Anda di halaman 1dari 6

Bab 37

Penjelasan atas dua hal yang dibahas dalam Tabel 37-10.

a. Judgmental testing dan statistical testing adalah istilah lain dari apa yang lebih dikenal
sebagai judgment sampling dan statisiical sampling. Dalam judgment sampling auditor
menentukan sampel berdasarkan professional judgment atau kearifan profesionalnya.
Dalam statistical sampling auditor memilih sampel berdasarkan kaidah ilmu statistika. Ini
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan perangkat lunak (seperti ACL).
Judgment sampling maupun statistical sampling megandung kendala bawaan dikenal yang
sebagai sampling risk dan non-sampling risk.
b. Pada awal audit, auditor menetapkan materialitas secara menyeluruh (overal materiality)
dan performance materiality sebagai ambang batas atau materiality threshold. Setelah
auditor menemukan salah saji, ia menggabungkan salah saji ini dan mengevaluasi kembali
apakah materiality threshold harus direvisi. Hal ini dibahas di atas.

Merupakan tanggung jawab dan kewajiban manajemen untuk mengoreksi laporan


keuangan (termasuk mengoreksi disclosures yang tidak tepat), dan "membersihkan-nya" dari salah
saji yang material.

Contoh Salah Saji yang Bisa Dievaluasi sebagai Material


Pernyataan Tertulis (Written Representations)

Tanggung jawab manajemen dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari manajemen.


Pernyataan tertulis ini menegaskan bahwa salah saji yang tidak dikoreksi (dirinci dalam pernyataan
tersebut atau disajikan dalam lampiran), menurut pendapat nanajemen, adalah immaterial (tidak
material), sendiri-sendiri maupun digabungkan. Jika manajemen berpendapat lain, manajemen
dapat menambahkan dalam pernyataan tertulisnya kalimat seperti: "Kami tidak setuju bahwa butir
(atau butir-butir yang disebutkan) merupakan salah saji karena [sebutkan alasannya]."

Pernyataan tertulis ini menegaskan bahwa TCWG juga berpendapat bahwa dampak salah
saji yang tidak dikoreksi adalah immaterial, sendiri-sendiri maupun digabungkan, terhadap laporan
keuargan secara keseluruhan. Salah saji yang tidak dikoreksi juga dirinci dalam pernyataan yang
dibuat TCWG, atau disajikan sebagai lampiran.
Bukti Audit yang Cukup dan Tepat

Tabel 37-12 menyajikan kutipan dari ISA 330 berkenaan dengan bukti audit yang cukup dan tepat.

Tujuan umum dan menyeluruh dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, ialah
untuk menurunkan risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, ke tingkat rendah yang
dapat diterima.

Kearifan profesional ini utamanya didasarkan pada pelaksanaan prosedur audit lanjutan
secara memuaskan; prosedur audit lanjutan ini dirancang untuk menjawab risiko salah saji yang
material, yang ditemukan dalam tahap penilaian risiko.

Kotak 37-1 Menilai Kecukupan dan Ketepatan Bukti Audit

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan

 Materialitas salah saji


 Tanggapan manajemen
 Pengalaman yang lalu
 Hasil dari pelaksanaan prosedur audit
 Kualitas informasi
 Persuasif
 Pemahaman menganai entitas
Prosedur Analitikal Akhir

Menganai prosedur analitikal (final analytical procedures) menjelang akhir audit, ISA 520.6
menyatakan:

“Auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur analitikal menjelang akhir audit. Prosedur
ini membantu auditor ketika ia merumuskan kesimpulan menyeluruh mengenai apakah laporan
keuangan sejalan dengan pemahaman auditor mengenai entitas tersebut.”

Auditor melaksanakan prosedur analitikal: untuk tujuan penilaian risiko; kemudian sebagai
prosedur substantif; menjelang berakhirnya audit, yakni ketika ia merumuskan kesimpulan umum
(ISA 520).

 Dalam melaksanakan prosedur analitikal akhir, audítor:


1. mengidentifikasi risiko salah saji yang material, yang sebelumnya tidak diketahui;
2. memastikan bahwa kesimpulan mengenai unsur-unsur laporan keuangan dapat
didukung dengan bukti-bukti yang diperoleh; dan
3. membantu menyusun kesimpulan umum mengenai kewajaran laporan keuangan.

Temuan dan Masalah Penting

 Dokumen ini berisi:

1. semua informasi yang diperlukan untuk memahami temuan dan masalah yang
signifikan; atau

2. referensi silang (cross-references), ke dokumentasi audit pendukung lain.

Dokumen ini juga dapat berisi kesimpulan mengenai informasi yang diperoleh auditor
mengenai masalah penting yang tidak sejalan atau bertentangan dengan kesimpulan akhir auditor.
Bab 38

Surat penugasan audit menegaskan hal-hal berikut yang perlu diketahui TCWG

1. Tanggung jawab auditor sesuai ISAS.

2. Kewajiban-kewajiban yang ditetapkan ISAS bahwa hal-hal penting berkenaan dengan


pengawasan atas proses pelaporan keuangan, dikomunikasikan kepada TCWG.

3. ISAS tidak mewajibkan auditor untuk merancang prosedur audit dengan tujuan
menemukan masalah tambahan yang akan dikomunikasikan dengan TCWG.

4. Jika ada, tanggung jawab lain/tambahan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-
undangan.

Lingkup dan Waktu Audit

Tujuan membahas perencanaan audit adalah mendorong komunikasi dua arah antara
auditor dengan TCWG.

Kotak 38-1 Perencanaan Audit yang Dikomunikasikan dengan TCWG

Rencana audit

• Gambaran umum tentang rencana audit, lingkup, dan jadwai audit.

• Penerapan konsep materialitas dalam audit.

• Bagaimana salah saji yang material dan signifikan akan ditangani.

• Pendekatan terhadap pengendalian intern yang relevan untuk audit.

• Perubahan signifikan dalam standard akuntansi dan dampak perubahan tersebut.

Peroleh masukan dari TCWG

• Pembahasan mengenai tujuan dan strategi entitas, komunikasi yang penting dengan
regulator, dan risiko bisnis yang dapat berakibat salah saji yang material.

• Penjelasan mengenai pengawasan umum mengenai (i) kecukupan pengendalian intern,


khususnya dalam menangkal fraud; (ii) kompetensi dan integritas manajemen; (iii)
tanggapan terhadap komunikasi terdahulu.
• Hal-hal yang perlu mendapat perhatian auditor.

• Permintaan (khusus) TCWG kepada auditor.

• Hal-hal lain yang bisa berpengaruh terhadap audit atas laporan keuangan.

Temuan Audit yang Signifikan

Kecuali jika ada hal yang berkenaan dengan kompetensi dan integritas manajeemen,
auditor memulai pembahasan mengenai masalah audit berkenaan dengan governance (audit
matters of governance interest) terlebih dulu dengan manajemen.

Ini bertujuan untuk mengklarifikasi fakta dan masalah, dan untuk memberikan kesempatan
kepada manajemen menyampaikan informasi lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai