Kelompok 1 - Tugas 1 - Manajemen Operasional 2
Kelompok 1 - Tugas 1 - Manajemen Operasional 2
Manajemen Operasional II
OLEH:
Al Qadri Nasir (A021181019)
Khalidah Hafid (A021181318)
Sarmila Sari (A021181017)
Sofiah Musdalivah (A021181534)
MAKASSAR
FEBRUARI
2020
Pengertian Perencanaan Agregat
1) Keseluruhan unit yang logis untuk mengukur penjualan dan output, seperti
unit alat pendingin ruangan pada GE atau tempat bir pada Anheuser-Busch.
2) Prediksi permintaan untuk suatu periode perencanaan jangka menengah
yang layak pada waktu agregat ini.
3) Metode untuk menentukan biaya yang didiskusikan dalam bab ini.
4) Model yang mengombinasikan prediksi dan biaya sehingga keputusan
penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan.
PROSES PERENCANAAN
2
strategis sebelumnya. Perencanaan jangka menengah dapat dipenuhi dengan membuat sebuah
rencana produksi agregat
Penanaman modal
Lokasi/perluasan fasilitas
Perencanaan penjualan
3
Menentukan tingkat ketenagakerjaan,
persediaan, subkontrak
Penugasan pekerjaan
Pemesanan
Penjadwalan kerja
Pengiri riman
Lembur
Perhatikan bahwa rencana tersebut berdasarkan pada produksi dalam agregat, tidak
diuraikan per produk. Demikian juga dengan sebuah rencana agregat untuk GM menunjukkan
pada pengusaha pembuat mobil ini berapa banyak mobil yang akan dibuat. tetapi bukan berapa
banyak mobil dua pintu atau empat pintu atau berapa banyak mobil berwarna merah atau hijau.
Hal ini menunjukkan pada Nucor Steel berapa ton baja yang akan diproduksi, tetapi tidak
membedakan kelas bajanya.
4
iklan untuk meningkatkan permintaan pada musim yang kurang permintaannya, atau
melakukan subkontrak pekerjaan kepada para agen pelatihan lain selama periode puncak.
Sekali lagi, perencanaan agregat adalah membuat keputusan mengenai kapasitas jangka
menengah, bukan keputusan mengena instruktur atau kursus secara spesifik.
Perencanaan agregat menjadi bagian dari suatu sistem perencanaan produksi yang lebih
besar. Oleh karena itu, sangat bermanfaat untuk dapat memahami hubungan antara rencana dan
Ketika membuat rencana agregat, manajer operasi harus dapat menjawab beberapa pertanyaan
berikut:
Lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas, sedanngkan tiga pilihan terakhir disebut dengan
pilihan permintaan.
Pilihan Kapasitas
Terdiri dari beberapa pilihan berikut, yakni:
Pilihan permintaan
1. Memengaruhi permintaan
2. Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi
3. Bauran produk dan jasa yang melawan tren musiman
5
Pencampuran pilihan untuk mengembangan rencana
Suatu strategi campuran pilihan kapasitas dan pilihan permintaan menjadi suatu pilihan lebih baik
untuk menghasilkan pilihan agregat yang akurat. Strategi ini terdiri dari 2 kategori, yaitu:
1. Strategi Perburuan: Strategi ini biasanya untuk mencapai tingkat keluaran dari setiap
periode yang mencapai ramalan permintaan pada periode tersebut:
2. Strategi Tingkat: Suatu strategi di mana tingkat produksi sama dari suatu periode ke periode
berikutnya.
6
Metode Untuk Perencanaan Agregat
7
Buat rencana alternatif dan Kaji biaya totalnya.
2. Pendekatan matematis dan perencanaan
a. Metode transportasi program linear
Metode transportasi pemrograman linear bukanlah sebuah trial-and-error
seperti diagram, tetapi lebih kepada menghasilkan rencana optimal untuk
mengurangi biaya. Metode transportasi ini juga fleksibel karena bisa
menspesifikasi produksi reguler dan lembur pada setiap periode waktu, jumlah
unit yang disubkontrakkan, shift tambahan dan persediaan yang terbawa dari
periode ke periode berikutnya.
b. Model koefisien manajemen
Model koefisien management (management coefficient model) Bowman
membentuk sebuah model keputusan formal tentang pengalaman dan kinerja
manajer. Asumsi yang digunakan adalah bahwa kinerja yang lalu manajer
cukup baik sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk keputusan masa
depan. Teknik ini menggunakan sebuah analisis regresi dari keputusan produksi
masa lalu yang dibuat oleh manajer. Jalur regresi menyajikan hubungan antara
variabel seperti permintaan dan tenaga kerja untuk keputusan saat masa depan
titik menurut Bowman defisiensi Manager sering tidak konsisten dalam ambilan
keputusan.
c. Model lain
Dua model perencanaan agregat tambahan adalah aturan keputusan linear dan
simulasi. Aturan keputusan linear (llinear decision rule- LDR) mencoba untuk
menetapkan tingkat produksi optimal dan tingkat tenaga kerja pada periode
tertentu. LDR meminimalkan biaya total yang terdiri atas gaji, perekrutan,
pemberhentian, lembur, dan persediaan melalui serangkaian kurva biaya
kuadrat.
