
KEBIDANAN 0 1

Persiapan 1 Menyambut ibu dan keluarga yang menemaninya


Pasien/Orang 2 Memperkenalkan diri pada ibu
tua/lingkungan 3 Menanyakan tujuan kedatangan
4 Menanyakan identitas bayi apakah sesuai dengan nama yang
terdapat pada KMS, kartu atau buku imunisasi, untuk
menghindari pemberian vaksin yang tidak sesuai
5 Tanyakan kondisi bayi sekarang dan beberapa hari
sebelumnya, imunisasi yang telah didapat, KIPI yang pernah
terjadi, dan informasi yang berkaitan dengan kontra indikasi
untuk vaksin yang diberikan.
6 Berikan penjelasan vaksin yang akan diberikan, teknik
penyuntikan, manfaat, kemungkinan KIPI yang bisa terjadi,
cara mencegah dan pertolongan pertama bila terjadi KIPI
7 Lakukan informed consent
Persiapan Alat  Baki beralas/troli
 Spuit steril 0,5 cc, 1 cc, 5cc, 10cc Jarum ukuran 21 dan 23
 Termos vaksin (cool pack, vaksin kering campak dan
BCG,pelarut, vaccine hepatitis, DPT dan polio)
 Gergaji ampul
 Kapas DTT
 Handscoen bersih
 Botol semprot (untuk air DTT)
 Tempat sampah medis & non medis
 Kantong plastik warna merah & hitam
 Safety box
 Handuk kecil
 Bengkok
 Buku KIA/kartu atau buku imunisasi
 Alat tulis
Pelsksanaan 8 Melakukan cuci tangan
9 Memakai sarung tangan bersih
10 Lakukan pemeriksaan fisik rutin (suhu) untuk memeriksa
kesehatan bayi secara umum atau pemeriksaan tambahan jika
ada indikasi penyakit tertentu (anemia, batuk, pilek dll) sambil
mencari kontra indikasi imunisasi dan memeriksa bagian tubuh
yang akan disuntik
11 Periksa jenis vaksin yang akan diberikan, pastikan vaksin
disimpan dengan baik (Label, tanggal kadaluarsa dan apakah
tampak tanda-tanda perubahan dari warna atau membeku
yang menunjukkan kerusakan)
Bila vaksin sudah kadaluarsa walaupun baru beberapa hari
tidak boleh digunakan
Bila ada gumpalan, endapan, perubahan warna vaksin,
perubahan warna VVM sama/lebih gelap dari tepinyaa
atau label pernah terendam air maka vaksin tidak boleh
digunakan
12 Sebelum membuka bungkus spuit atau jarum, pastikan
kemasan masih utuh dan rapat, jika kemasan sobek, tidak
utuh/rusak sebaiknya jangan gunakan. Segera buang di safety
box.
13 Baca nama vaksin dan ambil pelarut yang khusus untuk vaksin
tersebut (campak & BCG).
14 Membuka ampul pelarut yang diperlukan
15 Membersihkan tutup flakon dengan kapas basah
16 Campur vaksin dengan pelarutnya dengan spuit 5cc jarum
ukuran 21, spuit yang telah digunakan untuk melarutkan
jangan digunakan untuk menyuntikkan.
17 Kocok vaksin hingga larut homogen
18 Tulis tanggal dan jam melarutkan vaksin
BCG setelah dilarutkan dapat dipakai dalam 3 jam
Campak setelah dilarutkan dapat dipakai dalam 8 jam
Polio bisa dipakai dalam 2 minggu
DPT, Hepatitis B dapat dipakai 4 minggu
19 Ambil dosis vaksin untuk 1 kali penyuntikan. Jangan menghisap
lebih dari 1 dosis vaksin ke dalam spuit. Jangan meninggalkan
jarum pada botol atau ampul vaksin untuk pengambilan vaksin
berikutnya
20 Ganti dengan jarum baru (dianjurkan ukuran 23 panjang 25
mm)
Ukuran 26 dengan panjang 16 mm: bayi kurang bulan,
umur <2 bulan dan bayi kecil lainnya
Ukuran 25 dengan panjang 16 mm: suntikan SC pada
lengan atas
Ukuran 25 - 27 dengan panjang 10 mm: BCG
21 Spuit ditegakkan lurus ke atas untuk melihat gelembung udara
apabila ada kemudian mengeluarkan udara
