Anda di halaman 1dari 11

JENIS-JENIS KEPRIBADIAN MANUSIA

Disusun untuk melengkapi nilai tugas kelompok mata kuliah Psikologi

Dosen Pengampu : Ibu Ajeng Wilutantri, M. Psi, Psikolog

LOGO

Disusun oleh :

1.Khilatul Auliya
2.Ade Fitra Mutiara C
3.Lina Vionita
4.Jesicha Mayang A
5.Lifia Rosmerita
6.Ardiana Diah R
7.Alam Yasya I
8.Novika Ida Susanti
9.Nita Tri Arlitasari
10.Intan Cahya Ningtyas

Kelompok 3 / Kelas 1 B

PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Jalan Dewi Sartika No. 01, Kel. Debong Kulon, Kec. Tegal Selatan, Kota Tegal
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ jenis-jenis kepribadian “.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
sehingga kami mendapat kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini.
Sehubungan dengan ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya. Semoga bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat
balasan sesuai amal pengabdiannya dari Allah SWT. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Tegal, Februari 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………….... 1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kepribadian………………………………………………………………………………. 2

2.2 Jenis-Jenis Kepribadian…………………………………………………………………………... 3

2.3 Gangguan Kepribadian……………………………………………………………………………. 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..………………… 5

3.2 Kritik dan Saran…………………………………………………………………………………….. 5

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….. iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Psikologi Kepribadian adalah salah satu contoh dari ilmu psikolog. Psikologi
Kepribadian merupakan salah satu ilmu dasar yang penting guna memahami ilmu
psikologi. Manusia sebagai objek material dalam pembelajaran ilmu psikologi tentu
memiliki kepribadian dan watak yang berbeda satu dengan lainnya. Watak digunakan
untuk memberikan penafsiran kepada benda-bend maupun manusia.
Secara sederhana, bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) merupakan
ciri-ciri dan sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola
pemikiran dan perasaan, konsep diri, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan
kebiasaan umum. Dari keadaan tersebut, timbul pengetahuan. Pengetahuan adalah
segala sesuatu yang diketahui dan tersusun secara logis dan sistematis dengan
memperhitungkan sebab akibat dan dapat untuk menerangkan gejala tertentu. Unsur-
unsur yang mengisi akal dan jiwa seseorang manusia yang sadar, secara nyata
terkandung dalam otaknya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya rasa keingintahuan
dalam memahami manusia. Dengan demikian, penulisan makalah ini ditujukan sebagai
bahan pembelajaran dalam memahami kepribadian manusia ditinjau dari ilmu Psikologi
Kepribadian.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari kepribadian?
2. Bagaimana penjelasan dari jenis-jenis kepribadian?
3. Bagaiman penjelasan dari gangguan kepribadian?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan mengenai kepribadian manusia.
2. Menambah wawasan mengenai jenis-jenis kepribadian.
3. Memperdalam ilmu mengenai gangguan kepribadian.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KEPRIBADIAN


Alwisol ( 2004) mengemukakan kepribadian berasal dari kata personality dalam
bahasa inggris, yang berasal dari bahasa yunani-kuno prosopan atau persona, yang
artinya ‘topeng’ yang biasa di pakeartis dalam teater. Para artis itu berperilaku sesuai
dengan ekspresi topeng yang dipakainya, seolah olah topeng itu mewakili ciri
kepribadian tertentu.
Ada beberapa kata atau istilah yang oleh masyarakat diperlakukan sebagai sinonim
kata personality, namun ketika istilah istilah itu digunakan dalam teori psikologi
kepribadian diberi makna yang berbeda. Istilah yang berdekatan maknanya itu antara
lain ;
1. Personality ( kepribadian )
Pengembangan perilaku secara deskriptif tanpa memberi nilai ( devaluative ).
2. Karakter
Penggambaran perilaku seseorang dengan menojolkan nilai ( benar-salah, baik-
buruk ) secara eksplisit maupun implisit.
3. Disposition ( watak )
Karakter yang telah lama dimiliki dan sampe sekarang belum berubah.
4. Temperament ( temperamen )
Kepribadian yang berhubungan erat dengan determinan biologis atau fisiologis, dan
disposisi hereditas.
5. Traits ( sifat )
Respon yang senada terhadap sekelompok stimulisasi yang mirip dan berlangsung
dalam kurun waktu yang relative lama.
6. Typ-attribut (ciri )
Mirip dengan sifat namun dalm kelompok stimuli yang lebih terbatas.
7. Habit ( kebiasaan )
Respon yang terjadi sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula
dalam aktifitas sehari hari.

