Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

SHOCKWAVE THERAPY (SWT)

“KRONIK TENNIS ELBOW TIPE 3 (VAS 7,6)”

Oleh:

Nama : Ayu Feratywi

Nim : PO714241181009

Kelas : II.A/D.IV Fisioterapi

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAPI
TAHUN 2019
LAPORAN PRAKTIKUM SHOCKWAVE THERAPY (SWT)

PADA KASUS KRONIK TENNIS ELBOW TIPE 3 (VAS 7,6)

A. Patologi Kasus Kronik tennis elbow tipe 3 (VAS 7,6)


1. Definisi
Tennis elbow adalah nyeri dan peradangan pada sendi di sisi luar siku. Kondisi ini
terjadi akibat tekanan yang berlebihan pada otot dan jaringan ikat yang menghubungkan otot
dengan tulang (tendon) di lengan bawah sekitar siku. Penderita tennis elbow merasakan
nyeri saat meluruskan lengan, yang bisa menjalar dari siku hingga ke lengan bawah. Ada
beberapa jenis tipe tennis elbow yaitu: Tipe I, Tipe II, Tipe III, danTipe IV. Jenis Tipe III,
pada tipe ini, yang mengalami cedera yaitu tendon muscle junction otot-otot ekstensor karpi
radialis brevis. Akibat terjadi kerusakan pada perbatasan jaringan otot dengan tendon, maka
akan terjadi proses inflamasi yang disusul dengan proses penyembuhan jaringan.
2. Etiologi
Tennis elbow disebabkan oleh ketegangan pada otot dan tendon lengan bawah di
sekitar siku, akibat aktivitas berlebihan yang dilakukan berulang-ulang. Kondisi tersebut
dapat mengakibatkan peradangan, dan robeknya otot serta tendon yang menghubungkan otot
lengan bawah ke tulang siku.
3. Patogenesis
Selain akibat cedera stres repetitif, tennis elbow juga dapat terjadi karena trauma
langsung. Kondisi ini sering ditemukan pada para pemain tenis, terutama pada mereka yang
tidak profesional, dan belum memiliki teknik bermain tenis yang baik. Epikondilitis lateral
terjadi karena kontraksi repetitif pada otot-otot extensor lengan bawah yang mengakibatkan
robekan mikro lalu degenerasi tendon, perbaikan yang imatur, hingga menimbulkan
tendinosis.
4. Tanda dan Gejala
Gejala yang umumnya dirasakan penderita tennis elbow adalah nyeri pada sisi luar
siku, yang menjalar hingga ke lengan bawah dan pergelangan tangan.
Gejala lainnya antara lain:
 Rasa sakit yang spesifik pada lengan yang sangat sakit ketika digerakkan atau
disentuh.
 Rasa panas terbakar dari siku kelengan.
 Rasa sakit terus berlangsung, bahkan ketika istirahat.
 Pegangan dapat melemah dan sulit untuk mengangkat, menggenggam barang, atau
melakukan hal-hal kecil seperti menulis atau menggosok.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
a. Letakkan Compressor dan unit utama ke trolley.
b. Hubungkan power cord (strker) unit utama dan power cord (steker compressor ke stop
kontak (PLN)).
c. Hubungkan unit utama dengan compressor menggunakan kabel komunikasi data.
d. Menghubungkan aplikator :
- Pasang konektor aplikator sejajar dengan titik merah yang ada di konektor
- PERHATIAN: jangan menghubungkan konektor secara paksa karena akan
menyebabkan kerusakan pada alat.
- Ketika melepas konektor ,pegang bagian belakang aplikator, kemudian tarik ke
belakang dengan perlahan.
e. Tekan tombol “ON” yang ada di belakang unit utama (posisi”I”) dan juga di belakang
compressor (posisi”I”).
f. Mengoperasikan unit dengan menekan tombol on/off di panel depan unit/display
menyala.
g. Tekan tombol “DAG/PROG” dan pilih protocol pengobatan yang sesuai.
h. Tekan tombol/knop “TIME/STOP” untuk memulai pengobatan/therapy.
i. Tekan tombol ON yang berada di aplikator untuk memulai/berhenti therapy.