22 Posisikan bayi yang akan diimunisasi agar tidak mudah
bergerak atau memberontak ketika disuntik
Untuk bayi kecil lebih baik dalam gendongan orang
tua/pengasuh, dipeluk dengan posisi dada bayi menempel
di dada orang tua/pengasuh
Untuk bayi yang sudah bisa duduk sebaiknya duduk dan
dipeluk di pangkuan orang tua/pengasuh dengan dada dan
wajah menghadap ke dada orang tua/pengasuh agar tidak
mudah berontak, kedua kaki dijepit diantara kedua paha
orang tua/pengasuh, atau dipegang oleh orang
tua/pengasuh. Bagian yang akan disuntik (paha, lengan)
dipegang oleh penyuntik.
Bila anak cenderung berontak, penyuntik dapat meminta
bantuan orang lain untuk membentu memegang siku atau
lutut dekat bagian yang akan disuntik. Cara memegang
jangan membuat bayi kesakitan/ketakutan
Untuk mengurangi ketakutan, alihkan perhatian dengan
mengajak bicara, atau bermain dengan mainan. Jangan
diancam atau dipaksa sehingga membuat anak ketakutan.
23 Tentukan lokasi penyuntikan:
BCG: lengan kanan atas insersio musculus deltoideus
Campak: otot vastus anterolateralis /otot deltoideus
DPT combo/ pentabio: otot vastus anterolateralis
24 Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas suntik DTT
25 Jepitlah lengan/paha yang akan disuntik dengan jari-jari tangan
kiri
26 Suntikkan vaksin sengan sudut sesuai prosedur:
BCG: intra cutan (± 150) dosis 0,05 ml
DPT Combo/ pentabio: intra muskuler (± 60 - 900) dosis 0,5
ml
Campak: sub kutan dalam (± 450 - 600) dosis 0,5 ml
Catatan:
* Kedalaman penyuntikan sub kutan dan intra muskuler harus
disesuaikan dengan ketebalan lemak dan otot bayi
* Untuk otot vastus anterolateralis arahkan jarum kearah lutut,
untuk otot deltoideus jarum diarahkan ke pundak
* Teknik injeksi sub kutan dengan mencubit tebal tempat yang
akan disuntik
* Tenik injeksi IM regangkan kulit dengan ibu jari & telunjuk
* Atau untuk mencegah vaksin keluar lagi setelah disuntikkan,
sebelum penyuntikan kulit bayi digeser ke samping (metode
Z tract)
27 Lakukan aspirasi untuk meyakinkan tidak masuk ke dalam
vena, bila terdapat darah buang dan ulangi dengan suntikan
baru di ekstremitas yang berbeda
28 Masukkan vaksin perlahan-lahan
29 Cabut jarum dan tekan agak kuat bekas suntikan dengan kapas
kering
* Khusus BCG, Luka bekas suntikan diusap tanpa ditekan.
30 Buang spuit ke dalam safety box
31 Imunisasi Polio
Posisikan kepala bayi ekstensi, buka mulut bayi.
Pastikan ujung penetes tidak menyentuh mulut bayi
Tekan bagian tengah botol
Berikan vaksin polio 2 tetes per oral
Bila dalam 30 menit bayi muntah, segera diberi vaksin lagi
Jika saat imunisasi bayi diare maka status imunisasinya diulang
32 Rapikan pasien
33 Melepaskan sarung tangan di larutan klorin 0,5%
34 Mencuci tangan
35 Catat vaksin yang telah disuntikkan & tanggal penyuntikan
dalam KMS atau buku imunisasi & laporan imunisasi. Lengkapi
dengan nama dagang vaksin, nomor batch, dosis, bagian tubuh
yang disuntik, paraf bidan yang melakukan tindakan
36 Setelah imunisasi anjurkan bayi 15 menit sebelum pulang
untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya KIPI segera.
JML SKOR Malang,

N = ----------------------------------x100%

SKOR MAKSIMAL

(…………………………………………………)

Keterangan :
A : 80 – 100
B : 68 - 79.5
C : 55 - 67.5
D : 46 - 54.5

Anda mungkin juga menyukai