2.2 JENIS-JENIS KEPRIBADIAN

Tipe-tipe watak manusia menurut Heymans dikemukakan seperti berikut:

1. Tipe amorf yaitu seseorang yang berpembawaan tidak aktif, tidak emosional, dan fungsi
sekundernya lemah, biasa brpikir dangkal, tidak praktis, picik, pembeo,kaku, tidak cepat paham,
dan pelupa.
2. Tipe Sanguinis yaitu sifatnya kekanak-kanakan tetapi ia tidak mudah bingung. Individu dengan
tipe sanguinis biasanya dapat mengerjakan sesuatu secara wajar, cekatan, dan berani. Ia selalu
mempunyai suasana hati yang tenang, periang, suka bergaul, suka membaca, dan kuat dalam
ingatannya.
3. Tipe Flegmatis yaitu seorang yang sikapnya tenang, sadar, teratur, dapat menguasai emosi, dan
tidak cepat dipengaruhi emosi. Seseorang yang berwatak tipe seperti ini basanya bekerja secara
tekun, teratur, rapi, teliti, bijaksana dan sabar.
4. Tipe Apatis yaitu individu yang termasuk susah bergaul, ia dikatakan sebagai manusia mesin,
suka menyendiri. Individu semacam ini juga mempunyai sifat yang tertutup dan suka tertawa
dan pendiam.
5. Tipe Nerves yaitu seorang yang tampak emosinya sangat kuat, berubah-ubah dan sulit diduga ia
juga bersikap garang dan mudah kehilangan keseimbangan. Ia suka membantah pendapat orang,
anehnya ia sendiri alih suka membuat teguran terhadap orang lain.
6. Tipe Koleris yaitu individu yang sangat aktif, tetapi ia penuh emosional dengan fungsi sekunder
yang lemah. Di tipe koleris ini sifatnya mudah bergerak, lincah dalam prgaulan, suka bekerja
dalam waktu senggang implusif dan berani. Ia adalah orang yang cekatan dan praktis, namun ia
kurang berpikir mendalam.
7. Tipe Berpassi yaitu orang yang menunjukkan ciri-ciri orangnya emosional aktifitas dan fungsi
sekunder semuanya positif pada manusia tipe berpasi. Manusia dengan watak tipe seperti ini
kurang sabar, bersikap curiga, suka mengkritik, dan jika tersinngung oleh orang lain, orang
berwatak tipe berpassi akan sukar memaafkan.
8. Tipe Sentimental yaitu merupakan individu yang suka merayu, namun bersikap garang, dan
implusif. Orang semacam ini mempunyai pengaruh orang lain dengan idealismenya. Ia suka
kepada alam tetapi dipewatak orang semacam ini bukan orang yang periang, tidak mudah
tertawa, dan dalam pergaulannya dia agak kaku.

Tipe-tipe watak manusia menurut W. Stern dikemukakan sebagai berikut:

1) Tipe manusia teoritis


Seorang yang termasuk tipe teoritis menurut spranger menunjukan ciri yang dominan
dalam mencari dan keinginannya untuk menentukan kebenaran (the truth) yang
ditujukan dalam watak dan sikapnya yang disebut cognitive. Orang dengan tipe teoritis
suka mengamati segala sesuatu secara mendalam dan juga serius dalam melihat
identitas dan kekhususan tiap tiap sesuatu .pada sisi lain orang ini suka meneliti dan
mencari rahasia nilai kegunaan daripada suatu objek dan bahkan mencangkup juga nilai
keindahan objek tersebut. Orang semacam ini tidak pernah berhenti untuk berpikir dan
mengamati satu hal. Tipe teoretis ini suka pada hal-hal yang bersifat empiris, kritis, dan
rasional.

2) Tipe manusia ekonomis


Manusia dengan watak tipe ekonomisbanyak menaruh minat pada nilai-nilai sesuatu
yang berguna baginya. Dasar utama terletak pada kepuasan kebutuhan-kebutuhan
badannianya (selfpreservation). Minatnya terhadap kegunaan sesuatu
dikembangkannya untuk menguasai peristiwa-peristiwa praktis. Orang dengan tipe ini
lebih cenderung kepada bentuk-bentuk yang bersifat praktis dan ia memandang bahwa
ilmu pengetahuan teoretis sama sekali tidak berguna baginya . Orang tipe ekonomis
memandang bahwa nilai kegunaan sesuatu yang bertentangan dengan nilai estetis,
kecuali jika seni atau produksi tersebut berfungsi, bersifat, bertujuan komersial tiap objek
termasuk alam, dinilai sebagai sesuatu yang bernilai produksi dan industri. Dalam
kehidupan, terkadang kebingungan membedakan atara benda yang menandatangkan
kemewahan dengan benda yang mengandung keindahan dalam hubungannya dengan
masyarakat, sering ingin melebihi kawannya dengan upaya yang dimilikinya dan bukan
berkeinginan menguasai secara poltis atau mempengaruhi dengan kekuatan. Orang
berwatak ekonomis sangat hemat dan penuh perhitungan laba rugi terhadap setiap
tindakan atau modal yang dikeluarkan.

3) Tipe manusia estetis


Berpandangan bahw nilai tertinngi berupa keindahan, kesempurnaan, keharmonisan,
dan kecocokan. Orang bertipe estetis memandang segala sesuatu proses industry,
perdagangan, kegiatan ekonomi sebagai ancaman yang akan menghancurkan nilai-nilai
penting dalam kehidupannya. Jika orang estetis memandang dunia sosialdirinya
berminat terhadap pribadi dan bukan kepada kesejahteraan pribadi sehingga lebih
bersifat individualitis. Menurutnya keindahan sebagai suatu lambing kebenaran dan
kekuasaan serta ia akan menentang aktivitaspolitik yang menentang individualitas
manusia. Orang bertipe estetis memandang agama sering kebingungan memisahkan
antara nilai-nilai keindahan dengan pengalaman religious murni. Seringkali orang
berwatak tipe estetis emandang seakan-akan seperti orang sedang memuja dewa-dewi
ketika orang yang bersangkutan sedang munju suatu keindahan.