3. Perbandingan metode perencanaan agregat
Walaupun model matematika telah ditemukan oleh peneliti untuk dapat bekerja dalam
kondisi tertentu dan pemrograman linear telah diterima dalam dunia industri ternyata
model perencanaan yang paling canggih ini tidak digunakan secara luas. Mengapa?
Mungkin hal ini mencerminkan sikap manajer pada umumnya tentang apa yang
dilihatnya sebagai modal yang sangat kompleks. Seperti manusia pada umumnya, para
perencana ingin memahami bagaimana dan mengapa model yang digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan penting mereka bisa bekerja. Apalagi para manajer
8
operasi harus membuat keputusan secara cepat berdasarkan kepada dinamika
perubahan tempat kerja dan untuk membuat model yang membutuhkan waktu yang
panjang. Hal ini dapat menjelaskan mengapa pendekatan grafik dan diagram yang lebih
sederhana lebih dapat diterima.
Pengendalian biaya tenaga kerja dalam perusahaan jasa menjadi sangat penting.
1. Melakukan penjadwalan jam kerja yang ketat untuk memastikan respons cepat terhadap
permintaan pelanggan
2. Merekrut atau memberhentikan tenaga kerja siap dipanggil untuk memenuhi
permintaanyang tidak terduga
3. Fleksibilitas keterampilan pekerja individu yang memungkinkanalokasi ulang
tenagakerja yang tersedia
4. Fleksibilitas tingkat output atau jam kerja karyawan untuk memenuhi permintaan yang
meningkat.
1. Restoran
Pendekatan :
9
2. Rumah Sakit
Perencanaan yang terfokus pada karyawan telah mendorong terciptanya kumpulan staf perawat
mengambang yang baru.
Bentuk usaha ini contohnya jasa rumah duka, bengkel mobil, toko fotokopi/ percetakan,dan
pusat komputer. Permasalahan: perencanaan agregat vs perencanaan mandiri di awal penetapan
bisnis. Baik output maupun pembelian direncanakan secara terpusat ketika permintaan dapat
dipengaruhi melalui promosi khusus. Pendekatan pada penjadwalan agregat ini sangat
menguntungkan karena mengurangi biaya pembelian dan promosi, serta membantu mengelola
arus uang secara mandiri.
4. Layanan Lain-lain
Bentuk usaha ini seperti keuangan, transportasi, jasa komunukasi dan rekreasi. Kebanyakan
usaha jasa ini memberikan output yang intangible (tidak terlihat). Perencanaan agregat
ditujukan berkaitan dengan kebutuhan sumber daya manusia dan mengelola permintaan.
Tujuannya menentukan puncak permintaan dan merancang metode secara penuh
memanfaatkan sumber daya tenaga kerja selama periode permintaan rendah.
5. Industri Penerbangan
Industri Penerbangan Perencanaan agregat pada industri penerbangan akan terdiri dari tabel
atau jadwal mengenai:
4. Jumlah awak pesawat dan landasan yang diperlukan pada setiap pusat kegiatan dan
bandara
10
Teknik untuk membuat alokasi ini disebut manajemen imbal hasil.
Manajemen imbal hasil merupakan proses perencanaan agregat dalam mengalokasikan sumber
daya bagi pelanggan pada harga yang akan memaksimalkan imbal hasil atau pendapatan.
Contoh penerapan manajemen imbal hasil adalah rantai usaha perhotelan Dellas Omni yang
menetapkan harga termahalnya (sekitar $279) pada hari kerja, tetapi memberikan diskon besar
pada akhir pekan. Ini berhubungan, apabila pada akhir pekan, pengunjung hotel akan
meningkat sehingga untuk menarik jumlah pelanggan ditawarkan harga diskon yang tinggi.
Hotel Omni di San Antonio, yang lebih merupakan tujuan wisatawan, menawarkan harga lebih
rendah bagi konsumennya di hari kerja. Ini berhungan, apabila di hari kerja maka kunjungan
wisatawan akan menurun karena bukan hari libur. Untuk mengantisipasi penurunan
keuntungan maka di hari kerja Hotel Omni menawarkan harga lebih rendah di hari kerja untuk
menekan menurunnya pengunjung di hari kerja.
Supaya manajemen imbal hasil dapat berfungsi, perusahaan baru harus dapat mengelola tiga
persoalan berikut.
1. Struktur harga majemuk. Berbagai penetapan harga harus dapat diterapkan dan adil
kepada pelanggan. Seperti, harga kursi kelas VIP di kereta berbeda dengan harga kursi kelas
ekonomi dan tentunya berbeda pula kualitasnya.
11
3. Perubahan permintaan. Hal ini berarti mengelola penggunaan yang meningkat sejalan
dengan lebih banyaknya kapasitas yang terjual. Hal ini juga berarti berurusan dengan
permasalahn yang terjadi karena penetapan struktur harga mungkin tidak terlihat adil dan logis
bagi semua pelanggan. Pada akhirnya, hal ini berarti mengelola persediaan baru, seperti
kelebihan pemesanan.
12