2. Persiapan Pasien :
a) Posisikan pasien dalam keadaan supine lying dan usahakan dalam keadaan
senyaman dan serileks mungkin agar tidak mengganggu jalannya terapi.
b) Kemudian ambil gel lalu oleskan pada daerah tennes elbow yang terdapat di sekitar
epicondylus lateral
c) Posisikan transducer SWT tegak lurus dengan kulit pada daerah yang telah diolesi
gel. Usahakan posisi transducernya tegak lurus dan rapat agar semua gelombangnya
dapat diabsorbsi dengan baik.
d) Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan
efek yang dapat ditimbulkan dari SWT.

3. Teknik Pelaksanaan :
Kasus Kronik Tennis Elbow Tipe 3
Nilai VAS : 7,6 1. Posisi transducer SWT : diletakkan di daerah
ekstensor carpi radialis brevis, epicondylus lateral
Foto
2. Pemilihan dosis :

a. Bentuk SWT : Continual frequency

b. Frekuensi SWT : 12Hz

c. Intensitas SWT : 3,2 Bar

d. Jumlah Shock SWT : 1000 shocks

C. Evaluasi

Terapis kemudian melakukan evaluasi sesaat dengan menanyakan keadaan pasien apakah
keluhannya menurun atau bertambah. Semestinya modalitas fisioterapi berupa Shockwave Therapy
(SWT) memberikan efek dominan terhadap penurunan nyeri yang bergantung pada jumlah shock
(tembakan) dari transducer sehingga setelah menggunakan SWT nilai VAS pada pasien mulai turun
sedikit demi sedikit.
KASUS-KASUS FISIOTERAPI :

1. Kronik lesi ligamen collateral medial knee (VAS 6,2)


2. Kronik tendinitis Achilles (VAS 6,6)
3. Kronik tendinitis caput gastrocnemius (VAS 5,2)
4. Kronik tendinitis semimembranosus-tendinosus (VAS 6,4)
5. Kronik tendinitis gluteus medius-minimus (VAS 6,3)
6. Kronik tendinitis caput gastrocnemius (VAS 5,6)
7. Kronik syndrome tractus iliotibial band (VAS 5,4)
8. Kronik tendinitis pes anserine (VAS 6,2)
9. Kronik tennis elbow tipe 2 (VAS 5,3)
10. Kronik tennis elbow tipe 3 (VAS 7,6)
11. Kronik tendinitis infraspinatus (VAS 6,4)
12. Kronik tendinitis bicipitalis (VAS 5,7)
13. Kronik tight upper trapezius (VAS 4,7)
14. Kronik tight quadratus lumborum (VAS 6,4)
15. Kronik lesi meniskus medial knee (VAS 6,2)
16. Kronik lesi meniskus lateral knee (VAS 5,2)
17. Subakutlesi meniskus medial knee (VAS 7,4)
18. Kronik tendinitis supraspinatus (VAS 5,6)
19. Subakut lesi ligamen collateral lateral knee (VAS 7,6)
20. Kronik tendinopathy patella (VAS 6,3)
21. Kronik fasciitis plantaris (VAS 6,1)
22. Kronik tendinitis ekstensor carpi ulnaris (VAS 5,8)
23. Kronik tight rhomboid major et minor (VAS 5,5)
24. Kronik tendinitis subscapularis (VAS 6,3)
25. Kronik bursitis trochanterica (VAS 5,2)
26. Subakut tendinitis supraspinatus (VAS 6,2)
27. Subakut tendinitis infraspinatus (VAS 6,4)
28. Subakut lesi ligamen collateral medial knee (VAS 5,8)
29. Subakut bursitis subacromialis (VAS 6,3)
30. Subakut tendinitis bicipitalis (VAS 6,5)
31. Kronik tendinopathy achilles (VAS 6,2)
32. Subacute tractus iliotibial band syndrome (VAS 6,4)

Anda mungkin juga menyukai