4) Tipe manusia sosial


Orang ini terlihat begitu cintanya pada sesame manusia. Tidak heran dengan orang
waatak tipe sosial selalu bersimpati kepada orang lain, tidak ada rasa egoism,
memandang orang lain memiliki watak teoritis, estetis, dan ekonomis sebagai orang-
orang yang tidak berkemanusiaan. Orang ini memandang orag bertipe politik
membahayakan integritas pribadinya. Dalam kehidupan murninya, orang ini sikap dan
pandangannya religious.
5) Tipe manusia politik
Orang tipe politik, tidk selalu pada bidang politik dalam pengertian kaenegaraan.Tetapi
setiap aktivitas selalu memperlihatkan perilaku orang yang berkuasa. Orang ini selalu
berkompetisi dan giat perjuangannya dalam kekuasaan, kemahsyuran, dan pengaruh.

6) Tipe manusia religious


Orang ini menganggap bahwa nilai normatertinggi manusia ialah suatu kesatuan atau
unity, senantiasa memahami alam dan giat menyatukan dirinya ke pelukan totalitas
semesta. Orang ini akan memiliki kepuasan dari pengalaman-pengalaman yang bersifat
mutlak.Orang tipe religious berhasil mencapai keadaan mistik keimanan dan sebagian
lain mencapai keadaan transcendental mistis.Seluruh hidup orang religious hanya
ditujukan untuk Tuhan dan bertindak yang suci.

2.3 GANGGUAN KEPRIBADIAN


1. Kepribadian paranoid
Dengan ciri tertentu, seperti serba curiga; sangat perasa; rigiditas atau kaku; mudah
iri hati;sangat egois;argumentative;suka menyalahkan orang lain; dan menuduh
orang lain jahat.
2. Kepribadian schizoid
Memiliki ciri khas tidak mampu dan menghindari menjalin hubungan sosial; terkesan
dingin dan tidak akrab; serta tidak terampil bergaul; dan suka menyendiri.
3. Kepribadian skizotipe
Cirinya adalah suka menyendiri ; menghindari orang lain; egosentrik; dan dihantui
oleh pikiran autistik, yaitu pikiran –pikiran yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain
selain oleh dirinya sendiri dengan tahayul-tahayulnya.

4. Kepribadian histrionic
Merupakan suatu kepribadian yang tidak matang; emosinya labil; haus akan hal hal
yang serba menggairahkan ( excitemen ); senang mendramatisasi diri secara
berlebihan untuk mencari perhatian; penyesuaian seksual dan hubungan pribadinya
kacau; tergantung; tak berdaya dan mudah ditipu; egois; congkak; sangat haus akan
pengukuhan orang lain; sangat reaktif; picik; dan tidak tulus.
5. Kepribadian narsissistik
Orang yang mengalami gangguan kepribadian seperti ini haus akan perhatian dari
orang lain; selalu menuntut perhatian dan perlakuan istimewa dari orang lain; harga
dirinya rapuh ( sangat peka dengan pandangan orang lain tentang dirinya ); serta
eksploitatif yaitu memikirkan kepentingan dirinya saja, mengabaikan hak, dan
perasaan orang lain.
6. Kepribadian antisosial ( psikopatik )
Memilik ciri perkembangan moral terhambat; tidak mampu mengikuti perbutan
perbutan yang diterima masyarakat; dan tidak mampu mengembangkan kesetiaan
pada orang lain, kelompok maupun nilai sosial yang berlaku, sehingga sering
bentrok dengn masyarakat. Gangguan ini sering pula disebut kepribadian sosiopatik
yang meliputi : pembisnis curang; pengacara, doctor, perawat, dan politikus yang
curang; para penipu; para pengedar dan pengguna obat bius; pelacur;dan pelaku
kriminal. Para psikopat biasanya orang cerdas; spontandan sangat mengesankan
pada pandangan pertama;penuh tipu daya; manipuatif; suka memanfaatkan orang
lain; suara hatinya kabur;tidak memeiliki rasa bersalah; tidak bertanggung jawab;
toleransinya rendah; bertopeng ( pandai menutupi dirinya ): dan suka melemparkan
kesalahan pada orang lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kepribadian adalah………………………………

Jenis-jenis atau tipe-tipe kepribadian……………………….

Gangguan kepribadian meliputi………………………...

3.2 KRITIK DAN SARAN

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan maupun kesalahan.
Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari para pembaca
dan dosen pembimbing guna memperbaiki penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Candra, I. Wayan. 2017. Psikologi Landasan Keilmuan Praktik Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
ANDI.

Prawira, Purwa Atmaja. 2017. Psikologi Umum dengan Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.

Anda mungkin juga menyukai